bahan untuk aplikasi produk edible yang dihasilkan. Bahan-bahan pendukung dalam proses pembuatan edible coating maupun uji kualitas antara lain: aluminium foil, plastik bening,
NaCl 40 bv, silika gel dan bahan-bahan pendukung lainya yakni etanol, asam asetat, HCl, NaOH, kalium bikromal, buffer pH 4,00, buffer pH 7,00, buffer pH 9,00, phenolphtalein pp,
aquades, air bebas ion deionized water, kertas saring biasa, dan kertas saring Whatman 42.
3.3. Peralatan Penelitian
Peralatan-peralatan utama penelitian antara lain : peralatan gelas, piknometer, viskometer Oswald, thermometer, desikator, oven, water bath, timbangan analitik, panci
aluminium, ember plastik, blender, kompor, dan Loyang.
3.4. Metode Penelitian Tahun Pertama 3.4.1. Penelitian Tahap Pertama.
Ekstraksi daun lokal ini dilakukan menurut metode Wrasiati 2011. Daun lokal daun jati mas, daun kelor dan daun katuk segar terlebih dahulu dilayukan selama 24 jam
untuk melepaskan dan sekaligus mengurangi kadar air. Daun dikeringkan di dalam cabinet dryer dengan suhu 60
o
C sampai kadar air 8. Daun lokal yang kering ini disebut dengan simplisia daun. Simplisia dihaluskan dengan blender dan diayak untuk mendapatkan ukuran
bubuk simplisia 40 mesh. Bubuk dikemas vakum, disimpan di dalam refrigerator suhu -4
o
C sebelum dilakukan proses ekstraksi. Tahap selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan air. Metode
kerjanya sebagai berikut. Diambil 5 g bubuk dan dimasukkan ke dalam gelas beaker, kemudian ditambahkan aquades dengan suhu 28
o
C sampai volume 200 mL. Proses ini dilakukan di dalam inkubator selama 24 jam. Setelah itu, campuran tersebut disaring dengan
kerta whatmann no. 4 sehingga didapat ekstrak air. Ekstrak ini kemudian dikeringkan dengan freeze dryer dan disimpan dalam refrigerator dengan temperatur -10
o
C.
3.4.2. Penelitian Tahap Kedua.
Diproduksi edible coating dengan bahan baku gelatin dari shank ayam broiler dan gliserol sebagai plastizernya dan diformulasikan dengan ekstrak daun lokal pada konsentrasi
yang berbeda. Jenis daun lokal JA, KE dan KU dengan konsentrasi ekstraksinya 0; 5; 10; 15 dan 20. Setiap kombinasi perlakuan yang diterapkan dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali. Proses pembuatan edible coating dilakukan secara casting menurut metode Carvalho et al. 2007 dan Sobral 2001 dengan sedikit modifikasi. Larutan film yang telah
dibuat, selanjutnya dimasukkan ke dalam water bath dan dipanaskan pada suhu 70
o
C selama 45 menit sambil diaduk hingga partikel gelatin dan gliserol tercampur secara sempurna
jernih. Larutan kemudian didinginkan hingga suhu 40
o
C lalu ditambahkan ekstrak daun lokal dengan konsentrasi sesuai perlakuan. Selanjutnya dituang pada wadah cetakan teflon
setipis mungkin dalam keadaan panas dan selanjutnya ditempatkan pada oven dalam posisi rata. Teflon yang berisi larutan film kemudian dikeringkan pada suhu 55
o
C selama 18-20 jam hingga terbentuk lapisan tipis. Teflon kemudian dikeluarkan dari oven dan dikondisikan
dengan suhu ruangan selama kurang lebih 10 menit. Secara perlahan-lahan lapisan tipis yang terbentuk dikelupas peeling dengan ujung pisau yang tumpul hingga keseluruhan lapisan
film terlepas. Film kemudian dibungkus dengan plastik bening dan dimasukkan ke dalam wadah plastik yang sebelumnya diberi dengan silika gel untuk mencegah kerusakan film oleh
kelembaban dan selanjutnya film siap untuk diuji. Produk edible yang telah dihasilkan diuji kimia dan uji fisik.
3.4.3. Penelitian Tahap Ketiga.
Edible coating yang telah dihasilkan pada tahap kedua diaplikasikan sebagai pengemas alami pada produk bakso. Diawali dengan melakukan pengenceran edible film
menjadi larutan dan selanjutnya dicelupkan pentol bakso dalam larutan film edible coating. Jenis edible coating dengan penambahan konsentrasi terbaik dimasing-masing jenis ekstrak
daun lokal JA; KE dan KU diuji kemampuannya sebagai edible coating antibakteri pada produk bakso sapi dengan mengamati masa simpan selama 0 kurang dari 24 jam; 1 : 2; 3;
dan 4 hari. Evaluasi kualitas edible coating pada produk bakso diukur menggunakan variabel uji kimiafisik pH, kadar protein, kadar lemak dan kadar abu, mikrobiologi total bakteri dan
total coliform dan uji organoleptik.
3.4.5 Luaran Penelitian Target luaran penelitian tahun pertama adalah:
a. Ekstrak daun lokal JA, KE dan KU dalam bentuk simplisia b. Formula edible coating berantioksidan dari ekstrak daun lokal;
c. Formula edible coating pada produk bakso yang mempunyai kemampuan terbaik sebagai pengemas alami dan bisa langsung dimakan;
d. Publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi nasional danatau makalah seminar nasional;