Kegiatan Anak Jalanan Anak Jalanan Pengamen

25 untuk bergaul dan bermain di terminal atau jalanan, kemudian ikut ngamen. Anak semakin tertarik mengamen karena dengan mengamen bisa mendapatkan uang. Ada beberapa alasan yang menyebabkan anak mengamen, yaitu 1. karena sifat pemalas dan tidak mau bekerja.2. adanya cacat yang bersifat biologis maupun psikologis. Seseorang yang cacat secara biologis misalnya kakinya tidak normal atau kesulitan berbicara bisa dimanfaatkan seorang anak untuk menjadi anak jalanan untuk mengamen. Dengan kondisi yang cacat maka orang-orang yang melihat akan merasa kasihan sehingga akan memberikan uang.

2.3.3 Kegiatan Anak Jalanan

Kegiatan- kegiatan yang dilakukan anak jalanan untuk mendapatkan uang dan makan sangat beragam. Kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan hidupnya, yaitu meliputi: 1. Membangun solidaritas Membangun solidaritas adalah strategi yang dilakukan untuk mempertahankan hidupnya dan melindungi dari berbagai ancaman yang terjadi salah satunya yaitu memasuki atau membangun kelompok komunitas yang sudah ada. Dalam konteks solidaritas anak jalanan, maka perlu dilakukan dukungan moral maupun material. Bentuk-bentuk solidaritas yang dilakukan anak jalanan adalah dengan membentuk kelompok atau komunitas anak jalanan. Kelompok atau komunitas anak jalanan di kawasan simpanng lima kota Semarang terbentuk secara alamiah karena persamaan tempat berkumpul, 26 hubungan yang terjadi adalah hubungan perkawanan, sehingga anak mempunyai kebebasan melakukan kegiatan ekonomi di kawasan simpang lima tanpa khawatir. 2. Melakukan kegiatan ekonomi Melakukan kegiatan ekonomi adalah yang dilakukan anak dengan meminta-minta dan menawarkan jasa atau tenaga untuk mendapatkan uang. Kegiatan yang dilakukan anak jalanan yaitu mengamen, mengemis, berjualan asongan, dan menyemir sepatu. Selain itu barang bekas juga dimanfaatkan oleh anak jalanan seperti memungut botol- botol minuman, kardus dan lain-lain untuk dijual. 3. Melakukan tindakan kriminal Kegiatan yang dikategoriakan sebagai tindakan kriminal yang diketahui pernah dilakukan oleh anak jalanan adalah mencuri. Mencuri adalah tindakan kriminal yang banyak juga dilakukan anak jalanan laki-laki, sasarannya adalah orang-orang yang berada di kawasan simpang lima dan dilakukan bila ada kesempatan. Pemilihan tempat untuk tidur dan beristirahat merupakan hal yang penting bagi kehidupan jalanan. Hal ini mensiasati para petugas garukan razia atau aparat keamanan yang hendak menangkap mereka. Tempat untuk tidur biasanya dipilih lokasi yang aman atau jauh dari jangkauan petugas- petugas ketertiban. Lokasi-lokasi yang tidak pernah dijamah oleh banyak orang atau lokasi yang tidak kelihatan menyolok, merupakan jembatan, pasar, stasiun, dekat bak-bak sampah, gorong-goronng dan 27 lembah sungai yang banyak digunakan untuk tempat tidur Twikromo, 1999:38. Tempat untuk tidur bagi anak jalanan di kawasan simpang lima kota Semarang yang tidak pernah pulang kerumah adalah di emper-emper toko, lorong-lorong toko, banguanan gedung yang sudah tidak digunakan.

2.3.4 Motivasi Sekolah Anak Jalanan