Motivasi Sekolah Anak Jalanan

27 lembah sungai yang banyak digunakan untuk tempat tidur Twikromo, 1999:38. Tempat untuk tidur bagi anak jalanan di kawasan simpang lima kota Semarang yang tidak pernah pulang kerumah adalah di emper-emper toko, lorong-lorong toko, banguanan gedung yang sudah tidak digunakan.

2.3.4 Motivasi Sekolah Anak Jalanan

Motivasi sangat berperan dalam kehidupan anak jalanan. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Suryabrata 1984:70 mengatakan motiv adalah keadaan dalam pribadi orang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu i kebutuhan, ii dorongan, dan iii tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan http:motiv.skol.com122010 Berkenaan dengan kebutuhan, Mc. Cleland Anak jalanan merupakan individu yang terlahir karena beberapa sebab, yang dalam kehidupannya juga membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan dirinya guna menunjang kehidupan masa mendatang Ali,dkk: 2007: 314. Namun realitanya bahwa anak jalanan kurang bisa membagi waktu antara sekolah dan mencari uang, sehingga banyak anak jalanan yang drop out dari sekolahnya. Untuk itu perlu adanya motivasi atau dorongan sehingga 28 mereka dapat tetap mengembangkan dirinya dan belajar. Teori motivasi diantaranya adalah: a. Teori insting Menurut Mc Dougall perilaku disebabkan karena insting. Insting merupakan perilaku yang innate, bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman. b. Teori dorongan Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan tertentu. Dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan organisme yang mendorong berperilaku. Bila organisme mempunyai keutuhan, dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri individu itu. Bila berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan tersebut. c. Teori insentif Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku individu itu disebabkan karena adanya insentif. Insentif juga disebut sebagai reinforcement, ada yang positif dan ada yang negatif. Reinforcement positif berkaitan dengan hadiah, dan akan mendorong individu dalam berbuat. Sedangkan reinforcement negative berkaitan dengan hukuman, yang akan menghambat dalam organisme berperilaku. 29 d. Teori atribusi Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal motif, sikap dsb ataukah oleh keadaan eksternal Walgito dalam Raharjo, 2005:37. Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. dia bukanlah agen penyebab tingkah laku,melainkan tempat kedudukan atau suatu point di mana faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama menghasilkan akibat tingkah laku yang khas pula pada individu tersebut. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan . akan tetapi, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk belajar Hurlock, 2007 : 28 . Dapat disimpulkan bahwa motivasi sekolah anak jalanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Banyaknya anak jalanan yang putus sekolah diperlukan dorongan atau motivasi yang dapat menghidupkan keinginan anak untuk mengenyam pendidikan sekolah lagi.

2.3.5 Konsep Pendidikan Keluarga