Keputusan Presiden No. 29 Tahun 2004.

JURNAL ILMIAH FAKULTAS HUKUM • 81 Menyangkut sektor pariwisata, terdapat beberapa bidang usaha yang terbuka bagi kepemilikan asing dengan proporsi saham yang bervariasi mulai 49, 51, 67 hingga 100 dengan persyaratan lokasi dan kesesuaian dengan peraturan daerah Perda setempat. Konstruksi ini telah memperluas komitmen liberalisasi pariwisata Indonesia sejak pertama kali digulirkan pada 1 Januari 1995. Usaha jasa pariwisata yang terbuka bagi kepemilikan asing hingga 100 adalah usaha jasa Golf yang harus terletak di kawasan timur Indonesia yakni Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Sementara itu, usaha jasa pariwisata yang terbuka bagi kepemilikan asing hingga 67 meliputi: galeri seni, galeri pertunjukan seni, dan ketangkasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat. Usaha jasa pariwisata yang terbuka bagi kepemilikan asing hingga 51 meliputi: 1. Hotel bintang 1 dan bintang 2 sepanjang tidak bertentangan dengan Perda setempat; 2. Jasa akomodasi motel dan lodging services di Indonesia bagian timur meliputi: Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua; 3. Jasa Restoran atau Rumah Makan Talam; 4. Jasa Bogacatering. Jasa Konvensi, pameran, dan perjalanan insentif; 5. Pengusahaan obyek wisata budaya meliputi museum dan peninggalan sejarah yang dikelola swasta; 6. Golf sepanjang tidak bertentangan dengan Perda setempat; 7. SPA; 8. Pengusahaan obyek wisata alam di luar kawasan konservasi. Usaha jasa pariwisata yang terbuka bagi kepemilikan asing hingga maksimal 49 dan dapat menjadi 51 dengan menjalin kemitraan dengan UMKM dan Koperasi meliputi: 1. Jasa akomodasi motel dan lodging services sepanjang tidak bertentangan dengan perda setempat; 2. Restoran atau rumah makan non talam; 3. Biro perjalanan wisata; 4. jasa impresariat; 5. Usaha Rekreasi dan Hiburan meliputi: taman rekreasi, gelanggang renang, pemandian alam, kolam pemancingan, gelanggang permainan, gelanggang bowling,rumah biliar, kelab malam, diskotik,panti pijat, panti mandi uap, Bowling, Renang, Sepak Bola, Tenis Lapangan, KebugaranFitness, Sport Centre, dan Kegiatan Olahraga Lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Perda setempat. 6. Golf 7. Bar, Café, singing room karaoke Usaha yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi meliputi: 1. Pondok wisata, 2. agen perjalanan wisata, 3. jasa pramuwisata, dan 4. sanggar seni. Prinsip Non Diskriminasi Perjanjian General Agreement on Trade in Services Gats pada Pengaturan Penanaman Modal Asing di Bidang Pariwisata di Indonesia