3. Ukuran PerusahaanFirm Size X
2
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari keputusannya dalam memilih hutang. Perusahaan besar umumnya lebih banyak menggunakan hutang jangka panjang
dan perusahaan kecil akan menggunakan hutang jangka pendek. Pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian ini di proxy dengan nilai
logaritma dari total aktiva yang dirumuskan sebagai berikut: Size = Log TA 1
Di mana: Size = Ukuran Perusahaan TA1 = Total Aktiva Perusahaan
Penggunaan nilai logaritma dilakukan untuk menghindari deviasi yang besar antara perusahaan yang memiliki aktiva besar dengan perusahaan yang
memiliki aktiva kecil.
4. Earnings X
3
Adalah laba bersih sebelum pajak net income before taxes selama satu tahun buku sebagaimana tercantum dalam Laporan Laba Rugi. Earnings diukur
dengan satuan Rupiah.
5. Economic Value Added X
4
EVA adalah ukuran kinerja keuangan yang paling baik untuk menjelaskan economic profit suatu perusahaan, dibandingkan dengan ukuran yang lain. EVA
juga merupakan ukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan kemakmuran pemegang saham sepanjang waktu. EVA dirumuskan:
EVA = Adjusted NOPAT – k adjusted capital.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Operasionalisasi Variabel
Nama Variabel
Indikator Variabel
Definisi Parameter
Skala Ukuran
Variabel Independen
Arus Kas Operasi
X
1
Ukuran Perusahaan
X
2
Earnings X
3
Economic Value
Added X
4
Arus kas
dari operasi
menunjukkan nilai kas bersih yang diperoleh dari hasil
penjualan barang maupun jasa
perusahaan setelah
dikurangi kas yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi dan menjual
produk ataupun jasa Ukuran perusahaan dapat
dilihat dari besarnya jumlah assets yang dimiliki.
Laba bersih sebelum pajak. Ukuran kinerja keuangan
yang paling baik untuk menjelaskan economic profit
suatu
perusahaan, dibandingkan dengan ukuran
yang lain. Rupiah
Size = Log Total Aktiva
Rupiah
EVA = Adjusted NOPAT – k adjusted capital
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Variabel Dependen
Return Saham
Y Adalah tingkat keuntungan
yang diharapkan dari para investor dari kenaikan harga
saham
dan pembangian
deviden.
Return Saham = Capital gain loss + Yield
= Pi – Pt-1 + D1 X 100 Pt-1
Rasio
4.6. Metode Analisis Data
4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi berganda adalah uji asumsi klasik. Jika asumsi-asumsi tersebut tidak semua
Universitas Sumatera Utara
terpenuhi maka hasilnya akan bias Mason Douglas, 1999: 109. Uji ini meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regressi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali 2003: 112, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik normal plot dan secara statistik dengan Uji Kolmogorov Smirnov.
2. Uji Multikolinearitas