Metode CAMEL Perancangan Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Dengan Metode CAMEL

dengan 4 serta mampu mendorong terwujudnya bank yang sehat dari sudut permodalan dan keuangan serta kualitas aset dan manajemen. Untuk mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan efisien, dengan pola pendekatan dan berpedoman pada strategi sebagaimana dikemukakan di atas, sistem pengawasan dan pembinaan bank dapat dilakukan melalui enam jalur yaitu: 1. Landasan operasional yang harus diaati oleh dunia perbankan . 2. Mekanisme pengawasan yang memungkinkan dilakukannya deteksi dini. 3. Metode pemeriksaan yang dapat mengungkapkan kondisi bank secara objektif. 4. Mekanisme pembinaan yang efektif. 5. Penerapan sanksi dan metode penyelesaian masalah yang dihadapi oleh bank. 6. Sarana penunjang peningkatan efisiensi dan kelancaran usaha bank. Efektivitas sistem pengawasan dan pembinaan bank melalui enam jalur tersebut di atas perlu ditunjang oleh dua prinsip, antara lain: 1. Desentralisasi dalam pelaksanaan pengawasan dan pembinaan bank. Dengan demikian, komunikasi timbal balik antara Bank Indonesia selaku pengawas dan pembina bank dengan dunia perbankan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat berjalan dengan cepat, lancar dan objektif. 2. Kaderisasi dan peningkatan kualitas yang terus menerus dari pelaksanaan pengawasan dan pembinaan bank.

2.5 Metode CAMEL

Metode CAMEL merupakan metode yang digunakan dalam penghitungan nilai kredit guna menarik kesimpulan terhadap tingkat kesehatan suatu bank. Aspek-aspek yang diperhitungkan dalam metode CAMEL paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank yang mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank Luciana S dan Herdiningtyas, 2005. Dalam Metode ini digunakan beberapa rasio untuk dianalisis. Universitas Sumatera Utara Analisa rasio CAMEL dilakukan sebagai bentuk analisis terhadap keuangan bank dan sebagai alat pengukuran kinerja bank sesuai ketetapan Bank Indonesia Pujiyanti dan Suhendra, 2008. Dalam Buku Penyuluhan Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR 1997 dinyatakan bahwa asal usul penggunaan nama CAMEL berasal dari aspek-aspek yang diperhatikan untuk penilaian dalam metode ini yaitu aspek Capital Permodalan, Asset Quality Kualitas Aktiva, Management Manajemen, Earning Rentabilitas dan Liqudity Likuiditas. Berikut ini merupakan perincian dari penghitungan setiap rasio yang akan dinilai dalam Metode CAMEL.

2.5.1 Capital Permodalan

Penghitungan rasio capital atau permodalan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Permodalan diperoleh dari rasio antara modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Secara matematis dapat ditulis dengan rumus : Capital = ATMR ModalBank x 100 Modal Bank yang dimaksudkan berupa modal inti ditambah dengan modal pelengkap yang dimiliki oleh suatu bank.Sedangkan Aktiva tertimbang merut resiko atau ATMR merupakan nilai total dari seluruh sisi aktiva yang dimiliki oleh suatu BPR. Sisi aktiva dapat berupa kas, surat berharga, kredit, inventaris, tabungan dan deposito yang dimiliki oleh suatu BPR.

2.5.2 Asset Quality Kualitas Aktiva Produktif

Kualitas aktiva produktif menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan untuk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif. Asset Quality terbagi atas dua perhitungan rasio, antara lain : Universitas Sumatera Utara Rasio 1 Rasio Aktiva Produktif AP terhadap Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan APD. Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut : Rasio1 = AP APD x 100 Aktiva Produktif AP merupakan sumber daya yang dimiliki bank yang diperkirakan dapat segera memberi pemasukan kepada bank misalnya piutang, angsuran. Sedangkan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan atau APD adalah Jumlah aktiva produktif berdasarkan pengelompokan sisi aktiva yang dimiliki oleh suatu BPR. Pengelompokan ini terdiri dari aktiva dalam perhatian khusus, aktiva kurang lancar, aktiva yang diragukan dan aktiva macet. Rasio 2 Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP terhadap Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk PPAPWD. Rasio2 = PPAPWD PPAP x 100 Penyisihan Penghapausan Aktiva Produktif PPAP dan yang Wajib Dibentuk merupakan dana yang telah berhasil dihimpun bank dalam berbagai bentuk aktiva dan penyisihan akibat piutang atau kredit yang sudah tak tertagih lagi.

2.5.3 Management

Dalam aspek manajemen akan dilakukan penilaian terhadap pelaksanaan manajemen bank dan keputusan-keputusan strategis yang sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profibilitas serta likuiditas bank. Penilaian terhadap aspek manajemen dilakukan dengan menggunakan 25 pertanyaan yang berkaitan dengan manajemen umum dan manajemen risiko yang masing-masing terdiri atas 10 dan 15 buah pertanyaan dengan bobot penilaian 20. Universitas Sumatera Utara Tujuan penilaian terhadap manajemen suatu bank tidak semata-mata sebagai sarana penilaian tingkat kesehatan saja tetapi lebih sebagai saran konsultasi yang interaktif yang mengarah pada pengembangan development, karena hasil penilaian dapat digunakan sebagai bahan konsultasi antara pengawas dengan manajemen bank. Adapun ketentuan penilaiannya adalah sebagai berikut : - Setiap jawaban diberi nilai 0, 1, 2, 3 atau 4. - Nilai 0 mencerminkan kondisi lemah. - Nilai 1, 2, dan 3 mencerminkan kondisi antara. - Nilai 4 mencerminkan kondisi baik.

2.5.4 Earning Rentabilitas

Dalam aspek ini diukur profibilitas bank dalam mengelola aktiva produktif dan sumber pendapatan lainnya serta tingkat efisiensi operasional. Penilaian terhadap earning dibagi atas dua bagian antara lain : Rasio 1 Rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata aktiva selama 12 bulan terakhir. Rasio1 = tiva RatarataAk mPajak LabaSebelu x 100 Laba sebelum pajak merupakan keuntungan yang didapatkan oleh bank sebelum dikenakan biaya pajak. Sedangkan rata-rata aktiva merupakan nilai rata-rata dari sumberdaya yang dimiliki oleh bank. Rasio 2 Rasio antara beban operasional dengan pendapatan operasional selama 12 bulan terakhir. Rasio2 = l Operasiona Pendapa sional BiayaOpera tan x 100 Universitas Sumatera Utara

2.5.5 Liquidity Likuiditas

Aspek ini menilai kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban jangka pendek terhadap pihak ketiga. Penilaian terhadap likuiditas dibagi atas dua buah rasio antara lain : Cash Ratio CR = g Hu AlatLikuid tan x 100 Alat likuid merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran untuk membayar segala bentuk kewajiban bank. Sedangkan Hutang merupakan kewajiban yang harus segera dibayarkan oleh bank. Loan Deposit Ratio LDR = Dana Kredit x 100 Kredit merupakan pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama. Sedangkan dana merupakan pemasukan dana yang diterima oleh bank dari pihak ketiga berupa tabungan ataupun deposito masyarakat. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis