Gambar 3.2 Struktur Sistem
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dapat dilakukan setelah proses analisis selesai dilakukan. Dalam tahapan ini akan digambarkan sistem yang akan dibuat ke dalam kondisi yang
sebenarnya sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun perancangan sistem penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan
metode CAMEL adalah sebagai berikut :
1. Perancangan Data Flow Diagram DFD
2. Perancangan Kamus Data
3. Perancangan Flowchart Program
4. Perancangan Rasio CAMEL
5. Perancangan Antarmuka
Software Penentuan Tingkat Kesehatan BPR
Menu Utama Halaman Depan
File Informasi
Lihat Data Keluar
Sistem Profil
Input Data BPR Input Data Hasil Pengawasan
Penghitungan CAMEL
Hasil Tingkat Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Perancangan Data Flow Diagram DFD
Dalam Perancangan Data Flow Diagram aplikasi penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat ini, akan digambarkan aliran data yang diaplikasikan pada saat
data bergerak dari input hingga menjadi output. Aliran data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini:
Data Pengawasan Status Kesehatan Bank
Gambar 3.3 Diagram Konteks DFD
Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari Diagram Konteks DFD penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat:
1. No. Proses Nama Proses :
P0 Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan BPR.
Masukan :
Data Pengawasan. Proses
: Menentukan status kesehatan Bank
Perkreditan Rakyat berdasarkan data pengawasan yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode CAMEL. Keluaran
: Status Kesehatan Bank
3.2.1.1 DFD Level 1
Diagram konteks yang telah digambarkan sebelumnya dapat dikembangkan lagi kedalam bentuk DFD Level 1. Hal ini dilakukan untuk dapat merancang aliran data
yang lebih spesifik lagi. Pada Gambar 3.4 dapat dilihat DFD Level 1 dari aplikasi yang akan dirancang.
User Aplikasi Penentuan
Tingkat kesehatan BPR P0
Universitas Sumatera Utara
Data BPR Data BPR
Data Pengawasan
Data Pengawasan
Status Kesehatan Bank Status Kesehatan Bank
Laporan Status Kesehatan Bank
Data BPR
Gambar 3.4 DFD Level 1
Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 1 penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat:
1. No. Proses Nama Proses :
P1.0 Mengolah Identitas BPR Masukan
: Data BPR berupa Nama Bank, Alamat
Bank dan Tanggal Pengawasan. Proses
: Mengolah data yang berhubungan dengan
identitas dan jadwal pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Bank yang
bersangkutan.
User Mengolah Identitas
BPR P1.0
Mengolah Data Pengawasan
P.20
Perhitungan Metode CAMEL
P.30
Database Cetak Laporan
P4.0
Universitas Sumatera Utara
Keluaran :
Data BPR.
2. No. Proses Nama Proses :
P2.0 Mengolah Data Pengawasan. Masukan
: Data Pengawasan berupa Jumlah Modal
Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang
Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata
Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar,
Kredit, dan Dana yang diterima. Proses
: Memasukkan data berupa nilai yang telah
diperoleh dari hasil pengawasan terhadap bank yang bersangkutan.
Keluaran :
Data Pengawasan.
3. No. Proses Nama Proses :
P3.0 Perhitungan Metode CAMEL. Masukan
: Data Pengawasan
Proses :
Proses mengolah variabel penentu tingkat kesehatan bank dengan menggunakan
metode CAMEL. Keluaran
: Status Kesehatan Bank.
4. No. Proses Nama Proses :
P4.0 Cetak Laporan. Masukan
: Status Kesehatan Bank, Data BPR
Proses :
Mencetak data hasil pengawasan yang tersimpan dalam database sistem.
Keluaran :
Laporan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.2 DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR
Proses yang ada pada DFD Level 1 dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih jelas ke dalam bentuk DFD Level 2. Gambar 3.5 berikut menggambarkan DFD
Level 1 untuk proses pengolahan identitas BPR.
Data BPR Data BPR
Data BPR Data BPR
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR
Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR:
1. No. Proses Nama Proses :
P1.1 Memasukkan Identitas BPR. Masukan
: Data BPR berupa Nama Bank, Alamat Bank dan Tanggal Pengawasan.
Proses :
Memasukkan data yang berhubungan dengan identitas dan jadwal pemeriksaan
yang telah dilakukan terhadap Bank yang bersangkutan.
Keluaran :
Data BPR.
User Memasukkan
Identitas BPR P1.1
Menghapus Identitas BPR
P1.2 Database
Universitas Sumatera Utara
2. No. Proses Nama Proses :
P1.2 Menghapus Identitas BPR. Masukan
: Data BPR.
Proses : Menghapus data BPR dari tabel database.
Keluaran :
Data BPR.
3.2.1.3 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan
Proses pengolahan hasil pengawasan yang ada pada DFD Level 1, dapat dipecah menjadi beberapa proses yang lebih spesifik lagi. Gambar 3.6 berikut ini
menggambarkan DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan.
Data Pengawasan Data Pengawasan
Status Kesehatan Bank
Data Pengawasan Status Kesehatan Bank
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan
Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan:
1. No. Proses Nama Proses :
P2.1 Memasukkan Data Pengawasan. Masukan
: Data Pengawasan berupa Jumlah Modal
Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang
Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva
User Database
Memasukkan data pengawasan
P2.1
Menghapus Hasil Pengawasan
P2.2 Perhitungan
Metode CAMEL P2.3
Universitas Sumatera Utara
Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata
Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar,
Kredit, dan Dana yang diterima. Proses
: Memasukkan data berupa nilai yang telah
diperoleh dari hasil pengawasan terhadap bank yang bersangkutan.
Keluaran :
Data Pengawasan.
2. No. Proses Nama Proses :
P2.2 Menghapus Hasil Pengawasan. Masukan
: Data Pengawasan.
Proses :
Menghapus hasil penentuan tingkat kesehatan bank dari tabel database.
Keluaran :
Status Kesehatan Bank.
3. No. Proses Nama Proses :
P3.2 Perhitungan Metode CAMEL. Masukan
: Data Pengawasan.
Proses :
Proses mengolah variabel penentu tingkat kesehatan bank dengan menggunakan
metode CAMEL. Keluaran
: Status Kesehatan Bank.
3.2.1.4 DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL
Proses perhitungan metode CAMEL yang ada pada DFD Level 1, dapat dipecah menjadi beberapa proses yang lebih spesifik lagi. Gambar 3.7 berikut ini
menggambarkan DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL.
Universitas Sumatera Utara
Data Pengawasan
Data Pengawasan
Rasio
Nilai Kredit
NK Faktor
Status Kesehatan Bank
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL
Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL:
1. No. Proses Nama Proses :
P3.1 Memasukkan Variabel Masukan
: Data Pengawasan berupa Jumlah Modal
Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang
Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif
User Menghitung Rasio
CAMEL P3.2
Menghitung Nilai Kredit NK
P3.3
Menghitung NK Faktor
P3.4
Mengecek Status P3.5
Memasukkan Variabel
P3.1
Database
Universitas Sumatera Utara
AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk
PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan
Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar, Kredit, dan Dana yang diterima.
Proses :
Memasukkan data berupa nilai yang telah diperoleh dari hasil pengawasan terhadap
bank yang bersangkutan. Keluaran
: Data Pengawasan.
2. No. Proses Nama Proses :
P3.2 Menghitung Rasio CAMEL. Masukan
: Data Pengawasan.
Proses :
Menghitung rasio atau nilai perbandingan dari ke lima aspek, yaitu aspek capital,
asset quality, management, earning dan liquidity.
Keluaran :
Rasio.
3. No. Proses Nama Proses :
P3.3 Menghitung Nilai Kredit NK. Masukan
: Rasio.
Proses :
Menghitung Nilai Kredit dari setiap aspek berdasarkan nilai rasio yang telah dihitung.
Keluaran :
Nilai Kredit.
4. No. Proses Nama Proses :
P3.4 Menghitung NK Faktor. Masukan
: Nilai Kredit.
Proses :
Menghitung Nilai Kredit keseluruhan guna menarik kesimpulan tingkat kesehatan
bank. Keluaran
: NK Faktor.
Universitas Sumatera Utara
5. No. Proses Nama Proses :
P4.4 Mengecek Status. Masukan
: NK Faktor.
Proses :
Menarik kesimpulan terhadap status kesehatan bank berdasarkan NK Faktor
yang telah diperoleh. Keluaran
: Status Kesehatan Bank.
3.2.2 Kamus Data
Kamus Data atau Data Dictionary mirip dengan sebuah kamus yang dapat membantu seseorang dalam menemukan arti kata baru. Demikian juga kamus data mempunyai
fungsi yang sama dalam pemodelan sebuah sistem. Kamus data tidak menggunakan notasi grafis seperti DFD tetapi sebuah model tidak akan lengkap tanpa adanya kamus
data.
Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem mengerti aplikasi secara detail dan mereorganisasi semua data yang digunakan dalam sistem secara persis
sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses yang terjadi dalam suatu aplikasi.
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.
3. Mendeskkripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan yang akan
menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram.
3.2.2.1 Kamus Data BPR
Dalam Tabel 3.1 berikut, dapat dilihat kamus uraian penjelasan dari setiap komponen yang terdapat dalam data BPR.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Kamus Data BPR
No Field
Tipe data Panjang
Keterangan 1
Nama Bank Char
15 Nama Bank Perkreditan
Rakyat 2
Alamat Char
25 Alamat Bank Perkreditan
Rakyat 3
Tanggal Pemeriksaan
Char 15
Tanggal dilakukannya pemeriksaan
3.2.2.2 Kamus Data Pengawasan
Dalam Tabel 3.2 berikut, dapat dilihat kamus uraian penjelasan dari setiap komponen yang terdapat dalam data pengawasan.
Tabel 3.2 Kamus Data Pengawasan
No Field
Tipe data Panjang
Keterangan 1
Jumlah Modal Bank
float -
Modal inti ditambah dengan modal pelengkap yang dimiliki
oleh suatu bank. 2
Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko ATMR,
float -
Nilai total dari seluruh sisi aktiva yang dimiliki oleh suatu
BPR.
Universitas Sumatera Utara
3 Aktiva Produk
yang Diklasifikasikan
APD float
- Jumlah aktiva produktif
berdasarkan pengelompokan sisi aktiva yang dimiliki oleh
suatu BPR. Pengelompokan ini terdiri dari aktiva dalam
perhatian khusus, aktiva kurang lancar, aktiva yang
diragukan dan aktiva macet. Aktiva
Produktif AP float
- Sumber daya yang dimiliki
bank yang diperkirakan dapat segera memberi pemasukan
kepada bank. Penyisihan
Penghapusan Aktiva
Produktif PPAP
float -
Penyisihan akibat piutang atau kredit yang sudah tak tertagih
lagi.
PPAP Wajib Dibentuk
PPAPWD float
- Penyisihan akibat piutang atau
kredit yang sudah tak tertagih lagi yang wajib dibentuk.
Manajemen float
- Pelaksanaan manajemen bank
dan keputusan-keputusan strategis yang sangat
mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana,
profibilitas serta likuiditas bank.
Laba float
- Keuntungan yang didapatkan
oleh bank sebelum dikenakan biaya pajak.
Rata-rata Aktiva
float -
Nilai rata-rata dari sumberdaya yang dimiliki oleh bank.
Universitas Sumatera Utara
Biaya Operasional
float -
Beban dari kegiatan operasional bank
Pendapatan Operasional
float -
Pemasukan yang diterima bank.
Alat Likuid float
- Segala sesuatu yang dapat
dijadikan sebagai alat pembayaran untuk membayar
segala bentuk kewajiban bank. Hutang Lancar
float -
Kewajiban yang harus segera dibayarkan oleh bank.
Kredit float
- Pinjaman yang diberikan oleh
bank kepada nasabah dan harus segera dibayarkan dalam
jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Dana yang diterima
float -
Pemasukan dana yang diterima oleh bank dari pihak ketiga
berupa tabungan ataupun deposito masyarakat.
3.2.3 Perancangan Flowchart Program
Berikut ini adalah gambaran flowchart secara umum dari sistem penentuan tingkat kesehatan BPR dengan metode CAMEL.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Flowchart Program
3.2.4 Perancangan Rasio CAMEL
Dalam menentukan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan metode CAMEL, dilakukan penghitungan rasio dari setiap aspek. Adapun aspek yang dihitung
nilai rasionya adalah capital, asset quality, management, earning dan liquidity. Peghitungan nilai rasio dilakukan guna mendapatkan Nilai Kredit dari setiap aspek.
Nilai kredit yang didapatkan akan digunakan sebagai nilai penentu untuk menentukan status kesehatan bank.
Mulai
Masukkan variabel
Hitung Rasio CAMEL
Hitung NK
Cetak Hasil
Selesai
Universitas Sumatera Utara
1. Rasio Capital
Rasio Capital didapatkan dari hasil perbandingan antara Modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Adapun ketentuan penilaian
berdasarkan nilai rasio tersebut untuk aspek capital atau permodalan adalah sebagai berikut:
Jika Rasio Capital yang diperoleh sebesar 8 maka Nilai Kredit NK sama dengan 81.
Jika Rasio Capital 8 maka setiap kenaikan 0.1 dari rasio capital, NK akan ditambah sebesar 1. Batas maksimum NK adalah 100.
Jika Rasio Capital yang diperoleh ≥ 7.9 dan ≤ 8 maka Nilai Kredit NK
sama dengan 65. Jika Rasio Capital 8 maka setiap penururnan 0.1 dari rasio capital, NK
akan dikurangi 1. Batas minimum NK adalah 0.
Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan aspek capital atau permodalan:
Universitas Sumatera Utara
Tidak Tidak
Tidak
Ya Ya
Ya
Gambar 3.9 Flowchart Rasio Capital
Mulai
Masukkan Modal, ATMR
Hitung Rasio Capital
R = 8
NK = 81
Cetak NK
Selesai R 8
7.9 ≤R≤8
x = 1
. 8
− R
NK = 81+x x =
1 .
8 R
−
NK = 65 NK = 81-x
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio Asset Quality
Aspek asset quality terbagi atas dua buah rasio, antara lain: Rasio1
Merupakan perbandingan antara Aktiva Produktif yang diklasifikasikan APD dengan Aktiva Produktif. Adapun ketentuan penilaian berdasarkan nilai rasio
tersebut untuk aspek asset quality adalah sebagai berikut:
Jika nilai Rasio1 ≥ 22.5, maka NK = 0.
Jika nilai Rasio1 22.5, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap penurunan 0.15 dari 22.5. Maksimum NK = 100.
Rasio1 memiliki bobot sebesar 25. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio pertama
dalam aspek asset quality.
Tidak
Ya
Gambar 3.10 Flowchart Rasio1 Asset Quality
Mulai
Masukkan APD, AP
Hitung Rasio
R ≥22.5
NK = 0 x=
5 .
5 .
22 R
−
NK = x × 0.83
Cetak NK
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Rasio 2 Merupakan perbandingan antara Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PPAP dengan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk PPAPWD. Adapun ketentuan penilaian berdasarkan nilai rasio
tersebut untuk aspek asset quality adalah sebagai berikut:
Jika nilai Rasio2 = 0 maka NK = 0 Jika nilai Rasio2 0, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap
kenaikan 1 mulai dari 0 . Maksimum NK = 100. Rasio2 memiliki bobot sebesar 5.
Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio kedua dalam aspek asset quality.
Ya Tidak
Gambar 3.11 Flowchart Rasio2 Asset Quality
Mulai
Masukkan PPAP, PPAPWD
Hitung Rasio
R=0 NK = R × 0.17
NK = 0
Cetak NK
Selesai
Universitas Sumatera Utara
3. Management
Penilaian terhadap aspek manajemen terdiri atas penilaian manajemen umum dan manajemen resiko. Penghitungan aspek manajemen didasarkan pada
akumulasi nilai dari setiap pertanyaan yang telah dijawab. Berikut ini ketentuan penilaian atas jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan.
- Setiap jawaban diberi nilai 0, 1, 2, 3 atau 4.
- Nilai 0 mencerminkan kondisi lemah.
- Nilai 1, 2, dan 3 mencerminkan kondisi antara.
- Nilai 4 mencerminkan kondisi baik.
4. Rasio Earning
Aspek earning terdiri atas dua buah rasio, antara lain: Rasio 1
Merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata aktiva selama 12 bulan terakhir. Adapun ketentuan penilaiannya adalah sebagai
berikut:
Jika Rasio1 ≤ 0, maka Nilai Kredit NK = 0.
Jika Rasio1 0, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap kenaikan 0.015 mulai dari 0 . Maksimum NK = 100.
Rasio1 memiliki nilai bobot sebesar 5.
Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio pertama dalam aspek earning.
Universitas Sumatera Utara
Tidak
Ya
Gambar 3.12 Flowchart Rasio 1 Earning
Rasio 2 Merupakan perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan
operasional selama 12 bulan terakhir. Adapun ketentuan penilaian dalam rasio ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Masukkan laba, rata-rata aktiva
Hitung Rasio
R ≤ 0
NK = 0 x=
015 .
R
NK = x × 0.5
Cetak NK
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Jika Rasio2 ≥ 100, maka Nilai Kredit NK = 0.
Jika Rasio2 100, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap penurunan 0.08 mulai dari 100. Maksimum NK = 100.
Rasio2 memiliki nilai bobot sebesar 5.
Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio kedua dalam aspek earning.
Tidak
Ya
Gambar 3.13 Flowchart Rasio2 Earning
Mulai
Masukkan BO, PO
Hitung Rasio
R ≥ 100
NK = 0 NK = x × 0.5
NK =
08 .
100 R
−
Cetak Hasil
Selesai
Universitas Sumatera Utara
5. Rasio Liquidity
Aspek liquidity terdiri dari dua buah rasio, antara lain: Cash Ratio
Merupakan perbandingan antara alat likuid dengan hutang. Adapun ketentuan penilaian dalam cash ratio adalah sebagai berikut:
Jika CR = 0, maka Nilai Kredit NK = 0. Jika CR 0, maka NK akan ditambah 1 untuk setiap kenaikkan 0.05 mulai
dari 0. Maksimum NK = 100. Cash Ratio memiliki bobot sebesar 5.
Tidak
Ya
Gambar 3.14 Flowchart Cash Ratio
Mulai
Masukkan Alat Likuid, Hutang
Hitung Rasio
R = 0
NK = 0 NK = x × 0.5
x=
05 .
R
Cetak Hasil
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Loan Deposit Ratio Merupakan perbandingan antara kredit pinjaman nasabah dan pemasukan dana
yang diterima oleh bank. Adapun ketentuan penilaian dalam Loan Deposit Ratio adalah sebagai berikut:
Jika LDR ≥ 115, maka Nilai Kredit NK = 0.
Jika LDR ≤ 115, maka NK ditambah 4 untuk setiap penurunan 1 mulai dari
115. Maksimum NK = 100.
Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan Loan Deposit Ratio.
Tidak Ya
Gambar 3.15 Flowchart Loan Deposit Ratio
Mulai
Masukkan Kredit, Dana
Hitung Rasio
R ≥ 115
NK = 0 NK = x × 0.5
x = 115 – R × 4
Cetak Hasil
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Setelah Nilai Kredit NK dari setiap aspek telah ditentukan maka akan dilakukan penghitungan Nilai Kredit Faktor NK Faktor. Penghitungan NK Faktor
dilakukan dengan manjumlahkan seluruh NK dari masing-masing aspek sesuai dengan nilai bobotnya masing-masing. Dalam metode CAMEL setiap aspek telah ditentukan
nilai bobotnya. Berikut ini tabel nilai bobot dari masing-masing aspek.
Tabel 3.3 Nilai Bobot Aspek CAMEL
Aspek Nilai Bobot
Capital Permodalan 30
Asset Quality Kualitas Aktiva 30
Management Manajemen 20
Earning Rentabilitas 10
Liquidity Likuiditas 10
Sumber: Lampiran 1 SK DIR.BI Nomor 30 12 KEP DIR tanggal 30 April 1997.
Nilai Kredit Faktor yang telah ditentukan sudah dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan status kesehatan bank yang bersangkutan. Adapun aturan-
aturan yang digunakan untuk penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat adalah sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.3012KEPDIR
dan Surat Edaran BI No.303UPPB.
Tabel 3.4 Aturan-aturan Penentuan Tingkat Kesehatan BPR
IF 81
≤ NK ≤ 100 THEN
SEHAT IF
66 ≤ NK ≤ 80.9
THEN CUKUP SEHAT
IF 51
≤ NK ≤ 65.9 THEN
KURANG SEHAT IF
≤ NK ≤ 50.9 THEN
TIDAK SEHAT
Sumber: SK DIR.BI Nomor 30 12KEP DIR Pasal 13.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dilakukan sebagai gambaran bentuk setiap form yang ada dalam aplikasi yang akan dibangun. Setiap form yang dirancang akan memudahkan
perancang untuk mengimplementasikan antarmuka pengguna sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Berikut ini rancangan setiap form yang akan dibangun dalam aplikasi
penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat dengan metode CAMEL.
1. Form Halaman Awal
Form ini merupakan form yang pertama sekali muncul pada saat pengguna menjalankan aplikasi ini. Dalam form ini pengguna memasukkan data yang
berhubungan dengan identitas bank dan tanggal dilakukannya pengawasan pada bank yang bersangkutan. Dalam form ini terdapat menu utama yang
berisi beberapa sub menu.
Gambar 3.16 Form Halaman Awal
Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan BPR
Nama Bank :
Alamat :
Tgl.Periksa :
File Informasi
Lihat Data Exit
Sistem Profil
Refresh Process
Exit
Universitas Sumatera Utara
2. Form Hasil Pengawasan
Dalam form ini akan dimasukkan semua data yang telah diperoleh dari hasil pengawasan BPR yang bersangkutan. Data yang dimasukkan akan menjadi
variabel penentu dalam menentukan status kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL.
Gambar 3.17 Form Hasil Pengawasan
3. Form Aspek Penilaian
Form ini menampilkan hasil penilaian masing-masing aspek. Pada tahap ini, user dapat melihat tingkat kesehatan dari ke lima aspek yang ada dalam
metode CAMEL. Selain itu, juga akan ditampilkan jumlah Nilai Kredit dari masing-masing aspek sebagai data pendukung dalam menentukan tingkat
kesehatan bank yang bersangkutan. Inputan Data Hasil Pengawasan BPR
Process Refresh
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.18 Form Aspek Penilaian
4. Form Hasil Penilaian
Dalam form ini akan ditampilkan penarikan kesimpulan dari status kesehatan bank perkreditan rakyat yang sedang diperiksa. Pada form ini akan secara jelas
ditampilkan nama bank, alamat, tanggal pemeriksaan dan status kesehatan dari bank tersebut yang telah dianalisis berdasarkan metode CAMEL.
Gambar 3.19 Form Hasil Penilaian
Aspek Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Capital
: NK :
Asset Quality : NK :
Management : NK :
Earning :
NK : Liquidity
: NK :
Result
Hasil Penilaian Nama Bank
: Alamat
: Tanggal Pemeriksaan :
Hasil Penilaian :
Save Exit
Back View
Universitas Sumatera Utara
5. Form Database
Form ini berisikan database dari identitas bank dan hasil penilaian tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat. Data yang ada pada database dapat dilihat
sewaktu-waktu oleh pengguna, dicetak dan dapat juga dihapus jika sudah tidak diperlukan lagi.
Gambar3.20 Form Database
6. Form Sistem
Form ini berisikan tentang informasi dari aplikasi yang akan dibuat.
Gambar 3.21 Form Sistem
Database Hasil Pengawasan BPR Search
Nama Bank Alamat Tgl Pemeriksaan Capital Asset Managemenet Liquidity Tingkat Kesehatan
Delete Exit
Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
dengan Menggunakan Metode CAMEL
Back Print
Back
Universitas Sumatera Utara
7. Form Profil
Form ini berisikan tentang informasi dari pembuatn sistem.
Gambar 3.22 Form Profil
8. Form Cetak Laporan
Form ini merupakan tampilan laporan yang akan dicetak.
Gambar 3.23 Form Cetak Laporan
Profil
Back
LAPORAN STATUS KESEHATAN BPR
NAMA BANK ALAMAT TGL PEMERIKSAAN STATUS
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi