Perancangan Sistem Perancangan Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Dengan Metode CAMEL

Gambar 3.2 Struktur Sistem

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dapat dilakukan setelah proses analisis selesai dilakukan. Dalam tahapan ini akan digambarkan sistem yang akan dibuat ke dalam kondisi yang sebenarnya sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun perancangan sistem penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan metode CAMEL adalah sebagai berikut : 1. Perancangan Data Flow Diagram DFD 2. Perancangan Kamus Data 3. Perancangan Flowchart Program 4. Perancangan Rasio CAMEL 5. Perancangan Antarmuka Software Penentuan Tingkat Kesehatan BPR Menu Utama Halaman Depan File Informasi Lihat Data Keluar Sistem Profil Input Data BPR Input Data Hasil Pengawasan Penghitungan CAMEL Hasil Tingkat Kesehatan Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Perancangan Data Flow Diagram DFD

Dalam Perancangan Data Flow Diagram aplikasi penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat ini, akan digambarkan aliran data yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input hingga menjadi output. Aliran data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini: Data Pengawasan Status Kesehatan Bank Gambar 3.3 Diagram Konteks DFD Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari Diagram Konteks DFD penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat: 1. No. Proses Nama Proses : P0 Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan BPR. Masukan : Data Pengawasan. Proses : Menentukan status kesehatan Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan data pengawasan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode CAMEL. Keluaran : Status Kesehatan Bank

3.2.1.1 DFD Level 1

Diagram konteks yang telah digambarkan sebelumnya dapat dikembangkan lagi kedalam bentuk DFD Level 1. Hal ini dilakukan untuk dapat merancang aliran data yang lebih spesifik lagi. Pada Gambar 3.4 dapat dilihat DFD Level 1 dari aplikasi yang akan dirancang. User Aplikasi Penentuan Tingkat kesehatan BPR P0 Universitas Sumatera Utara Data BPR Data BPR Data Pengawasan Data Pengawasan Status Kesehatan Bank Status Kesehatan Bank Laporan Status Kesehatan Bank Data BPR Gambar 3.4 DFD Level 1 Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 1 penentuan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat: 1. No. Proses Nama Proses : P1.0 Mengolah Identitas BPR Masukan : Data BPR berupa Nama Bank, Alamat Bank dan Tanggal Pengawasan. Proses : Mengolah data yang berhubungan dengan identitas dan jadwal pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Bank yang bersangkutan. User Mengolah Identitas BPR P1.0 Mengolah Data Pengawasan P.20 Perhitungan Metode CAMEL P.30 Database Cetak Laporan P4.0 Universitas Sumatera Utara Keluaran : Data BPR. 2. No. Proses Nama Proses : P2.0 Mengolah Data Pengawasan. Masukan : Data Pengawasan berupa Jumlah Modal Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar, Kredit, dan Dana yang diterima. Proses : Memasukkan data berupa nilai yang telah diperoleh dari hasil pengawasan terhadap bank yang bersangkutan. Keluaran : Data Pengawasan. 3. No. Proses Nama Proses : P3.0 Perhitungan Metode CAMEL. Masukan : Data Pengawasan Proses : Proses mengolah variabel penentu tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL. Keluaran : Status Kesehatan Bank. 4. No. Proses Nama Proses : P4.0 Cetak Laporan. Masukan : Status Kesehatan Bank, Data BPR Proses : Mencetak data hasil pengawasan yang tersimpan dalam database sistem. Keluaran : Laporan. Universitas Sumatera Utara

3.2.1.2 DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR

Proses yang ada pada DFD Level 1 dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih jelas ke dalam bentuk DFD Level 2. Gambar 3.5 berikut menggambarkan DFD Level 1 untuk proses pengolahan identitas BPR. Data BPR Data BPR Data BPR Data BPR Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Pengolahan Identitas BPR: 1. No. Proses Nama Proses : P1.1 Memasukkan Identitas BPR. Masukan : Data BPR berupa Nama Bank, Alamat Bank dan Tanggal Pengawasan. Proses : Memasukkan data yang berhubungan dengan identitas dan jadwal pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Bank yang bersangkutan. Keluaran : Data BPR. User Memasukkan Identitas BPR P1.1 Menghapus Identitas BPR P1.2 Database Universitas Sumatera Utara 2. No. Proses Nama Proses : P1.2 Menghapus Identitas BPR. Masukan : Data BPR. Proses : Menghapus data BPR dari tabel database. Keluaran : Data BPR.

3.2.1.3 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan

Proses pengolahan hasil pengawasan yang ada pada DFD Level 1, dapat dipecah menjadi beberapa proses yang lebih spesifik lagi. Gambar 3.6 berikut ini menggambarkan DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan. Data Pengawasan Data Pengawasan Status Kesehatan Bank Data Pengawasan Status Kesehatan Bank Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pengawasan: 1. No. Proses Nama Proses : P2.1 Memasukkan Data Pengawasan. Masukan : Data Pengawasan berupa Jumlah Modal Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva User Database Memasukkan data pengawasan P2.1 Menghapus Hasil Pengawasan P2.2 Perhitungan Metode CAMEL P2.3 Universitas Sumatera Utara Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar, Kredit, dan Dana yang diterima. Proses : Memasukkan data berupa nilai yang telah diperoleh dari hasil pengawasan terhadap bank yang bersangkutan. Keluaran : Data Pengawasan. 2. No. Proses Nama Proses : P2.2 Menghapus Hasil Pengawasan. Masukan : Data Pengawasan. Proses : Menghapus hasil penentuan tingkat kesehatan bank dari tabel database. Keluaran : Status Kesehatan Bank. 3. No. Proses Nama Proses : P3.2 Perhitungan Metode CAMEL. Masukan : Data Pengawasan. Proses : Proses mengolah variabel penentu tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL. Keluaran : Status Kesehatan Bank.

3.2.1.4 DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL

Proses perhitungan metode CAMEL yang ada pada DFD Level 1, dapat dipecah menjadi beberapa proses yang lebih spesifik lagi. Gambar 3.7 berikut ini menggambarkan DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL. Universitas Sumatera Utara Data Pengawasan Data Pengawasan Rasio Nilai Kredit NK Faktor Status Kesehatan Bank Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL Berikut ini penjelasan atau spesifikasi setiap proses dari DFD Level 2 Proses Perhitungan Metode CAMEL: 1. No. Proses Nama Proses : P3.1 Memasukkan Variabel Masukan : Data Pengawasan berupa Jumlah Modal Bank, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, Aktiva Produk yang Diklasifikasikan APD, Aktiva Produktif User Menghitung Rasio CAMEL P3.2 Menghitung Nilai Kredit NK P3.3 Menghitung NK Faktor P3.4 Mengecek Status P3.5 Memasukkan Variabel P3.1 Database Universitas Sumatera Utara AP, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP, PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD, Manajemen, Laba, Rata-rata Aktiva, Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Alat Likuid, Hutang Lancar, Kredit, dan Dana yang diterima. Proses : Memasukkan data berupa nilai yang telah diperoleh dari hasil pengawasan terhadap bank yang bersangkutan. Keluaran : Data Pengawasan. 2. No. Proses Nama Proses : P3.2 Menghitung Rasio CAMEL. Masukan : Data Pengawasan. Proses : Menghitung rasio atau nilai perbandingan dari ke lima aspek, yaitu aspek capital, asset quality, management, earning dan liquidity. Keluaran : Rasio. 3. No. Proses Nama Proses : P3.3 Menghitung Nilai Kredit NK. Masukan : Rasio. Proses : Menghitung Nilai Kredit dari setiap aspek berdasarkan nilai rasio yang telah dihitung. Keluaran : Nilai Kredit. 4. No. Proses Nama Proses : P3.4 Menghitung NK Faktor. Masukan : Nilai Kredit. Proses : Menghitung Nilai Kredit keseluruhan guna menarik kesimpulan tingkat kesehatan bank. Keluaran : NK Faktor. Universitas Sumatera Utara 5. No. Proses Nama Proses : P4.4 Mengecek Status. Masukan : NK Faktor. Proses : Menarik kesimpulan terhadap status kesehatan bank berdasarkan NK Faktor yang telah diperoleh. Keluaran : Status Kesehatan Bank.

3.2.2 Kamus Data

Kamus Data atau Data Dictionary mirip dengan sebuah kamus yang dapat membantu seseorang dalam menemukan arti kata baru. Demikian juga kamus data mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sebuah sistem. Kamus data tidak menggunakan notasi grafis seperti DFD tetapi sebuah model tidak akan lengkap tanpa adanya kamus data. Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem mengerti aplikasi secara detail dan mereorganisasi semua data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses yang terjadi dalam suatu aplikasi. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut: 1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD. 2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. 3. Mendeskkripsikan komposisi penyimpanan data. 4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram.

3.2.2.1 Kamus Data BPR

Dalam Tabel 3.1 berikut, dapat dilihat kamus uraian penjelasan dari setiap komponen yang terdapat dalam data BPR. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Kamus Data BPR No Field Tipe data Panjang Keterangan 1 Nama Bank Char 15 Nama Bank Perkreditan Rakyat 2 Alamat Char 25 Alamat Bank Perkreditan Rakyat 3 Tanggal Pemeriksaan Char 15 Tanggal dilakukannya pemeriksaan

3.2.2.2 Kamus Data Pengawasan

Dalam Tabel 3.2 berikut, dapat dilihat kamus uraian penjelasan dari setiap komponen yang terdapat dalam data pengawasan. Tabel 3.2 Kamus Data Pengawasan No Field Tipe data Panjang Keterangan 1 Jumlah Modal Bank float - Modal inti ditambah dengan modal pelengkap yang dimiliki oleh suatu bank. 2 Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, float - Nilai total dari seluruh sisi aktiva yang dimiliki oleh suatu BPR. Universitas Sumatera Utara 3 Aktiva Produk yang Diklasifikasikan APD float - Jumlah aktiva produktif berdasarkan pengelompokan sisi aktiva yang dimiliki oleh suatu BPR. Pengelompokan ini terdiri dari aktiva dalam perhatian khusus, aktiva kurang lancar, aktiva yang diragukan dan aktiva macet. Aktiva Produktif AP float - Sumber daya yang dimiliki bank yang diperkirakan dapat segera memberi pemasukan kepada bank. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP float - Penyisihan akibat piutang atau kredit yang sudah tak tertagih lagi. PPAP Wajib Dibentuk PPAPWD float - Penyisihan akibat piutang atau kredit yang sudah tak tertagih lagi yang wajib dibentuk. Manajemen float - Pelaksanaan manajemen bank dan keputusan-keputusan strategis yang sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profibilitas serta likuiditas bank. Laba float - Keuntungan yang didapatkan oleh bank sebelum dikenakan biaya pajak. Rata-rata Aktiva float - Nilai rata-rata dari sumberdaya yang dimiliki oleh bank. Universitas Sumatera Utara Biaya Operasional float - Beban dari kegiatan operasional bank Pendapatan Operasional float - Pemasukan yang diterima bank. Alat Likuid float - Segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran untuk membayar segala bentuk kewajiban bank. Hutang Lancar float - Kewajiban yang harus segera dibayarkan oleh bank. Kredit float - Pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama. Dana yang diterima float - Pemasukan dana yang diterima oleh bank dari pihak ketiga berupa tabungan ataupun deposito masyarakat.

3.2.3 Perancangan Flowchart Program

Berikut ini adalah gambaran flowchart secara umum dari sistem penentuan tingkat kesehatan BPR dengan metode CAMEL. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8 Flowchart Program

3.2.4 Perancangan Rasio CAMEL

Dalam menentukan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan metode CAMEL, dilakukan penghitungan rasio dari setiap aspek. Adapun aspek yang dihitung nilai rasionya adalah capital, asset quality, management, earning dan liquidity. Peghitungan nilai rasio dilakukan guna mendapatkan Nilai Kredit dari setiap aspek. Nilai kredit yang didapatkan akan digunakan sebagai nilai penentu untuk menentukan status kesehatan bank. Mulai Masukkan variabel Hitung Rasio CAMEL Hitung NK Cetak Hasil Selesai Universitas Sumatera Utara 1. Rasio Capital Rasio Capital didapatkan dari hasil perbandingan antara Modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Adapun ketentuan penilaian berdasarkan nilai rasio tersebut untuk aspek capital atau permodalan adalah sebagai berikut: Jika Rasio Capital yang diperoleh sebesar 8 maka Nilai Kredit NK sama dengan 81. Jika Rasio Capital 8 maka setiap kenaikan 0.1 dari rasio capital, NK akan ditambah sebesar 1. Batas maksimum NK adalah 100. Jika Rasio Capital yang diperoleh ≥ 7.9 dan ≤ 8 maka Nilai Kredit NK sama dengan 65. Jika Rasio Capital 8 maka setiap penururnan 0.1 dari rasio capital, NK akan dikurangi 1. Batas minimum NK adalah 0. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan aspek capital atau permodalan: Universitas Sumatera Utara Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Gambar 3.9 Flowchart Rasio Capital Mulai Masukkan Modal, ATMR Hitung Rasio Capital R = 8 NK = 81 Cetak NK Selesai R 8 7.9 ≤R≤8 x = 1 . 8 − R NK = 81+x x = 1 . 8 R − NK = 65 NK = 81-x Universitas Sumatera Utara 2. Rasio Asset Quality Aspek asset quality terbagi atas dua buah rasio, antara lain: Rasio1 Merupakan perbandingan antara Aktiva Produktif yang diklasifikasikan APD dengan Aktiva Produktif. Adapun ketentuan penilaian berdasarkan nilai rasio tersebut untuk aspek asset quality adalah sebagai berikut: Jika nilai Rasio1 ≥ 22.5, maka NK = 0. Jika nilai Rasio1 22.5, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap penurunan 0.15 dari 22.5. Maksimum NK = 100. Rasio1 memiliki bobot sebesar 25. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio pertama dalam aspek asset quality. Tidak Ya Gambar 3.10 Flowchart Rasio1 Asset Quality Mulai Masukkan APD, AP Hitung Rasio R ≥22.5 NK = 0 x= 5 . 5 . 22 R − NK = x × 0.83 Cetak NK Selesai Universitas Sumatera Utara Rasio 2 Merupakan perbandingan antara Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP dengan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk PPAPWD. Adapun ketentuan penilaian berdasarkan nilai rasio tersebut untuk aspek asset quality adalah sebagai berikut: Jika nilai Rasio2 = 0 maka NK = 0 Jika nilai Rasio2 0, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap kenaikan 1 mulai dari 0 . Maksimum NK = 100. Rasio2 memiliki bobot sebesar 5. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio kedua dalam aspek asset quality. Ya Tidak Gambar 3.11 Flowchart Rasio2 Asset Quality Mulai Masukkan PPAP, PPAPWD Hitung Rasio R=0 NK = R × 0.17 NK = 0 Cetak NK Selesai Universitas Sumatera Utara 3. Management Penilaian terhadap aspek manajemen terdiri atas penilaian manajemen umum dan manajemen resiko. Penghitungan aspek manajemen didasarkan pada akumulasi nilai dari setiap pertanyaan yang telah dijawab. Berikut ini ketentuan penilaian atas jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. - Setiap jawaban diberi nilai 0, 1, 2, 3 atau 4. - Nilai 0 mencerminkan kondisi lemah. - Nilai 1, 2, dan 3 mencerminkan kondisi antara. - Nilai 4 mencerminkan kondisi baik. 4. Rasio Earning Aspek earning terdiri atas dua buah rasio, antara lain: Rasio 1 Merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata aktiva selama 12 bulan terakhir. Adapun ketentuan penilaiannya adalah sebagai berikut: Jika Rasio1 ≤ 0, maka Nilai Kredit NK = 0. Jika Rasio1 0, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap kenaikan 0.015 mulai dari 0 . Maksimum NK = 100. Rasio1 memiliki nilai bobot sebesar 5. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio pertama dalam aspek earning. Universitas Sumatera Utara Tidak Ya Gambar 3.12 Flowchart Rasio 1 Earning Rasio 2 Merupakan perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional selama 12 bulan terakhir. Adapun ketentuan penilaian dalam rasio ini adalah sebagai berikut: Mulai Masukkan laba, rata-rata aktiva Hitung Rasio R ≤ 0 NK = 0 x= 015 . R NK = x × 0.5 Cetak NK Selesai Universitas Sumatera Utara Jika Rasio2 ≥ 100, maka Nilai Kredit NK = 0. Jika Rasio2 100, maka Nilai Kredit NK akan ditambah 1 untuk setiap penurunan 0.08 mulai dari 100. Maksimum NK = 100. Rasio2 memiliki nilai bobot sebesar 5. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan rasio kedua dalam aspek earning. Tidak Ya Gambar 3.13 Flowchart Rasio2 Earning Mulai Masukkan BO, PO Hitung Rasio R ≥ 100 NK = 0 NK = x × 0.5 NK = 08 . 100 R − Cetak Hasil Selesai Universitas Sumatera Utara 5. Rasio Liquidity Aspek liquidity terdiri dari dua buah rasio, antara lain: Cash Ratio Merupakan perbandingan antara alat likuid dengan hutang. Adapun ketentuan penilaian dalam cash ratio adalah sebagai berikut: Jika CR = 0, maka Nilai Kredit NK = 0. Jika CR 0, maka NK akan ditambah 1 untuk setiap kenaikkan 0.05 mulai dari 0. Maksimum NK = 100. Cash Ratio memiliki bobot sebesar 5. Tidak Ya Gambar 3.14 Flowchart Cash Ratio Mulai Masukkan Alat Likuid, Hutang Hitung Rasio R = 0 NK = 0 NK = x × 0.5 x= 05 . R Cetak Hasil Selesai Universitas Sumatera Utara Loan Deposit Ratio Merupakan perbandingan antara kredit pinjaman nasabah dan pemasukan dana yang diterima oleh bank. Adapun ketentuan penilaian dalam Loan Deposit Ratio adalah sebagai berikut: Jika LDR ≥ 115, maka Nilai Kredit NK = 0. Jika LDR ≤ 115, maka NK ditambah 4 untuk setiap penurunan 1 mulai dari 115. Maksimum NK = 100. Berikut ini perancangan flowchart program untuk penghitungan Loan Deposit Ratio. Tidak Ya Gambar 3.15 Flowchart Loan Deposit Ratio Mulai Masukkan Kredit, Dana Hitung Rasio R ≥ 115 NK = 0 NK = x × 0.5 x = 115 – R × 4 Cetak Hasil Selesai Universitas Sumatera Utara Setelah Nilai Kredit NK dari setiap aspek telah ditentukan maka akan dilakukan penghitungan Nilai Kredit Faktor NK Faktor. Penghitungan NK Faktor dilakukan dengan manjumlahkan seluruh NK dari masing-masing aspek sesuai dengan nilai bobotnya masing-masing. Dalam metode CAMEL setiap aspek telah ditentukan nilai bobotnya. Berikut ini tabel nilai bobot dari masing-masing aspek. Tabel 3.3 Nilai Bobot Aspek CAMEL Aspek Nilai Bobot Capital Permodalan 30 Asset Quality Kualitas Aktiva 30 Management Manajemen 20 Earning Rentabilitas 10 Liquidity Likuiditas 10 Sumber: Lampiran 1 SK DIR.BI Nomor 30 12 KEP DIR tanggal 30 April 1997. Nilai Kredit Faktor yang telah ditentukan sudah dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan status kesehatan bank yang bersangkutan. Adapun aturan- aturan yang digunakan untuk penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat adalah sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.3012KEPDIR dan Surat Edaran BI No.303UPPB. Tabel 3.4 Aturan-aturan Penentuan Tingkat Kesehatan BPR IF 81 ≤ NK ≤ 100 THEN SEHAT IF 66 ≤ NK ≤ 80.9 THEN CUKUP SEHAT IF 51 ≤ NK ≤ 65.9 THEN KURANG SEHAT IF ≤ NK ≤ 50.9 THEN TIDAK SEHAT Sumber: SK DIR.BI Nomor 30 12KEP DIR Pasal 13. Universitas Sumatera Utara

3.2.5 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan sebagai gambaran bentuk setiap form yang ada dalam aplikasi yang akan dibangun. Setiap form yang dirancang akan memudahkan perancang untuk mengimplementasikan antarmuka pengguna sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Berikut ini rancangan setiap form yang akan dibangun dalam aplikasi penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat dengan metode CAMEL. 1. Form Halaman Awal Form ini merupakan form yang pertama sekali muncul pada saat pengguna menjalankan aplikasi ini. Dalam form ini pengguna memasukkan data yang berhubungan dengan identitas bank dan tanggal dilakukannya pengawasan pada bank yang bersangkutan. Dalam form ini terdapat menu utama yang berisi beberapa sub menu. Gambar 3.16 Form Halaman Awal Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan BPR Nama Bank : Alamat : Tgl.Periksa : File Informasi Lihat Data Exit Sistem Profil Refresh Process Exit Universitas Sumatera Utara 2. Form Hasil Pengawasan Dalam form ini akan dimasukkan semua data yang telah diperoleh dari hasil pengawasan BPR yang bersangkutan. Data yang dimasukkan akan menjadi variabel penentu dalam menentukan status kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL. Gambar 3.17 Form Hasil Pengawasan 3. Form Aspek Penilaian Form ini menampilkan hasil penilaian masing-masing aspek. Pada tahap ini, user dapat melihat tingkat kesehatan dari ke lima aspek yang ada dalam metode CAMEL. Selain itu, juga akan ditampilkan jumlah Nilai Kredit dari masing-masing aspek sebagai data pendukung dalam menentukan tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. Inputan Data Hasil Pengawasan BPR Process Refresh Universitas Sumatera Utara Gambar 3.18 Form Aspek Penilaian 4. Form Hasil Penilaian Dalam form ini akan ditampilkan penarikan kesimpulan dari status kesehatan bank perkreditan rakyat yang sedang diperiksa. Pada form ini akan secara jelas ditampilkan nama bank, alamat, tanggal pemeriksaan dan status kesehatan dari bank tersebut yang telah dianalisis berdasarkan metode CAMEL. Gambar 3.19 Form Hasil Penilaian Aspek Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Capital : NK : Asset Quality : NK : Management : NK : Earning : NK : Liquidity : NK : Result Hasil Penilaian Nama Bank : Alamat : Tanggal Pemeriksaan : Hasil Penilaian : Save Exit Back View Universitas Sumatera Utara 5. Form Database Form ini berisikan database dari identitas bank dan hasil penilaian tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat. Data yang ada pada database dapat dilihat sewaktu-waktu oleh pengguna, dicetak dan dapat juga dihapus jika sudah tidak diperlukan lagi. Gambar3.20 Form Database 6. Form Sistem Form ini berisikan tentang informasi dari aplikasi yang akan dibuat. Gambar 3.21 Form Sistem Database Hasil Pengawasan BPR Search Nama Bank Alamat Tgl Pemeriksaan Capital Asset Managemenet Liquidity Tingkat Kesehatan Delete Exit Aplikasi Penentuan Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan Menggunakan Metode CAMEL Back Print Back Universitas Sumatera Utara 7. Form Profil Form ini berisikan tentang informasi dari pembuatn sistem. Gambar 3.22 Form Profil 8. Form Cetak Laporan Form ini merupakan tampilan laporan yang akan dicetak. Gambar 3.23 Form Cetak Laporan Profil Back LAPORAN STATUS KESEHATAN BPR NAMA BANK ALAMAT TGL PEMERIKSAAN STATUS Universitas Sumatera Utara BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi