Alat Bantu Perancangan Sistem

untuk menjelaskan pendekatan-pendekatan terhadap pengembangan perangkat lunak Sommerville,2003. Adapun beberapa pemodelan atau paradigma yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : 1. Model Waterfall Sesuai dengan namanya model ini disebut juga dengan model air terjun. Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi, lalu dipresentasikan sebagai fase-fase proses yang berbeda. 2. Model Pengembangan Evolusioner Pendekatan ini berhubungan dengan kegiatan spesifikasi, pengembangan dan validasi. 3. Model Pengembangan Sistem Formal Model ini didasarkan pada pembuatan spesifikasi sistem yang matematis dan ditransformasikan pula dengan memakai metode matematis untuk membangun program. 4. Model Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang Model ini didasarkan atas adanya komponen yang dapat dipakai ulang dalam jumlah yang signifikan. Proses pengembangan sistem terfokus pada integrasi komponen-komponen kedalam suatu sistem dan bukan mengembangkannya dari awal. Dalam perancangan aplikasi yang akan dikerjakan pada skripsi ini akan digunakan pemodelan waterfall.

2.2 Alat Bantu Perancangan Sistem

Dalam merancang suatu sistem terdapat banyak hal yang harus diperhatikan sehingga perlu digunakan alat bantu untuk memodelkan aplikasi yang akan dibuat. Terdapat banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam perancangan sebuah sistem antara lain model narasi, prototype, model grafis atau diagram dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tidak menjadi masalah model mana yang akan digunakan asalkan pemodelan yang dibuat harus mampu mempresentasikan visualisasi bentuk sistem yang Universitas Sumatera Utara diinginkan pemakai, karena sistem akhir yang dibuat bagi pemakai akan diturunkan dari model. Dalam perancangan aplikasi penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat ini, akan digunakan pemodelan menggunakan diagram. Pada dunia pemodelan sistem terdapat sejumlah cara merepresentasikan sistem melalui diagram misalnya, flowchart, data flow diagram DFD dan lain sebagainya.

2.2.1 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi. Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu dalam perancangan suatu aplikasi, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi Pohan, 1997. Terdapat empat komponen utama dalam pemodelan ini, antara lain ; 1. Proses Komponen pertama dalam model ini dinamakan proses. Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran. Dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Gambar 2.1 Komponen Proses Proses Universitas Sumatera Utara 2. Aliran Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Gambar 2.2 Komponen Aliran 3. Penyimpanan Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung ataupun persegi panjang. Data Data D1 Gambar 2.3 Komponen Penyimpanan 4. Terminator Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang yang mewakili entity luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi ini melambangkan orang atau sekelompok orang misalnya organisasi, grup, departemen dan entiti lain yang berada di luar sistem. Gambar 2.4 Komponen Terminator Data Entitas Universitas Sumatera Utara Secara sederhana, sebuah DFD dapat digambarkan sebagai berikut ini: data data data data data Gambar 2.5 Data Flow Diagram DFD

2.2.2 Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol dan dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung Zarlis et al, 2007. Flowchart disebut juga dengan diagram alir. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu, flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk dapat berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Dalam pembuatan suatu flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Oleh karena itu flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara suatu pemrogram dengan yang lainnya. Sistem Entitas Entitas Entitas Entitas Entitas Universitas Sumatera Utara Secara garis besar, setiap pengolahan dalam flowchart terbagi atas tiga bagian utama, yaitu input, proses pengolahan dan output. Secara sederhana, sebuah flowchart dapat digambarkan sebagai berikut ini: Gambar 2.6 Flowchart Program

2.3 Borland Delphi