meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu mendapat

hanya 2 orang atau 2,17. Responden yang kurang tahu dan tidak tahu tentang pengertian Jamkesmas umumnya adalah peserta Jamkesmas yang sudah lanjut usia. Dimana mereka kelompok masyarakat yang umumnya tidak pernah atau jarang hadir saat sosialisasi program Jamkesmas yang dilakukan oleh pemerintah di lingkungan mereka. Tabel 5.8 Pengetahuan Responden tentang Tujuan Program Jamkesmas No Tujuan Jumlah orang Persentase 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 56 34 2 60,87 36,96 2,17 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Tujuan dari program Jamkesmas menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah : 1. Tujuan Umum Meningkatkan akses dan mutu kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efesien 2. Tujuan Khusus

a. meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu mendapat

pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan rumah sakit Universitas Sumatera Utara b. meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin c. terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Berdasarkan Tabel 5.8, sebagian besar dari responden mengetahui tentang tujuan program Jamkesmas, sebanyak 56 orang mengetahui tujuan dari program Jamkesmas atau 60,87. Sedangkan responden yang kurang tahu sebanyak 34 orang atau 36,96 dan yang tidak tahu berjumlah 2 orang atau 2,17. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi program Jamkesmas yang dilakukan pemerintah masih kurang maksimal, Sebagian responden yang kurang tahu dan tidak tahu tentang tujuan program Jamkesmas mengaku langsung mendapatkan kartu Jamkesmas dari Lurah tanpa pernah mengikuti sosialisasi Jamkesmas di desa mereka sebelumnya. Tabel 5.9 Sumber Informasi Pelaksanaan Program Jamkesmas di Puskesmas Kesatria No Sumber Informasi Frekuensi Persentase 1 2 3 Puskesmas SaudaraKeluarga Pemerintah Desa 15 18 59 16,31 19,56 64,13 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Berdasarkan Tabel 5.9, dari seluruh responden yang mengetahui adanya program Jamkesmas lebih banyak mendapat informasi dari Pemerintah Desa yaitu sebanyak 59 responden atau 64,13. Hal ini disebabkan karena Kelurahan berperan saat melakukan pendataan calon peserta Jamkesmas dan pembagian Universitas Sumatera Utara kartu peserta Jamkesmas langsung ke rumah-rumah masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan, responden yang mengaku mendapatkan informasi adanya program Jamkesmas dari Puskesmas adalah sebanyak 18 responden atau 19,56. Keseluruhan responden yang mengaku mendapatkan informasi adanya Program Jamkesmas dari Puskesmas adalah responden yang bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas Kesatria, yaitu di sekitar Jalan Pdt. Justin Sihombing dan di Kelurahan Siopat Suhu. Tabel 5.9 juga menunjukkan kalau tidak ada responden yang mengaku mengetahui informasi adanya program Jamkesmas dari media cetak dan media elektronik. Kondisi ini menunjukkan bahwa sosialisasi program Jamkesmas yang dilakukan pemerintah melalui media cetak dan media elektronik kurang efektif bagi masyarakat kurang mampu di Kecamatan Siantar Timur. Tabel 5.10 Pemahaman Masyarakat Terhadap Informasi yang Diberikan dalam Sosialisasi Program Jamkesmas oleh Puskesmas Kesatria No Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 3 Paham Kurang Paham Tidak Paham 58 19 15 63,04 20,65 16,31 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Sosialisasi Program Jamkesmas menjelaskan kepada masyarakat bahwa pemerintah ingin mempermudah akses dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Indonesia. Peneliti menanyakan kepada responden Universitas Sumatera Utara apakah mereka paham dengan penjelasan yang diberikan saat sosialisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, masyarakat masyarakat yang paham dengan penjelasan mengenai Jamkesmas cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari Tabel 5.11 yang menunjukkan, 58 responden atau 63,04 mengaku paham dengan penjelasan yang diberikan saat sosialisasi berlangsung, namun ada 19 responden atau 20,65 mengaku kurang paham. Dari Tabel 5.11 diatas juga menunjukkan sebanyak 15 responden atau 16,31 tidak menjawab pertanyaan, karena mereka tidak pernah mengikuti sosialisasi program Jamkesmas. Tabel 5.11 Penilaian Responden Terhadap Kualitas Obat yang Diberikan Puskesmas Kesatria No. Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 Berkualitas Kurang Berkualitas 90 2 97,83 2,17 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Berdasarkan Tabel 5.17 di atas, hampir keseluruhan responden menyatakan kualitas obat yang diberikan oleh Puskesmas Kesatria adalah berkualitas. Sebanyak 90 orang atau 97,83 menjawab berkualitas, dan yang menjawab kurang berkualitas hanya 2 orang atau 2,17 . Obat-obatan yang diberikan kepada pasien Jamkesmas adalah jenis obat yang sudah ditentukan dalam Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan obat-obatan ini dikenal dengan obat DPHO Daftar Plafon Harga Obat atau biasa juga disebut Universitas Sumatera Utara dengan obat “generik”. Walaupun dianggap obat yang murah, namun menurut responden obat yang diberikan kepada mereka berkualitas baik. Tabel 5.12 Penilaian Responden Terhadap Baik Tidaknya Fasilitas yang Tersedia di Puskesmas Kesatria No. Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 Baik Kurang baik 89 3 96,73 3,27 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Puskesmas Kesatria menyediakan beberapa fasilitas umum yang dapat dipergunakan oleh para pasien yang mendatangi Puskesmas Kesatria, seperti ; kamar mandi toilet, timbangan badan, pengukur tinggi badan, ruang tunggu, bangku dan beberapa fasilitas lainnya. Peneliti menanyakan kepada responden bagaimanakah kondisi fasilitas yang dapat mereka pergunakan di Puskesmas Kesatria. Dari hasil kuesioner, terdapat 89 orang responden atau sebesar 96,73 yang menyatakan baik, dan hanya 3 responden atau 3,27 saja yang menyatakan kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas memberikan fasilitas yang baik bagi pasien yang datang. Ketika peneliti bertanya kepada salah seorang responden yang menjawab kurang baik, beliau merasa fasilitas yang ada di Puskesmas kurang baik karena kondisi kamar mandi atau toilet di Puskesmas Kesatria menurut beliau kurang bersih dan bau. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13 Penilaian Responden Terhadap Kebersihan Puskesmas Kesatria No. Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 Bersih Kurang Bersih 88 4 95,65 4,35 Jumlah 92 100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2011 Lingkungan yang bersih baik untuk kesehatan masyarakat, karena apabila lingkungan bersih, penyebaran penyakit menular dapat diminimalisir. Berdasarkan Tabel 5.19 di atas, didapati bahwa lingkungan Puskesmas Kesatria dan sekitarnya kondisinya cukup bersih. Sebanyak 88 orang atau 95,65 responden menyatakan lingkungan Puskesmas Kesatria bersih, dan hanya 4 orang atau 4,35 saja yang menyatakan kurang bersih. 5.2.2. Sikap Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Jamkesmas di Puskesmas Kesatria Kecamatan Siantar.

a. Setuju tidaknya Responden Terhadap Adanya Program Jamkesmas