dengan consumen ignorance atau konsumen yang bodoh, jangankan ia mengetahui berapa harga dan berapa banyak yang diperlukan, mengetahui
apakah ia memerlukan tindakan bedah saja tidak sanggup dilakukan meskipun pasien mungkin seorang professor sekalipun; dan
3. Externality
Externality menunjukkan bahwa konsumsi pelayanan kesehatan tidak saja mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Contohnya adalah
konsumsi rokok yang mempunyai resiko besar pada bukan perokok, akibat dari ciri ini, pelayanan kesehatan membutuhkan subsidi dalam berbagai
bentuk, oleh karena pembiayaan pelayanan kesehatan tidak saja menjadi tanggung jawab diri sendiri, akan tetapi perlunya digalang tanggung jawab
bersama publik. Ciri unik tersebut juga dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi kesehatan seperti Feldstein.
2.5.4. Syarat-Syarat Pelayanan Pesehatan
Agar pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, banyak syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang dimaksud paling tidak mencakup delapan
hal pokok yakni tersedia, wajar, berkesinambungan, dapat diterima, dapat dicapai, dapat dijangkau, efisien, serta bermutu Azwar, 1995:33-36.
1. Ketersediaan Pelayanan Kesehatan
Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut tersedia di masyarakat
Universitas Sumatera Utara
2. Kewajaran Pelayanan Kesehatan
Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut bersifat wajar, dalam arti dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Kesinambungan Pelayanan Kesehatan
Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut bersifat berkesinambungan, dalam arti tersedia setiap saat, baik menurut waktu atau
kebutuhan pelayanan kesehatan. 4.
Penerimaan Pelayanan Kesehatan Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut
dapat diterima oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan 5.
Ketercapaian Pelayanan Kesehatan Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut dapat dicapai
oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan tersebut. 6.
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut dapat
dijangkau oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan 7.
Efesiensi Pelayanan Kesehatan Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut
dapat diselenggarakan secara efisien. 8.
Mutu Pelayanan Kesehatan Artinya pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut dapat
menyembuhkan pasien serta tindakan yang dilakukan aman. Secara umum dimensi kepuasan pasien bervariasi sekali. Suatu pelayanan
kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu apabila penerapan
Universitas Sumatera Utara
standard dan kode etik profesi dapat memuaskan pasien. Ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang mengacu pada standard an kode etik profesi yang pada
dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien Azwar, 1995:34-33. a.
Hubungan Dokter-Pasien Terbinanya hubungan dokter-pasien yang baik, adalah satu dari kewajiban
etik. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, hubungan dokter-pasien yang baik ini harus dapat dipertahankan. Sangat
diharapkan setiap dokter dapat dan bersedia memberikan perhatian yang cukup, menampung dan mendengarkan semua keluhan, serta menjawab
dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya tentang segala hal yang ingin diketahui oleh pasien.
b. Kenyamanan Pelayanan
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, suasana pelayananyang nyaman harus dapat dipertahankan. Kenyamanan
yang dimaksud disini tidak hanya yang menyangkut fasilitas yang disediakan, tetapi yang terpenting lagi yang menyangkut sikap serta
tindakan para pelaksana ketika menyelenggarakan pelayanan kesehatan. c.
Kebebasan Melakukan Pilihan Suatu pelayanan kesehatan disebut bermutu apabila kebebasan memilih ini
dapat diberikan, dan karena itu harus dapat dilaksanakan oleh setiap penyelenggara pelayanan kesehatan.
d. Pengetahuan dan Kompetensi Teknis
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang didukung oleh pengetahuan dan kompetensi teknis bukan saja merupakan bagian dari kewajiban etik,
Universitas Sumatera Utara
tetapi juga merupakan prinsip pokok penerapan standar pelayanan profesi. Secara umum disebutkan memakai tinggi tingkat pengetahuan dan
kompetensi teknis tersebut maka makin tinggi pula mutu pelayanan kesehatan.
e. Efektifitas Pelayanan
Semakin efektif pelayanan kesehatan tersebut, maka makin tinggi pula mutu pelayanan kesehatan.
f. Keamanan Tindakan
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, aspek keamanan tindakan ini haruslah diperhatikan. Pelayanan kesehatan yang
membahayakan pasien, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik, dan karena itu tidak boleh dilakukan.
Adapun kriteria pelayanan yang memuaskan menurut DR. Wowoeutu Noveniawanata, http: one.indoskprisi.com adalah :
1. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi;
2. Mampu memberikan pelayanan yang baik;
3. Tidak berbelit-belit;
4. Menyingkat waktu tunggu masyarakat; dan
5. Dapat menguntungkan semua pihak.
Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian, baik terdapat tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta cirri
atau pun terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataannya melakukan penilaian ini tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan mutu pelayanan tersebut
bersifat multi-demensional yang artinya setiap orang dapat saja melakukan
Universitas Sumatera Utara
penilaian yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-masing orang Azwar, 1995:30.
2.6. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan Jamkesmas