Penuruan Tekanan Sisi Selongsong

menahan aliran bypass pada aliran melintang - Faktor koreksi terhadap jarak sekat pada sisi masuk dan sisi keluar alat penukar kalor, Lit. 16 hal. 648 2.48 dimana: L b,i = jarak sekat di sisi masuk selongsong m L b,o = jarak sekat di sisi keluar selongsong m n = 0,6 untuk aliran turbulen n = 0,33 untuk aliran laminar Jarak sekat di sisi masuk selongsong, Lit. 16 hal. 648 2.49 Jarak sekat di sisi keluar selongsong, Lit. 16 hal. 648 2.50

2.2.4.2.2 Penuruan Tekanan Sisi Selongsong

Seperti halnya pada perhitungan koefisien perpindahan panas, perhitungan penurunan tekanan pada metode Bell – Delaware juga memperhitungkan beberapa faktor koreksi. 1. Besarnya penurunan tekanan aliran melintang pada bagian tengah antara ujung- ujung sekat, lihat gambar 2.22. Lit. 9 hal. 328 2.51 Sumber: Lit. 16 hal. 590 Gambar 2.22 : Aliran melintang bagian tengah Universitas Sumatera Utara 2. Besarnya penurunan tekanan total pada bagian sekat yang dipotong sebelah jendela, lihat gambar 2.23. Lit. 9 hal. 328 2.52 Sumber: Lit. 16 hal. 590 Gambar 2.23 : Aliran daerah jendela 3. Besarnya penurunan tekanan pada bagian sisi masuk dan keluar selongsong, lihat gambar 2.24. Lit.9 hal. 328 2.53 Sumber: Lit. 16 hal. 590 Gambar 2.24 : Aliran daerah sisi masuk dan keluar selongsong Penurunan tekanan total yang melintasi selongsong Δp s yang dinyatakan sebagai: Lit. 9 hal. 329 2.54 dimana: N r,cc = jumlah baris tabung efektif yang dilalui aliran melintang R l = faktor koreksi untuk efek kebocoran sekat R b = faktor koreksi untuk aliran bypass R s = faktor koreksi untuk jarak sekat Δ p,c = penurunan tekanan aliran menyilang ideal Pa Δ p,w = penurunan tekanan untuk ideal daerah jendela Pa Universitas Sumatera Utara - Jumlah baris tabung efektif yang dilalui aliran melintang N r,cc yang diperoleh dari persamaan, Lit. 16 hal. 648 2.55 - Faktor koreksi pada aliran efek bypass a. Untuk r ss ½ Lit. 16 hal. 650 2.56 dimana: D = 4,5 untuk R e,s ≤ 100, laminar D = 3,7 untuk R e,s 100, turbulen b. Untuk r ss ≥ ½ R b = 1 Lit. 16 hal. 650 2.57 - Faktor koreksi untuk efek kebocoran sekat, Lit. 16 hal. 650 2.58 - Penurunan tekanan aliran menyilang ideal Δp id yang dinyatakan sebagai, Lit. 16 hal. 393 2.59 Lit. 16 hal. 656 2.60 Lit. 16 hal. 656 2.61 Lit. 16 hal. 396 2.62 - Penurunan tekanan daerah jendela Δp w Lit. 9 hal. 330 2.63 Universitas Sumatera Utara dimana: A w = luas aliran jendela sekat bersih m 2 Luas aliran jendela sekat bersih A w yang dinyatakan sebagai Lit. 2 hal. 828 2.64 Luas aliran jendela sekat kotor, Lit. 2 hal. 828 2.65 Luas aliran jendela sekat yang ditempati oleh tabung, Lit. 2 hal. 828 2.66 - Faktor koreksi terhadap jarak sekat pada sisi masuk dan sisi keluar alat penukar kalor Lit. 16 hal. 650 2.67 dimana: = 1 untuk aliran laminar = 0,2 untuk aliran turbulen

2.2.5 Koefisien perpindahan kalor menyeluruh

Persamaan dibawah berlaku untuk alat penukar kalor dalam kondisi baru atau tidak terjadi faktor pengotoran pada pipa. Lit.9 hal. 38 2.68 Jika terjadi faktor pengotoran maka koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat ditentukan: Lit.9 hal. 41 2.69

2.2.6 Efektivitas Alat Penukar Kalor

Efektivitas digunakan untuk membandingkan satu alat penukar kalor dengan alat penukar kalor lainnya untuk memudahkan memilih yang sesuai Universitas Sumatera Utara