Perpindahan Kalor dengan Menggunakan Metode LMTD Aliran Internal Aliran Fluida dalam Tabung

2.2 Analisis Perpindahan Panas 2.2.1 Proses Perpindahan Panas pada Alat Penukar Kalor Perpindahan panas secara thermodinamika: Besarnya panas yang diserap fluida dingin Q c = × c p,c × T co -T ci Lit. 12 hal. 488 2.1 Dimana: Q c = kalornya yang diserap fluida dingin kW = laju aliran massa fluida dingin kgs c p,c = kalor jenis fluida dingin Jkg. o C T co = temperatur fluida dingin keluar o C T ci = temperatur fluida dingin masuk o C Sifat fluida dingin dievualusi pada temperatur dingin rata-rata, yaitu: 2 T T T ci co c − = Lit. 6 hal. 302 2.2 Besarnya panas yang diserap fluida panas Q c = × c p,h × T ho -T hi Lit. 12 hal. 488 2.3 Dimana: Q h = kalornya yang diserap fluida panas W = laju aliran massa fluida panas kgs c p,h = kalor jenis fluida panas Jkg. o C T ho = temperatur fluida panas keluar o C T hi = temperatur fluida panas masuk o C Sifat fluida dingin dievualusi pada temperatur dingin rata-rata, yaitu: 2 T T T ho hi h − = Lit. 6 hal. 302 2.4

2.2.2 Perpindahan Kalor dengan Menggunakan Metode LMTD

Besarnya laju perpindahan panas kalor dengan metode LMTD dapat dihitung, yaitu: Q = U o × A o × F × LMTD Lit. 21 hal. 458 2.5 Dimana: Q = parpindahan kalor W Universitas Sumatera Utara U o = koefisien perpindahan kalor menyeluruh Wm 2 .K F = faktor koreksi LMTD = beda suhu rata-rata logaritma K Beda suhu rata-rata logaritma LMTD, Lit. 9 hal. 48 2.6 Untuk mencari F diperlukan parameter , Lit. 9 hal. 48 2.7 Lit. 9 hal. 48 2.8 Jika R = 1, maka diperoleh, 2.9 Jika R ≠ 1, maka diperoleh, Lit. 21 hal. 483 2.10 Dimana: P = perbandingan efektivitas termal R = perbandingan kapasitas kalor Luas perpindahan kalor adalah: A o = π × d o × L × N t Lit. 9 hal. 302 2.11 Dimana: A o = luas perpindahan kalor m 2 d o = diameter luar tabung m L = panjang tabung m N t = jumlah tabung Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Aliran Internal Aliran Fluida dalam Tabung

Aliran internal adalah aliran yang mana fluida dibatasi oleh permukaan, lihat gambar 2.17. Oleh karena itu lapisan batas tak dapat berkembang tanpa akhirnya dipaksa. Konfigurasi aliran internal menunjukan geometri mudah untuk memanaskan dan mendinginkan fluida yang dipakai di pengolahan kimia, kontrol lingkungan, dan teknologi konversi energi. Sumber: lit. 4 hal. 337 Gambar 2.17 : Aliran internal dari air dalam sebuah pipa dan aliran eksternal dari udara di luar pipa pipa yang sama Penggambaran aliran fluida dalam pipa dapat dilihat kembali dari penemuan bilangan Reynolds dimana pada kecepatan rendah aliran yang terjadi adalah laminar, yaitu fluida mengalir dalam aliran-aliran yang halus disertai perpindahan momentum dan panas diantara aliran-aliran yang diatur oleh pergerakan molekul, serta penurunan tekanan dalam pipa berhubungan langsung dengan konduktivitas termal yang dipengaruhi oleh viskositas dan perpindahan panas. Pada kecepatan yang lebih tinggi, aliran yang terjadi adalah turbulen dimana proses transport dipercepat oleh komponen-komponen lateral kecepatan fluida sehubungan dengan adanya pusaran-pusaran yang terjadi. Bilangan Reynolds pada sisi tabung dapat dihitung dengan persamaan: lit. 9 hal 325 2.12 Dimana: N t = jumlah tabung = laju aliran massa sisi tabung kgs μ = viskositas dinamik kgm.s Universitas Sumatera Utara Sedangkan bilangan Nusselt di dalam tabung dapat dihitung dengan persamaan: 1. Jika aliran laminar R e,t 2300, bilangan Nusselt di dalam tabung diperoleh persamaan Lit. 2 hal. 830 2.13 2. Jika aliran turbulen R e,t 10.000, bilangan Nusselt di dalam tabung diperoleh persamaan Lit. 2 hal. 830 2.14 Dimana: n = 0,4 jika fluida sebagai pemanas n = 0,3 jika fluida sebagai pendigin Penurunan tekanan di dalam tabung dapat dihitung yaitu: Lit. 9 hal. 311 2.15 Dimana: ∆p t = penurunan tekanan di dalam tabung Pa V t = kecepata fluida di dalam tabung ms f t = faktor gesekan di dalam tabung L = panjang tabung m Kecepatan aliran massa fluida di dalam tabung, Lit. 9 hal. 338 2.16 Dimana: = luas aliran tabung m 2 Luas aliran tabung, Lit. 9 hal. 311 2.17 Dimana: N p = jumlah lintasan tabung Faktor gesekan di dalam tabung Untuk aliran laminar Universitas Sumatera Utara Lit. 9 hal. 313 2.18 Untuk aliran turbulen Lit. 16 hal. 482 2.19

2.2.4 Aliran Eksternal Aliran Fluida Dalam Selongsong