Metode Penelitian Peranan Convention on International Trade in Endagered Species of Wild Fauna and Flora dalam Mencegah Kepunahan Spesies Langka dan Pengaturan Hukum Nasionalnya di Indonesia

Selama bertahun-tahun CITES telah antara kesepakatan konservasi dengan keanggotaan terbesar, dengan sekarang 175 Pihak. 2. Spesies Langka Spesies langka adalah organisme yang sangat sulit dicari karena jumlahnya yang sedikit. Istilah ini dapat digunakan untuk binatang ataupun tanaman, yang bisa dikategorikan genting atau spesies terancam. Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya digunakan dalam diskusi ilmiah. 9

F. Metode Penelitian

Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia, biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh sempitnya area endemik danatau habitat yang terfragmentasi. Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah. Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan populasinya secara alami ke jumlah semula. 9 Wikipedia Indonesia, Spesies Langka, diakses pada tanggal 30 September 2011 dari world wide web http:id.wikipedia.orgwikiSpesies_langka Universitas Sumatera Utara 1. Jenis Pendekatan Dalam penelitian hukum dikenal dua jenis pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan Yuridis Sosiologis dan pendekatan Yuridis Normatif. Pendekatan Yuridis Sosiologis merupakan pendekatan dengan mengambil data primer atau data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan pendekatan Yuridis Normatif merupakan pendekatan dengan data sekunder atau data yang berasal dari kepustakaan dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Normatif karena yang hendak diteliti dan dianalisa melalui penelitian ini adalah norma hukum yang berlaku yang mengatur tentang perlindungan spesies langka dari kepunahan. 2. Sumber Data Sumber data yang saya gunakan adalah data sekunder yang terdiri dari: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perdagangan dan perlindungan spesies langka, termasuk juga konvensi Internasional, dalam hal ini Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora , juga peratuan perundang-undangan nasional Indonesia yang berkaitan dengan hal tersebut. b. Bahan Hukum Sekunder Universitas Sumatera Utara Bahan Hukum Sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa buku-buku, artikel, jurnal yang berkaitan dengan CITES dan perlindungan spesies langka. c. Bahan Hukum Tertier Bahan Hukum Tertier yang digunakan adalah berupa kamus dan ensiklopedia baik berupa jilidan maupun yang berasal dari media elektronik seperti wikipedia indonesia. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan library research. 4. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif sebab menggunakan kalimat-kalimat dalam uraian-uraiannya bukan angka- angka. Selain itu penelitian ini lebih mementingkan dalamnya data bukan banyaknya data.

G. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Perdagangan Hewan Terancam Punah Menurut Convention Trade In Endangered Species Of Flora Fauna

6 38 110

Perbandingan Hukum antara Pengaturan Perlindungan Satwa Liar yang Dilindungi di Indonesia dan di Australia Dikaitkan dengan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

0 1 39

IMPLEMENTASI CONVENTION ON THE INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA (CITES) 1973 DALAM MENGENDALIKAN PERDAGANGAN IKAN NAPOLEON WRASSE SEBAGAI SPESIES YANG TERANCAM PUNAH D.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BURUNG JALAK BALI MENURUT CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA.

2 22 78

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Spesies Langka Flora dan Fauna Liar dalam Ranah Hukum Internasional dan Hukum Nasional

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Spesies Langka Flora dan Fauna Liar dalam Ranah Hukum Internasional dan Hukum Nasional T1 312007058 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Spesies Langka Flora dan Fauna Liar dalam Ranah Hukum Internasional dan Hukum Nasional T1 312007058 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Spesies Langka Flora dan Fauna Liar dalam Ranah Hukum Internasional dan Hukum Nasional T1 312007058 BAB IV

0 0 4

PENGESAHAN AMANDEMEN 1979 ATAS CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA, 1973

0 1 2

MEMBANGUN SISTEM HUKUM PERDAGANGAN HARIMAU SUMATERA DI INDONESIA BERDASARKAN CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA (CITES)

0 0 13