DESKRIPSI PROYEK ELABORASI TEMA ANALISIS KONSEP PERANCANGAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ELABORASI TEMA

Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 9

I.7. Sistematika Laporan. BAB I

PENDAHULUAN Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan batasan, pendekatan, asumsi-asumsi, kerangka berpikir, dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung proyek secara umum.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis.

BAB IV ANALISIS

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar maupun dalam.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 10

Bab II DESKRIPSI PROYEK

II.1 Terminologi Judul.

Judul dari proyek ini adalah Medan Music Museum. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut: Medan Medan daerah tingkat II berstatus kotamadya adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, dengan luas 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis Poerwadarminta, 1991. Music  Menurut kamus besar bahasa inggris memiliki arti musik. Secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa yunani ‗maisike‘ yang berarti sebagai segalasegala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin ‗musica‘ pada abad ke-5 terbagi dala tiga major, yaitu musica universalis yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakan dalam ; ukuran, angka, dan berat; musica human mendisain dari pada proporsi tubuh manusia; dan musica instrumentalis musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan. wikipedia.com  Musik adalah suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Jamalus – 1988,1  Musik, dalam buku kamus besar indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam kebudayaan. wikipedia.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 11 Museum  Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat.  Secara etimologis, museum berasal dari bahasa Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan.  Dalam kongres majelis umum ICOM International Council of Museums sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi museum sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum, memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.‖ Medan Music Museum merupakan museum yang termasuk dalam jenis museum spesialisasi, dimana memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum lainnya. Museum Musik memiliki definisi sebagai berikut : suatu lembaga yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, dan melestarikan sejarah musik di Indonesia , baik berupa alat musik , maupun catatan sejarah , dan catatan lagu yang dilengkapi dengan data ilmiah guna sarana pendidikan, penelitian, sumber informasi, inspirasi dan rekreasi. Serta menjdai pusat wisata kota Medan. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 12

II.2 Tinjauan Umum.

Tinjauan umum membahas tentang museum secara keseluruhan dan musik secara umum.

II.2.1. Museum

Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan asset-aset barang berharga yang nyata dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat. Menurut Association of Museum 1998 definisi tentang museum adalah Museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan, menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya oleh badan museum. Definisi yang terdahulu menurut Association of Museum ―Museum merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan, melindungi, memamerkan dan menunjukkan materi bukti dan memberikan informasi demi kepentingan umum.‖ Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu ―museum‖ ―musea‖. Aslinya dari bahasa Yunani mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses dewa seni dalam mitologi Yunani, dan merupakan bangunan tempat pendidikan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM. Museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, benda-benda seni, dan benda-benda yang memiliki sejarah penting agar tampak bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen atau temporer. Museum besar tereletak di kota besar dan museum lokal berada di kota kecil. Kebanyakan museum menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau pertunjukan tarian, dan demontrasi dengan teknologi. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 13 Museum memiliki berbagai tipe dilihat dari jenis koleksi yang dimilikinya. Kategorinya meliputi barang-barang kesenian seni lukis, patung , arkeologi, antropologi, etnologi, sejarah, sejarah militer,spesialisasi, virtual, numismatis, botani, zoology, prangko. Juga ada museum dengan kategori khusus seperti museum seni modern, museum sejarah lokal, museum penerbangan, pertanian, atau geologi. Jenis-jenis museum berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya antara lain :  Museum Seni juga dikenal sebagai sebuah galeri seni , merupakan sebuah ruang untuk pameran seni , biasanya merupakan seni visual , dan biasanya terdiri dari lukisan , ilustrasi , dan patung . Koleksi dari lukisan dan dokumen lama biasanya tidak dipamerkan didinding , akan tetapi diletakkan di ruang khusus .  Museum Sejarah merupakan museum yang memberikan edukasi terhadap sejarah dan relevansinya terhadap masa sekarang dan masa lalu . Beberapa museum sejarah menyimpan aspek kuratorial tertentu dari sejarah dari daerah lokal tertentu . Museum jenis ini memiliki koleksi yang beragam termasuk dokumen , artefak , seni , benda arkeologi .  Museum Maritim merupakan museum yang menspesialisasi terhadap objek yang berhubungan dengan kapal , dan perjalanan di laut dan danau .  Museum Otomotif merupakan museum yang memamerkan kenderaan .  Museum sejarah alam merupakan museum yang memamerkan dunia alam yang memiliki fokus di alam dan budaya. Pada umumnya memberi edukasi yang berfokus pada dinosaurus , sejarah kuno, dan antropologi.  Museum Open Air merupakan museum yang mengkoleksi dan membangun kembali bangunan tua di daerah terbuka luar. Biasanya bertujuan untuk menciptakan kembali bangunan dan suasana lansekap masa lalu.  Science Museum merupakan museum yang membahas tentang seputar masalah scientific, dan sejarahnya. Untuk menjelaskan penemuan-penemuan yang kompleks, pada umumnya digunakan media visual. Museum jenis ini memmungkinkan memiliki studioIMAX yang merupakan studio visual tiga dimensi. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 14  Museum Spesialisasi merupakan museum yang menspesialisasikan pada topik tertentu. Contoh museum ini adalah museum musik , museum anak , museum gelas, dsb .Museum ini pada umumnya memberi edukasi dan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum lainnya .  Museum Vir tual merupakan museum yang berada di dunia maya berupa internet dimana tidak memiliki fisik museum dan isinya hanya berupa data. Dalam kongres majelis umum ICOM International Council of Museums sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi museum sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum, memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.‖ Kedudukan museum di Indonesia sekarang di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

II.2.1.1 Jenis dan Kedudukan Museum di Indonesia

Berdasarkan jenis koleksi, museum terbagi atas: 1. Museum Umum Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan seni, disiplin ilmu dan teknologi. 2. Museum Khusus Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan salah satu cabang disiplin ilmu dan teknologi. Berdasarkan Kedudukannya, museum terbagi atas: 1. Museum Nasional Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili seluruh wilayah Indonesia. 2. Museum Provinsi Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 15 Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu provinsi. 3. Museum Lokal Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu wilayah kabupaten atau kotamadya. Berdasarkan Pengelolanya, museum terbagi atas: 1. Museum Pemerintah Museum yang dikelola oleh pemerintah 2. Museum Swasta Museum yang dikelola oleh pihak swasta.

II.2.1.2 Sejarah Permuseuman di Indonesia

Berdirinya suatu museum di Indonesia dimulai tahun 1778 dengan didirikannya Museum Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Westenschappen di Batavia sekarang Jakarta. Karena mulai dilakukannya penelitian benda-benda warisan budaya di Indonesia yang telah dikumpulkan. Pada tahun 1915 didirikannya Museum Sono Budoyo di Yogyakarta. Jumlah museum yang terdapat di Indonesia kurang lebih 30 buah sampai akhir Perang Dunia II. Jumlah itu terus bertambah setelah kemerdekaan Indonesia dan tujuan pendiriannya berubah dari tujuan untuk kepentingan pemerintah penjajah menjadi untuk kepentingan masyarakat dalam usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 1964 urusan museum ditingkatkan menjadi Lembaga Museum- museum Nasional, kemudian pada tahun 1966 Lembaga Museum-museum Nasional diganti menjadi Direktorat Museum dalam lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia maka:  Pada tahun 1971 Direktorat Permuseuman mengelompokan museum- museum menurut jenis koleksinya menjadi tiga jenis yaitu Museum Umum, Museum Khusus dan Museum Lokal. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 16  Pada tahun 1975 pengelompokan itu diubah menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus, dan Museum Pendidikan.  Pada tahun 1980 pengelompokan itu disederhanakan menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus. Berdasarkan tingkat kedudukan Direktorat Permuseuman mengelompokan Museum Umum dan Museum Khusus menjadi Museum tingkat Nasional, Museum Regional propinsi dan Museum tingkat Lokal kodyakabupaten. Menurut catatan, pada tahun 1981 di Indonesia terdapat 135 buah museum. Dalam era pembangunan program pengembangan permuseuman dilakukan melalui: 1. PELITA I dengan proyek rehabilitasi dan perluasan museum pada museum pusat Museum Nasional dan Museum Bali Denpasar. 2. PELITA II sampai tahun kedua 19751976 program proyek dilanjutkan pada sebelas lokasi dan sampai tahun kelima mencapai 26 lokasi propinsi. 3. Pada PELITA II proyek rehabilitasi dan perluasan diganti menjadi proyek pengembangan permuseuman dengan tugas yang lebih luas yaitu selain membina dan mengembangkan museum yang dikelola oleh swasta dan museum pemerintah daerah. Pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia, khususnya museum dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meliputi bidang kolekasi, fisik bangunan, ketenagaan, sarana penunjang, fungsionalisasi dan peranan museum sebagai museum pembinan museum daerah dan swasta. Perbandingan antara museum yang didirikan sebelum kemerdekaan dengan museum yang didirikan setelah kemerdekaan dapat dilihat pada tabel berikut: Museum Sebelum Kemerdekaan Museum Setelah Kemerdekaan  Didirikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan yang menunjang.  Didirikan untuk kepentingan pelestarian warisan budaya dalam rangka pembinaan dan pengembangan. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 17  Pelaksaan politik kolonial dan pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.  Kebudayaan bangsa dan sebagai sarana pendidikan non formal.  Beberapa museum mempunyai jumlah koleksi yang cukup besar, sebagian dipamerkan yang beroriantasi pada tata pameran museum-museum di Eropa.  Jumlah kolekasi masih terbatas.  Sebagian besar bangunan tidak direncanakan untuk suatu museum, pada umumnya sudah tua dan tidak lagi memenuhi persyaratan bangunan modern.  Bangunan museum pada umumnya sudah direncanakan khusus untuk suatu museum dan mencerminkan suatu gaya arsitektur tradisional daerah tertentu.  Sebagian dari museum-museum ini tidak memiliki tenaga ilmiah yang berpengalaman, namun jumlahnya tidak memadai.  Pada umunya masih kekurangan tenaga ahli.  Sebagian sudah mempunyai bagian yang melayani bimbingan edukatif yang tidak terdapat pada zaman kolonial, sarana penunjang belum memadai.  Struktur organisasai disesuaikan dengan kebutuhan.

II.2.1.3 Struktur Organisasi Museum .

Struktur organisasi museum dapat dilihat seperti pada gambar 1: Gambar 1 Struktur Organisasi Museum, Sumber: Museum Daerah Kepala Museum Bagian Pengelola Koleksi Kuratorial Bagian Pendidikan Bagian Pengelola Umum Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 18 Tugas Kepala museum:  Membuat program kegiatan meseum secara rutin khusus  Menyediakan sarana fasilitas material untuk kegiatan museum  Mengkoordinasikan karyawa-karyawan museum  Mengusahakan peneyediaan dana sumber dana Tugas Bagian Pengelola Koleksi Kuratorial:  Mengumpulkan, mendata, meneliti, dan mempelejari koleksi serta menyiapkan konsepsi yang berhubungan dengan presentasi tulisan ilmiah  Preparasi: Mempersiapkan penyajian koleksi dan pameran.  Reproduksi: Memproduksi karya-karya seni dan kerajinan.  Konservasi: Merawat dan mencegah kerusakan koleksi.  Pengadaan, penelitian, dan regristrasi mengumpulkan materi pameran, meneliti, dan mencatat koleksi materi. Tugas Bagian Pendidikan:  Mengadakan penjelasan bagi rombongan anak-anak pelajar dan kelompok- kelompok.  Memberikan bimbingan untuk pengenalan, menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai koleksi. Tugas Bagian Pengelolaan Umum: Mengurus urusan rumah tangga museum, urusan administrasi, keamanaan, dan mengurus personalia.

II.2.1.4 Prinsip Dasar Museum .

Prinsip dasar museum meliputi luas, pencahayaan,ruang pameran, dan organisasi ruang secara umum .

II.2.1.4.1 Luas .

Museum merupakan bangunan publik. Oleh karena itu luasan museum diukur dari banyaknya penduduk lokal daerah tersebut. Walaupun begitu, juga terdapat beberapa museum yang luas di daerah dengan penduduk yang sedikit , begitu juga sebaliknya. Pendistribusian luas areal museum baru harus sesuai dengan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 19 pembagian yang merata, dimana luas areal untuk kuratorial ditambah administrasi dan servis harus seluas areal pameran. Standar luasan museum berdasarkan jumlah penduduk lokal adalah : Tabel2 : Standar luas museum Populasi Total luas areal museum 10.000 jiwa 650m 2 - 1300m 2 25.000 jiwa 1115m 2 - 2230m 2 50.000 jiwa 1800m 2 – 3600m 2 100.000 jiwa 2700m 2 – 5500m 2 250.000 jiwa 4830m 2 – 9800m 2 500.000 jiwa 7600m 2 – 15000m 2 1.000.000 jiwa 12000m 2 – 23500m 2

II.2.1.4.2 Pencahayaan .

Pencahayaan pada bangunan museum pada umumnya sama dengan bangunan lainnya kecuali pada areal pameran. Pada areal pameran, pada umumnya pencahayaan terdistribusi secara tidak merata. Pada umumnya pencahayaan menggunakan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Akan tetapi pada museum science hanya menggunakan pencahayaan buatan. Hal ini dikarenakan pencahayaan buatan dapat lebih memberikan efek yang lebih bagus pada benda yang dipamerkan dibandingkan pencahayaan alami. Akan tetapi, seorang manusia pada umumnya lebih memilih keberadaan cahaya alami walaupun sedikit. Hal ini dikarenakan efek cahaya matahari yang berkesan hidup dibandingkan cahaya buatan yang berkesan mati . Seorang arsitek diharapkan dapat mendesain bangunan museum dengan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya alami. Hal ini dikarenakan untuk keseimbangan antara penglihatan dan perasaan dalam suatu bangunan. Pencampuran pencahayaan tersebut diharapkan dapat mengurangi kerugian masing- masing pencahayaan . Permasalahan tersebut adalah seperti : ―The natural partner in the combination varies widely in chromaticity and quantity, from day to day , and season to season , and frequently will change in both color and quanity in matter of minutes .‖ Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 20 Warna pencahayaan, merupakan faktor yang sangat penting. Menurut penelitian, pencahayaan dalam bangunan exhibisi diperlukan dua jenis cahaya. Ruangan dapat diterangi secara tidak langsung dengan cahaya fluorescent 4500 o . Objek yang dipamerkan mendapat pencahayaan dengan cahaya lampu incandescent tanpa filter dengan suhu 2800 o – 3100 o memberi pencahayaan spot pada objek individual, maupun pencahayaan flood di lokasi tertentu. Pencahayaan ruangan diharapkan tidak melebihi terangnya pencahayaaan terhadap objek . Akan tetapi pencahayaan ruangan juga tidak diharapkan terlalu gelap sehingga objek yang dipamerkan terlalu kontrast. Perletakan pencahayaan harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah efek silau, dan pantulan dari silau. Usaha untuk mencegah efek silau ini dilakukan dengan memberikan lapisan kaca difusi. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan pencahayaan secara tidak langsung pada areal pameran di dalam sebuah museum. Pemanfaatan skylight cukup membantu dalam hal ini. Penggunaan refleksi cahaya juga mendapat peran yang cukup penting dalam hal ini .

II.2.1.4.3 Ruang Pameran .

Ruang Pameran didalam sebuah museum pada umumnya terbagi atas dua jenis, yakni ruang pamer tetap, dan ruang pamer tidak tetap. Didalam ruang pameran terdapat ketentuan dalam pembuatan partisi sebagai pembatas tempat pameran dan tempat untuk meletakkan benda untuk dipamerkan. Pada umumnya ruang pameran disarankan menggunakan partisi yang fleksibel, dan dapat dipindah- pindah. Perubahan dinding pada ruang pameran diharapkan tidak mengganggu struktur utama bangunan dan menggunakan biaya yang sedikit. Ukuran dan proporsi ruang pameran pada masa modern diciptakan lebih intimate dibandinkan bangunan lama yang mengandalkan hall yang besar. Pada umumnya tinggi langit-langit ruang pameran telah berkurang antara 17 hingga 25 kaki dibandingkan ruang pameran bangunan lama yang mencapai 34 kaki . Terdapat Pengelompokan ruang dalam areal pameran. Terdapat beberapa susunan yang cukup familiar dalam pengelompokan ruang yakni :  Susunan ruang ke ruang merupakan susunan dengan ruang yang terletak pada kamar yang saling berhubungan secara menerus. Pada Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 21 umumnya terdapat pada bangunan dengan ruang pameran satu lantai dan bersebalahan dengan ruang lobby . Keuntungan dari susunan ini adalah pengelompokannya yang simpel , dan ruang yang cukup ekonomis . Kelemahan dari susunan ini adalah memungkinkannya terdapat satu ruangan yang tidak dilalui walaupun dikelilingi oleh ruang lainnya.  Susunan koridor ke ruang sering disebut sebagai susunan ruang dan koridor merupakan susunan dimana setiap ruang dapat diakses melalui sebuah koridor .Keuntungan dari susunan ini adalah setiap ruang dapat diakses secara langsung, oleh karena itu dapat ditutup tanpa memberikan pengaruh pada ruangan lainnya. Kelemahan dari susunan ini adalah hilangnya ruang sebagai ruang koridor, walaupun dapat diminimalisir dengan menjadikan ruang koridor sebagai ruang pameran juga.  Susunan lingkaran pusat merupakan susunan yang berpusat pada suatu ruangan dengan terdapat ruang-ruang kecil disekelilingnya. Keuntungan dari susunan ini adalah susunanya yang paling fleksibel. Kekurangan dari susunan ini adalah ruang kecil yang berada di sekeliling ruang utama menjadi tidak terlalu sering dikunjungi ataupun terlalu exclusive. Gambar 2 Contoh susunan ruang pameran, Sumber: Data arsitek jilid 2 Sirkulasi dalam ruang pameran memiliki peran yang sangat penting. Sirkulasi ini biasanya tercipta sesuai dengan bentuk layout bangunan. Pengarahan terhadap sirkulasi dapat dilakukan agar kegiatan pameran dapat berjalan lebih menarik. Pengkontrolan pada susunan koridor ke ruang, dan susunan lingkaran terpusat dapat lebih baik dibandingkan susunan ruang ke ruang. Contoh-contoh susunan partisi yang mempengaruhi jalur sirkuasi pengunjung: Susunan ruang ke ruang Susunan koridor ke ruang Susunan lingkaran terpusat Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 22 Gambar 3 Susunan sirkulasi ruang pameran, Sumber: Times Saver Standards Pada gambar A dan B memiliki cakupan sirkulasi yang kurang. Pada gambar C memilik cakupan sirkulasi yang maksimal, akan tetapi memiliki pergerakan yang terlalu banyak. Pada gambar D dan E memiliki sirkulasi dan cakupan yang baik.

II.2.1.4.4 Organisasi Ruang .

Gambar 4 Organisasi Ruang Museum Sumber Data Arsitek Jilid 2 Ruang penerimaan Restorasi Pendaftaran Gudang R. Penelitian Kurator Galeri R. Belajar Kotrol, Jalan masuk Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 23 Ruang-ruang yang diperlukan didalam sebuah museum haruslah tersusun dengan baik agar memudahkan penggunaannya oleh publik. Ruang-ruang yang dibutuhkan oleh museum diantaranya :  Ruang Lobby dan ruang umum o Ruang Vestibule merupakan ruang yang pertama kali ditemui oleh pengunjung yang berfungsi sebagai ruang transisi dari ruang luar menuju lobby utama. Pada bangunan yang tidak memiliki ruang Vestibule disarankan penggunaan revolving door. Akan tetapi penggunaan revolving door cukup menyusahkan bagi orang tua. Oleh karena itu penggunaan rolling door mulai dikurangi. o Ruang Lobby merupakan ruang kontrol terhadap pengunjung museum. Ruang lobby harus luas, atraktif, memiliki pencahayaan yang bagus, dan memiliki penghawaan yang baik. Ruang Lobby harus mampu menampung jumlah pengunjung dan memiliki tempat duduk bagi pengunjung. Ruang lobby harus menjadi ruang untuk mengkontrol ruang kanor, ruang edukasi, ruang auditorium, ruang pameran, ruang perpustakaan, dan ruang kuratorial, serta ruang untuk menjual aksesories . o Ruang Toilet dibutuhkan dengan besaran yang proporsional terhadap ukuran bangunan. Ruang toilet disarankan berhubungan langsung dengan ruang lobby agar dapat melayani kebutuhan publik . o Ruang kafetaria pada umumnya ditemukan pada bangunan museum yang cukup luas. ruang kafetaria pada umumnya berhubungan langsung dengan ruang lobby .  Ruang Pameran o Ruang Pameran Temporer biasanya digunakan pada bangunan museum seni yang mayoritas benda yang dipamerkan berupa lukisan. Pada museum science dan sejarah, jarang sekali memamerkan bendanya yang bersifat temporer. Akan tetapi kadang kala juga terdapat pameran temporer untuk menarik minat pengunjung pada event tertentu. Posisi yang tepat untuk ruang pamer temporer biasanya berada pada lantai pertama, dan terpisah dari lobby. Ruangan ini disusun dengan terpisah dari bagian museum lainnya. Disarankan tidak terdapat batasan yang permanen antara bagian ini dengan bagian lain yang berhubungan . o Ruang Pameran Permanent lebih baik memiliki pemisahan antara jenis pameran yang dipamerkan untuk publik, dan untuk pelajar. Pada bangunan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 24 museum zaman sekarang, pameran untuk publik diletakkan dekat dengan lobby. Hal ini dimaksudkan agar pameran yang bertujuan untuk publik diletakkan pada posisi yang lebih strategis, dan pameran untuk pendidikan ataupun penelitian diletakkan lebih tidak strategis.  Ruang pendidikan o Ruang Perpustakaan merupakan ruang yang disarankan untuk memenuhi kenyamanan publik maupun staf museum. Perpustakaan disarankan terletak tidak terlalu jauh dari pintu masuk, dan mendapat pengawalan dari lobby. Akan tetapi karena untuk memenuhi kenyamanan publik , kadang- kadang kenyamanan staff sedikit terganggu. Oleh karena itu, pada museum yang cukup besar, biasanya terdapat perpustakaan terpisah bagi staff. Ruang-ruang yang termasuk dalam bagian ruang perpustakaan adalah ruang membaca, meja penjaga perpustakaan, tempat bekerja, dan tempat menyimpan buku. o Ruang Membaca pada umumnya dapat mengikuti standar perpustakaan umum, dimana diberikan areal minimal 25 kaki persegi untuk setiap satu orang pembaca. Ruang baca haruslah sepi tanpa banyak ganguan suara. Oleh karena itu biasanya material lantai dari ruang baca biasanya terbuat dari linoleum, maupun karet. o Stacks Ruang tempat buku harus mengikuti standar desain perpustakaan umum. Pada perpustakaan yang kecil, ruang ini dapat menjadi bagia dari ruang baca, dan pada umumnya lemari buku terbuat dari besi dengan tinggi 7,5 kaki.  Ruang berkumpul o Ruang Auditorium ataupun ruang untuk mengajar, harus dirancang dengan memperhatikan faktor akustik. Biasanya permasalahan dari auditorium adalah letak, perlatan, dan desain interior dir ruang tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dari posisi auditorium, adalah letak dari auditorium disarankan berhubungan langsung dengan lobby utama, agar dapat digunakan terpisah dari ruang pameran. o Ruang untuk musik tidak mengharuskan berada di dalam sebuah auditorium, akan tetapi dapat berada di ruang terbuka berupa taman terbuka, maupun amphitheatre.  Divisi Pendidikan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 25 o Ruang kelas dan studio biasanya muncul apabila museum merupakan cabang dari institusi tertentu. Biasanya dilakukan pemisahan antara ruang kelas anak-anak, dan ruang kelas orang dewasa. o Ruang museum untuk anak-anak merupakan bagian untuk menerima pelajar yang datang bersama guru, dan berkelompok berdasarkan sekolahnya.  Ruang Kuratorial. o Gudang penyimpanan sering juga disebut sebagai penyimpanan untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan penyimpanannya yang dapat digunakan sebagai reverensi pekerjaan, dan penelitian yang penting untuk perkembangan museum. o Rangkaian kamar Kurator terdiri dari ruang belajar, ruang kerja kurator, dan gudang penyimpanan. Ruang pameran juga merupakan bagian dari ruang kuratorial, oleh karena itu perlu adanya hubungan antara ruang pameran dan ruang kuratorial. Sebaiknya ruang kuratorial berada di dekat ruang lobby utama agar mudah diakses .  Ruang Administrasi o Ruang Kantor sebaiknya berdekatan dengan lobby, Hal ini diakarenakan agar pengunjung yang bertujuan untuk urusan bisnis masuk melalui pintu utama ,menuju ke lobby, dan menuju ke kantor dengan pengawalan khusus, tanpa harus mengelilingi seluruh museum. o Ruang rapat biasanya disediakan untuk rapat, akan tetapi pada perpustakaan besar disarankan perletakannya berada di ruang kantor direktur. Walaupun terpisah dari ruang direktur, disarankan ruang ini memiliki akses langsung terhadap ruang direktur. o Ruang kantor direktur memiliki standar yang sama dengan bangunan perkantoran.  Bagian Servis. o Pintu masuk servis harus langsung menuju keruang penerimaan dengan area packing dan unpacking .Ruang servis biasanya dilalui oleh pekerja, pengantar barang, dsb. Ruang servis harus memiliki loading dock yang mampu menampung truk besar. o Ruang penerimaan merupakan areal vokal dimana semua kiriman barang datang, maupun keluar dari bangunan. Ruang penerimaan dan lift barang Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 26 disarankan untuk berdekatan agar mempermudah pendistriusian barang di dalam bangunan. o Ruang pengawas berada didekat pintu masuk servis, dan merupakan ruang kontrol dari segala sesuatu yg terjadi di sini. Biasanya beradadi ruang tertentu dengan terdapat kaca yang dapat melihat keluar tanpa orang dapat melihat ke dalam ruangan. o Lift barang memiliki posisi yang terbaik berada pas di samping ruang penerimaan, haruslah berukuran besar, pelan, dan dioperasikan dengan tombol. Lift barang harus dapat mencapai semua tingkatan dimana barang yang diangkut akan dibawa menuju kesana o Bilik Registrasi merupakan tempat membuat arsip barang milik museum yang dipinjamkan maupun yang dipinjam. Begitu juga dengan barang yang akan dipamerkan dari ruang peyimpanan. Ruang ini juga berfungsi untuk mengarsipkan barang yang keluar masuk dari areal pameran, dan ruang kuratorial. Ruang ini harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan ruang penerimaan, dan harus dirancang dengan memiliki pengamanan yang baik. o Koridor servis merupakan pusat sirkulasi dari manusia pada basement . Koridor ini haruslah bebas hambatan, dan harus memiliki jalur distribusi ke seluruh bagian bangunan . o Ruang kerja fotografi biasanya diletakkan di basement agar pekerjaan fotografi dapat diawasi dengan baik dengan cahaya buatan. Ruang ini harus memiliki penghawaan yang baik dan bebas dari getaran. o Ruang kerjashops merupakan ruang yang dibutuhkan di setiap museum. Ruang ini harus memiliki pencahayaan alami yang baik ,dan penghawaan yang baik. Ruang kerja ini merupakan tempat dimana pekerja museum mempersiapkan sebuah pameran,baik dekorasi, sistem elektrikal, dsb. o Ruang preparasi ,dan ruang restorasi merupakan ruang kerja bagi para ahli untuk memperbaiki artefak, maupun mengrestorasi benda-benda seni. Ruangan ini harus memiliki pencahayaan alami yang bagus, dan pencahayaan buatan yang memadai. o Printing Shop merupakan ruang yang berfungsi untuk membuatlabel pada benda yang akan dipamerkan . o Ruang penyimpanan servis merupaakn tempat menyimpan alat kerja. Lebih baik ruang ini dipisahkan menurut benda yang disimpan, seperti Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 27 peralatan kebersiahan, peralatan dapur ,peralatan kantor, dan peralatan pameran. o Ruang pekerja pada umumnya dipisah menurut bidangnya masing-masing seperti pengamanan, kebersihan, dsb . o Garasi merupakan ruang tambahan yang biasanya digunakan untuk menyimpan mobil truk museum, maupun mobil karyawan museum. Contoh susunan areal servis: Gambar 5 Contoh Susunan Areal Service, Sumber: Times Saver Standards

II.2.2 Tinjauan Terhadap Musik .

Tinjauan terhadap musik meliputi pengertian musik, sejarah musik, Jenis-jenis alat musik , dan jenis-jenis musik . Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 28

II.2.2.1 Pengertian Musik .

Musik secara e timologi, kata musik berasal dari bahasa Yunani ―mousikê‖ yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses . Musik dalam bahasa latin ―musica‖ pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam ―ukuran, angka , dan berat; musica humana mendesain daripada proporsi tubuh manusia ; dan musica instrumentalis musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan . 1 Musik, dalam buku kamus besar bahasa Indonesia ,dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan. Pada awal mulanya, musik merupakan sebuah penyertaan terhadap ritual yang memulai suatu usaha ilmiah. Musik dapat memiliki arti yang special menurut waktu dan tempat tertentu. ―Music is the noblest arts to be used only for the glorification of God ― Andreas Werckmeister,c.1690, ― Music is an entertainment … an innocent luxury ― Charles Burney, c.1776 . Dari kedua pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada abad XVII , Music digunakan sebagai alat untuk mengagungkan Tuhan, Sedangkan pada abad XVIII , dimana masa revolusi industri bermula, terlihat bahwa musik merupakan sarana hiburan. Pada zaman sekarang, musik merupakan sebuah seni suara dalam waktu tertentu yang mana mengekspresikan ide dan emosi didalam bentuk yang signifikan melalui elemen- elemen dari ritme, melodi, harmoni, dan warna . 2 Terdapat beberapa definisi dari musik menurut beberapa ahli dalam bidang musik 3 , diantaranya :  Thomas Clifton menyatakan musik sebagai : an ordered arrangement of sounds and silences whose meaning is presentative rather than denotative . . . . This definition distinguishes music, as an end in itself, from compositional technique, and from sounds as purely physical objects. Hal ini menyebutkan bahwa musik 1 www.wikipedia.com 2 Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second Edition , New York :Harper Row 3 www.wikipedia.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 29 merupakan susunan suara dan keheningan, yang mana memiliki makna presentatif . 4  Jean Molino menyatakan :‖Music , often an artentertainment, is a to tal social fact whose definitions vary according to era and culture.‖ Dalam hal ini menyatakan bahwa musik merupakan fakta sosial yang memiliki arti yang berbeda tergantung zaman dan budaya .  Jean-Jacques Nattiez menyatakan : ―The border between music and noise is always culturally defined —which implies that, even within a single society, this border does not always pass through the same place; in short, there is rarely a consensus.... By all accounts there is no single and intercultural universal concept defining what music might be 5 Dalam Hal ini menyatakan bahwa batasan antara musik dan suara ribut tergantung terhadap kebudayaan . Batasan tersebut tidaklah selalu sama . Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa musik merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, memiliki nilai estetis, diterima oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan masyarakat tersebut, dan terdapat unsur manusia didalam musik, sebagai pencipta, maupun sebagai bagiannya . Material dasar pembentuk musik adalah suara dan waktu. waktu menawarkan dimensi daripada kegiatan musik yang terorganisasi . Suara merupakan seluruh lawan dari kesunyian, termasuk suara ribut, suara alam ombak laut , suara burung, dsb . , dan juga suara musik. Hal ini telah di teliti dan dimaksudkan dalam ilmu pengetahuan gabungan yang bernama akustik. Dalam komposisi musik ,terdapat dua aspek waktu yang penting bagi orang yang mempelajari musik. Dimensi musik yang direncanakan dalam waktu harus melibatkan suara dan keheningan. Waktu menjadi begitu berarti, ataupun penting dalam hubungan terhadap guideline yang dapat diamati, seperti : Silence-sound- event-climax-sound-silence. 4 Clifton 1983, 1. 5 Nattiez 1990, 47-8 and 55. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 30 Terdapat dua jenis waktu, yaitu real time waktu yang sebenarnya dan phychological time waktu psikologis . Real time merupakan waktu yang dapat diukur, seperti menit, jam, detik,dsb. Phychological time merupakan waktu yang dirasakan oleh pendengar, kadangkala waktu dapat terasa lebih cepat ataupun lebih lambat. Bentuk adalah bidang dari teori musik yang mengeksplor konsep daripada ilmu musik, didalam tingkat lokal maupun global. Didalam musik klasik dan musik populer, terdapat beberapa bentuk, dan desain yang abstrak. Bentuk musik klasik pada umumnya terbagi atas bagian-bagian, seperti : Intro, Exposition, Verse, Chorus, Bridge Pre Chorus , Interlude Break, Conclusion, dan Fadeout. Susunan ini dapat berbeda-beda tanpa ada suatu susunan yang pasti . Akan tetapi Susunan ini dipastikan berawal dari Intro, dan berakhir pada Fadeout. Suara secara sistematis dijabarkan dalam ilmu pengetahuan terhadap akustik. terdapat beberapa hal yang penting dalam suara, diantaranya :  Frekwensi merupakan jumlah getaran per detik yang dialami bidang elastis ketika titik keseimbangan bidang tersebut mengalamim gangguan.  Amplitudo merupakan jumlah energi yang mempengaruhi getaran, yang mana mempengaruhi keras lembutnya suara .  Timbre merupakan kualitas, ataupun warna dari suara yang dihasilkan. Timbre alat musik yang satu pasti berbeda dari yang lain walaupun alat musik tersebut sama-sama menghasilkan pitch yang sama.  Consonance dan dissonance adalah istilah yang menunjukkan efek dari dua jenis suara yang dihasilkan secara bersamaan.  Resonance merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan transmisi suara dari suatu sumber ke yang lain. Element musik merupakan komponen yang luas daripada sebuah suara yang terorganisasi, terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan warna. Beberapa penulis juga mengikut sertakan textur dan bentuk sebagai elemen musik. Elemen musik diantaranya :  Rhythm ritme merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan qualitas temporal durasi daripada suara. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 31  Melody Melodi merupakan turunan dari pitches, melodi tidak dapat dipisahkan dari ritme.  Harmony Harmoni merupakan resultan dari gabungan simultan dari dua atau lebih suara musik.  Color Warna merupakan istilah yang digunakn untuk mengidentifikasi kualitas suara yang diproduksi oleh suara maupun instrumen musik.  Texture textur menunjuk pada disposisi terhadap pitch dan timbre, dan merupakan dimensi horizontal dan vertikal dari suara.  Form Bentuk merupakan arsitektur dari suara ,peletakan dan penyelangan dari event-event musik, merupakan desain suara terhadap waktu.

II.2.2.2 Sejarah Musik

Sejarah musik terdiri dari sejarah musik dunia, sejarah musik Indonesia, dan pengaruh Medan terhadap sejarah musik Indonesia.

II.2.2.2.1 Sejarah Musik Dunia .

Secara garis besar, sejarah musik dunia dapat dibagi seperti tabel berikut: Gambar 6 Grafik Sejarah Musik Dunia  Prehistoric Ancient sebelum 500 SM Musik kuno Ancient music merupakan musik yang berkembang dalam kebudayaan , dan menggantikan musik prasejarah . Musik kuno mengarah kepada sistem musik yang beragam yang berkembang melalui berbagai wilayah geografis seperti India , Cina, Persia, Yunani, Romawi, Mesir, dan Mesopotamia . Musik kuno , didesain melalui suara dasar , dan pada Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 32 umumnya disebarkan secara oral , maupun tulisan . Istilah musik kuno juga diberikan untuk musik traditional , maupun musik rakyat , seperti musik adat yang ada di asia , dan sebagainya.  Masa Awal 500 M-1600 M  Medieval 500M-1400M Istilah musik Medieval merupakan musik eropa yang ditulis pada masa abad pertengahan . Masa ini bermula dari masa jatuhnya kekaisaran Romawi 476 M dan berakhir pada pertengahan abad ke XV . Pada permulaan masa ini , musik yang dihasilkan merupakan musik monophonic , dan homorhythmic , dimana hanya terdapat catatan tulisan lagu tanpa ada catatan untuk alat musik .Instrumen musik yang digunakan masih berupa seruling yang terbuat dari kayu , recorder , gemshorn, lute , mandora , gittern , dan psaltery . Pada masa ini juga terdapat alat musik serupa organ , trombone , dsb . Pada zaman ini , musik sangatlah bersifat sakral , dan sekuler.  Renaissance 1400 M -1600 M Musik Renaissance merupakan musik eropa yang ditulis pada masa Renaissance yang bermula antara 1400M hingga 1600 M . Pergerakan humanis bangsa Italia untuk mengaplikasikan kembali estetiak bangsa Yunani kuno , dan bangsa Romawi kuno , memberi pengaruh terhadap gaya musik pada zaman in . Instrumen musik cukup berkembang pada zaman ini. Kebanyakan alat musik ini digunakan untuk musik sekuler , yang sering juga disebut sebagai musik untuk para pekerja , dan untuk gereja katolik . Instrumen musik pada zaman ini terbagi atas empat kategori , yaitu : Brasssejenis terompet , strings alat musik senar , percussion alat musik perkusi , dan alat musik tiup sejenis seruling . Jenis musik pada zaman ini pada umumnya hanya digunakan untuk upacara keagamaan, dan upacara di gerej, serta muncul musik-musik opera.  Masa Common Practice 1600M – 1910M  Baroque 1600M-1760M Musik Baroque mendeskribsikan musik klasik eropa yang berkembang pada masa antara 1600M hingga 1750 M. Masa ini bermula setelah Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 33 masa Raenaissance, dan sebelum masa musik kasik .Pada masa ini , teori musik, diatonic tonality, dan counterpoint imitative mulai berkembang .Notasi musik mulai betambah baik , penggunaan alat musik lebih maju . Pertunjukan musik menjadi semakin kompleks , dan munculnya opera sebagai pertunjukan musik mulai dilakukan . Karakteristik yang umum pada zaman ini adalah emosi musik yang lebih menyatu , ornamentasi , dan ritme yang kontras dengan improvisasi . Melodinya pada umumnya memiliki gerakan garis yang berlanjut .Pada masa ini, jenis musik yang berkembang pesat pada masa ini adalah musik opera yang merupakan musik yang berkembang pada masa Reinassance . Pada masa ini juga berkembang instrumental sonata , dan mulai diperkenalkan penggunaan pakaian menari di musik opera . Pada masa ini muncul seorang tokoh musik dunia yang mendapat sebutan sebagai bapak musik dunia , yakni Johann Sebastian Bach.  Classical 1730M – 1820M Masa klasik di dunia barat muncul antara tahun 1750 M hingga 1820 M . Komposer lagu yang paling terkenal pada masa ini adalah Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart ,dan Ludwig Van Beethoven . Era ini seringkali disebut juga sebagai masa Classicism . Pada masa ini musik terpengaruh oleh masa revolusi industri , dimana struktur harus memiliki axis yang jelas , tersusun, dan terartikulasi . Oleh karena itu , musik pada zaman ini memiliki gaya musik yang merupakan kombinasi dari melody dan harmony yang disebut juga sebagai homophony .Oleh karena itu struktur nada pada zaman ini lebih mudah untuk didengar. Karakteristik utama musik pada zaman ini adalah musik yang lebih ringan , texture yang lebih bersih dari musik Baroque , dan lebih sederhana .Pada masa ini terdapat tekanan yang lebih kuat pada keanggunan , dan keindahan dari melody dan bentuk , proporsi , balance , moderasi , kontrol , lebih elegan dalam karakter dengan lebih expresive , dan bentuk yang formal dan seimbang . Variasi dan kontras dalam musik lebih tampak . Pada masa ini muncul alat musik piano. Hal penting yang muncul pada musik instrumental adalah munculnya Sonata, Trio , String Quartet , Symphony , concerto , serenade , dan divertimento.  Romantic 1815M – 1910M Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 34 Romantic music , dalam hal ini merupakan istilah teknis yang digunakan untuk periode musik klasik eropa pada masa 1820M hingga 1910M . Romantic music memiliki hubungan dengan Romantisisme dalam literatur , seni visual, dan filosofi . Pada gerakan Romantisisme ,telah muncul kesadaran bahwa tidak semua kebenaran dapat diperoleh melalui axioma , akan tetapi pada kenyataanya kebenaran hanay dapat tercapai dengan emosi , perasaan , dan intuisi . Pada masa ini , musik lebih banyak menggunakan expresi emosional untuk mendeskripsikan kebenaran , akan tetapi juga menjaga dan mengembangkan struktur formal dari musik yang dikembangkan di masa Classical .Pada masa ini kontribusi piano dalam symphony Orchestra semakin bertambah . Pada masa ini juga muncul lagu-lagu yang bersifat nationalis.  Masa Modern dan Kontemporer 1900M – sekarang  20 th century classical 1900M – sekarang Kebanyakan pengarang lagu pada masa ini merupakan kelanjutan dari masa Romantic. Akan tetapi dampak dari modernisasi terhadap musik semakin bertambah . Ada beberapa pengarang modernist pertama yang meninggalkan konsep traditional daripada melody dan harmony . Beberapa impresionist melihat textur baru dan meninggalkan bentuk tradisional musik . Pada awal abad ke XX, komposer musik klasik banyak menggunakan lagu rakyat sebagai tema lagu . Pada tahun 1950an , muncul musik aleatoric . Musik Aleatoric lebih mementingkan musik sewaktu performa , daripada komposisi musik . Pada masa ini juga muncul genre rock Opera . Pada masa ini juga telah mulai diperkenalkan penggunaan alat musik elektronik dalam suatu opera . Pada tahun 1960an hingga sekarang merupan masa musik minimalist , dimana tema musik mulai di sederhanakan , dan perkembangan dengan motif , yang mana berulang kali digunakan .  Contemporary music sekarang Pada masa ini , sering disebut juga sebagai popular music , dan merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gayagenre musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis . Dengan kata lain merupakan musik yang menjadi bentuk dari bagian dari budaya populer popular culture . Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 35

II.2.2.2.2 Sejarah Musik Indonesia .

Sejarah musik Indonesia dimulai dari musik traditional , dan datangnya pengaruh musik barat diatonis melalui gereja-gereja pada kebudayaan Batak dan Maluku . Pengaruh musik diatonis terus berkembang hingga saat ini yang kita kenal sebagai musik pop , seriosa , keroncong, musik nationalis perjuangan , dan lain- lain . Pada zaman dahulu Pra-modern , peran musik dalam masyarakat traditional adalah sebagai bagian dari upacara keagamaan , dan upacara adat . Musik pada masyarakat traditional tidak digunakan sebagai sarana rekreasi . Musik sebagai sarana rekreasi mulai diperkenalkan oleh bangsa Belanda , dan menjadi sarana rekreasi hingga zaman sekarang . Perkembangan industri musik modern Indonesia dimulai pada masa tahun 1950an dimana merupakan massa sesudah kemerdekaan ,dan setelah agresi militer Belanda selesai. Perkembangan musik Indonesia pada umumnya dipengaruhi oleh industri musik negara barat. Hal ini terlihat ketika musik hard rock sedang berjaya, di Indonesia lahir kelompok musik God Bless, lalu ketika The Beatles muncul ke permukaan, di Indonesia pun lahir Koes Plus, ketika ada Nirvana, maka di Indonesia Pupen. Terdapat beberapa tonggak penting dalam perkembangan musik Indonesia , bermula dari tahun 70 an oleh The Mercy‘s, God Bless dan Koes Plus, tahun 80-an dengan Krakatau, Karimata, dan Fariz RM, sedangkan pada 80-an ditandai dengan lahirnya Iwan Fals yang melambung lewat album Sarjana Muda, era 90-an muncul grup Dewa 19, Sheila on 7, Slank, Kantata Takwa, atau Swami, pada era 2000-an lahir Peterpan, Pas Band, Humania, dan pada era 2005 lahir grup Superman Is Dead, Changcuters, Killing Me Inside dan lainnya. Selain itu juga terdapat album- album yang kurang terkenal , akan tetapi memberikan pengaruh terhadap musik Indonesia, Seperti Guruh Gypsy yang amat ciamik memadukan unsur musik modern dengan musik tradisional dari Bali. Vicky Sianipar memadukan musik modern dengan musik tradisional batak. Juga ada album Benny Soebardjo ketika masih bergabung dalam grup Shark atau ada kelompok musik Arista Birawa. Selain musik populer, juga terdapat musik nationalis yang muncul pada masa kemerdekaan. Pada masa ini, musik digunakan sebagai alat untuk menambah Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 36 semangat kemerdekaan dan jiwa nationalisasi bangsa. Contoh musik nationalis adalah lagu Indonesia Raya , Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila , dan sebagainya .

II.2.2.2.3 Pengaruh Medan Dalam Sejarah Musik Indonesia .

Medan sebagai kota ketiga terbesar dan ibukota propinsi Sumatera Utara memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam sejarah musik Indonesia . Pada masa kemerdekaan , terdapat salah satu komposer lagu wajib national yang berasal dari Sumatera Utara , yakni L . Simanjuntak pengarang lagu Maju Tak Gentar. Selain itu juga terdapat seorang tokoh pemain biola yang terkenal di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara yang bernama Lily Suhairy. Di dalam bidang musik piano terdapat seorang tokoh yang bernama Amir Pasaribu. 6 Pengaruh Medan terhadap musik modern adalah band kota Medan merupakan pioneer yang muncul pada tahun 1970an berupa grup band The Mercy‘s, yang sangat terkenal di masa itu dan menjadi panutan di dunia musik populer masa itu . Di bidang musik Jazz , terdapat tokoh yang bernama Dian Pramana Poetra yang cukup berpengaruh . Selain itu juga terdapat pengaruh musik melayu pada musik Dangdut yang merupakan musik paling populer di kalangan masyarakat pekerja 7 . Selain pengaruh Medan sebagai akar dari musik modern, Medan juga memiliki peran yang cukup signifikan dalam dunia musik zaman sekarang. Hal ini terlihat dari peran Medan dalam kontes musik yang bersifat nasional, seperti Indonesian Idol ,dsb.

II.2.2.3 Jenis-jenis Alat Musik.

Berdasarkan klasifikasi Mahlion , Sachsdan V. Hornbostel , alat musik dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :  Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri .  Aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara yang berada didalam alat musik. 6 www.wikipedia.com 7 www.wikipedia.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 37  Membrafon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput tipis , ataupun kulit.  Kardofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang ditegangkan.  Elektrofon merupakan alat musik yang ragam bunyi , ataupun penguat bunyinya dibantu , ataupun disebabkan adanya daya listrik .

II.2.2.4 Jenis-jenis Musik Genre Musik .

Secara umum, Musik dapat dikategorikan dalam dua bagian , yakni :  Musik Gerejawi gospel : Musik yang digunakan dalam upacara keagamaan gereja berupa kebaktian . Jenis musik ini pada umumnya adalah vokal dengan iringan organ yang dimaksudkan sebagai pemujaan kepada Tuhan .  Musik Duniawi : Musik yang berkembang diluar musik Gerejawi , Musik pada kateori ini dibagi atas beberapa jenis, yakni Musik Klasik, Musik Popuer, Musik Opera . Jenis musik dapat dibagi menjadi tiga jenis , yakni :  Art Music Musik seni : Merupakan musik yang serius , dimana didalamnya termasuk musik klasik , musik klasik kontemporer , dan beberapa lagu Jazz.  Popular Music Musik populer: Merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gayagenre musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis.  Traditional Music Musik traditional : Merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan musik rakyat . Pada umumnya musik traditional diturunkan melalui oral transmission mulut ke mulut , dan memiliki landasan kebudayaan tertentu . Musik Populer yang sering kita kenal dengan musik Pop merupakan istilah yang digunakan untuk musik zaman sekarang 8 . Musik populer pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Jenis-jenis musik populer diantaranya :  Blues merupakan bentuk musik instrumental dan vokal yang berkembang dari African American spirituals , jeritan , lagu bekerja , dan chants , yang memiliki 8 www.wikipedia.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 38 akar di afrika barat . Musik Blues memiliki pengaruh di musik populer lainnya seperti ragtime , Jazz , Big Bands , Rhythm and Blues RB , Rock and Roll , dan musik country , begitu juga dengan lagu pop , dan musik klasik modern .  Country Merupakan musik populer yang berkembang dari bagian selatan Amerika Serikat , dimana berakar dari musik rakyat folk music , spiritual , dan musik Blues .  Jazz merupakan seni musik yang terbentuk dari karakter blue notes , Syncopation , swing , call and response , polyrhythms , dan improvisasi . Musik Jazz juga mendapat sebutan sebagai seni original pertama yang terbentuk untuk berkembang di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari musik klasik , dan musik populer .  Rock and Roll merupakan musik yang berkembang di Amerika Serikat pada era 1950an . Rock and Roll merupakan gabungan dari elemen blues , boogie woogie , jazz , rhythm and blues RB, dan juga mendapat pengaruh dari musik rakyat Appalachian , gospel, dan country .  Progressive Rock merupakan gerakan untuk mempersatukan musik jazz , dan musik klasik kedalam musik Rock and Roll .Progressive Rock merupakan musik yang berkembang di Eropa dan terkenal pada era 1970an . Ciri khas Progressive Rock adalah komposisinya yang panjang , lirik yang kompleks , jenis instrumen yang banyak , dsb .  Punk Rock merupakan gaya dari hard rock yang dimainkan dengan kecepatan tinggi dengan lirik simpel yang kurang dari tiga chord . Alat musik yang digunakan pada umumnya adalah gitar elektrik , gitar bass elektrik , dan drum .  Heavy Metal merupakan bentuk musik yang memiliki karakter agresive , ritme yang driving , dan memiliki gitar yang terdistorsi sangat tinggi . Heavy Metal merupakan perkembangan dari musik blues , blues rock , dan rock .  Soul merupakan rhythm and blues RB yang fundamental , yang mana berkembang dari musik gospel bangsa african-american , dan dari musik blues .  Funk merupakan gaya musik yang diciptakan oleh James Brown . Musik funk dapat dikenal dari ritmenya yang syncopated, garis bass yang tipis, ritme gitar yang tajam , vokal yang chanted , kuat , terorientasi pada ritme pada bagian terompet , perkusi yang utama, dan attitude yang upbeat . Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 39  Salsa merupakan ritme karibian yang populer pada negara latin . Kata Salsa memiliki arti yang sama dengan nama saus .  Disco merupakan musik dengan gaya up-tempo yang bermula pada awal era 1970an . Merupakan turunan dari musik funk , salsa , dan soul .  Hip Hop merupakan musik yang terdiri dari dua elemen utama yakni rapping , dan Djing. Muncul saat seorang DJ mulai mengulang-ulang bagian percussion break tertentu dari funk ataupun disco.  Electronic music merupakan musik yang diproduksi oleh alat elektronik seperti Theremin , dimana alat ini memproduksi suara dari gesekan medan magnet . Electronic music terbagi atas beberapa sub-genre yakni : Techno, Trance, Goa, House, Drum and Bass, Jungle, Break Beats, IDM, Trip Hop, Ambient, Dark Wave, dan Experimental.  World music merupakan istilah yang digunakan untuk musik yang dibuat dengan cara traditional dan dibuat di luar dunia Anglo-Saxon . Yang termasuk World music diantaranya : reggae, crossover Bhangra , musik cretan , dan sebagainya.  New Age merupakan musik yang berkembang dari gabungan berbagai jenis musik seperti jazz , rock ,klasik , dan sebagainya . Jenis musik ini juga merupakan musik yang tercipta melalui coba-coba . Contoh musikini diantaranya merupakan musik Indie. Selain berbagai jenis musik diatas, Indonesia mengenal jenis musik Dangdut yang cukup populer di kalangan masyarakat . Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia . Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur music India terutama dari penggunaan tabla dan Arab pada cengkok dan harmonisasi. Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music 9 . 9 www.wikipedia.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 40

II.3. Tinjauan Proyek.

Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan pengunjung ,dan studi banding.

II.3.1 Deskripsi Proyek.

Pada proyek ini berjudul Medan Music Museum, yang merupakan Proyek dengan fungsi sebagai pusat pameran, penelitian, pusat informasi tentang dunia Musik Indonesia. Museum ini harus memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari daerah lainnya. Kekhasan Medan Music Museum dilihat dari koleksi alat musik traditional yang hanya membahas alat musik traditional Sumatera Utara , dan koleksi yang berhubungan dengan musik modern di Indonesia. Dilihat dari judulnya proyek ini mengandung pengertian sebagai berikut:  Medan : merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara.  Musik : kata musik berasal dari bahasa Yunani ―mousikê‖ yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi , memiliki nilai estetis , diterima oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan masyarakat tersebut , dan terdapat unsur manusia didalam musik , sebagai pencipta , maupun sebagai bagiannya 10 .  Museum : Menurut Association of Museum 1998 definisi tentang museum adalah Museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan, menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya oleh badan museum. 11 Museum Musik memiliki definisi sebagai berikut: suatu lembaga yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, dan melestarikan sejarah musik di Indonesia , baik berupa alat musik , maupun catatan sejarah , dan catatan 10 www.wikipedia.com 11 Museum Buildings ,By Laurence Vail Coleman Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 41 lagu yang dilengkapi dengan data ilmiah guna sarana pendidikan, penelitian, sumber informasi, inspirasi dan rekreasi.

II.3.2 Lokasi

Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan , persyaratan dan kriteria lokasi , kriteria desain tapak ,analisa pemilihan lokasi , pemilihan lokasi ,dan deskripsi lokasi

II.3.2.1. Kondisi Lingkungan

Letak geografis kota Medan berada pada 2 o 27‘-2 o 47‘ lintang utara dan 98 o 35‘- 98 o 44‘ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar tidak berkontur, iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3 o C-24.4 o C dan suhu maksimum antara 30.7 o C-33.2 o C. Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut: WPP Cakupan Kecamatan Pusat Pengembangan Sasaran Peruntukkan A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan C 1. Kec. Medan Timur Aksara Pemukiman, perdagangan, dan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 42 2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan D 1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan E 1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec.Medan Tuntungan Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan Tabel 3 Potensi pengembangan wilayah kota Medan 12 III.3.2.2. Persyaratan Dan Kriteria Lokasi Untuk mendirikan suatu museum yang baik, sebaiknya diawali dengan kegiatan studi kelayakan. Bila hasil studi kelayakan tersebut ternyata layak untuk mendirikan suatu museum, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut:  Lokasi museum harus strategis. Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah dijangkau oleh umum dengan moda transportasi apapun dan pejalan kaki.  Lokasi museum harus sehat yang berarti: 12 RUTRK kota Medan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 43 1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi udara. 2. lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait kelembaban udara, kelembaban udara harus mencapai kenetralan antara 55-65. Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi museum, yaitu :  Peruntukan lahan untuk fungsi museum harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan.  Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan konteksrual visual sejarah dan lain-lain.  Kemudahan pencapaianaksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan.  Dekat dengan jalan utama kedari pemukiman.  Berdekatan dengan ruang terbuka umum misal taman kota, untuk kejelasan orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan related use seperti karnaval, dan lain-lain.  Berdekatan dengan fasilitas kesenian, budaya, serta tempat wisata lainnya.  Berdekatan dengan fasilitas penunjang seperti hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan lain-lain.  Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan.  Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan lain-lain.  Berdekatan dengan pergerakanperpindahan publik. No Kriteria Lokasi 1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota Sebagai bangunan yang bersifat komersial, maka Medan Music Museum perlu berada di lokasi yang tata guna lahannya diperuntukkan untuk fasilitas perdagangan, jasa dan perkantoran. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 44 Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005.

2. Pencapaian

Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi oleh karena itu harus berada di jalan besararteri atau jalan kolektor. Sumber : NAD dan TSS. 3. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan, perkantoran, perumahan dan bangunan publik lainnya. Sumber : Asumsi.

4. Utilitas Kota

Lokasi harus memiliki kelengkapan infrastruktur kota, yaitu jaringan air bersih, listrik dan pembuangan air kotor untuk menunjang kegiatan bangunan. Sumber : Asumsi

5. Kemudahan Entrance

Entrance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses oleh pengelola, pengguna fasilitas dan pengunjung.Sumber : Asumsi 6. Kenyamanan dan daya tarik lokasi Karena bangunan ini bersifat komersial dengan sasaran konsumen semua lapisan masyarakat, maka diperlukan tempat yang nyaman dan menarik sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk datang. Sumber : Asumsi 7. Kontur Tapak Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk memudahkan loading dock barang-barang Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 45 yang akan dipamerkan pada bangunan Medan Music Museum ini. Sumber: Asumsi 8. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi. Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil. Untuk daerah komersil akan dikembangkan di WPP E. KDB Bangunan 80 KLB Bangunan 2-4 Lantai Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005 Tabel 4 Keriteria pemilihan lokasi

II.3.2.3. Kriteria Desain Tapak

Menurut Brian Hall dalam The Manual of Planning, masalah penyelesaian tapak harus mengikuti kriteria-kriteria tapak utama, yaitu:  Kriteria tapak untuk kepedulian atas koleksi, meliputi faktor-faktor sebagai berikut:  Keamanan o Fisik dinding yang tidak dapat dimasuki dengan mudah, setiap bukaan untuk entrance, pencahayaan atau ventilasi, harus terkontrol. o Pintu keluar masuk dibatasi dan dijaga, termasuk untuk pengelola. o Tersedia pintu keluar darurat. o Alaram yang dihubungkan dengan pos sekuriti bangunan. o Perlindungan terhadap bahaya kebakaran.  Lingkungan o Lingkungan aman dan tertata baik  Konservasi Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 46 o Sebaiknya tidak berada pada daerah dengan tingkat polusi tinggi, karena akan membuat biaya operasinal dan maintance menjadi mahal untuk pengkondisian dan penyaringan udara.  Ruang Ekspansi perluasan o Lahan cukup luas untuk pengembangan secara horizontal. o Taman untuk ekspansi pada masa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan koleksi museum.  Loading Area o Tersedia ruang untuk trolymobil barang misalnya 15 m, dan cukup untuk manuver kendaraan tersebut. o Tersedia juga loading area untuk restoran atau retail.  Ruang Luar o Courtyard atau taman patung sebagai titik awal tempat istirahat bagi pengunjung, dapat juga untuk ruang pamerterbuka  Kriteria tapak untuk akses publik, meliputi faktor-faktor sebagai berikut:  Pencapaian o Kemudahan pencapaian oleh kendaraan pribadi atau angkutan umum dan tersedia juga jalur pejalan kaki  Parkir o Tersedia parkir untuk pengunjung, pengelola dan servis. o Dapat memanfaatkan lahan parkir umum apabila jumlah pengunjung melebihi kapasitas. o Mudahnya mengenal entrance, jalan keluar, tersedia parkir beratap,kanopi.  Kemudahan Dilihat visibility o Sebaiknya tapak berada dekat simpangsudut jalan utama daripada di tengah-tengah blok bangunan, agar dapat menjadi issue untuk menarik donor dan dana masyarakat. o Dapat menimbulkan image, memberi image, memberi impresi besaragung misalnya dengan sedikit bukaan, ataupun image komersial.  Sinergi Dengan Institusi Lain o Berdekatan dengan institusi senibudaya, teater, restoran, dan atraksi lainnya. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 47 o Umumnya museum menghidupimengelola sendiri dengan menyediakan sarana penjualan makanan dan servis lainnya yang berhubungan.  Ketentuan Khusus o Tanda penunjuk arah jelas terlihat o Tersedia parkir khusus untuk penyandang cacat, yaitu dekat dengan pintu utama. o Jalan ke bangunan dengan memakai ramp. o Penataan titik penurunan antara tapak dengan jalan.

II.3.2.4. Analisa Pemilihan Lokasi.

Museum Musik Medan merupakan bangunan yang memiliki fungsi sebagai pusat edutainment tentang musik yang merupakan gabungan dari edukasi , dan entertainment. Musik Medan yang direncanakan berlokasi di kawasan Jl. Perintis Kemerdekaan ,dan berada di Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Kawasan tersebut dalam rencana RUTRK kota Medan termasuk daerah pusat kota yang termasuk WPP D yang diperuntukkan bagi daerah pendidikan , rekreasi , perumahan , dan perdaganga. WPP D Pusat Bisnis CBD, pusat pemerintahan, perumahan, rekseasi, hutan kota dan pusat pendidikan. WPP E Perumahan, perkantoran, rekreasi, konservasi, lapangan golf dan hutan kota. WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan WPP C Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan,rekr easi, dan perdagangan Gambar 7 Gambar Peta Kota Medan dan WPP Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 48

II.3.2.5. Pemilihan Lokasi.

Lokasi Museum musik sebagai sarana edukasi dan rekreatif lebih baik berada di daerah dekat dengan pusat pendidikan , serta dekat denagn daerah perhotelan , dimana museum musik juga berfungsi untuk memberikan edukasi tentang sejarah musik Indonesia kepada masyarakat yang berasal dari luar daerah. Adapun lokasi alternatif Museum adalah : 1. Tapak Alternatif 1 : Lokasi berada di Jl. Gatot Subroto dengan luas lahan ± 3,6 Ha terletak di Kecamatan Medan Sunggal. Berdekatan dengan Pertokoan Tomang Elok , Perkantoran, Sekolah Panca Budi, dan PRSU. 2. Tapak Alternatif 2 : Loksi berada di Jl. Adam Malik, Kecamatan Medan Barat dengan luas lahan ± 4,2 Ha. Berdekatan dengan daerah perkantoran , Sekolah LP3i , dan SMP Negeri 7 Medan , serta Hotel Asean dan Hotel Emerald Garden . Gambar 8 Peta alternatif 1, Sumber: Google Earth Gambar 9 Peta alternatif 2, Sumber: Google Earth Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 49 3. Tapak Alternatif 3 : Lokasi berada di persimpangan Jl. Putri Hijau, terletak pada kecamatan Medan Barat dengan luas ± 1,1 Ha. Berada dekat dengan Rumah sakit Putri Hijau, Rumah Sakit Tembakau Deli, Stasiun TVRI, dan Hotel J.W. Marriot. Kriteria Lokasi Jl. Gatot Subroto Kec. Medan Sunggal Jl. Adam Malik Kec. Medan Barat Jl. Putri Hijau Kec. Medan Barat Luas lahan 2,5 Ha 4 2.1 Ha 4 1,1Ha 2 Konteks RUTRK Sesuai 4 Sesuai 4 Sesuai 4 Pencapaian ke Lokasi Pencapaian sangat mudah karena berada dijalur utama pusat kota dan pencapaian dekat dengan jalur lintas kota dari luar kota Medan. Fasilitas angkutan umum disini sangat banyak. 4 Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota. Adanya fasilitas pendukung yaitu angkutan umum yang banyak. 4 Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah . Adanya fasilitas pendukung seperti angkutan umum. 4 Kemudahan Entrance Entrance mudah diakses karena diorientasikan ke Sangat mudah karena site diapit 3 akses jalan, site Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan Gambar 10 Peta alternatif 3, Sumber: Google Earth Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 50 jalan ini, serta merupakan jalan arteri kota medan dan banyak penduduk kota Medan yang mengenali jalan ini. 3 juga deket dengan tugu adipura sehingga lokasi mudah dikenali. 3 ke jalan ini, dan jalan merupakan jalan arteri kota medan serta mudah dikenal oleh penduduk kota medan. 4 Fungsi Pendukung sekitar lokasi Perdagangan, Pemukiman penduduk, Perkantoran, Komersial, Perumahan 3 Perkantoran, Pemukiman penduduk, Sarana Pendidikan 4 Perhotelan, Perdagangan, Pemukiman penduduk, Perkantoran 3 Jangkauan terhadap struktur kota Merupakan daerah di pusat kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi pendukung lainnya. 4 Merupakan daerah di pusat kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi lainnya. 4 Merupakan daerah di pinggir kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi lainnya. 4 Sirkulasi kendaraan Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar site lancar dimana adanya jalan yang lebar serta dua arah. 4 Arus kendaraan relatif lancar walau banyak dilalui oleh kendaraan dengan adanya lebar jalan yang lebar dan dua arah. 4 Arus kendaraan lancar dengan adanya jalan yang lebar namun jalan ini merupakan jalan satu arah 4 Fungsi eksisting Lahan kosong 4 Lahan kosong 4 Lahan kosong 4 Total nilai 30 31 29 Keterangan : 4 : Baik 2 : Kurang 3 : Cukup 1 : Tidak baik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 51 Dari penilaian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa perolehan nilai yang sangat seimbang disebabkan karena kedua tapak berada pada kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Medan Barat. Tetapi dengan hasil akhir diatas, maka dipilihlah Jl. Putri Hijau sebagai tapak karena dianggap lebih layak.

II.3.2.6. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

 Kasus Proyek : Museum Musik Medan  Status Proyek : Fiktif  Pemilik Proyek : Pihak Pemerintah  Lokasi Tapak : Jln. H. Adam Malik, Kecataman Medan Barat, Kota Madya Medan o Batas Utara : Jln. H. Adam Malik o Batas Timur : Jln. Se Deli Sungai Deli o Batas Selatan : Perumahan Penduduk o Batas Barat : Jln. H. Adam Malik  Luas Lahan : + 2.5 Ha + 25.000 m 2  Kontur : Datar  KDB : 60  Ketingian Max : 2-4 lantai  GSB o Jln. Adam Malik : 15 meter o Jln. Sei Deli : 4 meter  Bangunan Eksisting : Lahan Kosong  Potensi Lahan : o Terletak dipusat kota o Terletak di kawasan komersial, perdagangan, dan pendidikan o Transportasi lancar dan baik o Luas site mendukung + 2.5 Ha o Memiliki jalur utilitas yang baik.

II.3.3. Kegiatan Pemakai dan Pengunjung

Pembahasan kegiatan pemakai dan pengunjung meliputi managemen koleksi, skema aktivitas pemakai , dan program keburuhan ruang. Jadwal operasional kegiatan yang terjadi di Medan Music Museum yaitu: Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 52  Hari: Selasa-Minggu  Pukul: 08.00-18.00  Tutup pukul 17.00 pada malam Tahun Baru, malam Idul Fitri, malam Natal, dan malam hari besar lain.  Tutup pada hari Senin dan hari besar lain.

II.3.3.1 Manajemen Koleksi

Managemen koleksi merupakan kegiatan pengurus museum yang memegang peran penting dalam kegiatan pemakai dan pengunjung museum. Berikut merupakan diagram manajemen koleksi: Gambar 11 diagram koleksi, Sumber: Data Arsitek Jilid 2 Penerima Penyimpanan Sementara Pemeriksaan Awal Pembersihan Pembingkaian Pencatatan Konservasi Pencatatan Preparasi untuk di simpan Penyimpanan Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 53

II.3.3.2 Skema aktivitas Pemakai.

Skema aktivitas pemakai terdirri dari pengelola , karyawan , pengunjung , dan servis . Berikut ini adalah skema aktivitas pemakai bangunan museum musik :  Pengelola dan Karyawan  Pengunjung  Servis SideServis Entrance Data ng Parkir Pengelo la Entranc e penelitian Loker Karyawan Pulang Edutainmen Administras Kantor Pengelola Istiraha t Servis Parkir Servis Entrance Loading Dock Regristras i Bangunan Ruang Teknis Gambar 12 Skema aktivitas pengelolakaryawan, Sumber: Data Arsitek Jilid 2 Gambar 14 Skema aktivitas servis, Data Arsitek Jilid 2 Gambar 13 Skema aktivitas pengunjung, Sumber: Data Arsitek Jilid 2 Datang Parkir Pengunjun g Entranc e Loket dan Penitipan Barang penelitian Edutainment Pulang Istirahat Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 54

II.3.3.3 Program Kebutuhan Ruang

Pembahasan program kebutuhan ruang meliputi fasilitas yang dibutuhkan ,kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan , pembagian ruang berdasarkan tujuan proyek ,dan klasifikasi koleksi.

II.3.3.3.1 Fasilitas yang dibutuhkan . A. Ruang Penerimaan

 Ruang loket  Ruang penitipan barang  Lobi penerima  Lobi VIP

B. Galeri dan EksebisiRuang Pamer

 Ruang pamer permanen  Ruang pamer temporer  Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik  Ruang Hall of Fame  Ruang pameran interaktif

C. Ruang Pendukung Galeri dan EksebisiRuang Pamer

 Ruang kurator  Ruang konservasi  Bengkel  Ruang studio koleksi  Ruang preparasi  Ruang alat preparasi  Ruang regristrasi  Hall loading barang

D. Ruang Belajar

 Perpustakaan  Ruang kelas dan presentasi  Auditorium  R. Audiovisual

E. Fasilitas Umum

 Souvenir shop  Kafetaria  Mushola  Toilet umum

F. Ruang Administrasi

 Hall ruang tamu Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 55  Ruang kepala museum  Ruang wakil kepala museum  Ruang tata usaha  Ruang kepegawaian  Ruang rapat  Ruang presentasi  Ruang bagian keuangan  Ruang bagian ilmiah dan kependidikan  Ruang loker karyawan

G. Operasional

 Keamanan jaga  Ruang CCTV  Ruang janitor  Ruang genset  AHU  Lift barang Tabel 5 Fasilitas museum musik

II.3.3.3.2 Pembagian Ruang Berdasarkan Tujuan Proyek. Tujuan

Jenis Ruang Penelitian  R. Pamer Interaktif  R. Pameran  Perpustakaan Menyampaikan Informasi  Perpustakaan  Ruang pamer permanen  Ruang pamer temporer  Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik  Ruang Hall of Fame .  Theater IMAX Edukasi  Perpustakaan  Ruang pamer permanen  Ruang pamer temporer  Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 56  Ruang kelas dan presentasi Edutainment  Auditorium  R. Pamer Interaktif  Theater IMAX Entertainment  Auditorium  Theater IMAX Wisata  Ruang pamer permanen  Ruang pamer temporer  Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik  Ruang Hall of Fame .  Theater IMAX Wadah Sosialisasi  Kafetaria  Music Club Tabel 6 Pembagian ruang berdasarkan tujuan proyek

II.3.3.3.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan.

Kelompo k Kegiatan Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang Zona Ruang Penerima Penerima  Pengun- jung  Penge- lola Menerima pengunjung Memberikan informasi Lobi penerima Publik Menerima pengunjung. Lobi VIP Publik Penjualan tiket Ruang loket Publik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 57 Menitip barang Ruang penitipan barang Publik Kegiatan Utama Pameran  Pengun- jung  Penge- lola Melihat produk pameran Ruang pamer instrumen Semi Publik Mengakses informasi yang berkaitan dgn koleksi Ruang pamer berdasarkan jenis musik Semi Publik Penyimpana n produk ttg musik Hall of Fame Semi Publik  Mengakses informasi tentang sejarah musik Pengenalan sejarah musik Semi Publik Seminar dan Pertunjuk an Seminar dan Hiburan  Pengun- jung  Penge- lola Diskusi ilmiah Auditorium Semi Publik Menonton film3d musik Theater IMAX Semi Publik Presentasi mengenai musik Indonesia . Ruang kelas dan presentasi Semi Publik Penunja- Edukasi  Pengun- jung  Membaca dan Perpustaka- Semi Publik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 58 ng  Penge- lola meminjam buku  Fotocopy an Menyimpan koleksi museum Ruang penyimpanan Semi Privat  Mencari informasi ttg musik dengan memainkan alat  Penelitian mengenai Musik R. Pamer Interkatif Semi Publik Penunjang  Pengun- jung  Penge- lola Makan dan minum Kafetaria Semi Publik Duduk dan berbincang Lobi tempat duduk Publik Beribadah Buang air Mushalla Toilet Semi Publik Membeli souvenir Souvenir shop Publik Mengelo- la Direksi Kepala pengelola  Bekerja  Menerima tamu  Ruang kerja  Ruang tamu Privat Wakil direksi Wakil pengelola  Bekerja  Penerima  Ruang kerja Privat Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 59 tamu  Ruang tamu Tata usaha staff  Bekerja  Menerima tamu  Menyimpa n arsip  Membuat laporan  Ruang tata usaha  Ruang kerja Privat Operasio- nal dan Maintenan -ce Staff Bekerja Ruang kepegawaian Privat Menyimpan berkas Ruang studio koleksi Privat Penelitian Ruang kuratorial Privat Mengatur keuangan Ruang bagian keuangan Privat Bekerja bagian ilmiah dan pendidikan Ruang bagian ilmiah dan kependidikan Privat Manajemen kepegawaian Ruang koordinasi Privat Reparasi koleksi Ruang reparasi Privat Menyimpan alat Ruang alat reparasi Privat Pelayan- an Pelayanan umum Staff Bongkar muat barang Loading Dock Semi Privat Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 60 Utilitas Penyimpana n arsip koleksi Ruang Registrasi Semi Privat Ruang penyimpana n alat Gudang Service Memperbaiki peralatan Bengkel Semi Privat Menyimpan barabng karyawan Loker karyawan Privat Pemeliharaa n perbaikan koleksi R. Konservasi instrumen Semi Privat Pelayanan teknis Staff Memantau kegiatan museum Ruang CCTV Service Memantau keamanan R. Keamanan Service Perlengkapa n service Janitor Service genset R.genset Service R. pengatur dingin R. Chiller Service Mekanikal - Elektrikal AHU Service Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 61 Penampunga n air Reservoir Service Tangga darurat Ttangga Darurat Service Tranportasi vertikal barang Lift Barang Service Tabel 7 Kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan

II.3.3.3.4 Klasifikasi Koleksi

Koleksi-koleksi yang dipamerkan pada museum dapat dikelompokkan atas 5 kelas utama, yaitu:PU  Koleksi Display pada tempat display atau tempat terbuka Kegunaan : Pendidikan, display tematik, kotak display terbuka yang dapat dilihat, peminjaman dari museum lain.  Koleksi Simpanan pada tempat pentimpanan terkontrol Kegunaan : 1. Sebagai peletakan untuk kebutuhan prioritas perbaikan konsevasi untuk memasukkan koleksi display. 2. Sebagai peletakan untuk objek di bawah pertimbangan untuk aksesioning atau deaksioning. 3. sebagai peletakan untuk bagian yang ditransfer atau pertukaran.  Koleksi Studi pada display atau tempat penyimpanan terkontrol Kegunaan : 1. Penelitian 2. Perbandingan contoh-contoh yang diwakili 3. Melengkapi mandate koleksi museum  Koleksi Demonstrasi pada tempat display atau pada tempat penyimpanan Tujuan : untuk mengizinkan agar objek duplokat, replikasi, alat dan sejenisnya yang memungkinkan perizinan agar tidak semakin buruk sepanjang penggunaan terkontrol. Seperti penanganan elsperimental, pengoperasian, eksperimental ilmu pengetahuan. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 62  Koleksi Arsip dan kepustakaan pada tempat penyimpanan terbuka atau terkontrol Kegunaan: informasi pelengkapan pada display edukasional, memudahkan kembali.

II.3.4. Studi Banding

 Experience Music Project Frank O. Gehry Gambar 15 exterior Experience Music Project, Sumber: Google.com Bangunan Experience Music Project, didesain oleh Frank O. Gehry, merupakan sebuah gabungan antara exhibisi, teknologi, media, dan aktivitas yang mengkombinasikan museum traditional, suatu lembaga peneliti seni, tempat pertunjukan dan atraksi populer lainnya. Bangunan ini terletak di 5 th Avenue yang berdekatan dengan space needle di pusat kota Seattle . Bangunan ini merupakan fasilitas yang dibangun untuk merayakan kreativitas dan inovasi dari budaya musik bangsa Amerika. EMP mempresentasikan kesempatan masyarakat untuk mengeksplorasikan sejarah dan tradisi musik, turut serta dalam proses pembuatan musik, dan mempelajari rahasia dari komposisi dan performa musik yang baik. Bagian pameran dan program publik diperlihatkan dengan puzzle melayang berbentuk tiga dimensi yang terbentuk dari Gambar 16 Pintu masuk EMP, Sumber: Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 63 enam element, yang mana setiap bagian memiliki bentuk tersendiri. The Sky Church, merupakan sebuah konsep yang terinspirasi oleh Jimi Hendrix yang merepresentasikan semua masyarakat bersatu didalam kekuatan, dan kenyamanan musik. Lab Suara memberikan kesempatan untuk membuat dan mengilustrasikan hubungan antara musik, teknologi, dan manusia. The artist‘s Journey memberikan sejarah kehidupan artist. Dan juga terdapat perpustakaan yang merupakan archieve multimedia yang berisi koleksi EMP dan sumber informasi terhadap servis yang ada di lokasi maupun secara on- line. Di dalam bangunan EMP terdapat ruang science fiction hall of fame yang merupakan ruang yang berfungsi untuk menghargai hasil kerja keras para tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk science fiction. Selain itu juga terdapat ruang lab suara yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk membuat, mengilustrasikan hubungan antara musik , teknologi, dan manusia. Di dalam lab suara terdapat alat musik paling modern dan teknologi suara yang paling mutakhir. Di ruang lab suara ini terdapat panduan multimedia yang membantu pengunjung untuk mengeksplorasi peralatan musik. Di dalam lab suara ini terdapat studio rekaman, dimana pengunjung dapat merekam sendiri CD yang telah mereka hasilkan. Selain itu juga terdapat ruang interaktif teknologi audio yang mengajarkan kepada pengunjung proses perekaman suara, dsb. Gambar 17 interior atrium EMP Gambar 18 Interior main lobby EMP Gambar 19 Interior galeri EMP Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 64 EMP tidak hanya berfungsi sebagai museum musik, akan tetapi secara tidak langsung juga merupakan sebuah pusat edukasi musik. Hal tersebut terlihat dari program yang ditawarkan oleh bangunan ini berupa pengetahuan sejarah yang disampaikan secara oral pada waktu tertentu oleh legenda musik yang dilakukan pada event tertentu. Selain itu juga pengunjung dapat mencoba untuk menjadi bagian dari suatu band musik dan belajar untuk bermain band. Juga terdapat segmentasi khusus untuk anak-anak berupa Spinkids station. Pada segmentasi ini, merupakan tempat untuk membina kreativitas anak dalam hal bermain musik ,dan menambah kemampuan anak dalam mengeksplorasi musik.  Rock and Roll Hall of Fame. Gambar 20 Exterior Rock and Roll Hall of Fame, Sumber: Google.com Rock and Roll Hall of Fame merupakan sebuah museum di Cleveland, Ohio , Amerika Serikat , dibangun untuk menyimpan sejarah dari beberapa artist paling terkenal dan berpengaruh, produser, dan orang-orang yang berpengaruh didalam dunia industri musik terutama rock and roll. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 65 Gambar21 Exterior Rock and Roll Hall of Fame malam hari, Sumber: Google.com Museum ini mendokumentasikan seluruh sejarah dari Rock and Roll. Didalam bangunan ini terdapat Hall of Fame yang terletak di tempat khusus di dalam inti museum. Terdapat tujuh lantai bangunan di dalam bangunan ini. Pada tingkat pertama hingga tingkat ke lima merupakan tempat pameran permanen dan tidak permanen berisi sejarah dari musik Rock and Roll. Pada Lantai enam dan tujuh merupakan tempat pameran non permanent, dimana memamerkan artist masa sekarang.  Bayernhof Music Museum . Bayernhof Music Museum terletak di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Bayernhof Music Museum dibangun oleh Charles B . Brown III , seorang pendiri perusahaan manufaktur di Pittsburgh. Pada awalnya bangunan ini merupakan rumah tempat tinggal Charles B. Brown III . Pada tahun 2004, Charles B. Brown III mengalih fungsikan bangunan ini menjadi museum. Gambar 22 Interior Galeri Rock and Roll Hall of Fame Gambar 23 exterior piazza Rock and Roll Hall of Fame Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 66 Museum Bayernhof Music Museum memiliki berbagai koleksi instrumen musik dari abad ke XIX dan abad ke XX. Museum ini lebih mengutamakan fungsi untuk memamerkan instrumen musik dibandingkan pertunjukan musik .  National Music Museum Gambar25 interior galeri Bayernhof Music Museum Gambar 26 interior galeri Bayernhof Music Museum Gambar 27 Exterior National Music Museum, Sumber: Google.com Gambar 24 exterior Bayernhof music museum, Sumber: Google.com Gambar 28 exterior National music museum, Sumber: Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 67 National Music Museum merupakan pusat studi terhadap sejarah instrumen musik di Amerika Serikat, dan merupakan museum instrumen musik di Amerika Serikat. National Music Museum NMM terletak di kota Vermillion, South Dakota, USA. Museum ini dibangun pada tahun 1973 . NMM telah diakreditasi oleh American Association of Museum , dan mendapat sebutan sebagai ― A Landmark of American Music ― oleh National Music Council . NMM memiliki koleksi-koleksi yang terkenal, dimana diantaranya termasuk 13.500 alat musik dari Amerika, Eropa, dan instrumen musik dari luar kebudayaan Barat yang berasal dari semua kebudayaan dan semua masa. NMM memiliki koleksi alat musik bersejarah yang selamat oleh waktu. NMM dikunjungi oleh jutaan pengunjung setiap tahunnya dari berbagai negara bagian Amerika Serikat , dan International . NMM merupakan bangunan yang telah dilengkapi dengan pengkontrol iklim yang mengkondisikan udara pada bangunan dimana 850 jenis alat musik dipamerkan agar alat musik tidak mengalami kerusakan. Alat musik ini dipamerkan di dalam sembilan galeri. NMM juga terdapat ruang konser yang memiliki sistem akustik yang sangat baik, dan setting yang bagus untuk performing dan perekaman musik dari alat musik dari berbagai zaman, dan dari berbagai budaya . Bangunan ini juga terdapat perpustakaan khusus, dan laboratorium untuk mengkonservasi dan melestarikan instrumen musik. Experience Music Project EMP Rock and Roll Hall of Fame Bayernhof Music Museum National Music Museum Arsitek Frank O. Gehry I.M.Pei - - Gaya Bangunan Modern Electic Modern Ecletic Klasik Benda yang dipamerkan Peralatan musik, sejarah musik, segala sesuatu yang berhubungan dengan musisi, maupun komposer Peralatan musik, sejarah musik, segala benda yang berhubungan dengan musisi, maupun komposer Peralatan musik Peralatan musik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 68 Media Pameran Display alat musik, poster musisi, ambient sound, dsb Display alat musik poster musisi, ambient sound, dsb Display alat musik Display alat musik Fasilitas Tambahan Sound Lab, Hall of Fame, dsb Sound Lab, Hall of Fame, dsb - - Auditorium ya ya tidak ya Tabel 8 Perbandingan contoh museum musik Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 69

Bab III ELABORASI TEMA

III.1. Pengertian Arsitektur Simbolis Arsitektur Simbolis berasal dari kata ―Arsitektur‖ , dan ―Simbolis‖, yang memiliki pengertian sebagai berikut : III.1.1 Arsitektur “Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia- manusia beradab.” 13 Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. mengutip Vitruvius, De Arhcitectura Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. 14 III.1.2 Simbolisme Pengertian dari simbolisme jika ditinjau dari arti kata adalah sebagai berikut : Simbol : Lambang, sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. 15 Simbol : Something associated with something else that signifies or represent suatu fenomena yang dapat memberikan asosiasi bahwa ia dapat membawa arti penting atau dapat mewakili 16 Simbol : Adalah tanda dimana hubungan antara tanda dengan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, ditentukan oleh suatu persyaratan bersama atau konvensi. 17 13 Encyclopedia Britannica, www.tripod.com 14 id.wikipedia.orgwiki 15 Kamus Besar Bahasa Indonesia 16 Ensyclopedia Americana, 1976, hal 166 17 Drs. Dien Halim, Tesus Pasca Sarjana, ITB, hal 36 Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 70 Simbol : Sebagai tanda dapat juga menggambarkan suatu ide abstrak jadi tidak ada kemiripan antara benutk tanda dan arti terdapat yang bebas antara signified objek atau arti yang dimaksudkan dari rupa tanda. 18 Simbolisme : Perihal pemakaian simbol lambang untuk mengekspresikan ide-ide. Simbol adalah tanda buatan manusia yang digunakan tidak hanya untuk mengenalkan suatu obyek tetapi juga sekaligus menghadirkannya Langer, 1942. Simbol merupakan kata dari bahasa Yunani ―symbolis‖ yang berarti tanda atau ciri yang memberitahu tentang suatu hal, maksud ataupun ide kepada orang lain. Pengertian simbol di sini mengandung suatu citra dari latar belakang ide-ide yang dipancarkan keluar. Pada dasarnya, simbol dimaksudkan untuk menyederhanakan sebuah pikiran, ide-ide, ataupun fenomena-fenomena yang berkembang di sekitar alam lingkungan manusia yang mempunyai makna mendalam untuk mewakili ide- ide, nilai-nilai ataupun maksud-maksud tertentu. Sifat khas dari simbol itu sendiri yaitu adanya kamungkinan-kemungkinan penafsiran makna yang meluas. Simbolisme, yaitu suatu faham yang menggunakan lambang atau simbol untuk membimbing pemikiran manusia ke arah pemahaman terhadap suatu hal secara lebih dalam. Manusia mempergunakan simbol sebagai media penghantar komunikasi antar sesama dan segala sesuatu yang dilakukan manusia merupakan perlambang dari tindakan atau bahkan karakter dari manusia itu selanjutnya. Ilmu pengetahuan adalah simbol-simbol dari Tuhan, yang diturunkan kepada manusia, dan oleh manusia simbol-simbol itu ditelaah dibuktikan dan kemudian diubah menjadi simbol-simbol yang lebih mudah difahami agar bisa diterima oleh manusia lain yang memiliki daya tangkap yang berbeda-beda. 19 Simbol adalah sebagai sign-vehicle atau alat yang menghadirkan dan sekaligus juga mengenalkan suatu objek. Fungsi simbol yaitu : - Sebagai ‗sign‘ yang secara tidak langsung mengindikasikan suatu denotatum yang artinya mengindikasikan adanya suatu objek tertentu sebagai tanda atau ‗sign‘. - Sebagai ‗sign‘ yang secara langsung berfungsi sebagai significantum yang artinya kehadiran objek mempunyai maksud-maksud tertentu ataupun objek tersebut berasosiasi kepada suatu hal tertentu Broadbent, 1986 18 Ibid, hal 36 19 www.jawapalace.orgkejawen Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 71 Menurut Charles Jencks , dalam arsitektur ketika seseorang melihat suatu bangunan , mengekspresikan bentuknya , dan menebak apa maksud yang ingin diekspresikan atau dikomunikasikan oleh bentuk tersebut . Segitiga semiotik Charles Jencks : Gambar 29 Segitiga Semiotik Charles Jencks, Sumber: Google.com Ungkapan simbolis dalam arsitektur erat kaitannya dengan fungsi arsitektur sendiri yang melayani dan memberikan suatu arti khusus dalam interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi dalam arsitektur merupakan suatu hal yang mendasar di dalam tiap-tiap komunikasi arsitektur. Ekspresi selalu berhubungan dengan bentuk-bentuk. Makna dari simbol-simbol ini biasanya dipengaruhi oleh tata letak bangunan, organisasi dan karakter bangunan. Ada 3 cara untuk mengenal simbol dalam arsitektur, yaitu : 1. Simbol sebagai tanda yang mengacu kepada suatu objek tertentu. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar simbol dapat diinterpretasikan sesuai dengan maksud sesungguhnya. 2. Iconic sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatu objek yang diwakili oleh suatu karakter tertentu yang dimiliki oleh objek yang sama. Di sini rancangan bangunan dimulai dengan memperbaiki beberapa citra atau image tertentu yang mewakili suatu bangunan. 3. Indeks sebagai tanda dan representasi yang tidak selalu mengacu kepada suatu objek tertentu walaupun ada kesamaan atau analogi yang terdapat pada indeks tersebut. Indeks biasanya menghasilkan hubungan yang dinamis antara ruang dan objek di satu sisi dengan ingatan orang yang akan mempengaruhi tanda tersebut di sisi lainnya. Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 72 Simbol, tanda atau lambang merupakan metode ekspresi yang sangat langsung. Mereka digunakan dalam rancangan arsitektur untuk memfokuskan perhatian para pemakai bangunan dengan menyampaikan pemahaman fungsi bangunan atau ruang di dalam arsitektur. 20 III.1.3 Arsitektur Simbolis Arsitektur Simbolis adalah seni dan ilmu keteknikan bangunan yang perencanaan dan perancangannya didasari oleh tanda dan lambang yang merupakan ekspresi yang langsung. Mereka digunakan dalam rancangan arsitektur untuk memfokuskan perhatian pemakai bangunan dengan menyampaikan pemahaman fungsi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan. Simbolis senantiasa merupakan teknik perancangan utama yang memberi bentuk dan teknik yang dapat diterapkan mengenai hal-hal fungsional dan berdasarkan rencana untuk memperkuat suatu arti dan memberikan keutuhan pada komposisi secara menyeluruh. Ada beberapa jenis simbol yang dikaitkan dengan simbol itu sendiri, kesan yang ditimbulkan oleh bentuk simbolis dan pesan langsung yang disampaikan oleh simbol, yang semuanya ditampilkan pada bentuk-bentuk tertentu, yaitu : 1. Simbol yang agak tersamar Yang menyatakan peran dari suatu bentuk, misalnya pabrik yang berbentuk gerigi. Bangunan pabrik dengan ruang yang besar dan luas sesuai dengan kebutuhan proses produksi dalam ruang tersebut. Karena luas ruangan dibutuhkan penyelesaian atap khusus untuk memasukkan cahaya agar ruangan sebesar itu tidak gelap. Hasilnya berupa bentuk atap gerigi. Sebetulnya bentuk itu menggambarkan peranannya sebagai bentuk yang memasukkan cahaya ke dalam. Pemakaian bentuk tersebut digunakan berulang-ulang dengna tujaun yang sama pada pabrik, sehingga akhirnya bentuk tersebut dikenal masyarakat sebagai bentuk simbolis pabrik yang berperan sebagai bentuk yang memasukkan cahaya ke dalam. 2. Simbol Metaphora 20 James C Snyder, Anthony, Pengantar Arsitektur, Erlangga, hal 345 Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 73 Simbol ini berdasarkan pada pandangan seseorang terhadap bentuk bangunan yang dilihat dan diamatinya. Baik dari bentuk keseluruhan atau terhadap bagian masyarakatnya, yaitu tingkat kecerdasan dan pengalamannya, sebab seseorang itu selalu membandingkan bangunan yang diamatinya dengan bangunan atau benda lain, misalnya Nagaka Capsule Building, Tokyo. Terdapat 3 kategori metafora dalam arsitektur 21 a. Intangible Metaphor metafora yang tidak dapat diraba. Metafora yang dipakai berangkat dari suatu konsep, ide, hakekat manusia, dan nilai-nilai seperti individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan kebudayaan. b. Tangible Metaphor metafora yang nyata Metafora yang dipakai berangkat dari hal-hal yang visual serta spesifikasikarakter tertentu dari sebuah benda seperti sebuah rumah puri atau istana c. Combine Metaphor metafora kombinasi Merupakan gabungan intangible dan tangible metaphor dengan membandingkan suatu objek visual yang lain di mana mempunyai persamaan nilaikonsep, di mana bentuk visualnya dapat dipakai sebagai acuan kreativitas perancangan. 3. Simbol Tanda Pengenal a. Masyarakat mengenal mesjid dari bentuk kubahnya. Pada umumnya bentuk kubah mewakili mesjid secara keseluruhan. Bentuk tersebut terjadi karena persyaratan struktur sebab bahan yang ada terbatas dan menuntut perlakuan struktur seperti itu. Karena pemakaian yang terus menerus pada jenis bangunan yang itu-itu saja, bentuk yang disepakati oleh masyarakat sebagai simbol mesjid, meskipun bentuk ini tidak fungsional lagi karena ada bahan-bahan lain yang tidak menuntuk perlakuan struktur yang melahirkan bentuk kubah tadi. b. Tanda bulan-bintang sebagai simbol Agama Islam 21 Poetic of Architecture, Theory of Design, Anthony C Antonlade, VNR, 1992, hal 30-31 Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 74 c. Tanda salib sebagai simbol Agama Kristen. d. Bentuk gereja yang ditandai dengan salib, patung Bunda Maria, Yesus Kristus, dll e. Pura dijumpai ukiran-ukiran dan patung-patung dalam agama Hindu. f. Dalam Agama Buddha dijumpai lambang-lambang seperti Stupa, Mandala, Dharma Cakra, dll. Beberapa contoh bangunan yang menjadi simbol : - Simbolisme burung hantu, sebuah mall di Washington DC memiliki penataan site sehingga taman dan jalan membentuk image burung hantu. - Obelisks, merupakan simbol yang berhubungan dengan Dewa Matahari Mesir, Osiris. Gambar di samping adalah monumen Washington, Place de Concorde di Paris; sebuah obelisk Mesir dan menara Eiffel. - Pentagrams, Pentagon mengadopsi simbol ini - Piramida di Louvre, yang terbuat dari 666 panel kaca. Faktor-faktor yang mewujudkan bentuk : 1. Fungsi Batasan fungsi secara umum dalam arsitektur adalah pemenuhan terhadap aktivitas manusia, tercakup di dalamnya kondisi alami. Sedangkan bangunan yang fungsional adalah bangunan yang dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat dan tidak mempunyai unsur-unsur yang tidak berguna. Aktivitas timbul dari kebutuhan manusia baik Gambar 30 site mall di Washington DC Gambar 31 Obelsik , dan eiffel Gambar 32 Pentagon Gambar 33 Piramid Louvre Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 75 itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan dapat berupa kegiatan, cahaya, udara, kebahagiaan, perlindungan, kesejukan, kenyamanan dan lainnya. Berkembang dan berubahnya fungsi tergantung dari waktu dan masyarakat. 2. Simbol Dalam dunia arsitektur, pengenalan simbol merupakan suatu proses yang terjadi pada individu dan pada masyarakat. Melalui panca indera, manusia mendapat rangsangan dan kemudian menjadi pra persepsi, selanjutnya terjadi pengenalan objektif fisik. Kemudian terwujudlah persepsi. Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengalaman termasuk pengalaman pendidikan yang menentukan tingkat intelektual manusia. Arsitek sebagai pewujud bentuk dapat menampilkan simbol sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, sehingga mudah dikenal oleh masyarakat. Simbol dapat pula timbul dari gagasan murni arsitek, tergantung pada kemampuan dan citra arsitek untuk mengeluarkan hal-hal yang baru. Simbol tadi mungkin dapat diterima dan diakui masyarakat setelah melalui proses adaptasi yang membutuhkan waktu relatif lama. 3. Teknologi struktur dan bahan Teknologi struktur dan bahan merupakan faktor yang penting dalam arsitektur. Apakah yang dibangun hanya berupa atap sederhana, berupa ruangan besar untuk beribadah, berdagang, ruang susun tidaklah menjadi masalah. Bahan yang digunakan harus disusun dan dikonstruksikan dalam jumlah tertentu. Struktur pun mengandung keindahan karena struktur dibuat berdasarkan hukum keindahan. Dengan majunya pengetahuan manusia, struktur mengalami perkembangan baik sistem konstruksinya, bahan bangunannya maupun metode membangunnya. Aplikasi perwujudan bentuk 1. Kaitan fungsi dengan bentuk Keberadaan fungsi menimbulkan bentuk. Pengertian fungsionil merupakan suatu hal yang menonjol dalam kaitan fungsi tertentu. Dengan kata lain, fungsi merupakan pertimbangan utama bagi suatu perancangan bentuk. Suatu fungsi dapat mempunyai bermacam-macam bentuk, tergantung dari keadaan lingkungannya, inilah yang disebut gaya. 2. Kaitan bentuk dengan teknologi Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 76 Untuk mendapatkan suatu bentuk yang mempunyai fungsi tertentu, diperlukan bahan-bahan bangunan sebagai sarana dasar bangunan. Bahan-bahan yang merupakan elemen bangunan disusun menjadi suatu kesatuan yang membentuk konstruksi. Suatu sistem tepat yang perlu dipilih sehingga akan dapat menghasilkan fungsi yang diinginkan secara maksimal. 3. Kaitan bentuk dengan simbol Suatu bangunan diekspresikan secara simbolik jika bangunan itu menunjukkan sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan bentuk fisik yang semula. Bangunan tersebut cenderung untuk mewujudkan sebuah prinsip pengakuan umum. Para arsitek menggunakan bentuk simbolis untuk menyajikan pengalaman keindahan yang mendalam sesuai dengan daya bercitranya. Dalam dunia arsitektur juga dibutuhkan suatu penekanan kebutuhan simbol dalam perancangan. III.2 Interpretasi Tema. Penerapan arsitektur Simbolis telah dapat dilihat dari penerapan aspek-aspek semietika pada bangunan. Aspek simbolis dalam arsitektur dapat terlihat secara langsung melalui bentuk, maupun secara tidak langsung melalui konsep, dan ide yang berhubungan dengan simbolis tersebut. Simbol tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai wakil dalam penyampaian maksud. Bentuk simbol dapat berupa bentuk sempurna nyata, maupun bentuk tidak sempurna tersamar. Beberapa simbol Musik yang dapat diterapkan dalam perancangan : 1. Simbol sangkar nada : merupakan notasi musik yang membantu seorang musisi untuk memainkan musik . 2. Simbol dari bentuk alat musik : Simbol ini dapat diterapkan menjadi wujud fisik suatu bangunan, dimana sesuai dengan metaphora tangible. 3. Simbol dari simbol-simbol musik . Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 77 4. Simbol dari elemen musik, berupa Harmony , repetition , bentuk musik , naik turunnya nada dalam musik, dimana kesemua elemen ini dapat disimbolkan dengan metaphora intangible . Selain simbol diatas , juga dapat memanfaatkan unsur-unsur lainnya yang berpengaruh dalam terciptanya suatu musik , seperti air , dsb . Oleh karena itu dalam desain Museum Musik Medan diharapkan dapat menggunakan Metaphora campuran dalam desain ruang luar , maupun ruang dalamnya . III.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul. Tema yang diterapkan adalah tema Arsitektur Simbolis . Hal ini sesuai karena dalam musik, terdapat simbol-simbol, dan objek-objek yang cukup berpengaruh dalam musik itu sendiri. Oleh karena itu simbol digunakan dalam pendekatan desain agar masyarakat dapat mengenal Museum Musik Medan, dan Museum Musik Medan memiliki bentuk arsitektur yang memiliki ciri khas tersendiri . III.4 Studi Banding Tema Sejenis  Notre Dame du Haut – Le Corbusier Notre Dame du Haut merupakan master piece dari Le Corbusier yang dibangun pada tahun 1955 dengan langgam ekspresionis modern. Gambar 34 exterior Notre Dame du Haut, Sumber: Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 78 Bangunan ini berupa kapel yang dibuat tanpa mementingkan prinsip kebebasan, melainkan mementingkan kemurnian alam. Kapel ini terletak di atas kaki bukit di pegunungan Vosges. Secara keseluruhan, bentuk bangunan ini sederhana tetapi juga rumit. Dikatakan sederhana karena bangunan terbentuk dari bidang atap dan dinding massif dari beton kasar sehingga memberikan citra berani tetapi sederhana. Dikatakan rumit karena bangunan tidak seperti kapel pada umumnya, pertemuan bidang dinding dan atap tersusun secara diagonal membentuk perbedaan yang sangat kontras. Pada bagian depan dinding bagian selatan dan timur yang cekung seakan tertarik ke suatu titik tertentu di bawah atap yang menggantung over hang yang sangat lebar. Sedang pada bagian belakang, dinding utara dan barat berbentuk melengkung hingga ke menara tanpa atap. Antara utara dan barat dipersatukan dengan sebuah pintu di antara dinding yang melengkung. Sedangkan pada bagian dalam, ruangan berbentuk segi empat yang tidak teratur memanjang ke tenggara sampai ke altar. Pada rancangan kapelnya, Le Corbusier memadukan potensi- potensi alam pada daerah tersebut dengan makna-makna religius Kristiani sehingga bentuknya mengandung banyak arti dan memberi bermacam-macam symbol. Sudut dinding yang menjorok ke atas diasumsikan sebagai haluan kapal. Atapnya diibaratkan sebagai perahu Nabi Nuh yang miring pada sisinya yang menyelamatkan umat manusia dari air bah. Kapel yang merupakan perpaduan gaya purbakal dan gaya Kristian ini menggunakan sistem struktur dinding pemikul dan atapnya merupakan suatu struktur rongga yang ditopang sebagian kolomnya dan sebagian lagi menopang pada blok di puncak dinding. Gambar 35 exterior Notre Dame du Haut, Sumber; Google.com Gambar 36 Interior Notre Dame du Haut, Sumber: Google.com Gambar 37 interior Notre Dame du Haut, Sumber: Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 79 Pada bagian interior kapel, dinding, atap dan lantainya membentuk kurva menuju altar, mengikuti bentuk alami dari lembah. Bentuk kompleksnya bermula dari tema parabola yang terdapat pada dinding timur untuk memantulkan suara dari luar altar kembali ke lembah. Bentuk geometri dari bangunan ini didapat dari gaya bangunan Le Corbusier terdahulu yaitu fractal dan bentuk-bentuk alami yang membuat Ronchamp menjadi bangunan post modern pertama.  The Clyde Auditorium The Armadillo Bangunan ini dirancang oleh Norman Foster dan terletak di pinggir sungai Clyde, sebelah barat jembatan Kingston dan pusat kota. Bangunan ini dijuluki ―The Armadillo‖ karena bentuknya diadopsi dari binatang bernama sama yaitu armadillo trenggiling. Bangunan ini mampu menampung 3000 orang untuk kepentingan pertemuan tingkat dunia. Bangunan ini terdiri dari auditorium, aula ekshibisi dan ruang seminar. Strukturnya terbuat dari cangkang yang dilapisi alumunium yang terpisah- pisah dan diatur secara bertimpa menciptakan bentuk yang unik pada skyline. The Clyde Auditorium secara teknis merupakan pernyataan seni. Kompleks bangunan secara keseluruhan seluas 25 Ha di mana di dalamnya termasuk kompleks ekshibisi, konferensi dan kompleks hiburan dengan arena berkapasitas 12.500 orang sementara The Armadillo sendiri merupakan bangunan tambahan yang dibuka tahun 1997. Gambar 38 exterior Clyde Auditorium, Sumber: Googlee.com Gambar 39 Sketsa Clyde Auditorium, Sumber: Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 80  Danish Jewish Museum. Museum Yahudi Denmark terletak pada bangunan Royal Boathouse yang dibangun oleh Raja Christian IV pada tahun 1598, pada bagian tertua dari perpustakaan kerajaan tersebut. Hubungan antara struktur lama bangunan yang terbuat dari batu bata dengan areal pameran yang unik membentuk dialog yang dinamis antara arsitektur masa lalu dengan masa sekarang . Pintu depan yang massive tertulis dengan kata hebrew yang bertuliskan mitzvah yang berarti― Perbuatan yang baik‖. Skylight yang sempit pada paving mengikuti huruf mitzvah, menghubungkan exterior terhadap interior bangunan dalam cara yang simbolis. Desain yang dibuat oleh Daniel Libeskind memiliki aspek urban dan arsitektural didalamnya. Didalam bidang urban, dia menghubungkan perpusakaan lama dengan perpustakaan baru dengan mengaktifkan tempat pedestrian sepanjang taman yang terdapat di tengah perpustakaan. Dalam hal simbolis, dia menggunakan salah bidang sisi dalam, Gambar 42 exterior Danish Jewish museum Gambar 40 Pintu masuk Danish Jewish museum, Sumber: Google.com Gambar 41 Simbol Metzvah Gambar 43 interior Danish Jewish museum Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 81 menggunakan kitab kejadian, membentuk ruang urban dimana air dan kapal simbolis secara dramatis menceritakan keunikan dari komunitas Yahudi Denmark . Keseluruhan areal pameran diterangi oleh jendela kaca yang meiliki zat warna, yang menyimbolkan mikrokosmos dari Mitzvah. Didalam museum tidak terdapat garis lurus . Daniel Libeskind membuat dinding melengkung dan membuat lantai berkontur, agar pengunjung museum merasa dirinya berada di atas sebuah kapal.  Sydney Opera House Sydney Opera House berada di Sydney, New South Wales, Australia yang merupakan salah satu bangunan menakjubkan dan terkenal pada abad ke-20. Berlokasi di pelabuhan Sydney dengan taman di sebelah selatan dan dekat dengan jembatan pelabuhan Sydney, bangunan dan lingkungan sekelilingnya menjadi iconic bagi image Australia. Bagian cangkang berbentuk spherical mengingatkan kepada kapal layar yang sering berlabuh di sana. Opera House ini merupakan rumah bagi Opera Australia, Teater Sydney dan Sydney Symphony Orchestra. Kompleks bangunan ini memiliki luas lahan 1,8 Ha dan untuk kantor seluas 4,5 Ha. Tinggi bangunan 183 m dan lebar 120 m. Bangunan didukung oleh 580 pondasi tiang pancang beton yang tertanam sejauh 25 m di bawah laut. Bangunan ini berkapasitas 25.000 orang. Gambar 44 Sydney Opera House Gambar 45 Sydney Opera House main entrance Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 82 Bangunan memiliki 1000 ruangan mencakup 5 teater, 5 studio latihan, 2 aula utama, 4 restoran, 6 bar dan beberapa toko souvenir. Atap Opera House terbuat dari 1.056.000 lantai granit sedangkan interiornya dilapisi granit merah muda dan plywood. Sydney Opera House mulai dibangun tahun 1940. Proyek ini terbagi atas 3 tahap yaitu pembangunan podium atas, pembangunan di luar cangkang dan pembangunan interior dan konstruksi. Bangunan ini dirancang oleh Jorn Utzon.  Guggenheim Museum , Bilbao Gambar 47 Exterior museum Guggenheim, Bilbao Museum Guggenheim Bilbao merupakan sebuah museum modern yang merupakan museum seni . Museum ini didesain oleh arsitek Frank O. Gehry , terletak di Bilbao , Basque Country , Spanyol . Bangunan ini terletak di pinggir sungai Nervion . Museum ini merupakan salah satu dari beberapa museum yang bernaung dibawah Solomon R. Guggenheim Foundation. Gambar 46 Sydney Opera House from ship, Sumber:Google.com Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 83 Gambar 48 exterior museum Guggenheim , Bilbao 2 Bentuk bangunan ini terdiri dari bentuk lengkungan yang muncul secara tidak Menurut Frank O.Gehry , bentuk tidak beraturan ini tercipta untuk menangkap cahaya . Bangunan ini dinobatkan sebagai salah satu bangunan paling spektakuler di dunia dengan gaya Dekonstruksi. Struktur bangunan ini terdiri dari bentuk yang radikal, dan kontur yang organik. Bangunan ini bertujuan untuk mensimbolkan sebuah kapal. Panel reflektifnya menyimbolakn sisik ikan. Bangunan ini didesain dengan bantuan komputer untuk membantu visualisasinya dan perhitungan strukturnya. Gambar 49 Interior galeri museum Guggenheim , Bilbao Gambar 50 Tampak bangunan museum Guggenheim , Bilbao Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 84 Bangunan dengan luas lahan 32.500 m 2 terletak di Puente de la Salve yang merupakan salah satu gerbang masuk menuju kota. Bangunan utama terdiri dari sebuah seri volume yang saling terkoneksi. Beberapa ortogonal dan clad dalam lapisan batu gua , dan bentuk lengkung dan terpelintir yang ditutupi oleh bahan titanium . Bentuk volume yang solid ini dikombinasikan dengan curtain wall yang memberikan transparansi pada museum. Bangunan dengan luas 24.000m 2 dan ketinggian 50m ini tidak melebihi ketinggian bangunan sekitarnya. Setelah melewati foyer dan akan memasuki ruang pameran, terdapat atrium yang merupakan salah satu karakteristik utama dari bangunan ini , dimana terdapat skylight yang berbentuk bunga yang membanjiri ruangan dengan cahaya matahari. Teras yang diakses melalui atrium memiliki pandangan ke estuary dan taman air ditutupi oleh kanopi yang ditahan dengan pilar tunggal. Ketiga tingkatan dari ruang galeri terorganisasi dantara atrium ini dan terkoneksi dengan tempat berjalan kaki yang membentuk kurva sejajar, lift , dan menara tangga. Gambar 51 Denah museum Guggenheim , Bilbao Gambar 53 Interior Atrium museum Guggenheim , Bilbao Gambar 52 Potongan bangunan museum Guggenheim , Bilbao Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 85 Notre dame du Haut The Clyde Auditorium Danish Jewish Museum Sydney Opera House Museum Guggenheim, Bilbao Jenis Bangunan Gereja Auditorium Museum Auditorium Museum Arsitek Le Corbuzier Norman Foster Daniel Libeskind Jorn Utzon Frank O . Gehry Jenis Simbolis Symbol Metaphora Symbol Metaphora Symbol Metaphora Symbol Metaphora Symbol Metaphora Struktur bangunan Beton Baja Bata Kayu Baja ,Beton Titanium, beton , baja Tabel 9 Tabel perbandingan bangunan dengan tema sejenis Medan Music Museum Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 86

BAB IV ANALISA