Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 118
Service -
Keamanan Ruang CCTV
Penjaga Ruang janitor
Ruang genset AHU
Reservoir Lift barang
Mudah dalam pelayanan
Tabel 25 pembagian zona bangunan
Kesimpulan : Sirkulasi dan penzoningan akan disesuaikan dengan bentuk bangunan melalui
alternatif-alternatif solusi yang ada.
IV.3.4 Struktur. Prinsip Struktur
Srtruktur bangunan terdiri dari:
1. Struktur Bawah Sub Structure , berfungsi sebagai pemikul dan penerus
beban ke tanah secara merata.
Objek Keterangan
Pondasi Tiang
Pancang
a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter
c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu
e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar
Pondasi Sumuran
a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8
meter c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 119
d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah
Pondasi Bore Pile
a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10
meter c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi
d. Digunakan pada tanah yang tidak keras e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar
f. Tidak memakan waktu yang lama g. Memerlukan keahlian khusus
h. Tidak ekonomis
Tabel 26 struktur bawah
2. Struktur Atas Upper Structure, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari
atas ke bawah.
a. Struktur badan
Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan: Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan.
Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan kriteria diatas maka pada bangunan Medan Music Museum menggunakan sistem struktur truss space frame dengan konstruksi baja.
Keuntungan struktur ini: Mudah pelaksanaan
Tahan gempa Ekonomis
Bukaan dan pembagian ruang yang lebih bebas karena dinding bukan sebagai struktur hanya pengisi.
b. Rangka Atap Struktur atap merupakan struktur bentang lebar yang menggunakan
truss atau rangka kaku yang ringan, efisien dan dapat mengekpresikan bentuk bangunan dengan bebas.
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 120
Bahan Struktur
Kriteria Beton
Baja Komposit
Unsur Agregat
kasarhalus, air dan semen
Besi, karbon, oksigen
Beton dan Baja
Sifat Mudah dibentuk,
praktis Kaku
Relatif fleksibel
Kekuatan Gaya tekan
Gaya tarik Gaya tekan
dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merata
Ketat
Keahlian Menengah
Ahli khusus Ahli khusus
Pelaksanaan Bertahap, di
lapangan Singkat, pabrikan
Singkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis Bertulang,
praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh Balok, kolom,
lantai, dinding core Balok, kolom,
kabel struktur Balok, kolom,
lantai, dinding core.
Tabel 27 bahan struktur
Struktur.
Suatu bangunan yang dirancang pada akhirnya harus dapat dipakai dengan nyaman dan dinikmati. Hal kenyamanan ini akan dikaitkan dengan
sistem utilitas suatu bangunan. Sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti keamanan, penghawaan, pencahayaan, pencegah
dan penanggulangan kebakaran, sanitasi, elektrikal, penangkal petir, pembuangan sampah, dan sistem akustik yang baik.
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 121
A. Keamanan
Faktor keamanan yang dimaksud
adalah pengamanan dan perlindungan objek pameran terhadap kebakaran , pencurian , faktor alam ,
dan biologis . Suatu museum harus memiliki standard sistem pengamanan dan perlindungan .
Lima prinsip dasar pengamanan dan perlindungan objek koleksi : Pelingkup luar bangunan yang cukup kuat , seperti : pintu , jendela ,
dinding , dsb. Sistem alarm pencurian . Terdiri dari tiga bagian utama , yakni :
sensor yang mendeteksi , panel kontrol yang mengakifkan mematikan alarm ,dan penghubung langsung kepada aparat yang terkait.
Sistem pengendalian kebakaran . meliputi sensor pendeteksi asap ,nyala api atau panas yang mengaktifkan alarm dan sistem
pemadaman kebakaran secara otomatis maupun manual Kewaspadaan dan kesigapan pengelola
Peraturan kunjungan bagi pengunjung.
Tiga tingkat pengamanan tempat pameran :
Pengamanan tingkat I , meliputi : sensor deteksi pencurian , penggunaan CCTV CCD ,penerangan eksterior , pengaktifan alarm
selama waktu kunjungan. Pengamanan tingkat II , meliputi : Pengawasan daerah non-publik
dan non-koleksi , pengaktifan alarm saat waktu kunjungan berakhir. Pengamanan tingkat III , meliputi : objek pameran yang masuk ke
bangunan harus dikarantinakan agar terhindar dari kerusakan biologis .
Pengamanan yang penting lainnya adalah pengamanan terhadap kerusakan biologis, seperti :
Pengaruh kelembapan udara , standart 45-60 , apabila diatas 70 , maka benda koleksi akan rusak.
Suhu udara ideal 20-26
o
C
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 122
Pencahayaan , cahaya yang merusak adalah cahaya matahari langsung , cahaya buatan yang berlebihan .
Serangan mikroorganisme Serangan serangga dan pengerat.
Cara untuk mengatasi kelembapan adalah dengan pengaturan bukaan sehingga sirkulasi udara mengalir dengan baik .
B. Penghawaan
Di dalam penghawaan memiliki dua sistem penghawaan, yaitu : 1. Penghawaan Alami
Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa bantuan sistem mekanik
Kelebihan : a. Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara
b. Kesejukan udara yang alami c. Hemat energi dan ekonomis
Kelemahan :
a. Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk b. Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol
c. Memiliki banyak bukaan
2. Penghawaan Buatan Penghawaan yang menggunakan bantuan sistem mekanik chiller dan
AHU. Umumnya disebut sebagai AC Air Conditioner Kelebihan :
a. Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara b. Tidak memerlukan bukaan yang banyak
c. Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu Kelemahan :
a. Udara yang dihasilkan tidak sesegar udara alami b. Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak
c. Menggunakan banyak energi dan biaya
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 123
AC Air Conditioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Unit AC setempat yang terdiri dari : AC Split dan AC Window b. Unit AC semi sentral split duct, pendingin ruangan setempat yang
menggunakan sistem ducting yang dihubungkan dengan ruang ACU Air Condensing Unit
c. Unit AC sentral, merupakan pendingin ruangan yang dikontrol di pusat dan dapat melayani seluruh ruangan melalui sistem ducting,
dilengkapi dengan ruang pendingin utama chiller dan ruang AHU Air Handling Unit untuk mengatur pengkondisian udara pada daerah yang
dilayani.
C. Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami Day light
Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya Kelebihan :
a. Hemat energi dan ekonomis b. Ketika pagi, sinarnya menyehatkan
c. Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan :
a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari
c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih
2. Sistem pencahayaan buatan Artificial light Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya.
Kelebihan : a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari
b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c. Dapat dipergunakan di saat malam hari
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 124
Kelemahan : a. Memerlukan banyak sumber penerangan
b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c. Krisis listrik pada kota
Contoh pencahayaan pada museum dan galeri :
Gambar 75 Contoh gambar pencahayaan dalam galeri, Sumber Data Arsitek Jilid 2
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 125
D. Pencegah dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui
sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak
terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm.
Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap Smoke Detector
Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.
2. Alat deteksi nyala api Flame Detector Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara
menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.
Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Sprinkler
Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10-25 m
2
2. Fire hydrant Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di
bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubunga yang dapat disambungkan dengan selang-selang hydrant di sampingnya.
3. Fire extinguisher Terdiri dari :
a. Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia b. Gas, yang berisi gas asam arang CO
2
c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik.
4. Tangga darurat Dengan persyaratan antara lain :
a. Mempunyai lebar yang cukup
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 126
b. Konstruksi harus tahan api c. Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat
d. Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter
D. Sanitasi
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu :
1. Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa
ke ruang-ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka
distribusi air tidak berjalan. 2. Tangki Atap
Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak
memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan.
Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1. Air hujan Drainase
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota
2. Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian
diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak.
Gambar 76 Bagan Sistem Deteksi Kebakaran
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 127
3. Air kotor pada Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan
dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.
E. Elektrikal
Sumber listrik berasal dari : 1. PLN
Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal 2. Generator Set Genset
Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50
dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift.
3. UPS Uninteruped Power Supply Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik
sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung
pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.
UPS
Genset
Panel Utama Sub panel
Sub panel Penerang
an
AC
Pompa Trafo
PLN
Gambar 77 Bagan Sistem Listrik
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 128
F. Penangkal Petir
Sistem penangkal petir adalah suatu sistem dengna komponen- komponen dan peralatan-peralatan yang keseluruhan berfungsi untuk
menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari
bahaya sambaran petir. Sistem penangkal petir terdiri dari :
1. Penghantar di atas atap, terdiri dari elektroda logam tegak dan mendatar
2. Penghantar di dinding, berupa kawat tembaga atau baja 3. Penghantar di tanah, berupa elektroda pita atau batang maupun
pelat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan :
1. Keamanan, tanpa mengurangi nilai arsitektur, perhatian harus ditujukan pada nilai perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif
2. Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan. 3. Ketahanan mekanis
4. Ketahanan terhadap korosi 5. Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi
6. Faktor ekonomis
Objek Kelebihan
Kelemahan Franklin
Biaya murah Lebih
praktirs dibandingkan
Sangkar Faraday
Merupakan sistem
penangkal petir
non radioaktif sehingga tidak
membahayakan lingkungan
Daya jangkau terbatas untuk bangunan yang
makin memanjang Membutuhkan antena
yang lebih tinggi
Sangkar Faraday
Cocok untuk
bangunan tinggi Biaya mahal
Kurang efisien
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 129
Jarak jangkau lebih besar
Baik untuk bangunan yang memanjang
dibandingkan Franklin Segi
penampilan estetis bangunan kurang
Radioaktif
Memiliki jarak jangkau yang luas
Panjang tiang tidak terlalu tinggi
Lebih praktis dan estetis lebih tinggi
Biaya mahal Bersifat menolak petir
sehingga membahayakan
lingkungan sekitar
Tabel 28 analisa sistem penangkal petir
Tempat-tempat yang menjadi sasaran sambaran petir : 1. Tempat yang basah dan berair
2. Tempat terbuka seperti lapangan 3. Pohon-pohon tinggi dengan tinggi yang berbeda
4. Daerah pinggiran hutan 5. Bangunan tinggi yang tidak dilengkapi sistem penangkal petir
6. Transformator pada gardu induk listrik di jalan
G. Pembuangan Sampah
Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam museum seperti :
1. Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas 2. Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan
3. Area logistik yaitu dapur Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering,
sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk
diangkut oleh truk pembuang sampah, Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya
besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh
truk pembuang sampah.
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 130
H. Sistem akustik. Akustika Luar Ruangan .
Prinsip perancangan akustik secara eksterior meliputi :
Usaha untuk menjauhkan bangunan dari sumber kebisingan. Pembangunan barrier untuk meredam kebisingan.
Pemilihan bahan konstruksi dengan tingkat insulasi tinggi dan penggunaan model bukaan yang mampu mengurangi masuknya
kebisingan kedalam bangunan . pemanfaatan dinding ganda akan mampu mengurangi insulasi suara ke ruang dalam .
Gambar 78 sistem dinding ganda pada auditorium
Akustika Dalam Ruangan . Ruang Auditorium.
Akustika pada ruang auditorium terbagi atas penerapan akustik pada areal panggung, dan penonton. berikut ini beberapa penyelesaian akustika
pada auditorium : Penyelesaian akustik pada lantai panggung, Tinggi panggung disarankan
hanya berkisar antara 80 cm hingga 90 cm . Penggunaan material pada panggung tergantung pada jenis acara yang disajikan . untuk acara kolosal,
disarankan menggunakan lantai karpet tebal untuk meredam suara . Tetapi untuk acara yang menonjolkan hentakan kaki disarankan menggunakan
bahan keras seperti parquet kayu. Penyelesaian pada plafon panggung, Penggunaan bahan untuk plafon
panggung disarankan menggunakan bahan yang memantulkan agar membantu penyampaian suara kepada penonton tanpa bantuan alat
elektronik.
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 131
Penyelesaian akustik dinding panggung, dinding bagian panggung disarankan menggunakan bahan penyerap suara. Panggung yang dinding
samping terbuka kearah penonton disarankan memanfaatkan bahan pemantul suara.
Penyelesaian akustik lantai area penonton , lantai diaharapkan dapat ditata miring slope maupun bertrap inclined agar mendukung visual
penonton. Lantai penonton sebaiknya dilapisi bahan lunak untuk eredam suara kaki penonton .
Penyelesaian akustik plafon area penonton, bahan yang digunakan diharapkan dapat memantulkan suara. Peletakan model gerigi pada
plafon dapat membantu penyebaran suara hingga merata pada semua penonton
tanpa bantuan
alat elektronik
.
Gambar 80 sistem plafon beratap
Penyelesaian akustik dinding areal penonton , sebaiknya didesain dengan dinding ganda . Sebaiknya hanya sebagian dinding saja yang
memantulkan bunyi . Pada dinding di area penonton bagian belakang sebaiknya meredam bunyi . Pemakaian dinding gerigi dapat membantu
pantulan suara kepada penonton .
Gambar 79 Sistem dinding belakang panggung
Medan Music Museum
Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 132
Penyelesaian akustik lantai balkon , plafon dibawah balkon didesain agar dapat memantulkan suara untuk penonton dibawahnya . oleh
karena itu dibutuhkan kedalaman balkon yang bervariasi sesuai aktivitas pada auditorium. D H dihindari .
Gambar 81 skema kedalaman balkon
Ruang Kantor
Penyelesaian dapat dilakukan dengan pengelompokan zona , pintu yang tidak saling berhadapan, dan sebagainya.
Ruang Perpustakaan dan ruang pameran.
Penyelesaian akustik dapat dilakukan dengan mengunakan bahan lunak dalam melapisi bagian dalam dinding, plafon dan lantai ruangan.
IV.4. Analisa Fungsional. IV.4. 1 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan.