34
Tabel 6 Jenis dan sumber data yang dibutuhkan No.
Kategori Jenis Data
Pengukuran A
Ekologis 1 Fisik Pulau
Luas gugus pulau, jumlah pulau, panjang pantai, tipe pantai, dasar pantai, letak geografis, nama
pulau, lokasi sumber dan potensi air tawar, iklim Primer
dan Sekunder
2 Oseonografi dan
Kualitas Perairan
Arus, suhu, salinitas, kedalaman perairan, Zat padatan tersuspensi TSS, oksigen terlarut,
fosfat, nitrat, pH Primer
dan Sekunder
3 Ekosistem Hutan, Lahan, Pasir Putih, Mangrove, Lamun,
dan Terumbu karang Primer
dan Sekunder
B Ekonomi
1 Aktifitas ekonomi
Jenis lapangan usaha dapat meliputi perikanan tangkap dan budidaya, industri pengolahan,
pariwisata, perdagangan Primer
dan Sekunder
2 Nilai manfaat sumberdaya
Hutan, Lahan, Pasir Putih, Mangrove, Lamun, dan Terumbu karang,
Primer dan
Sekunder C
Sosial 1 Kebijakan
pembangunan Perda, aturan masyarakat, isu pembangunan,
kebijakan prioritas,
proses perumusan
perencanaan dan dokumennya, serta lainnya Sekunder
2 Pertimbangan Sosial budaya
Wilayah adat, norma dan adat istiadat, tanggapan dan persepsi terhadap arahan
pemanfaatan ruang Primer
dan Sekunder
3.3.1 Tahap identifikasi Dan penyusunan basis data
Tahapan ini merupakan tahapan I yang diawali dengan pengkajian dan pengumpulan data sifatnya primer dan sekunder untuk mengidentifikasi dan
menginventarisasi sumberdaya di GPK yang meliputi kondisi sumberdaya dan jasa lingkungan serta pemanfaatan ruang yang ada, yang dilanjutkan dengan
penyusunan basis data. Pelaksanaan tahapan ini banyak mengacu dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Manafi, 2003 serta untuk
melengkapi daftar jenis dan sumber data yang telah disebutkan diat as. Dalam tahap identifikasi dan penyusunan basis data serta tahap analisis
dilakukan dengan memanfaatkan software SIG Arc View 3.2a dan ArcGIS 9.2 karena berbagai informasi dan data diupayakan selalu dapat ditempatkan di atas
ruang sebagaimana pendekatan penelitian ini. Data yang dianalisis terdiri dari 2 bagian yaitu data spasial dan data attribut. Data spasial merupakan data yang
bereferensi geografis atau memiliki koordinat yang dapat berupa titik point, garis, dan poligon. Sedangkan data at tribut merupakan data yang tidak
bereferensi geografis atau tidak memiliki koordinat yang dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif, namun data attribut dapat menjadi penjelasan atau dasar
35
dalam menyusun tema spasial baru tertentu yang bereferensi geografis. Data spasial bersumber pada peta dan citra satelit. Dalam penelitian ini peta dasar
yang digunakan adalah peta rupa bumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal. Sementara itu koordinat yang digunakan adalah koordinat UTM Universal
Transverse Mercator yang satuannya adalah meter. Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dibanding bila menggunakan koordinat derajat .
Data fisik pulau di peroleh dari ekstraksi informasi dari citra satelit dan peta tematik serta laporan yang ada. Sedangkan data oseanografi dan kualitas
perairan selain berdasarkan laporan yang ada, dilakukan pengukuran langsung dilapangan serta pengambilan sampel yang kemudian di analisis di laboratorium
pada bulan mei 2007. Jumlah dan sebaran lokasi sampling kualitas perairan disesuaikan dengan lokasi sampling yang telah dilakukan pada pemantauan
kualitas lingkungan perairan pulau Kaledupa tahun 2001 oleh Program Coremap Fase I, yaitu sebanyak 15 titik Gambar 8.
Gambar 8 Lokasi pengambilan sampel kualitas perairan
36
Adapun metode pengukuran yang dilakukan untuk memperoleh data kualitas perairan disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Variabel kualitas perairan dan alatmetode pengukurannya No.
Jenis Data Satuan
Alat Metode 1
Suhu
O
C Termometer air raksa
2 Salinitas
ppt Refraktometer
3 Kedalaman perairan
cm Tongkat berskala
4 TSS
ppm Turbidimeter
6 Oksigen terlarut
ppm DO meter
7 Fosfat
ppm Spectrophotometer
8 Nitrat
ppm Spectrophotometer
10 pH
– pH meter
Sementara itu untuk data ekosistem dikhususkan pada ekosistem dominan di wilayah PPK yaitu dibatasi pada lahan daratan khususnya hutan,
mangrove, dan terumbu karang. Ekstraksi informasinya dilakukan dengan mengolah citra satelit dan peta tematik serta laporan yang ada yang kemudian
dilakukan deliniasi wilayah ekosistem yang dimaksud kan. Adapun tematik yang dihasilkan merupakan peta guna lahan eksisting untuk tema lahan daratan,
mangrove, dan terumbu karang. Setiap hasil delinasi batas ekosistem dilanjutkan dengan penggalian
informasi yang lebih rinci dengan mamanfaatkan laporan yang tela h ada dan wawancara. Dalam melakukan wawancara, kelompok sampel ditentukan sesuai
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini purposive sampling. Adapun kelompok sampel dimaksud adalah kelompok stakeholders yang terdiri dari 10
kelompok: yaitu Pemda W akatobi, Pemerintah Kecamatan, Anggota Legislatif Asal Kaledupa, Badan Pengelola TNKW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda,
Nelayan Budidaya, Nelayan Tangkap, Pengusaha, TNC -WWF. Setiap kelompok di pilih satu orang yang diharapkan memahami benar permasalahan ya ng akan
ditanyakan. Responden suatu kelompok dimungkinkan dapat bertambah seiring dengan perlunya penambahan orang yang benar -benar memahami masalah
pada kelompok tersebut. Adapun unsur data yang dicari seperti yang tertera pada Tabel 8.
37
Tabel 8 Unsur data setiap ekosistem
No Ekosistem
Unsur data Metode
Keterangan Sumber 1 Lahan
daratan Luas
Analisis spasial SIG
Mengacu laporan yang pernah ada
Klasifikasi pemanfaatan
Laporan dan Wawancara
Penggunaan lahan eksisting Identifikasi
manfaat Wawancara
Purposive sampling 2 Mangrove
Luas Analisis
spasial SIG Perlu diperbandingan dengan
laporan Identifikasi
manfaat Wawancara
Purposive sampling Jenis Mangrove
spesies Laporan dan
Identifikasi Pemerintah dan Literatur
Identifikasi Laju degradasi
luas mangrove Analisis
spasial SIG Laporan dan wawancara
3 Terumbu karang
Luas Analisis
spasial SIG Mengacu laporan yang pernah
ada Luas tutupan
terumbu karang hidup
Analisis spasial SIG
Metode Mantatow Identifikasi
manfaat Wawancara
Purposive sampling Jenis Terumbu
karang spesies Laporan dan
Identifikasi Pemerintah dan Literatur
Identifikasi Laju degradasi
luas tutupan terumbu karang
hidup Analisis
spasial SIG Laporan dan wawancara
responden
Secara umum data ekonomi makro dib utuhkan untuk mendapatkan penjelasan umum tentang gambaran ekonomi wilayah di Kabupaten Wakatobi
dan secara khusus gambaran ekonomi diwilayah GPK. Data tersebut diperoleh dari Satuan Kerja Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah
Daerah Kabupaten Wakatobi. Secara khusus data kategori ekonomi yang dibutuhkan untuk analisis
adalah nilai ekonomi sumberdaya mangrove, dan terumbu karang. Data ini diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data i dentifikasi nilai manfaat pada unsur data identifikasi manfaat kategori ekologis diatas. Metode yang digunakan dalam
analisis perhitungan nilai ekonomi sumberdaya akan dije laskan pada tahap analisis data.
38
3.3.2 Tahap analisis