Latar Belakang Masalah Analisis sanad dan matan hadis salat di atas kendaraan
Apabila padanya terdapat kekurangan, maka Allah Taala berfirman kepada para malaikat-Nya: Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki amalan
sunah? Lalu sempurnakan apa yang kurang sempurna dari ibadah wajibnya. Kemudian zakat, kemudian amalan-amalan lain juga seperti itu
perhitungannya.
” Selain itu salat juga merupakan syarat mencapai keselamatan dan
penyangga iman seseorang. Ia juga sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya. Salat adalah penyejuk mata pelipur hati. Begitu mulia dan luhur
nilainya, sehingga salat itu pertama kali diwajibkan pada malam isra ’
’r , seolah-olah hal ini menunjuk pada hakikat salat dan seakan-akan roh kita naik ketika salat menghadap Sang Maha pencipta untuk
memperoleh tambahan iman dan takwa.
5
Perintah untuk menegakan salat banyak disebutkan di dalam al- Q ’ , antara lain:
اَذِإَف ُمُتْيَضَق
َصلا َل
َة اوُرُكْذاَف
ََّا ااماَيِق
اادوُبُ قَو ىَلَعَو
ْمُكِبوُُج اَذِإَف
ْمُتَْ نْأَمْطا اوُميِقَأَف
َلَصلا َة
َنِإ َلَصلا
َة ْتَناَك
ىَلَع َيِِمْؤُمْلا
ااباَتِك ااتوُقْوَم
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat mu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian
apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah salat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman ”.
Oleh sebab itu, sebagai seorang muslim wajib untuk melaksanakan ibadah salat baik dilaksanakan dalam keadaan apapun, bagaimanapun,
dan dimanapun. Namun dalam prakteknya sering sekali banyak ditemukan persoalan tentang salat bahkan bingung ketika waktu salat
telah datang sedangkan posisi seseorang masih di dalam kendaraan umum
5
Syekh Musthafa Masyur, Berjumpa Allah Lewat Salat Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 19.
dan diperkirakan akan sampai setelah waktu salat tersebut berakhir. Apalagi ditambah persoalan perjalanan saat ini yaitu macet yang akan
menghambat seluruh pengguna jalan dalam melakukan aktivitasnya. Persoalan semacam ini sebenarnya pernah dialami saya ketika hendak
berangkat dari Ciputat menuju Sukabumi. Ketika itu berangkat setelah salat ashar pukul 16.00 WIB. Dengan menggunakan kendaraan umum,
dikarenakan kondisi jalanan macet sampailah saya pada saat waktu salat magrib telah berakhir yaitu pukul 19.30 WIB.
Permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat adalah mengenai perbedaaan pandangan dalam memahami keterangan-keterangan makna
yang terkandung Hadis. Hadis salat di kendaraan inilah salah satu contoh dari banyaknya Hadis yang sering banyak diperbincangkan terkait makna
Hadis yang akan diamalkan dalam kehidupan sosial. Sebagian orang atau bahkan setingkat ulama meyakini dan memahami Hadis salat di kendaraan
boleh dilakukan asalkan bukan salat fardu kemana pun arah kendaraan tersebut melaju, semantara yang lainnya memahami Hadis salat di
kendaraan tersebut boleh dilakukan walaupun pada keadaan salat wajib. Berdasarkan persoalan ataupun permasalahan di atas penulis
tertarik untuk menelusuri persoalan tentang salat di kendaraan dengan melalui pendekatan Hadis sebagai sumber pokok umat Islam setelah al-
Q ’ . N lam penelitian ini penulis tidak terlalu fokus untuk mencari boleh atau tidaknya salat wajib atau sunah dilakukan di
kendaraan, tetapi lebih fokus terhadap unsur-unsur yang ada pada Hadis itu sendiri. Adapun salah satu Hadis yang berkaitan dengan salat
dikendaraan yaitu sebagaimana yang diriwayatkan sunan al-Darimi yang berbunyi sebagai berikut.
اََ ثَدَح ُناَيْفُس
ُنْب عيِكَو
، َلاَق
: اََ ثَدَح
وُبَأ دِلاَخ
ُرَََْأا ،
ْنَع ِدْيَ بُع
ِل ِنْب
َرَمُع ،
ْنَع عِفاَن
، ِنَع
ِنْبا َرَمُع
، َنَأ
َ ِبَلا ىَلَص
َُّا ِْيَلَع
َمَلَسَو ىَلَص
َلِإ ِِرِبَب
، ْوَأ
ِِتَلِحاَر ،
َناَكَو يِّلَصُي
ىَلَع ِِتَلِحاَر
ُثْيَح اَم
ْتَهَجَوَ ت ِِب
.
6
Hadis-Hadis di atas masing-masing memiliki unsur-unsur yang terdapat pada Hadis yaitu sanad dan matan. Sanad Hadis yang berarti
merupakan sebuah rangkaian periwayatan dari sedangkan matan adalah cerita dari sanad ataupun isi dari Hadis tersebut, matan menurut ilmu
Hadis adalah penghujung sanad yakni sabda Nabi Muhammad Saw yang disebutkan setelah akhir sanad Hadis.
7
Sanad merupakan persoalan pertama yang berkaitan langsung dengan Hadis, dalam arti persoalannya
lebih tertuju pada penelusuran sanad-sanad Hadis, siapa perawinya, bagaimana jati dirinya, bagaimana moralitasnya dan lain sebagainya. Di
samping itu, persoalan lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam proses isnâd
adalah penelusuran kemampuan rawi dalam proses menerima dan meriwayatkan Hadis apakah ia seorang yang sungguh-sungguh dalam
bermajelis sama ’ t e y k se gg te j y k
kekeliruan dalam menyampaikan Hadis dari gurunya.
8
Inilah yang akan
6
‘Îs ‘Îs -Tirmidzî, Sunan al- Tirmidzî, Beirut: Dâr al-Gharib al- Islamî, 1998, h. 456
7
Bustamin, dan Isa Salam, Metode Kritik Hadis. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 59.
8
M. Abdurrahman, dan Elan Sumarna, Metode Kritik Hadis. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011, h. 244.
menjadi kajian penulis dalam membahas Hadis tentang salat di kendaraan berdasarkan analisis sanad dan juga matan.