Tinjauan Pustaka Analisis sanad dan matan hadis salat di atas kendaraan

Bab dua, membahas sekilas tentang salat yang meliputi pembahasan pengertian salat dan kedudukannya dalam Islam serta penulis juga akan menjelaskan bagaimana salat di kendaraan dilakukan tata cara salat di kendaraan, selain dari pada itu dalam bab ini pun dijelaskan pendapat-pendapat para ulama memandang seputar Hadis salat di kendaraan. Bab tiga, membahas seputar proses analisis penulis terhadap Hadis-Hadis salat di kendaraan dengan melalui takhrij Hadis. Langkah pertama penulis menyajikan teks dan terjemah Hadis kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penelitian Hadis yang dilakukan dengan menelusuri sanad Hadis, i ’t b r Hadis, serta melakukan kritik sanad. Selain dari itu, pada bab ini juga dilakukan penelusuran terhadap matan Hadis dengan cara mencari awal matan Hadis, melalui kata-kata yang terdapat pada matan Hadis, pencarian melalui tema Hadis, meneliti kandungan matan Hadis, pendapat ulama terhadap makna Hadis, serta memberikan verifikasi terhadap Hadis. Bab empat, merupakan bab terakhir dari penelitian ini yang akan diakhiri dengan penutup meliputi kesimpulan, saran. Dan untuk melengkapi skripsi serta bukti penelitian, penulis cantumkan lampiran- lampiran. 13

BAB II SEKILAS TENTANG SALAT

A. Pengertian Salat Dan Kedudukannya Dalam Islam

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, salat adalah merupakan perbuatan menghadap kepada Allah sepenuh jiwa raga untuk berdoa, memuji, memuliakan, dan memohon rahmat-Nya sebagai ibadah dengan melakukan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam 1 . Sedangkan pengertian salat menurut bahasa Arab adalah merupakan kata yang diambil dari kata ىلص – لصي ي yang memiliki arti do’ 2 . Berkaitan dengan pengertian Salat y g e t o’ , al-Q ’ e je sk dalam surat al-Taubah ayat 103 sebagai berikut : ِّلَصَو ْمِهْيَلَع نِإ َكَتَاَص نَكَس ْمََُ ُ َاَو عيََِ ميِلَع “ e o t k e ek . Ses gg y o k t e j ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha e get .” Berdasarkan ayat di atas, kata ِّلَصَو ْمِهْيَلَع “ e o’ t k e ek ” t y t k p t k mereka dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Begitu juga dengan kata ْمََُ نِإ َكَتَاَص نَكَس “ Ses gg y o’ k t e j kete t j w g e ek ,” 1 Peter salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002, h. 1313. 2 A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 792.