Metode Penelitian Analisis sanad dan matan hadis salat di atas kendaraan

13

BAB II SEKILAS TENTANG SALAT

A. Pengertian Salat Dan Kedudukannya Dalam Islam

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, salat adalah merupakan perbuatan menghadap kepada Allah sepenuh jiwa raga untuk berdoa, memuji, memuliakan, dan memohon rahmat-Nya sebagai ibadah dengan melakukan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam 1 . Sedangkan pengertian salat menurut bahasa Arab adalah merupakan kata yang diambil dari kata ىلص – لصي ي yang memiliki arti do’ 2 . Berkaitan dengan pengertian Salat y g e t o’ , al-Q ’ e je sk dalam surat al-Taubah ayat 103 sebagai berikut : ِّلَصَو ْمِهْيَلَع نِإ َكَتَاَص نَكَس ْمََُ ُ َاَو عيََِ ميِلَع “ e o t k e ek . Ses gg y o k t e j ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha e get .” Berdasarkan ayat di atas, kata ِّلَصَو ْمِهْيَلَع “ e o’ t k e ek ” t y t k p t k mereka dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Begitu juga dengan kata ْمََُ نِإ َكَتَاَص نَكَس “ Ses gg y o’ k t e j kete t j w g e ek ,” 1 Peter salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002, h. 1313. 2 A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 792. artinya, itu menjadi penenang hati mereka karena Allah telah mengampuni dosa mereka dan menerima taubat mereka. 3 Sedangkan pengertian salat secara istilah ialah perkataan maupun perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam berdasarkan syarat-syarat dan waktu yang telah ditetapkan. Allah telah menetapkan waktu-waktu salat fardu yang lima waktu. Sebagaimana dalam firman-Nya : نِإ َةَا صلا ْتَناَك ىَلَع َيِِمْؤُمْلا اًباَتِك اًتوُقْوَم “Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang- o g y g e ”. Qs. -Nisâ ayat 103. Jelaslah bahwa salat menjadi salah satu ibadah yang waktunya telah ditentukan. Bahkan memiliki keutamaan yang luar biasa bagi siapa saja yang melaksanakan salat tepat pada waktunya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadis berikut ini : اََ ث دَح وُبَأ ِديِلَولا ُماَشِ ُنْب ِدْبَع ، ِكِلَما َلاَق : اََ ث دَح ،ُةَبْعُش َلاَق ُديِلَولا ُنْب ِراَزْ يَعلا : ِنَرَ بْخَأ َلاَق : ُتْعََِ اَبَأ وٍرْمَع ، ِناَبْي شلا ُلوُقَ ي : اََ ث دَح ُبِحاَص ِِذَ ِرا دلا َراَشَأَو َلِإ ِراَد ِدْبَع ،ِ َا َلاَق : ُتْلَأَس ِب لا ى لَص ُل ِْيَلَع َم لَسَو : يَأ ِلَمَعلا بَحَأ َلِإ ؟ِ َا َلاَق : ُةَا صلا ىَلَع ،اَهِتْقَو َلاَق : ُث ؟يَأ َلاَق : ُث رِب ِنْيَدِلاَولا َلاَق : ُث ؟يَأ َلاَق : ُداَهِجا ِي ِليِبَس ِ َا َلاَق : ِنَث دَح ، نِِِ ِوَلَو ُُتْدَزَ تْسا ِنَداَزَل ٗ Salat juga merupakan perwujudan dari rasa kelemahan seorang manusia dan rasa membutuhkan seorang hamba terhadap Tuhan dalam membentuk perkataan dan perbuatan sekaligus, sebagai perwujudan ketaatan seorang hamba terhadap perintah dan kewajiban dari Tuhan, dan 3 Ibn jarî - abarî, Tafsir - abarî, Penerjemah Anshari Taslim, dkk Jakarta: Pustaka Azzam, 2009, h. 202. 4 Ibn Hajar al-Asqalani, al-Bârî, juz 2 Beirut: Dâr al-Ma’rifah, 1379, h. 9.