Pengawasan Pre-Market Kajian Implementasi Sistem Pengawasan Keamanan Pangan oleh Badan POM

mempunyai SNI, parameter uji mengikuti tabel prioritas dalam petunjuk teknis sampling rutin produk pangan yang disusun oleh Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM. Untuk melakukan pengujian sampel produk tentunya di dukung oleh kemampuan laboratorium dalam melakukan pengujian semua parameter uji. Laboratorium Badan POM diharapkan mampu mengawasi setiap produk yang beredar di Indonesia. Agar mampu melaksanakan perlindungan kepada masyarakat secara optimal diharapkan seluruh laboratorium Badan POM mempunyai kemampuan dasar minimal yang sama. Selain itu beberapa laboratorium dapat dirancang sebagai laboratorium rujukan dengan kemampuan spesifik. Pengembangan laboratorium Badan POM diarahkan untuk memenuhi standar minimal peralatan, bangunan, dan SDM laboratorium agar dapat menguji semua produk yang beredar. Sehubungan dengan hal tersebut, Badan POM telah mengeluarkan Standar Minimal Laboratorium sesuaidengan Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK. 00.05.21.4978 tentang Standar Minimum Laboratorium Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan POM.

4.3. Kajian Implementasi Sistem Pengawasan Keamanan Pangan oleh Badan POM

4.3.1. Pengawasan Pre-Market

Berdasarkan implementasi pengawasan pre-market yang dilakukan pada saat pendaftaran produk, aspek kelengkapan persyaratan dokumen yang dilampirkan pada saat registrasi produk menjadi hal yang penting dalam menjamin keamanan pangan sebelum produk memperoleh nomor pendaftaran dan diedarkan di masyarakat. Selain itu keberhasilan fungsi pengawasan pre-market sangat ditentukan oleh kompetensi petugas penilai pangan yang menangani langsung proses penilaian. Kompetensi yang dimiliki petugas disesuaikan dengan lingkup dan tanggung jawab yang diembannya dalam melakukan penilaian produk. Evaluasi terhadap proses pendaftaran produk pangan registrasi pada pengawasan pre-market dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Evaluasi proses pendaftaran produk pangan sebagai pengawasan pre-market No Aspek Uraian EvaluasiKajian 1 Lokasi Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, BPOM, Gedung D lantai 3 Jakarta Pusat Lokasi pendaftaran sudah jelas 2 Frekuensiwaktu Tergantung pendaftar, pada hari kerja Senin- Jum’at Frekuensi dan waktu kapan akan melakukan pendaftaran tergantung pada pendaftar dilakukan pada hari dan jam kerja 3 Acuan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK. 0005.1.2569 tentang Kriteria dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan tahun 2004 Acuan sudah jelas. Pada tahun 2011 direvisi menjadi Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor : HK. 03.1.5.12.11.09956 tahun 2011 tentang Tata Laksana Pendaftaran Pangan Olahan, mulai diberlakukan sejak diundangkan pada tanggal 12 Desember 2011. 4 Piranti Kelengkapan persyaratan administrasi, teknis, tambahan Kelengkapan persyaratan harus dipenuhi untuk memperoleh nomor pendaftaran MD atau ML 5 Pelaksana Petugas penilai pangan Direktorat PKP Kompetensi dan jumlah petugas penilai pangan harus memadai sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab yang diembannya 6 Skala prioritas Berdasarkan pelayanan pendaftaran Tidak ada skala prioritas, first in first out Faktor penting keberhasilan dalam pengawasan pre-market yaitu aspek kelengkapan dokumenberkas pendaftaran yang diajukan pendaftar saat registrasi. Kelengkapan dokumenberkas pendaftaran tersebut dipersyaratkan dapat menjamin keamanan produk yang didaftarkan sebelum produk tersebut beredar di masyarakat yang berarti harus berkaitan dengan keamanan pangan. Evaluasi terhadap berkasdokumen yang dilampirkan pada saat pendaftaran dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Evaluasi terhadap kelengkapan dokumen saat pendaftaran yang berkaitan dengan keamanan pangan No Aspek Terkait keamanan pangan KP Kajian Persyaratan Administrasi 1 Fotokopi KTP pendaftar 2 Surat pernyataan bermaterai 3 Fotokopi ijin usaha industri IUI atau tanda daftar industri TDI 4 Hasil pemeriksaan sarana produksi dari Balai BesarBalai POM setempat Terkait KP Tergantung sistem jaminan yang diberlakukan oleh Balai BesarBalai POM Format penilaian sama untuk seluruh Balai BesarBalai POM Diperlukan SDM yang kompeten dalam bidang keamanan pangan 5 Surat persetujuan pendaftaran produk pangan asli untuk pelayanan ulang 6 Fotokopi surat persetujuan pendaftaran produk pangan sejenis untuk pelayanan cepat. Persyaratan teknis No Aspek Terkait Keamanan Pangan KP Kajian 1 Daftar bahan yang digunakankomposisi diurutkan dari jumlah yang terbanyak Terkait KP Cukup jelas Berkaitan juga dengan mutu dan gizi pangan Tabel 3. Evaluasi terhadap kelengkapan dokumen saat pendaftaran yang berkaitan dengan keamanan pangan No Aspek Terkait keamanan pangan KP Kajian 2 Proses produksi atau sertifikat HACCPISO 22000 Terkait KP Tergantung sistem jaminan institusi lain dalam proses sertifikasi 3 Informasi masa kadaluarsa Pencantuman informasi menjadi sangat penting untuk memberikan jaminan mutu pada saat produk sampai ke tangan konsumen 4 Hasil analisa produk akhir asli dari lab terakreditasi atau lab pemerintah Terkait KP Tidak cukup jelas dicantumkan apa yang dianalisa pada produk akhir Perlu adanya kejelasan apa yang harus dianalisa untuk produk akhir terkait dengan keamanan pangan Diperlukan lebih dari satu hasil data analisa untuk memastikan keamanan pangan 5 Rancangan label berwarna Persyaratan tambahan No Aspek Terkait keamanan pangan KP Kajian 1 Surat kuasa untuk melakukan pendaftaran apabila yang mendaftarkan bukan pimpinan perusahaan 2 Penjelasan untuk bahan- bahan tertentu antara lain : asal bahan bahan yang berasal dari hewani atau nabati, status GMO jagung, kentang, kedelai, tomat, dan kandungan Terkait KP Diperlukan penjelasan keamanan pangan tentang bahan-bahan tertentu yang digunakan dalam produk yang didaftarkan Tabel 3. Evaluasi terhadap kelengkapan dokumen saat pendaftaran yang berkaitan dengan keamanan pangan No Aspek Terkait keamanan pangan KP Kajian kloramfenikol dalam madu; 3 Fotokopi surat kerjasama pengemas kembaliberlisensipengguna merekmakloonmodel jika diperlukan 4 Fotokopi sertifikat SNI untuk produk AMDK, tepung terigu, garam beryodium, coklat bubuk, gula rafinasi Terkait KP Tergantung sistem jaminan institusi lain Jejaring antar institusi dan jaminan bahwa sistem SNI sudah dapat menjamin keamanan pangan 5 Fotokopi sertifikat merek 6 Fotokopi sertifikat organik jika mencantumkan tulisanlogo organik Tidak cukup jelas kaitannya dengan keamanan pangan Perlu adanya informasi apakah ada pengujian terkait keamanan pangan untuk memperoleh sertifikat Tergantung sistem jaminan institusi lain 7 Fotokopi nomor kontrol veteriner NKV rumah pemotongan hewan RPH untuk produk asal hewan Terkait KP Tergantung sistem jaminan institusi lain Kepastian jaminan apakah sistem NKV sudah baik terkait keamanan pangan 8 Surat persetujuan pencantuman tulisan halal pada label jika mencantumkan tulisan halal pada label jika mencantumkan tulisanlogo halal 9 Fotokopi SIPA Surat Izin Pengambilan Air Tabel 3. Evaluasi terhadap kelengkapan dokumen saat pendaftaran yang berkaitan dengan keamanan pangan No Aspek Terkait keamanan pangan KP Kajian Tanahsurat kerjasama dengan PDAM untuk AMDK; 10 Data pendukung produk berklaim jika diperlukan. Terkait KP Tidak cukup jelas data yang dimaksud. Perlu adanya penjelasan lebih lanjut mengenai data apa yang dimaksud dan kategorisasi terkait KP Berdasarkan Tabel 3 untuk kelengkapan persyaratan administrasi yang berkaitan langsung dengan aspek keamanan pangan yaitu persyaratan hasil pemeriksaan sarana produksi dari Balai BesarBalai POM setempat. Sarana produksi dipersyaratkan memperoleh nilai minimal B untuk dapat memperoleh nomor pendaftaran MD atau ML. Pemeriksaan sarana produksi diantaranya mencakup penilaian terhadap penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik CPPB. Sistem yang dibangun untuk pemeriksaan sarana produksi mengacu pada petunjuk teknis pemeriksaan sarana produksi yang dikeluarkan oleh Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM RI. CPPB merupakan pondasi terwujudnya keamanan pangan. Untuk menjamin bahwa hasil penilaian terhadap sarana produksi telah menerapkan CPPB maka diperlukan petugas penilai yang kompeten dalam bidang keamanan pangan sehingga hasil pemeriksaan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Untuk aspek persyaratan teknis, dokumen yang berkaitan dengan keamanan pangan yaitu kelengkapan dokumen daftar bahan yang digunakankomposisi diurutkan dari jumlah yang terbanyak dan proses produksisertifikat HACCPISO 22000. Daftar bahan yang digunakan atau komposisi produk berkaitan dengan jenis dan sifat produk pangan dengan tingkat resiko keamanannya ringan, sedang atau tinggi. Sedangkan untuk proses produksisertifikat HACCPISO 22000 merupakan bukti bahwa industri telah melakukan sertifikasi berkaitan dengan penerapan keamanan pangan. Dokumen sertifikat HACCPISO 22000 dikeluarkan oleh instansi lain sehingga perlu adanya jaminan bahwa sertifikat yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam menjamin keamanan pangan. Instansi yang melakukan sertifikasi merupakan instansi yang kredibel dan dapat dipercaya. Dalam hal ini perlu adanya jejaring yang baik antar Badan POM dengan instansi lain. Dokumen kelengkapan pada persyaratan tambahan yang berkaitan dengan keamanan pangan yaitu penjelasan untuk bahan-bahan tertentu antara lain : asal bahan bahan yang berasal dari hewani atau nabati, status GMO jagung, kentang, kedelai, tomat, dan kandungan kloramfenikol dalam madu; fotokopi sertifikat SNI untuk produk AMDK, tepung terigu, garam beryodium, coklat bubuk, gula rafinasi; fotokopi nomor kontrol veteriner NKV rumah pemotongan hewan RPH untuk produk asal hewan; dan data pendukung produk berklaim jika diperlukan. Perlu adanya penjelasan untuk bahan-bahan tertentu yang digunakan pada produk untuk menjamin keamanannya. Penjelasan keamanan asal bahan pangan yang digunakan untuk pengental, pengemulsi, enzim, minyak, lemak, dan lain- lain, status GMO untuk bahan pangan kedelai, jagung, kentang, dan tomat dari pabrik asal lokal atau impor disertai surat pernyataan dari importirdistributor tentang status GMO, serta surat pernyataan tidak mengandung kloramfenikol untuk pangan yang mengandung madu. Untuk fotokopi sertifikat SNI untuk produk AMDK, tepung terigu, garam beryodium, coklat bubuk, gula rafinasi dan fotokopi nomor kontrol veteriner NKV rumah pemotongan hewan RPH untuk produk asal hewan; jaminan keamanan pangan berkaitan dengan institusi lain yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Institusi yang terlibat memberikan jaminan bahwa sertifikasi yang diberikan dapat menjamin keamanan pangan produk yang dimaksud. Jejaring yang baik perlu dikembangkan antar Badan POM dan institusi lain yang melakukan sertifikasi sehingga pangan dapat terjamin keamanannya. Untuk data pendukung produk berklaim, data yang dimaksud tidak cukup jelas, sehingga kaitannya dengan keamanan pangan diperlukan kejelasan data yang dimaksud dan kategorisasinya terkait dengan keamanan pangan.

4.3.1. Pengawasan Post-Market a. Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan