Iterasi Algoritme Genetika Algoritme Genetika

menggunakan nilai threshold yang besar untuk mengantisipasi perubahan warna yang signifikan dari citra. Gambar 23 Citra Kelas 11 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia Swingle Hasil lain yang teridentifikasi benar ialah kelas 7, Pegagan Centella asiatica,Linn, Urban. Kelas ini menggunakan rentang nilai thresholdo besar, akan tetapi pada kenyataannya kandungan nilai citra memiliki nilai seragam dan tekstur homogen, yang seharusnya menggunakan threshold kecil. Kelas lainnya yang memiliki rentang threshold yang besar dengan nilai citra homogen dapat dilihat pada Gambar 24. Gambar 24 Citra homogen dengan nilai threshold besar. Kandungan nilai piksel yang seragam pada suatu citra menyatakan bahwa tekstur yang dimiliki tidak terlalu kompleks. Sedangkan kandungan nilai yang beragam menyatakan bahwa citra tersebut memiliki tekstur yang kompleks. Berdasarkan Tabel 9 pemilihan operator LBP yang tepat dapat mempengaruhi nilai akurasi pada sistem identifikasi. Terlihat pada kelas 23 Remak Daging yaitu Gambar 25 yang awalnya memiliki akurasi sebesar 30 menggunakan operator LBP 8,2, mengalami peningkatan sebesar 53.33 dengan operator LBP 8,1. Kelas 23 Remak Daging Excecaria bicolor Hassk Gambar 25 Jenis tumbuhan obat kelas 23 Remak Daging. Perbedaan pemilihan operator dapat terlihat pada Tabel 11. Citra yang memiliki tekstur komplek memerlukan operator LBP kecil, sedangkan jika citra memiliki keseragaman tekstur maka operator LBP yang lebih besar menjadi pilihan yang lebih tepat. Tabel 11 Nilai operator LBP yang berbeda dalam kelas yang sama. Citra Operator LBP Citra Operator LBP 8,1 8,1 8,1 8,1 8,2 8,1 8,2 8,2 8,1 8,2 Kelas citra yang dominan menggunakan operator LBP yang besar ialah kelas 21 Nanas Kerang, Rhoeo discolor L.Her Hance, dimana kelas tersebut memiliki warna yang seragam, serta tekstur yang homogen. Kelas citra lainnya ialah kelas 10 Iler, Coleus scutellarioides, Linn, Benth, kelas 17 Mangkokan, Nothopanax scutellarium Merr., dan kelas 26 Cincau Hitam, Mesona Palustris dominan menggunakan operator LBP yang berukuran besar yaitu 8,2. Citra kelas tersebut dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26 Kelas citra menggunakan dominan operator LBP 8,2 Nilai operator LBP yang dihasilkan NSGA-II bisa juga hanya memiliki satu nilai saja seperti pada kelas 1, kelas 4, kelas 8, kelas 12, kelas 13, kelas 20, kelas 22, dan kelas 25 yang menggunakan operator 8,1. Kecilnya nilai operator yang