Klasifikasi dan Morfologi Perkembangbiakan Makanan Habitat

7 Keanekaragaman jenis burung berbeda antara habitat yang satu dengan habitat lainnya, hal ini tergantung pada kondisi lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya Alikodra 1990. Keanekaragaman jenis di suatu habitat ditentukan oleh faktor seperti struktur vegetasi, komposisi jenis tumbuhan, sejarah habitat, tingkat gangguan dari predator dan manusia Welty Baptista 1988, serta ukuran luas habitat Wiens 1992. Oleh karena itu, kondisi suksesi vegetasi berkaitan erat dengan perubahan komposisi jenis yang menempatinya Alikodra 1990. Keanekaragaman jenis cenderung lebih rendah di ekosistem yang homogen dan lebih tinggi di ekosistem yang alami dan kompleks. Peningkatan jumlah jenis burung juga berkaitan dengan pertambahan luas habitat Wiens 1992.

2.4 Bio-ekologi Gagak Banggai

2.4.1 Klasifikasi dan Morfologi

Secara umum gagak banggai diklasifikasikan ke dalam kingdom Animalia, phylum Chordata, class Aves, ordo Passeriformes, familia Corvidae, genus Corvus dan jenis Corvus unicolor Gambar 2. Menurut Mallo dan Putra 2007, individu jantan gagak banggai mempunyai panjang tubuh 334,6 mm, paruh 46,7 mm, tarsus 52,9 mm, ekor 110,8 mm dan sayap berukuran 210,1 mm. Warna tubuhnya seluruhnya hitam kusam, jari dan tarsus hitam, paruh hitam, iris berwarna putih kotor. Ukuran tubuh individu betina lebih pendek dari individu jantan yaitu 310 mm, paruh 44,8 mm, tarsus 47,4 mm, ekor 110,7 mm dan sayap 207,7 mm. Warna keseluruhan tubuhnya berwarna hitam kusam, jari dan tarsus hitam, paruh hitam dan iris putih kotor. 8 Gambar 2 Individu gagak banggai di Pulau Peleng a dan d tampak depan, b tampak samping, c tampak belakang.

2.5.2 Perkembangbiakan

Gagak banggai diperkirakan bertelur, mengeram hingga membesarkan anaknya dalam sarang pada bulan Juni hingga awal September, masa bercumbu dan membuat sarang diperkirakan sebelum bulan Juni hingga akhir bulan Juni. Masa anak meninggalkan sarang diperkirakan pada awal bulan September sampai Oktober. Pada masa berkembangbiak gagak banggai membuat sarang yang berukuran 40 cm, berbentuk terbuka yang kurang rapi dari ranting-ranting kayu yang kuat, bahan sarang yang ditemukan ukurannya bervariasi, dari sebesar lidi aren Arenga pinnata hingga sebesar jari kelingking orang dewasa. Sarang diletakkan pada pohon toan Pometia sp., pada dahan tertinggi, dekat puncak kanopi yang tingginya 19 m dari permukaan tanah Mallo Putra 2007.

2.5.3 Makanan

Gagak banggai selain mengkonsumsi serangga, ulat, reptilia kecil tokek dan cicak, gagak banggai juga diketahui mengkonsumsi buah beringin Mallo Putra 2007. 9

2.5.4 Habitat

Menurut Mallo dan Putra 2007, gagak banggai sering dijumpai di tepi hutan yang masih banyak terdapat pohon yang berukuran besar dan tinggi yang berbatasan dengan ladang. Gagak banggai juga sering terlihat bertengger pada pohon monas dan malisa atau marisa Podocarpus sp. dan pohon uling Koordersiodendron pinnatum dengan ketinggian tenggeran sekitar 20- 40 m dari permukaan tanah.

2.5.5 Perilaku