- Spekulum dipasang dan bibir belakang porsio dijepit dengan cunam serviks, dengan traksi ke depan sehingga forniks posterior tampak.
- Jarum spinal no 18 ditusukan ke dalam kavum douglass dan dengan semprit 10 ml dilakukan pengisapan.
- Bila pada penghisapan ditemukan darah, maka isinya disemprotkan pada kain kasa dan perhatikan apakah darah yang dikeluarkan
merupakan : - Darah segar berwarna merah yang dalam beberapa menit akan
membeku, darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk. - Darah tua berwarna cokelat sampai hitam yang tidak membeku, atau
yang berupa bekuan kecil-kecil, darah ini menunjukan adanya hematokel retouterina.
5 Pemeriksaan USG Pada Kehamilan Ektopik Terganggu
Pada kehamilan normal struktur kantong gestasi intrauterine dapat dideteksi mulai kehamilan 5 minggu, di mana diameternya sudah
mencapai 5-10 mm. Bila dihubungkan dengan kadar Human Chorionic Gonadotropin hCG, pada saat it kadarnya sudah mencapai 6000-6500
mIUml. dari kenyataan ini bisa juga diartikan bahwa bila pada kadar hCG yang lebih dari 6500 mIUml tidak dijumpai adanya kantong gestasi
intrauterine, maka kemungkinan kehamilan ektopik harus dipikirkan. Gambar USG kehamilan ektopik sangat bervariasi bergantung pda
usia kehamilan, ada tidakny agangguan kehamilan rupture, abortus, serta banyak dan lamanya perdarahan intra abdomen. Diagnosis pasti
kehamilan ektopik secar USG hanya bisa ditegakkan bila terlihat kantong gestasi berisi mudigahjanin hidup yang letaknya di luar kavum uteri.
Namun gambaran ini hanya dijumpai pada 5-10 kasus. Sebagian besar kehamilan ektopik tidak memberikan gambaran yang spesifik. Uterus
mungkin besarnya normal, atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.
e. Mola Hydatidosa
1 Definisi
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hamper seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropobik. Secara makroskopik, mola
[ Deteksi Dini Kelainan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan]
Page 21
hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm.
2 Gejala dan Tanda
Pada permulaannya gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu mual, muntah, pusing dan lain-lain, hanya saja
derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar uterus lebih besar dari umur
kehamilan. Perdarahan merupakan gejala utama mola. Biasanya keluhan perdarahan inilah yang menyebabkan mereka datang ke rumah sakit.
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan pertama rata-rata 12 minggu.
3 Diagnosis
Adanya mola hidatidosa harus dicurigai bila ada perempuan dengan amenorea, perdarahan pervaginam, uterus yang lebih besar dari tuanya
kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti balotemen dan detak jantung anak. Untuk memperkuat diagnosis dapat dilakukan
pemeriksaan kadar Human Chorionic Gonadotropin hCG dalam darah ataupun urine. Bila belum jelas dapat dilakukan pemeriksaan USG,
dimana kasus mola menunjukan gambaran yang khas, yaitu berupa badai salju atau gambaran seperti sarang lebah.
4 Pengelolaan Mola Hydatidosa
Pengelolaan Mola Hidatidosa terdiri dari 4 tahap berikut ini : a Perbaikan keadaan umum, yang termasuk usaha ini misalnya
pemberian transfuse darah untuk memperbaiki syok atau anemia dan menghilangkan atau mengurangi penyulit seperti preeclampsia atau
tirotoksikosis. b Pengeluaran jaringan mola:
Vakum kuretase
Setelah keadaan umum diperbaiki dilakukan vakum kuretase tanpa pembiusan. Untuk memeperbaiki kontraksi diberikan pula
uterotonika. Vakum kuretase dilanjutkan dengan kuretase dengan menggunakan sendok kuret biasa yang tumpul. Tindakan kuret
cukup dilakukan 1 kali saja, asal bersih. Kuret kedua hanya
[ Deteksi Dini Kelainan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan]
Page 22
dilakukan bila ada indikasi. Sebelum tindakan kuret sebaiknya disediakan darah untuk menjaga apabila terjadi perdarahan banyak.
Histerektomi
Tindakan ini dilakukan pada perempuan yang telah cukup umur dan cukup mempunyai anak. Alasan untuk melakukan histerektomi
ialah karena umur tua dan paritas tinggi merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya keganasan. Batasan yang dipakai
adalah umur 35 tahun dengan anak hidup tiga. Tidak jarang bahwa pada sediaan histerektomi bila dilakukan pemeriksaan
histpatologik sudah tampak adanya tanda-tanda keganasan berupa mola invasifkoriokrsinoma.
5 Pemeriksaan Tidak Lanjut
Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa. Tes HCG harus mencapai normal 8 minggu setelah
evakuasi. Lama pengawasan sekitar 1 tahun. Untuk tidak mengacaukan pemeriksaan selama periode ini pasien dianjurkan untuk tidak hamil dulu
dengan menggunakan kondom, diafragma atau pantang berkala.
a. Kehamilan Dengan Hipertensi 1 Definisi