Sifat-sifat Fisika dan Kimia Asam Sitrat

disamping memiliki cita rasa dan struktur kimiannya mempunyai gugus alfa hidroksi yang dapat mencegah penuaan pada kulit, dimana kelarutannya yang tinggi, rasa asam yang segar sehingga memberikan nilai yang istimewa Othmer,K.,1976 asam sitrat terdapat dalam buah-buahan, dalam jeruk kadarnya 6-8. Zat ini dibuat dari air jeruk mentah. Dari jeruk ini dibuang gulanya dengan jalan fermentasi dan kemudian asam sitrat dipisahkan sebagai garam kalsium yang mudah larut dalam air dingin. Cara pembuatan asam sitrat juga bisa dengan memakai perubahan glukosa oleh suatu jamur tertentu seperti citromyces. Dengan cara ini dapat dihasilkan asam sitrat sampai 50 Respati, 1986 Asam sitrat mempunyai banyak kegunaan. Kebanyakan asam sitrat digunakan sebagai pengawet pada minuman ringan. Sifat dari asam sitrat sebagai buffer bisa digunakan untuk pengontrol pH dalam pembersih rumah tangga dan dalam industri farmasi. Sukses penggunaan asam sitrat yang cukup besar karena fleksibel dan aplikasinya yang cukup banyak. Penggunaannya tergantung atas tiga sifat yaitu, keasaman, rasa flavor dan pembentuk garam. Asam sitrat banyak digunakan pada industri makanan 75 untuk menambah keasaman tampa mempengaruhi rasa yang lain. Asam sitrat dalam darah sebagai anti koagulant, antioksidan dalam lemak dan minyak.

2.2.2. Sifat-sifat Fisika dan Kimia Asam Sitrat

Scheele telah mengisolasi dan mengkristalkan asam sitrat dari buah jeruk pada tahun 1974. Gugus fungsinya, yaitu gugus hidroksi dan tiga gugus karboksil, ditemukan oleh Liebig pada tahun 1838. Asam sitrat sangat larut dalam air dan alkohol, tetapi hanya sedikit larut dalam eter, Asam sitrat mengkristal dari larutan berair yang dingin dalam bentuk monohidrat. Kristalnya transparan tidak berwarna, dan strukturnya ortorombis. Pada kondisi udara dengan kelembapan yang normal, kristal asam sitrat monohidrat stabil, tetapi kehilangan air dalam udara kering atau vakum yang di dalamnya dimasukkan asam sulfat pekat. Dengan sedikit pemanasan, kristal monohidrat melunak pada suhu 70 – 75 C dan melepaskan molekul air, kemudian kristalnya meleleh sempurna pada suhu 135-152 C. Dengan pemanasan yang cepat kristal meleleh pada suhu 100 C, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengeras kembali pada saat menjadi anhidrat, dan kemudian meleleh secara tajam pada suhu 153 C. Asam sitrat memiliki densitas 1,542. Sebagai tambahan, asam sitrat membentuk berbagai jenis ester, amida dan asil klorida. Senyawa campuran seperti garam ester juga dapat terbentuk. Tetapi anhidratnya tidak dapat terbentuk, tetapi derivate asil dari asam dapat didehidrasi untuk membentuk derivate asil, eter dan sebagainya Othmer, 1967 Asam sitrat berfungsi sebagai bahan pengawet pada keju dan sirup, digunakan untuk mencegah proses kristalisasi dalam madu, gula-gula termasuk fondant dan juga untuk mencegah pemucatan berbagai produk makanan. Asam sitrat dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam minuman berbuih dan obat-obatan. Namun dalam jumlah berlebih dapat menimbulkan toksin. Asam sitrat dapat memperbaiki kelarutan seperti propilen glikol dan dapat digunakan sebagai penstabil dalam lemak. Asam sitrat dapat diperoleh dari : 1. Dari beberapa pruduk alam seperti asam bebas di dalam sari jeruk sering kali digabung dengan malic atau asam tartrat 2. dengan fermentasi dari glukosa Asam sitrat dapat digunakan sebagai antioksidan efektif karena asam ini tidak mudah larut dalam lemak maka ditambahkan formulasi yang memperbaiki daya larut.Ketaren, S., 1986 Struktur asam sitrat kelihatan dari sintesa berikut yang dikemukakan oleh Grimaux dimana 1,3-kloro, 2-propanol dioksidasi menjadi 1,3-dikloropropanon. Selanjutnya hasil oksidasi melalui adisi HCN dan diikuti hidrolisis nitrilnya, terjadi sebuah asam hidroksi dari zat ini jika direaksikan dengan KCN, diperoleh sebuah sianida, yang pada hidrolisa berubah menjadi asam sitrat asam 2-hidroksi 1,2,3- propanatrikarboksilat Respati, 1986 ClCH 2 CHCH 2 Cl OH ClCH 2 C CH 2 Cl O ClCH 2 C CH 2 Cl OH CN HCN [O] KOHH + 1,3-dikloro,2-propanol 1,3-dikloropropanon nitril Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2, Reaksi oksidasi untuk mendapatkan asam sitrat Asam sitrat juga dapat disintesa dengan jalan reaksi Reformatsky dengan bahan dasar etil bromo asetat dan ester oksaloasetat. Larutan antioksidan yang mengandung 20 persen propil gallat dan 10 asam sitrat banyak digunakan menstabilkan minyak goreng nabati. Pada penambahan antioksidan digunakan larutan yang mengandung 10 persen BHA, 10 persen BHT, 6 persen propil gallat, 6 persen asam sitrat, dan digunakan pada konsentrasi maksimal yang diizinkan. Sejumlah senyawa termasuk di dalamnya sinergis, asam amino, dan amonia telah diteliti dan terbukti dapat berfungsi sebagai deaktivator tembaga, besi, nikel, dan timah putih dalam lemak babi. Askorbil palmitat, kalium askorbil palmitat, dan asam askorbat, tartarat, sitrat dan fosforat merupakan sinergis yang paling efektif. Asam sitrat lebih efektif, senyawa askorbat sangat efektif terhadap tembaga, namun tidak efektif terhadap stabilitas minyak yang mengandung logam. Pengujian asam sitrat dan sorbitol dalam lemak babi dan minyak keledai lebih meyakinkan pengaruh antioksidan asam sitrat disebabkan kapasitasnya dalam mengaktifkan logam Cahyadi. W,2006 2.3. Instrumentasi 2.3.1. Spektrofotometer

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

0 5 64

Surat Bahan Seminar Hasil

0 0 1

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

1 1 8

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

0 0 2

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

2 7 5

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

1 1 2

Penentuan Kadar Iodium Serta Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Kadar Iodium Di Dalam Garam Konsumsi Yang Diperoleh Dari Pasar Kota Medan Dengan Menggunakan Titrasi Iodometri

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air - Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kiambang (Azolla pinnata) - Pengaruh lama waktu pengomposan kiambang (Azolla Pinnata) terhadap kadar C-Organik, N, P, dan K

0 1 24

PENGARUH LAMA WAKTU PENGOMPOSAN KIAMBANG (Azolla Pinnata) TERHADAP KADAR C-Organik, N, P, DAN K SKRIPSI JUDIKA MEYLISZA SINAGA 060802028

0 0 12