Penyempurnaan Kalibrasi HASIL DAN PEMBAHASAN

37 Hasil kalibrasi awal gerak translasi joint 3 dengan perhitungan pulsa perubahan logika 0 ke logika 1 dapat dilihat pada Lampiran 15. Persamaan kalibrasi awal diperoleh y = 0.1266x + 1.5442 untuk pergeseran arah atas dan y = 0.1418x + 1.517 untuk pergeseran arah bawah. Nilai y adalah jarak pergeseran mm serta x merupakan jumlah pulsa. Kalibrasi gerak translasi joint 3 juga dilakukan dengan metode pewaktu. Hasil kalibrasi gerak translasi joint 3 dengan metode pewaktu dapat dilihat pada Tabel 3. Kalibrasi gerak translasi joint 3 dengan pewaktu dilakukan untuk mendapatkan rata-rata waktu dibagi rata-rata jarak pergerakan aktual. Dari hasil percobaan diperoleh waktujarak rata-rata gerakan arah atas 38.79 msmm dan gerakan arah bawah 34.41 msmm. Tabel 3. Kalibrasi gerak translasi joint 3 dengan pewaktu No Arah atas Arah bawah Jarak mm Timer ms Timerjarak msmm Jarak mm Timer ms Timerjarak msmm 1 59 2414 40.92 32 1102 34.44 2 69 2810 40.72 42 1449 34.50 3 85 3274 38.52 67 2388 35.64 4 94 3813 40.56 78 2628 33.69 5 106 3896 36.75 125 4359 34.87 6 132 4922 37.29 142 4892 34.45 7 145 5692 39.26 145 4846 33.42 8 173 6712 38.80 159 5583 35.11 9 193 7252 37.58 175 6012 34.35 10 205 8030 39.17 204 7270 35.64 11 211 8383 39.73 229 7775 33.95 12 230 8474 36.84 343 12065 35.17 13 323 12204 37.78 363 12189 33.58 14 341 13217 38.76 411 13814 33.61 15 476 18667 39.22 521 17551 33.69 Rata-rata 38.79 Rata-rata 34.41

5.3. Penyempurnaan Kalibrasi

Penyempurnaan kalibrasi dilakukan untuk menguji hasil kalibrasi awal masing-masing joint. Tiap joint digerakkan pada koordinat tertentu jika terjadi simpangan dan memiliki pola yang teratur, akan dihasilkan persamaan baru yang disebut persamaan koreksi. Persmaan koreksi berfungsi untuk mengkoreksi persamaan hasil kalibrasi agar diperoleh simpangan yang lebih kecil. 38 Hasil pengujian persamaan kalibrasi awal sudut putar joint 1 menghasilkan sudut aktual yang lebih besar dibandingkan sudut input. Karena sudut aktual yang lebih besar, sehingga sudut input dikurang terlebih dahulu oleh persamaan koreksi. Hasil pengurangan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam persamaan kalibrasi. Besar simpangan sudut aktual terhdap sudut input dapat dilihat pada Gambar 24 dan Gambar 25. Gambar 24. Grafik koreksi sudut putar joint 1 putaran arah kiri Gambar 25. Grafik koreksi sudut putar joint 1 putaran arah kanan Hasil pengujian kalibrasi awal sudut putar joint 1 dapat dilihat pada Lampiran 4. Persamaan koreksi kalibrasi diperoleh dua persamaan yaitu y = 1.3855lnx – 2.2956 untuk putaran arah kiri dan y = 1.3017lnx - 1.949 R² = 0.9452 -3 -2 -1 1 2 3 4 10 20 30 40 50 60 70 Input ° Ak tu al ° y = 4.0143lnx - 7.9744 R² = 0.9655 -8 -6 -4 -2 2 4 6 8 10 12 20 40 60 80 100 Input ° Ak tu al ° 39 y = 4.0143lnx – 7.9744 untuk putaran arah kanan. Persamaan koreksi disubtitusikan ke persamaan kalibrasi awal sehingga diperoleh persamaan kalibrasi y – 1.3855 ln y = 0.1179x + 2.1206 untuk putaran arah kiri serta y-4.0143lny = 0.0965x + 8.994 untuk putaran arah kanan dimana y dalam ° dan x dalam ms. Bentuk program pengendali motor joint 1 dapat dilihat pada Lampiran 28 dan Lampiran 29. Hasil pengujian persamaan kalibrasi awal sudut putar joint 2 dapat dilihat pada Lampiran 7. Sudut aktual terukur lebih besar dibandingkan sudut perhitungan persamaan kalibrasi awal. Rata-rata kelebihan sudut putaran arah kanan dan kiri yaitu 8.7° dan 8.2°. Nilai-nilai tersebut sama dengan 9 jumlah pulsa. Koordinat sudut masukan setelah dikonversi menjadi nilai pulsa, selanjutnya dikurangi besar kelebihan pulsa. Hasil pengujian persamaan kalibrasi awal jarak translasi joint 3 dengan penambahan jumlah pulsa saat terbaca logika 1 pada sensor encoder menghasilkan jarak aktual yang lebih besar dibandingkan jarak input. Karena jarak atual yang lebih besar, sehingga koordinat input dikurang terlebih dahulu oleh persamaan koreksi. Hasil pengurangan tersebut yang kemudian dimasukkan ke dalam persamaan kalibrasi awal sehingga didapat persamaan kalibrasi baru. Besar simpangan dapat dilihat pada Gambar 26 dan Gambar 27. Gambar 26. Grafik koreksi jarak translasi joint 3 pergeseran arah atas dengan logika 1 y = 0.132x - 2.8291 R² = 0.9963 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 100 200 300 400 500 Sim p an g an m m Input mm 40 Gambar 27. Grafik koreksi jarak translasi joint 3 pergeseran arah bawah dengan logika 1 Hasil pengujian kalibrasi awal jarak translasi joint 3 dengan logika 1 dapat dilihat pada Lampiran 11 dan Lampiran 12. Persamaan koreksi kalibrasi diperoleh dua persamaan yaitu y = 0.132x – 2.8291 untuk pergerakan arah atas dan y = 0.1677x – 0.3335 untuk pergerakan arah bawah. Persamaan koreksi disubtitusikan ke persamaan kalibrasi awal sehingga diperoleh persamaan kalibrasi y = 0.8831x + 7.7195 untuk pergerakan arah atas serta y = 0.1736x + 1.3992 untuk pergerakan arah bawah dimana y dalam mm dan x adalah jumlah penghoitung. Bentuk program pengendali gerak translasi joint 3 logika 1 dapat dilihat pada Lampiran 32 dan Lampiran 33. Hasil pengujian persamaan kalibrasi jarak translasi joint 3 dengan perhitungan pulsa perubahan logika 0 ke logika 1 menghasilkan jarak aktual yang lebih besar dibandingkan jarak input. Besar simpangan dapat dilihat pada Gambar 28 dan Gambar 29. Gambar 28. Grafik validasi jarak translasi joint 3 pergeseran arah atas dengan perhitungan pulsa encoder y = 0.1677x - 0.3335 R² = 0.999 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 200 300 400 500 Input mm Sim p an g an m m y = 0.1572x - 9.6014 R² = 0.9762 -20 -10 10 20 30 40 50 60 70 100 200 300 400 500 Aktua l m m Input mm 41 Gambar 29. Grafik validasi jarak translasi joint 3 pergeseran arah bawah dengan perhitungan pulsa encoder Hasil pengujian kalibrasi awal jarak translasi joint 3 dengan perhitungan perubahan pulsa encoder dari logika 0 ke logika 1 dapat dilihat pada Lampiran 16. Persamaan koreksi kalibrasi diperoleh dua persamaan yaitu y = 0.1572x – 9.6014 untuk pergerakan arah atas dan y = 0.1296x – 6.1958 untuk pergerakan arah bawah. Persamaan koreksi disubtitusikan ke persamaan kalibrasi awal sehingga diperoleh persamaan kalibrasi y = 0.1502x + 13.2244 untuk pergerakan arah atas serta y = 0.1629x + 8.8612 untuk pergerakan arah bawah dimana y dalam mm dan x adalah jumlah penghoitung. Bentuk program pengendali motor joint 3 perhitungan pulsa encoder dapat dilihat pada Lampiran 34 dan Lampiran 35. Koreksi persamaan kalibrasi jarak translasi joint 3 dengan pewaktu tidak dilakukan karena hasil pengujian tidak menghasilkan pola simpangan yang teratur.

5.4. Validasi Masing-masing Joint