Penelitian Terdahulu yang Relevan

21 Tahapan-tahapan untuk mengetahui nilai WTP Hanley dan Spash, 1993, adalah: 1 Membuat Pasar Hipotetik Setting Up the Hypothectical Market 2 Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTPWTA Obtaining Bids 3 Memperkirakan Nilai Rata-Rata WTP danatau Nilai Tengah WTA Calculating Average WTP andor Mean WTA 4 Memperkirakan Kurva Permintaan Estimating Demand Curve 5 Menjumlahkan Data Agregating Data 6 Mengevaluasi Penggunaan CVM Evaluating the CVM Exercise

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berdasarkan studi pustaka diperoleh beberapa hasil kajian yang mendekati kemiripan penelitian mengenai eksternalitas positif Banjir Kanal Barat Jakarta sebagai potensi wisata air dan dapat dijadikan rujukan penelitian. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Bahroin Idris Tampubolon. Tampubolon 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping Studi Kasus Desa Lulut, Kecamatan Klapa nunggal, Kabupaten Bogor”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengkuantifikasikan besarnya nilai kesediaan menerima dana kompensasi oleh masyarakat akibat eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan batuan gamping. Besarnya nilai WTA masyarakat diketahui dengan menggunakan perhitungan Willingness to Accept. Hasil yang ditunjukkan oleh penelitian tersebut bahwa nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp 447.975.000,00 per bulan. 22 Penelitian yang dilakukan oleh Dian Diniyati dan Budiman Achmad di tahun 2007 yang berjudul “Analisis Manfaat Ekonomi Ekowisata Sekitar Danau Toba” bertujuan untuk mengetahui respon pengunjung terhadap kegiatan ekowisata terpilih disekitar Danau Toba dan perkiraan manfaat ekonomi. Pendugaan nilai ekonomi ekowisata dilakukan dengan metode survey dan metode kontingensi, yaitu kesediaan wisatawan membayar WTP jika ingin menikmati obyek wisata dan kesediaan wisatawan dibayar WTA jika hak untuk menikmati obyek wisata dilarang. Hasil perhitungan yang didapat menujukkan nilai total WTA wisatawan lebih besar daripada nilai total WTP wisatawan terhadap obyek wisata disekitar Danau Toba. Pusat Penelitian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Tanjung Pinang melakukan penelitian pada tahun 2010 yang berjudul “Kajian Pengembangan Ekowisata Bahari Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Bagi Masyarakat Di Kabupaten Bintan”. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan WTP dan WTA untuk menilai potensi ekonomi dari hasil pengkajian potensi ekowisata bahari yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bintan. Hasil yang didapat menunjukkan potensi ekowisata yang dapat dikembangkan sekitar 62 obyek dan kegiatan ekowisata serta potensi ekonomi sebesar Rp 109.741.621.510,00. Penelitian-penelitian terdahulu ini bisa dirangkum ke dalam Tabel 9. 23 Tabel 9 . Penelitian Terdahulu yang Relevan Beberapa kesamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada metode untuk penentuan besarnya nilai ekonomi yang ditimbulkan dari eksternalitas positif potensi wisata air BKB Jakarta yaitu Contingen Valuation Method CVM namun terdapat juga beberapa perbedaan. Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah: lokasi tempat penelitian, tujuan, dan jenis kegiatan yang melatarbelakangi timbulnya eksternalitas positif. Lokasi tempat penelitian ini adalah sepanjang daerah jalur hijau terusan BKB Jakarta Nama Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Bahroin Idris Tampubolon 2011 Analisis Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping Studi Kasus Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Alat analisis yang digunakan adalah WTA dengan metode Contingen Valuation Method CVM Nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp 447.975.000,00 per bulan Budiman Achmad 2007 Analisis Manfaat Ekonomi Ekowisata Sekitar Danau Toba Alat analisis yang digunakan adalah WTP dan WTA dengan metode survei dan kontingensi Nilai total WTA wisatawan lebih besar daripada nilai total WTP wisatawan terhadap obyek wisata disekitar Danau Toba Pusat Penelitian Sumberdaya Pesisir dan Lautan PPSPL 2010 Kajian Pengembangan Ekowisata Bahari Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Bagi Masyarakat Di Kabupaten Bintan Alat analisis yang digunakan adalah pendekatan WTP dan WTA Potensi ekowisata yang dapat dikembangkan sekitar 62 obyek dan kegiatan ekowisata serta potensi ekonominya sebesar Rp 109.741.621.510,00 Sumber: Penulis2012 24 Halimun sampai daerah Karet yang berpotensi sebagai tempat wisata air. Jenis kegiatan dalam penelitian ini adalah wisata air yang menjadi potensi keberadaan BKB Jakarta sehingga dapat menimbulkan eksternalitas positif. 25

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat tiga konsep pemikiran teoritis yang dibahas, yaitu: Konsep WTP, Konsep Model Regresi Logistik, dan Konsep Model Regresi Linier Berganda.

3.1.1 Konsep Willingness to Pay

Willingness to Pay atau kesediaan untuk membayar merupakan salah satu bagian dari metode CVM yang akan digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan WTP melihat seberapa jauh kemampuan individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar atau mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar sesuai dengan standar yang diinginkan, dimana WTP merupakan nilai kegunaan potensial dari sumberdaya alam dan jasa lingkungan Hanley dan Spash, 1993. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penghitungan WTP untuk menghitung peningkatan atau kemunduran kondisi lingkungan adalah: 1 Melalui suatu survey dalam menentukan tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar dalam rangka mengurangi dampak negatif pada lingkungan atau untuk mendapatkan kualitas lingkungan yang lebih baik 2 Menghitung biaya yang bersedia dibayarkan oleh individu untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena adanya suatu kegiatan pembangunan 3 Menghitung pengurangan atau penambahan nilai atau harga dari suatu barang akibat semakin menurun atau meningkatnya kualitas lingkungan