tajuk dilakukan pada ketinggian 20 cm dari tanah. Pengukuran kelembaban di atas tajuk dilakukan 20 cm di atas tajuk tanaman.
Kelembaban rata-rata harian dihitung dengan rumus : RH
rataan
= 2 X RH
pagi
+ RH
siang
+ RH
sore
4 …………………… 4
4. Pengukuran suhu tanah dilakukan pada setiap petak perlakuan pada minggu ke 10 dan 11 dengan menggunakan sensor termokopel pada
kedalaman 0 cm, 5 cm, 20 cm dan 30 cm. Suhu tanah rata-rata harian dihitung dengan rumus ;
T
rataan
= 2 x T
pagi
+ T
siang
+ T
sore
4 ……………………………… 5
Efisiensi Pemanfaatan Radiasi Surya
Efisiensi pemanfaatan radiasi surya yaitu perbandingan total radiasi surya yang menghasilkan bahan kering senyawa organik dengan total radiasi yang
diterima tanaman, yang dirumuskan sebagai berikut: Biomass
ε = ------------ ……………………………………………..
6 Q
intersepsi
Handoko
Dimana : ε
= Efisiensi radiasi surya gramMJ
Biomass = Bahan kering senyawa organik Q
intersepsi
= Total radiasi yang diintersepsi oleh tanaman Ketersedian data yang terbatas akan dikembangkandibangkitkan dengan
mengjeneral data yang tersedia dengan menggunakan persamaan regresi polynomial.
b. Agronomi Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar hingga ujung daun tertinggi Gbr 13 dengan menggunakan meteran. Pada tanaman sampel dipasang patok
standar sebagai pedoman pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan 4 minggu setelah tanam MST dengan interval dua minggu sekali sampai
populasi tanaman jagung telah berbunga.
Gambar 13. Pengukuran tinggi tanaman
Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung daun yang telah terbuka sempurna. Perhitungan pertama dilakukan 4 MST dengan interval dua minggu sekali sampai populasi
tanaman jagung telah berbunga sebanyak 75 8 MST
Luas Daun
Luas daun dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi perhitungan yang dikemumkan oleh Pearce dan Bailey 1975 yaitu:
A = p x l x k …………….……………………………………… 6
Dimana A = Luas daun cm
2
L = Lebar daun cm P = Panjang daun cm
K = Konstanta 0,75 Pengukuran dilakukan pada daun tanaman jagung yang telah mengalami masa
pembungaan 8 MST. Daun yang diukur luasnya adalah 3 daun paling tengah daun ke-7, ke-8, dank e – 9 lalu dihitung rata-ratanya.
Umur berbunga
Umur berbunga ditentukan setelah 75 atau lebih dari populasi tanaman telah berbunga. Berbunganya tanaman ditandai dengan tanaman berubah fase
vegetative ke fase generative disusul dengan mekarnya bungan jantan sebanyak 75
Panen
Pemanenan tanaman dilakukan dengan menggunakan kriteria masak fisiologis, dimana panen tanaman dilakukan jika daun luar sudah berwarna
kuning kering yang ditandai biji dalam tanam jagung mengeras. Kemudian diukur secara bertahap sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
Produksi pertanaman
Produksi pipilan kering pertanaman dihitung dengan membagikan produksi per plot dengan jumlah tanaman per plot tanpa mengikutsertakan tanaman
dan hasil tanaman jagung pada barisan terluar dengan kadar air 13 - 14.
Produksi Plot
Produksi pipilan kering dihitung dengan menimbang bobot pipilan kering dari plot tersebut tanpa mengikutsertakan hasil tanaman jagung pada barisan
terluar dengan kadar air 13 - 14.
Produksi per Hektar
Produksi pipilan kering per hektar merupakan proyeksi dari produksi pipilan kering pertanaman yaitu dengan mengalikan produksi pertanaman dengan
populasi tanaman jagung per hektar.
c. Skenario Pemberian Air Irigasi