Cahaya Matahari TINJAUN PUSTAKA

adalah daerah yang dibatasi oleh aras yang dicapai tanaman tertinggi dan bagian bawah oleh tanah atau bagian terbawah dari tanah yang masih dicapai oleh infiltrasi udara. Pengkajian keadaan fisik udara di dekat sebuah luasan kecil permukaan bumi dan sering dilakukan dalam hubungan antara tanaman dan hewan, dan biasanya menyangkut waktu yang pendek Mc Instosh 1972 dalam Hans 1999. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan dua buah proses yang saling berkaitan. Pertumbuhan maupun perkembangan tanaman ditentukan oleh unsur unsur cuaca terutama keadaan sekitar tanaman. Menurut Handoko 1994 pada proses perkembangan tanaman, unsur cuaca yang paling berpengaruh adalah suhu dan panjang hari, sedangkan pada proses pertumbuhan hampir semua unsur cuaca sangat mempengaruhinya. Beberapa unsur iklim yang berbengaruh pada tanaman antara lain:

a. Cahaya Matahari

Cahaya merupakan faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Fotosintesis merupakan sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan daya asimilasi ATP dan NADPH2. Mendes et al., 2001. Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton namun tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman. Cahaya tampak memiliki panjang gelombang 400 sd 700 nm dan sangat efesien dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam berfotosintesis. Besarnya cahaya yang dapat diserap daun yakni 1 - 5 yang digunakan untuk fotosintesis, dan 75 - 85 untuk menguapkan air melalui pemanasan daun dan transpirasi, 5 – 10 sebagai cadangan bahang dalam tanah, 5 – 10 menjadi bahan pertukaran bahang dengan atmosfer bumi melalui proses konveksi Franklin et al., dalam Herawati 2008. Peranan cahaya dalam dalam tumbuhan digunakan untu respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu. Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga tipe tanaman C 3 , C 4 , CAM. C 3 memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi. Sedangkan C 4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi oleh fotorespirasi. Wilsie, 1962. Dinyatakan bahwa intensitas cahaya yang tinggi akan menghambat biosintesis klorofil, khususnya pada biosintesis 5-aminolevulinat sebagai prekursor klorofil. Menurut Johnston dan Onwueme 1998 dengan semakin tinggi tingkat naungan yang diberikan, tanaman akan melakukan adaptasi dengan meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya tiap unit area fotosintetik. Adaptasi yang dilakukan tanaman adalah dengan meningkatkan jumlah klorofil per unit luas daun. Semakin meningkatnya laju fotosintesis maka semakin banyak karbohidrat yang terbentuk. Karbohidrat dalam bentuk gula digunakan untuk sintesis klorofil. Karbohidrat yang tersedia dalam jumlah banyak akan meningkatkan sintesis klorofil sehingga kadar klorofil lebih tinggi pada daun yang ternaungi, Mendes et al., 2001

b. Suhu