Air yang mengalir melalui beberapa furrow alur pengairan senantiasa mengikuti waktu yang telah ditentukan, sesuai dosis yang telah diberi perlakuan
pada setiap ulangan yakni dosis 100, 80, 60. Artinya antara dosis 100 dengan 60 akan berbeda lama waktu pengairannya hingga air sampai diujung
furrow secara bersamaan. Dari hasil pengamatan bahwa waktu inisiasi awal pengairan rata-rata 10 menit dengan debit awal 7 liter perdetik.
C. Variabel Tanaman 1. Pertumbuhan
Berdasarkan pengamatan dilapangan dan analisis annova bahwa kondisi pertumbuhan tanaman selama periode awal awal sampai fase berbunga tidak
menunjukkan perbedaan nyata pada setiap ulangan. Komponen yang dapat dilihat dari pertumbuhan adalah jumlah daun, tinggi tanaman, dan luas daun
a. Jumlah Daun
Pengukuran jumlah daun dimulai sejak 4 minggu setelah tanam dengan periode waktu pengukuran 2 minggu sampai berbunga. Masing-masing periode
waktu perkembangan daun setiap 2 minggu dibandingkan dengan 2 minggu berikut untuk melihat perubahan setiap fase pertumbuhan Gbr 19.
Gambar 19. Perkembangan daun berdasarkan waktu tanam Minggu Setelah Tanam MST yang mendapatkan perlakuan dosis irigasi 100, 80,
60
100 80
60 ktr
2 MST 4.67
4.67 5.00
5.00 4 MST
7.67 8.33
6.00 6.00
6 MST 11.67
12.33 11.67
11.67 8 MST
15.00 15.00
14.67 14.67
2 4
6 8
10 12
14 16
Ju m
l a
h D
a u
n
Berdasarkan Gbr 20 memperlihatkan bahwa ukuran jumlah daun per 2 minggu setelah tanaman tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada setiap
ulangan, namun berbeda jika dibandingkan pada waktu tanam yang berbeda seperti antara 2 minggu setelah tanam MST dengan 4 MST dan 8 MST.
b. Luas Daun
Ukuran luas daun pada setiap per 2 MST tentunya mengalami perubahan setiap fase pertumbuhan, dan mencermikan tingkat fotosintesis yang terjadi
berdasarkan ukuran luas daun artinya semakin luas daun tersebut maka semakin besar assimilate yang dihasilkan demikian pula sebaliknya assimilate akan
berkurang apabila ukuran daun semakin kecil. Hasil perkembangan daun terlihat pada Gbr 20.
Gambar 20. Rata-rata luas daun berdasarkan waktu tanam Minggu Setelah Tanam MST yang mendapatkan perlakuan dosis irigasi 100, 80,
60
Berdasarkan Gbr 20 memperlihatkan bahwa luas daun yang dihasilkan dari perlakuan dosis irigasi tidak berpengaruh nyata pada periode waktu
penanaman yang sama, tetapi mengalami peningkatan mengikuti waktu tanam yang berbeda seperti antara 2 MST dengan 4 MST dan 8 MST
100 80
60 ktr
2 MST 59.45
53.44 55.84
57.71 4 MST
236.50 227.29
214.12 210.01
6 MST 527.33
656.13 499.00
459.83 8 MST
363.53 352.43
362.00 341.85
100 200
300 400
500 600
700
L u
a s
D a
u n
c m
2
c. Indeks Luas Daun
Besar kecilnya indeks luas daun L
ai
mencerminkan jumla h radiasi dan curah hujan yang diintersepsi oleh tanaman. Penentuan indeks luas daun tanaman
jagung diukur pada saat vegetati I 2 minggu setelah tanam dengan memberi perlakuan dosis irigasi yang berbeda yakni 100, 80, 60. Hasil yang
ditemukan bahwa indeks luas daun menunjukkan pola kuadratit dengan puncak indeks laun daun pada hari antara 50 – 60 hari setelah tanaman dengan rata-rata
Lai adalah 1 – 4.5 seperti pada Gbr. 21
Gambar 21. Rata-rata indeks luas daun berdasarkan waktu tanam Minggu Setelah Tanam MST yang mendapatkan perlakuan dosis irigasi
100, 80, 60
Berdasarkan Gbr 21, bahwa pengaruh pemberian dosis air irigasi dapat mempengaruhi indeks luas daun cenderung berbeda antara dosis irigasi, namun
secara analisis statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata karena populasi tanaman tidak mengalami perbedaan yakni 65.000 tanaman dalam 1 ha.
Puncak indeks luas daun terjadi pada antara 3 – 4.5 pada saat tanaman berumur 50 – 60 hari setelah tanam kemudian menurun. Menurut Muhajir 1988 bahwa jika
indeks luas daun lebih besar 3 pada pertanaman tunggal, maka 95 radiasi yang dapat diserap dan jika indeks luas daun lebih besar 5 maka penyerapan akan
berkurang karena daun saling tenaungi.
d. Tinggi Tanaman