Pemeliharaan Ikan Nila BEST Pasca Pengangkutan Laju Pertumbuhan Bobot Harian Rancangan Percobaan

6 Tabel 1. Persentase amoniak tidak terionisasi NH3 pada pH dan suhu yang berbeda Boyd, 1990 Suhu C pH 6,5 7 7,5 8 8,5 18 0,1 0,3 0,9 2,9 8,5 20 0,1 0,3 1,1 3,3 9,8 22 0,1 0,4 1,2 3,8 11,2 24 0,2 0,5 1,4 4,4 12,7 26 0,2 0,5 1,7 5 14,4

2.2.2.4 Pemeliharaan Ikan Nila BEST Pasca Pengangkutan

Pemeliharaan ikan dilakukan selama 14 hari setelah packing dibongkar. Ikan dipelihara di dalam akuarium dengan dimensi 100x50x50 cm yang telah dicuci dan dikeringkan selama 3 hari. Sumber air yang digunakan berasal dari air tandon laboratorium lingkungan dan diberi perlakuan dengan menggunakan filter fisik melalui sistem pengendapan. Akuarium diisi air dengan ketinggian 30 cm dan diaerasi selama 3 hari. Ikan dipelihara dengan pemberian pakan berupa pellet secara at satiation. Penyiponan dilakukan setiap pagi dan sore dengan pergantian air sebanyak 20 setiap hari. Pengukuran laju pertumbuhan harian dilakukan dengan mengukur bobot ikan awal dan bobot ikan akhir sedangkan pengamatan kelangsungan hidup ikan selama pemeliharaan dilakukan setiap hari dengan mengamati kondisi ikan.

2.2.2.5 Laju Pertumbuhan Bobot Harian

Laju pertumbuhan bobot harian α ditentukan berdasarkan selisih bobot rata-rata akhir Wt dengan bobot rata-rata awal Wo pemeliharaan kemudian dibandingkan dengan waktu pemeliharaan t dengan rumus dari Huisman 1987: Keterangan: Wt = Bobot ikan akhir ekor Wo = Bobot ikan awal ekor t = Waktu percobaan 7 2.2.2.6 Oksigen Terlarut DO, Karbon Dioksida CO 2 , Kesadahan, Derajat Keasaman, dan Suhu Parameter kualitas air yang meliputi oksigen terlarut, karbon dioksida, derajat keasaman dan suhu diukur setiap 4 jam selama 12 jam.

2.2.2.7 Rancangan Percobaan

Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL dengan 3 perlakuan yaitu: A = 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + kepadatan 300 ekor ℓ B = 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + kepadatan 500 ekor ℓ C = 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + kepadatan 700 ekor ℓ Masing-masing perlakuan terdiri dari 2 ulangan. Model rancangan yang digunakan yaitu: yij = µ + τi + έij Steel dan Torrie, 1982 Keterangan: yij = data pada perlakuan kepadatan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τi = pengaruh perlakuan ke-i έij = kesalahan percobaan pada perlakuan kepadatan ke-j dan ulangan ke-i

2.2.2.8 Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Potensi bakteri saluran pencernaan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai kandidat probiotik berbasis enzim

26 240 46

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

EFEKTIFITAS PEMBERIAN ZEOLIT PADA SISTEM TRANSPORTASI TERTUTUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio Linn.) DENGAN KEPADATAN TINGGI

0 2 18

Pemanfaatan zeolit dan karbon aktif pada sistem pengepakan tertutup ikan corydoras Corydoras aenus dengan kepadatan tinggi

0 7 71

Efektivitas Penambahan Zeolit, Karbon Aktif, dan Minyak Cengkeh dalam Transportasi Tertutup Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi.

1 3 268

Pemanfaatan zeolit dan karbon aktif dalam transportasi tertutup benih ikan nila BEST Oreochromis sp. dengan kadar garam berbeda

0 3 169

Efektivitas Penambahan Zeolit 20 g/ℓ, Karbon Aktif 10 g/ℓ dan Garam 5 g/ℓ dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Gurame Osphronemus goramy Lac dengan Kepadatan Berbeda

0 3 47

Efektivitas Zeolit, Karbon Aktif dan Minyak Cengkeh terhadap Fisiologi Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) pada Transportasi Tertutup dengan Kepadatan Tinggi

1 3 55

Efektivitas Minyak Sereh, Garam, Zeolit, Dan Karbon Aktif Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Pangasius Sp Pada Transportasi Tertutup

1 25 52

Pemanfaatan garam pada pengangkutan sistem tertutup benih ikan patin Pangasium sp berkepadatan tinggi dalam media yang mengandung zeolit dan arang aktif

0 2 98