19 dihitung konsentrasi total bakterinya dengan metode total plate count pada media
SWC agar.
3.2.4.8 Kualitas Air Media Pemeliharaan
Pengukuran kualitas air media pemeliharaan udang dilakukan tiga kali selama masa pemberian pakan perlakuan yaitu pada awal, tengah dan akhir perlakuan.
Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu
o
C, salinitas
o oo
, oksigen terlarut DO mg l
-1
, TAN mg l
-1
, dan pH. Pengukuran suhu, salinitas, DO dan pH dilakukan dengan menggunakan alat berupa termometer, refraktometer,
DOmeter dan pHmeter. Pengukuran nilai TAN dilakukan di Laboratorium Pengujian Departemen Teknologi Industri Pertanian TIN IPB.
3.3 Prosedur Analisis Data
Uji resistensi udang vaname terhadap infeksi IMNV terdiri dari lima perlakuan dengan tiga ulangan, sedangkan uji performa pertumbuhan terdiri dari
empat perlakuan dengan tiga ulangan. Kedua percobaan tersebut menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan satu faktor. Analisis data dilakukan
dengan dua metode yaitu analisis ragam analysis of varianceANOVA pada selang kepercayaan 95
α=0,05 dan analisis deskriptif. ANOVA digunakan untuk analisis data sintasan, gejala klinis, total hemosit, aktivitas PO, dan data
parameter pertumbuhan. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka analisis dilanjutkan dengan uji Tukey menggunakan software IBM SPPS Statistics version
19
. Sedangkan analisis desktiptif digunakan untuk data kandungan oligosakarida, pertumbuhan bakteri SKT-b, kombinasi sinbiotik optimal, populasi bakteri usus,
aktivitas enzim dan data kualitas air.
20
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kandungan Oligosakarida dalam Ubi Jalar dan Pakan Komersil
Ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat tinggi ± 20, termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan, produksi melimpah dan harganya yang relatif murah
sehingga sangat potensial untuk dikembangkan. Ubi jalar diketahui memberikan manfaat bagi kesehatan karena mengandung oligosakarida tidak dapat dicerna non-
digestible oligosaccharides
[NDOs] yang berfungsi sebagai prebiotik, diantaranya rafinosa dan sukrosa Marlis 2008; Putra 2010; Haryati dan Supriyati 2010. Hasil
penelitian menunjukkan konsentrasi oligosakarida dalam ekstrak etanol dari tepung kukus ubi jalar sebesar 64,86. Sukrosa merupakan jenis oligosakarida dengan
persentase konsentrasi tertinggi 52,86 diikuti rafinosa dan maltoheptaosa masing-masing 8,14 dan 3,86. Kontras dengan komposisi oligosakarida pada
ubi jalar, pakan udang komersial didominasi oleh maltoheptaosa sebesar 3,07 Tabel 6 dan Lampiran 10. Kandungan sukrosa dalam pakan udang sangat kecil
serta tidak terdeteksi adanya rafinosa, sehingga perlu ditambahkan oligosakarida dari sumber lain sebagai prebiotik. Pengkayaan pakan dengan NDOs terbukti
memperbaiki mikroekologi usus termasuk meningkatkan populasi bakeri, profil biokimia dan efek fisiologis Mussatto dan Mancilha 2007.
Tabel 6 Jenis dan konsentrasi oligosakarida hasil ekstraksi dari tepung kukus ubi jalar dan pakan udang komersil dengan metode HPLC
Jenis oligosakarida Konsentrasi oligosakarida hasil ekstraksi
Ubi jalar Pakan udang komersil
Maltoheptaosa 3,86
3,07 Rafinosa
8,14 -
Sukrosa 52,86
0,91 Total oligosakarida
64,86 3,98
tidak terdeteksi
4.2 Pertumbuhan Bakteri Probiotik SKT-b
Bakteri yang ditumbuhkan di media akan mengalami empat fase pertumbuhan yaitu fase lamban, eksponensial, stasioner dan fase kematian. Biakan
dengan inokulan berasal dari biakan bakteri segar umumnya tidak mengalami fase lamban, sehingga fase eksponensial terjadi mulai jam ke 0. Puncak pertumbuhan
bakteri SKT-b terjadi pada jam ke 16 dan masuk fase kematian pada jam ke 18. Fase stasioner bakteri SKT-b diduga berada pada selang jam ke 16-18 Gambar 10.
Konsentasi bakteri SKT-b pada puncak pertumbuhannya mencapai 5,9x10
10
cfu ml
-1
Lampiran 11.