78 Untuk 3 variabel fisik wilayah lainnya merupakan variabel yang tidak nyata
relative homogen, tidak ada keragaman disetiap wilayah penelitian. Jikapun terdapat variasi, hal tersebut lebih disebabkan faktor galateror. Gambar 25
menunjukkan karakteristik fisik wilayah yang dihasilkan dari analisis PCA dengan menggunakan kriteria indeks karakteristik fisik wilayah baik faktor score
= 0,5, indeks karakteristik fisik wilayah sedang faktor score 0,25 - 0,5, dan indeks karakteristik fisik wilayah kurang faktor score = 0,25.
Model Perkembangan Wilayah
Indeks komposit yang dihasilkan dari olah PCA tersebut selanjutnya digunakan sebagai variabel dalam analisis Spatial Durbin Model, yang
menghasilkan 3 model matematis untuk mengukur kinerja perkembangan suatu wilayah, yaitu:
Model Perkembangan Aktivitas Ekonomi Wilayah Ln[F1PW] = -3,877 - 10,399 W2Ln[F1PW] + 5,526 W2Ln[F1PD] - 3,259
W2Ln[F3FW] + 1,678 W1Ln[F1PW] + 1,312 W2Ln[F2FW] + 0,536 W1Ln[F3FW] + 0,449 Ln[F1FW]
Urutan penting faktor penentu perkembangan aktivitas ekonomi di suatu wilayah.
a. Variabel nyata dan elastis
1.
W2Ln[F1PW]
adalah perkembangan aktivitas ekonomi dalam radius tertentu dengan tingkat kepastian 100 dan elastisitas 10,399, artinya
jika perkembangan aktivitas ekonomi dalam radius tertentu meningkat 1 akan menyebabkan peningkatan perkembangan aktivitas ekonomi di
wilayah tersebut sebesar 10,399. Koefisien bernilai negatif, artinya perkembangan aktivitas ekonomi dalam radius tertentu menjadi faktor
penghambat dalam perkembangan aktivitas ekonomi suatu wilayah. Dengan kata lain jika perkembangan aktivitas ekonomi dalam radius
tertentu lebih baik dari wilayah tersebut, maka aktivitas ekonomi akan bergeser ke wilayah dalam radius tertentu.
2.
W2Ln[F1PD]
adalah ketersediaan prasarana dasar jalan, air bersih dan telepon dalam radius tertentu dengan tingkat kepastian 99,4 dengan
79 elastisitas 5,526. Koefisien bernilai positif, artinya peningkatan
ketersediaan prasarana dasar akan menyebabkan peningkatan perkembangan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini cukup logis
karena kelengkapan prasarana dasar di wilayah sekitar akan mempengaruhi percepatan perkembangan suatu wilayah.
3.
W2Ln[F3FW]
adalah ketersediaan air tanah produktifitas rendah dalam radius tertentu dengan tingkat kepastian 100, elastisitas 3,259 dan
koefisien bernilai negatif. 4.
W1Ln[F1PW]
adalah perkembangan aktivitas ekonomi di wilayah tetangga dengan tingkat kepastian 100, elastisitas 1,678 dan koefisien positif.
Hal ini dapat dimengerti karena perkembangan aktivitas ekonomi di suatu wilayah akan dapat ‘merangsang’ kawasan-kawasan disekitarnya untuk
turut berkembang. 5.
W2Ln[F2FW]
adalah kelandaian dan ketersediaan air tanah produktifitas
sedang di wilayah dalam radius tertentu dengan tingkat kepastian 97,7, elastisitas 1,312 dengan koefisien positif.
b. Variabel nyata dan tidak elastis
1.
W1Ln[F3FW]
adalah karakteristik kondisi air tanah produktifitas rendah pada wilayah tetangga dengan tingkat kepastian 98,6 dan koefisien
bernilai positif. 2.
Ln[F1FW]
adalah kondisi fisik wilayah dengan karakteristik terjal dan kelangkaan air tanah dengan tingkat kepastian 97,7 dan koefisien positif.
Namun pengaruh fisik wilayah ini bersifat tidak elastis, artinya peningkatan faktor fisik wilayah 1 hanya akan mempengaruhi
peningkatan perkembangan aktivitas ekonomi 0,449.
c Variabel tidak nyata dan tidak elas tis
Ø Faktor fisik ruang, perkembangan aktivitas pendidikan dan ketersediaan prasarana dasar perkotaan tidak berpengaruh secara nyata dalam
peningkatan kinerja perkembangan aktivitas ekonomi suatu wilayah. Ø Faktor-faktor lain yang menentukan perkembangan aktivitas ekonomi
dalam suatu wilayah masih cukup banyak, tetapi 54 masih dapat diterangkan oleh model ini.
80
Model Perkembangan Fisik Ruang Wilayah Land Use
Ln[F2PW] = 8,915 - 7,012 W2Ln[F2PW] + 3,449 W2Ln[F1PD] - 1,671 W2Ln[F2FW] + 1,53 W1Ln[F2PW] - 0,858 W1Ln[F1PD ] + 0,457 W1Ln[F1PW] + 0,365
Ln[F1PD ] - 0,264 Ln [F3FW] - 0,253 Ln[F1FW] + 0,175 Ln[F2FW]
Urutan penting faktor penentu perkembangan fisik ruang disuatu wilayah
a. Variabel nyata dan elastis