Perbandingan Klasifikasi Awan antara

Gambar 10 Distribusi Suhu Permukaan Wilayah Bogor dan sekitarnya pada tanggal 1 Januari 2008 Sedangkan rona kuning dapat digolongkan ke dalam awan stratus, nimbostratus, cumulus, dan cumulonimbus. Citra sebaran spasial pada tanggal 1 Januari 2008 memperlihatkan bahwa wilayah Bogor dan sekitarnya ditutupi oleh berbagai jenis tipe awan. Wilayah tersebut didominasi oleh warna hijau sehingga awan-awan yang menutupinya yaitu altocumulus, altostratus, nimbostratus, stratocumulus, cumulonimbus, dan cumulus. Citra tanggal 2 November 2008 sebagian besar didominasi oleh rona merah muda yang digolongkan ke dalam awan stratus. Selain itu wilayah tersebut juga banyak ditutupi oleh awan nimbostratus, cumulus, dan cumulonimbus. Citra sebaran spasial suhu permukaan pada tanggal 26 Maret 2008 banyak didominasi oleh awan stratus, nimbostratus, cumulus, dan cumulonimbus. Selain itu wilayah tersebut juga ditutupi oleh awan altocumulus, altostratus, dan stratocumulus. Pada tanggal 6 April 2008 wilayah Bogor dan sekitarnya ditutupi oleh awan stratus, nimbostratus, cumulus, dan cumulonimbus. Jumlah terbanyak yaitu awan stratus. Sedangkan pada tanggal 24 September 2008 wilayah Bogor dan sekitarnya ditutupi oleh awan stratus. Hasil ekstraksi suhu permukaan menggunakan kanal 31 dan kanal 32 menunjukkan bahwa hampir di semua tanggal terdeteksi awan-awan yang mengandung kristal es seperti awan cumulonimbus dan awan-awan tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Baum et all 2000 dalam Choi et all 2005 yang mengatakan bahwa kristal-kristal es pada awan dapat dideteksi dengan baik pada panjang gelombang tersebut menggunakan citra MODIS.

4.4 Perbandingan Klasifikasi Awan antara

Pendekatan Albedo dengan Suhu Permukaan Klasifikasi awan dengan pendekatan albedo dengan suhu permukaan memiliki beberapa perbedaan. Tabel 9 menunjukkan bahwa klasifikasi menggunakan pendekatan albedo hanya menghasilkan jenis-jenis awan tebal dan tipis saja. Sedangkan pada klasifikasi awan menggunakan pendekatan suhu permukaan menghasilkan awan-awan berdasarkan ketinggiannya. Tabel 10 Perbandingan Jenis Awan antara Pendekatan Albedo dengan Suhu Permukaan Jenis Awan Albedo Suhu Permukaan 1 Januari 2008 Ci, St, Sc, Cb Ci, Cc, Cs, Ac, As, Ns, Sc, Cu, St, Cu, Cb 26 Maret 2008 Ci St, Ns, Cu, Cb 2 November 2008 Ci, St, Sc, Cu, Cb St, Ns, Cu, Cb 6 April 2008 Ci, St St, Ns, Cu, Cb 24 September 2008 Ci, St St V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Albedo dapat diturunkan dari kanal 1, kanal 3, dan kanal 4 karena mempunyai pola yang sama. Suhu permukaan awan dapat diturunkan dari kanal 31 dan kanal 32 memiliki selisih pada tanggal 1 Januari sebesar 1.7 K, 26 Maret 2008 sebesar 3.3 K, 2 November 2008 sebesar 1.7 K, 6 April 2008 sebesar 5.6 K, dan 24 September 2008 sebesar 12.8 K . Albedo pada tanggal 1 Januari 2008 sebesar 9 sampai 98 , 26 Maret 2008 sebesar 4 sampai 52 , 2 November 2008 sebesar 9 sampai 96 , 6 April 2008 sebesar 6 sampai 84 , 24 September 2008 sebesar 8 sampai 56 , dan 9 Juli 2008 sebesar 4 sampai 60 . Albedo dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi awan berdasarkan ketebalannya sedangkan suhu permukaan berdasarkan ketinggiannya. Jenis-jenis awan berdasarkan metode rata-rata pendekatan albedo pada tanggal 1 Januari 2008 yaitu Ci, St, Sc, dan Cb, 26 Maret 2008 yaitu Ci, 2 November 2008 yaitu Ci, St, Sc, Cu, dan Cb, 6 April 2008 yaitu Ci dan St dan 24 September 2008 yaitu Ci, St sedangkan jenis- jenis awan berdasarkan pendekatan suhu permukaan pada tanggal 1 Januari 2008 yaitu Ci, Cc, Cs, Ac, As, Ns, Sc, Cu, St, Cu, dan Cb, 26 Maret 2008 yaitu St, Ns, Cu, dan Cb, 2 November 2008 yaitu St, Ns, Cu, dan Cb, 6 April 2008 yaitu St, Ns, Cu, dan Cb, dan 24 September 2008 yaitu St.

5.2 Saran