1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mendapatkan jenis rumput dan legum hijauan pakan yang paling toleran terhadap cekaman kekeringan.
2. Mengetahui perubahan kualitas bahan organik dari jenis rumput dan legum
pakan yang toleran terhadap cekaman kekeringan. 3.
Menguji peranan inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula FMA terhadap pertumbuhan beberapa jenis rumput dan legum pakan dalam kondisi
cekaman kekeringan di rumah kaca.
1.3 Manfaat
Keluaran yang didapat dari hasil penelitian ini adalah diperoleh jenis tanaman rumput dan legum pakan yang toleran terhadap cekaman kekeringan dan
informasi pengaruh penggunaan mikoriza dalam kondisi kekeringan, sehingga dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia khususnya yang bercurah hujan
rendah.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan Air bagi Tanaman
Air dalam fisiologi tanaman merupakan faktor utama yang sangat penting karena membentuk 80-90 bobot segar jaringan yang sedang tumbuh aktif.
Noggle dan Frizt 1983 menjelaskan fungsi air bagi tanaman yaitu sebagai : 1 senyawa utama pembentuk protoplasma, 2 senyawa pelarut bagi masuknya
mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain, 3 media terjadinya
reaksi-reaksi metabolik, 4 reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat, 5 penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, 6
penjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, 7 pengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya
stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, 8 berperan dalam perpanjangan sel, 9 bahan metabolisme dan produk
akhir respirasi, serta 10 digunakan dalam proses respirasi. Kebutuhan air pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis dan umur tanaman,
kadar air tanah dan kondisi cuaca. Menurut Griffin et al. 2004, air sebagai komponen essensial tumbuhan
memiliki peranan antara lain: a sebagai pelarut, di dalamnya terdapat gas, garam dan zat terlarut lainnya yang bergerak keluar masuk sel, b sebagai pereaksi
dalam fotosintesis dan pada berbagai proses hidrolisis, dan c air essensial untuk menjaga turgiditas di antaranya dalam pembesaran sel dan pembukaan stomata.
Ketersediaan air dalam tanaman diperoleh melalui proses fisiologis dan hilangnya air dari permukaan bagian tanaman melalui proses evaporasi dan transpirasi.
Setiap gram pembentukan bahan organik penyusun tanaman, rata-rata membutuhkan 500 g air yang diabsorbsi oleh akar ditranportasikan ke seluruh
bagian tanaman dan selanjutnya air akan hilang ke atmosfir. Setiap tanaman harus dapat menyeimbangkan antara proses kehilangan air dan proses penyerapannya,
bila proses kehilangan air tidak diimbangi dengan penyerapan melalui akar maka akan terjadi kekurangan air di dalam sel tanaman yang dapat menyebabkan
berbagai kerusakan pada banyak proses dalam sel tanaman Taiz Zeiger 2002.
2.2 Respon Tanaman terhadap Cekaman Kekeringan