Persiapan Wadah Persiapan Hewan Uji Persiapan Pakan Uji

4

2.2 Pengujian Sinbiotik secara In Vivo

2.2.1 Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 akuarium berukuran 60 cm x 30 cm x 35 cm. Sebelum digunakan, akuarium dicuci terlebih dahulu menggunakan deterjen dan dikeringkan. Kemudian akuarium didesinfeksi menggunakan kaporit 100 ppm selama 24 jam. Setelah itu akuarium yang telah didesinfeksi dibilas dengan air tawar hingga bersih, kemudian sebanyak 30 liter air laut dimasukkan pada masing-masing akuarium.

2.2.2 Persiapan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benur udang vaname stadia PL10 yang berasal dari PT. Global Gen, Labuan, Banten. Sebelum diberi perlakuan, benur terlebih dahulu dipelihara selama 30 hari dalam akuarium. Bobot benur yang digunakan adalah 0,493±0,035 gramekor. Masing-masing akuarium dilengkapi shelter sebagai tempat udang berlindung ketika molting. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyiponan dan pergantian air setiap pagi hari sebanyak 10 dari total volume akuarium. Sebelum diberi perlakuan, udang uji dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan menghilangkan sisa pakan dalam tubuh.

2.2.3 Persiapan Pakan Uji

Persiapan pakan uji meliputi tahap kultur bakteri probiotik, serta pencampuran pakan. Kultur bakteri probiotik SKT-b dilakukan pada media Sea Water Complete SWC-agar miring 5 g bactopeptone, 1 g yeast extract, 3 ml gliserol, 15 g agar, 750 ml air laut, dan 250 ml akuades yang diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Kemudian bakteri probiotik SKT-b diinokulasikan ke dalam media SWC cair dan diinkubasi dalam waterbath shaker pada suhu 29- 30 o C dengan kecepatan 140 rpm selama 24 jam. Setelah itu, suspensi bakteri dipindahkan ke dalam tabung corning 25 ml kemudian disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 5.000 rpm untuk memisahkan padatan sel bakteri dengan supernatan. Pellet sel bakteri yang diperoleh kemudian dicuci sebanyak 2 kali dengan larutan PBS Phosphate Buffer Saline 25 ml, dihomogenisasi dengan vortex dan disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 5.000 rpm. Setelah dilakukan pencucian, PBS dibuang kemudian ditambahkan kembali larutan PBS sebanyak 10 ml dan dihomogenisasi dengan vortex. Hasil dari vortex ini adalah 5 probiotik yang akan dicampurkan ke dalam pakan. Pembuatan sinbiotik dilakukan dengan cara mengkombinasikan probiotik dan prebiotik pada pakan yang akan diberikan. Dosis probiotik yang digunakan sebesar 1 dari jumlah pakan yang akan diberikan Wang 2007, dan prebiotik sebesar 2 dari jumlah pakan yang akan diberikan Mahious et al. 2006. Pencampuran dilakukan dengan menambahkan kuning telur sebanyak 2 dari total pakan yang berfungsi sebagai perekat Wang 2007. Sebelum diberikan ke udang, pakan dikeringudarakan terlebih dahulu selama 10-15 menit untuk mengurangi kelembaban.

2.2.4 Pengujian Pakan Uji pada Udang Vaname

Dokumen yang terkait

Pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus)

0 8 88

Pemberian prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk pengendalian ko-infeksi bakteri Vibrio harveyi dan IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada udang vaname Litopenaeus vanname

0 3 77

Aplikasi Probiotik dengan Dosis Berbeda untuk Pencegahan Infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei

4 10 74

Pemberian sinbiotik dengan dosis prebiotik berbeda untuk pencegahan infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei

0 5 71

Efek Pemberian Mikrokapsul Sinbiotik dengan Frekuensi Berbeda terhadap Infeksi Vibrio harveyi pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

0 3 65

Kajian pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda untuk pencegahan ko-infeksi infection myonecrosis virus dan vibrio harveyi pada udang vaname (Litopenaeus vannamei)

0 6 127

Pemberian Mikrokapsul Sinbiotik dengan Dosis Berbeda melalui Pakan untuk Pencegahan Vibriosis pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

0 7 45

Sinbiotik untuk pencegahan infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada udang vaname Litopenaeus vannamei

0 3 5

Prevalensi Dan Karakterisasi Molekuler Infectious Myonecrosis Virus (Imnv) Di Sentra Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Di Propinsi Banten

0 9 46

INSIDENSI INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS (IMNV) PADA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DI TELUK LAMPUNG INCIDENCE OF INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS (IMNV) OF WHITE LEG SHRIMP (Litopenaeus vannamei) IN LAMPUNG BAY

0 0 6