9
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1 Sintasan
Parameter utama dalam penelitian ini adalah nilai sintasan dari masing- masing perlakuan. Penghitungan nilai sintasan dibagi menjadi dua tahap. Tahap
pertama dilakukan setelah 30 hari perlakuan sinbiotik, sedangkan tahap kedua dilakukan pada akhir penelitian pasca infeksi IMNV. Nilai sintasan yang
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan: A kontrol +, B kontrol -, C pemberian pakan sinbiotik setiap hari, D pemberian pakan sinbiotik
dua kali seminggu dan E pemberian pakan sinbiotik satu kali seminggu
Gambar 1. Sintasan udang vaname selama 30 hari perlakuan sinbiotik a dan akhir penelitian setelah uji tantang dengan IMNV b
Setelah 30 hari perlakuan sinbiotik, berdasarkan hasil uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata
antar perlakuan yaitu dengan nilai sintasan berkisar antara 90-96,67 p0,05; Lampiran 1. Sedangkan hasil pengamatan pasca uji tantang menggunakan IMNV
diperoleh hasil bahwa perlakuan C menghasilkan sintasan yang tinggi yaitu 80 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan B, D, dan E, namun berbeda nyata
dengan perlakuan A p0,05; Lampiran 2.
3.1.2 Laju Pertumbuhan Harian
Penghitungan laju pertumbuhan harian udang vaname dalam penelitian ini dilakukan setelah 30 hari pemberian perlakuan sinbiotik. Pengaruh pemberian
perlakuan sinbiotik terhadap laju pertumbuhan harian udang vaname dapat dilihat pada Gambar 2.
90 96.67 91.67 96.67 93.33
20 40
60 80
100
A B
C D
E
S in
ta sa
n
Perlakuan
a a
a a
a
a
53.33 91.11
80 62.22
64.44
20 40
60 80
100
A B
C D
E
S in
ta sa
n
Perlakuan
a c
bc ab
ab
b
10
Keterangan: A kontrol +, B kontrol -, C pemberian pakan sinbiotik setiap hari, D pemberian pakan sinbiotik dua kali
seminggu dan E pemberian pakan sinbiotik satu kali seminggu
Gambar 2. Laju pertumbuhan harian udang pada akhir perlakuan sinbiotik Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa laju pertumbuhan harian perlakuan
C, D, dan E 6,93-6,97 tidak memiliki perbedaan yang nyata, namun ketiga perlakuan tersebut memberikan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan A dan B
6,65-6,66 p0,05; Lampiran 3.
3.1.3 Rasio Konversi Pakan
Pengaruh pemberian pakan sinbiotik terhadap konversi pakan dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan hasil uji lanjut menggunakan uji Duncan, diketahui
bahwa setelah 30 hari perlakuan sinbiotik diperoleh nilai konversi pakan pada perlakuan C dan D 1,54-1,58 berbeda nyata dengan perlakuan A dan B
1,86 p0,05; Lampiran 4.
Keterangan: A kontrol +, B kontrol -, C pemberian pakan sinbiotik setiap hari, D pemberian pakan sinbiotik
dua kali seminggu dan E pemberian pakan sinbiotik satu kali seminggu
Gambar 3. Nilai rasio konversi pakan udang vaname pada akhir perlakuan sinbiotik
6.65 6.66
6,97 6.94
6.93
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00
A B
C D
E S
G R
Perlakuan
b a
a b
b
1.86 1.86
1.54 1.58
1.65
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
A B
C D
E F
C R
Perlakuan
ab a
a b
b
11
3.2.4 Total Haemocyte Count THC
Pengukuran THC dilakukan pada akhir masa perlakuan sinbiotik dan pasca infeksi IMNV. Hasil pengukuran THC disajikan pada Gambar 4.
Keterangan: A kontrol +, B kontrol -, C pemberian pakan sinbiotik setiap hari, D pemberian pakan sinbiotik
dua kali seminggu dan E pemberian pakan sinbiotik satu kali seminggu
Gambar 4. Total Haemocyte Count udang vaname pada akhir perlakuan sinbiotik dan pasca infeksi IMNV
Berdasarkan hasil pengukuran THC yang didapat pada akhir masa perlakuan sinbiotik diketahui bahwa THC pada perlakuan C dan D memiliki nilai tertinggi
3,03-3,05x10
7
selml, serta menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah sel hemosit pada perlakuan E lebih rendah dibanding
perlakuan C dan D namun lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol, serta menunjukkan perbedaan yang nyata p0,05; Lampiran 5.
Nilai THC pasca uji tantang mengalami penurunan pada semua perlakuan, namun penurunan THC pada perlakuan B kontrol - tidak terlalu signifikan.
Jumlah sel hemosit tertinggi pada pengukuran pasca uji tantang terdapat pada udang yang diberi perlakuan C yaitu sebesar
2,76x
10
7
selml, serta menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah sel hemosit pada
perlakuan D dan E lebih rendah dibanding perlakuan C, namun lebih tinggi dibanding perlakuan A kontrol+ dan memberikan perbedaan yang nyata
p0,05; Lampiran 6.
3.1.5 Aktivitas Phenoloxidase PO