6 menggunakan cacahan udang yang positif terinfeksi IMNV terhadap udang uji.
Uji tantang dilakukan selama 3 hari dan pengamatan dilakukan selama 14 hari.
2.3 Parameter Pengamatan 2.3.1 Sintasan
Sintasan atau tingkat kelangsungan hidup udang dalam penelitian ini dihitung pada akhir perlakuan sinbiotik dan akhir penelitian pasca infeksi IMNV.
Sintasan dihitung berdasarkan rumus Effendie 1997: SR =
Nt No
x 100 Keterangan :
SR = Kelangsungan hidup
Nt = Jumlah udang pada akhir pemeliharaan ekor
No = Jumlah udang pada awal pemeliharaan ekor
2.3.2 Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan spesifik atau Spesific Growth Rate SGR dalam penelitian ini dihitung pada akhir perlakuan sinbiotik dengan menggunakan
formula di bawah ini Huisman 1987: � =
�� ��
�
− 1 × 100 Keterangan :
SGR = Laju pertumbuhan harian Wt
= Bobot rata-rataudang pada akhir perlakuan gram Wo
= Bobot rata-rata udang pada awal pemeliharaan gram t
= Periode pemeliharaan hari
2.3.3 Rasio Konversi Pakan
Rasio konversi pakan selama pemeliharaan dengan perlakuan sinbiotik dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. 1991:
FCR = F
Bt + Bm − Bo
Keterangan : FCR = Konversi pakan
F = Jumlah pakan gram
7 Bt
= Biomassa udang pada saat akhir perlakuan gram Bm
= Biomassa udang yang mati saat perlakuan gram Bo
= Biomassa udang pada saat awal perlakuan gram
2.3.4 Total Hemosit
Pengamatan terhadap respon imun udang dilakukan pada akhir perlakuan sinbiotik dan pasca infeksi IMNV. Prosedur penghitungan total hemosit mengacu
pada metode Blaxhall dan Daishley 1973. Haemolymph diambil sebanyak 0,1 ml dari pangkal kaki renang pertama dengan syringe 1 ml yang sudah berisi 0,3 ml
antikoagulan Na-sitrat 3,8. Campuran dihomogenkan, kemudian tetesan pertama dibuang sedangkan tetesan selanjutnya diteteskan pada haemositometer. Total
hemosit dilihat dan dihitung jumlah selnya per ml di bawah mikroskop.
2.3.5 Aktivitas Phenoloxidase PO
Pengukuran PO dilakukan berdasarkan prosedur yang dikemukan oleh Liu dan Chen 2004. Aktivitas PO haemocyte diukur berdasarkan formasi
dopachrome yang dihasilkan oleh L-DOPA. Sebanyak 1 ml campuran hemolim- antikoagulan disentrifuse pada 1.500 rpm selama 10 menit pada temperatur 4
o
C. Supernatan dikeluarkan dan pelet disuspensikan kembali secara perlahan-lahan ke
dalam 1 ml larutan cacodylate-citrate buffer 0,01 M sodium cacodylate, 0,45 M sodium chloride, 0,10 M trisodium citrate, pH 7 kemudian disentrifuse kembali.
Pelet kemudian diambil dan disuspensikan dalam 200 µ l cacodylate-citrate buffer 0,01 M sodium cacodylate, 0,45 M sodium chloride, 0,10 M trisodium citrate,
pH 7. Suspensi sel sebanyak 100 µ l kemudian diinkubasi dengan 50 µ l trypsin 1
mgml cacodylate buffer selama 10 menit pada temperatur 25-26
o
C. Selanjutnya ditambahkan 50 µ l L-DOPA 3 mgml cacodylate buffer setelah 5 menit, dan
ditambahkan 800 µ l cacodylate buffer. Densitas optikal OD diukur dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 490 nm. Larutan
standar mengandung 100 µ l suspensi haemocyte, 50 µ l cacodylate buffer pengganti tripsin, dan 50 µ l L-DOPA digunakan untuk mengukur background
aktivitas PO pada semua larutan uji.
8
2.3.6 Diferensial Hemosit