IMPLEMENTASI METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PRESTSI BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WONOGIRI

(1)

IMPLEMENTASI METODE P BELAJAR BAH DI SM

LA

Diajukan untuk M Derajad Ahli Mad U

PROGRAM FAKULT

UNIVER

E PERMAINAN DALAM PENINGKATAN P AHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WONOGIRI

APORAN TUGAS AKHIR

Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai adya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret Oleh :

Retno Wahyu Rilliyan C9606060

AM DIPLOMA III BAHASA CHINA LTAS SASTRA DAN SENI RUPA IVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mempelajari bahasa merupakan hal yang penting bagi perkembangan sosial dan kepribadian seorang individu. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetehuan, teknologi dan seni, saat ini Bahasa Mandarin mulai berperan sebagai salah satu bahasa internasional. Di samping berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, Bahasa Mandarin juga dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar bangsa, sosial budaya dan pendidikan, serta pengembangan karir.

Sebagaimana diketahui, bahwa Bahasa Mandarin telah masuk kurikulum Sekolah Menengah Atas. Masuknya bahasa Mandarin ini sebagai salah satu mata pelajaran pilihan bagi siswa SMA maupun sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa yang memilih jurusan/ program bahasa. Bahasa Mandarin, merupakan usaha pemerintah untuk sedini mungkin mengenalkan bahasa Mandarin, mengenal budaya juga kehidupan orang-orang Tiongkok.

Bahasa Mandarin mulai diajarkan di SMA Negeri 1 Wonogiri pada tahun 2006. Sekolah yang merintis menjadi sekolah bertaraf Internasional mengadakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa pendamping Bahasa Inggris. Pada tahun pertama Bahasa Mandarin diajarkan pada kelas XI jurusan IPA maupun IPS. Sedangkan pada tahun kedua diajarkan pada kelas X saja. Dengan berkembangnya Bahasa Mandarin, pada tahun ajaran 2008/2009 bahasa Mandarin diajarkan pada kelas X dan XI di semua program dan jurusan dari program RSBI maupun Reguler, serta kelas Akselerasi.

Proses belajar mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling melengkapi satu sama lain. Metode mengajar


(3)

adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa saat berlangsungnya pengajaran. Selama praktik mengajar menggunakan 4 metode diantaranya adalah Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Lagu, Metode Permainan.

Sedangkan dalam penelitiannya penulis memfokuskan pada metode permainan. Menurut Sudono (2000:1) mengemukakan bahwa “bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang mengahasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan atau imajinasi anak”. Dengan bermain anak bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, anak-anak akan lebih senang dan menjadikan si anak lebih aktif. Sebagaimana dikemukakan oleh Mayke (dalam Sudono, 2000:3)

Hasil belajar dari implementasi metode permainan yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami hambatan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai


(4)

indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku untuk mencapai kecakapan baru yang lebih baik, dipengaruhi motivasi atau dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan tinggi tendahnya prestasi siswa dapat diukur melalui hasil evaluasi belajar. Dalam penelitiaan penulis ingin meneliti bagaimanakah Implementasi Metode Permainan dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Mandarin Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wonogiri.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis mengambil judul “Implementasi Metode Permainan dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Mandarin Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wonogiri”.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian adalah :

1. Bagaimanakah Implementasi Metode Permainan dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Mandarin siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wonogiri?

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam implementasi metode permainan dan bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian


(5)

1. Untuk mengetahui bagaimanakah implemntasi metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Mandarin siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wonogiri.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam penggunaan metode permainan dan memberikan solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Mampu melatih siswa untuk menghafal kosakata, pendengaran, dan kejelasan bicara. b. Meningkatkan prestasi belajar Bahasa Mandarin.

2. Manfaat Praktis

a. Metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Mandarin siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wonogiri.

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian a. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara langsung dilokasi praktik kerja yang bertujuan untuk mendapat gambaran dan data secara akurat.

b. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan wawancara kepada pembimbing, kepala sekolah dan siswa guna mendapatkan informasi secara jelas mengenai praktik bahasa Mandarin. c. Metode Studi Pustaka


(6)

Metode ini dilakukan dengan mempelajari berbagai pustaka yang sesuai dengan tema penelitian maupun buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.

d. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mencantumkan berbagai data sekunder dari tempat Praktik Kerja Lapangan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar Mengajar

Pengajaran mempunyai arti : suatu cara ( perbuatan ) mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran merupakan hal yang berhubungan erat dengan proses belajar mengajar, sehingga dalam pembelajaran tidak bisa dipisahkan hubungan antara guru dengan murid dalam kegiatan di dalam kelas.

Dalam kegiatan belajar mengajar, hubungan antara guru dan murid haruslah bersifat edukatif, hubungan yang diarahkan pada tujuan tertentu yang bersifat mendidik yaitu adanya perubahan tingkah laku yang baru, sehingga keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh adanya guru, murid, dan proses pembelajaran tersebut.

Setiap proses interaksi belajar mengajar selalu ditandai dengan empat unsur yaitu :

1. Tujuan proses pengajaran.

2. Materi atau bahan pelajaran yang akan dibahas.

3. Metode dan alat yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. 4. Penilaian dalam proses belajar mengajar.


(7)

( Nana Sudjana. 1997 )

Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatunya berarti, yaitu setiap pikiran, tindakan dan asosiasi serta sampai sejauh mana guru mengubah lingkungan, prestasi, dan rancangan pengajaran, sejauh itu proses belajar mengajar berlangsung. Belajar mengajar adalah terfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas yaitu interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. ( Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, 2003 ).

B. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini akan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif, dibandingkan dengan guru. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode mengajar yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. ( Suciati dan Prasetya, 2005 )

Proses belajar mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling melengkapi satu sama lain. Masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Tugas guru adalah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Kegiatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung pada tujuan yang akan dicapai, isi proses belajar


(8)

mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode mengajar ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah yang kecil. Ada juga yang tepat digunakan di dalam atau di luar kelas.

Selama praktik mengajar menggunakan 4 metode, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Metode Ceramah

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaanya betul-betul dipersiapkan dengan baik. Metode ini merupakan metode yang sering kita jumpai sehari-hari, terutama dalam proses belajar mengajar. ( Suciati dan Prasetya, 2005 )

Perlu diperhatikan bahwa metode ceramah akan lebih efektif apabila dipadukan dengan metode lain, misalnya tanya jawab, diskusi atau latihan.

Keunggulan metode ceramah :

a. Dapat dipakai siswa yang sudah dewasa b. Dapat dipakai dalam kelompok besar c. Tidak melibatkan terlalu banyak alat bantu

d. Dapat dipakai sebagai penambahan bahan yang dibaca

e. Dapat dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada pelajaran Kekurangan Metode Ceramah :

a. Pembicara harus menguasai pokok pembicaraan.

b. Biasanya metode ceramah kurang menarik perhatian siswa

c. Dapat menimbulkan kejenuhan peserta didik apalagi bila guru kurang menguasai materi pelajaran.


(9)

d. Biasanya guru kurang dapat menilai reaksi siswa. 2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat bersamaan terjadi komunikasi antara guru dengan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, dan sebaliknya. ( Suciati dan Prasetya, 2005)

a. Kelebihan metode tanya jawab 1. Siswa aktif dalam pelajaran

2. Terbuka peluang bagi siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang jelas

3. Perbedaan pendapat antar siswa dapat diketahui, sehingga mudah diarahkan kepada diskusi yang sehat.

4. Tidak banyak menuntut fasilitas b. Kekurangan metode tanya jawab

1. Hampir tidak ada informasi baru yang diperoleh

2. Mudah terpancing untuk menyimpang dari pokok pelajaran

3. Mudah terpengaruh untuk menggunakan jawaban siswa sebagai alat untuk menilai siswa.

4. Tidak semua guru trampil bertanya.


(10)

Metode lagu adalah metode yang sangat efektif untuk diterapkan dalam pengajaran anak usia dini khususnya TK. Tetapi metode ini juga dapat diterapkan untuk anak SMA. Metode ini biasanya digunakan dalam mata pelajaran bahasa asing.

Metode lagu diterapkan menggunakan dua cara yaitu : a. Secara Lisan

b. Menggunakan kaset dan diiringi dengan gerakan tari.

Manfaat lagu di anak SMA antara lain : anak termotivasi untuk belajar bahasa dengan lebih baik, anak dapat belajar melafalkan juga mampu menyimak dalam suasana gembira. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain : kondisi anak, kondisi guru, kondisi lingkungan.

Media yang digunakan dalam penerapan metode lagu adalah kaset dan tape recorder. Adapun manfaat metode lagu dalam pengajaran bahasa Mandarin antara lain : a. Mampu menghafal materi Bahasa Mandarin dengan cepat dan mudah.

b. Dapat menyimak kosakata yang terdapat dalam lirik lagu. c. Meningkatkan motivasi belajar Bahasa Mandarin.

d. Siswa dapat belajar dengan baik dalam suasana yang gembira. 4. Metode Permainan

Menurut Sudono (2000:1) mengemukakan bahwa “bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang mengahasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan atau imajinasi anak”

Dengan bermain anak bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, anak-anak akan lebih senang dan menjadikan si anak lebih aktif. Sebagaimana dikemukakan oleh Mayke (dalam Sudono, 2000:3) “belajar dengan bermain akan memberi kesempatan


(11)

kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi serta mempraktekanya”

Arief Sadiman (2002:79) Permainan dapat dipakai untuk mempraktikan membaca dan menghitung sederhana. Tujuan pemberantasan buta aksara dan buta angka untuk orang dewasa atau pelajaran membaca, menulis permulaan serta matematika adalah yang lazim dikaikan dengan permainan. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya memberi kebebasan kepada setiap anak dididknya untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran mereka. Sebaiknya guru juga memberi kebebasan sesuai dengan sifat alami anak sehingga dalam mengembangkan kreativitasnya anak tidak merasa takut untuk berbeda dengan gurunya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode permainan yang dimaksud adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan untuk menjelaskan konsep abstrak dalam Matematika yang lebih menyenangkan (mencegah ketakutan siswa terhadap pelajaran Matematika) agar siswa lebih paham dan lebih lama mengingatnya.

Metode permainan bahasa merupakan metode yang menggunakan permaianan kata antara lain tebak kata, acak kata dan komunikata. Metode ini dapat diterapkan dari jenjang SD sampai SMA. Untuk penyampaianya disesuaikan tingkat jenjang sekolah ataupun usia.

Langkah-Langkah Penyajian

Dalam menerapkan metode permainan ada beberapa hal yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :

Siapkan materi yang akan disampaikan. 1.Siapkan bahan ajar yang dibutuhkan.


(12)

2.Siapkan kata kunci yang akan dipertanyakan. a. Tebak Kata

1.Kondisikan anak. 2.Sampaikan materi.

3.Berikan pertanyaan ke murid.

4. Sebelum ada anak yang mampu menjawab, berikan pertanyaan dengan menyebutkan ciri-ciri atau yang kata mendekati kata kunci.

- Kelebihanya : anak akan mempunyai kekayaan bahasa.

- Kekuranganya : memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan. b. Acak Kata

1. Kondisikan anak. 2. Sampaikan materi.

3. Berikan pertanyaan secara acak dan biarkan anak yang menyusunya.

c. Komunikata

1.Kondisikan anak. 2.Sampaikan materi.

3. Untuk kelas yang jumlahnya kurang dari 20, boleh tempat dududknya berbentuk U, dan bisikan salah satu pengertian ke telinga murid yang paling ujung dan terus dibisikkan sampai ke murid ujung yang satu lagi. Setelah sampai ke murid paling ujung, guru menanyakan apa yang dibisikkan temanya.


(13)

4. Untuk kelas yang muridnya lebih dari 20 boleh dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ketua tiap kelompok diberi kalimat yang berbeda untuk disampaikan ke anggotanya. Setelah semua anggota dibisikkan. Tanya anggota yang palian akhir dibisikan. Kelompok yang benar jawabanya diberi poin.

- Kelebihanya : melatih kekuatan hafalan, pendengaran, dan kejelasan bicara. - Kekuranganya : memerlukan waktu yang lama.

C. Prestasi Belajar

1. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai anak dalam periode tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa presatasi belajar merupakan hasil pengusasaan pengetahuan dan ketrampilan setelah adanya proses pembelajaran berupa simbul yang diperoleh melalui proses evaluasi hasil belajar.

2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:

a. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar) 1). Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek batuk dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah


(14)

untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik.

2). Intelegensi dan Bakat

Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegansi tinggi saja atau bakat saja.

3). Minat dan Motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong.

4). Cara belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang.


(15)

b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar) 1). Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

2). Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar.

4). Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.

5). Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar.


(16)

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom dalam Catharina Tri Ani (2006:7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti menginggat, memahami, menerapkan, menganalisa sintesis dan evaluasi.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan, penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.

3) Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan-gerakan refleks keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual, kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenaan dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretative.

Sedangakan Gagne dan Briggs dalam Nashar mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 5 yaitu :


(17)

a. Keterampilan intelektual ( intellectual skills)

Keterampilan intelektual merupakan kemampuan yang membuat individu kompeten. Kemampuan ini bertentangan mulai dari kemahiran bahasa sederhana seperti menyusun kalimat sampai pada kemahiran teknis maju, seperti teknologi rekayasa dan kegiatan ilmiah. Keterampilan teknis itu misalnya menemukan kekuatan jembatan atau memprediksi inflasi mata uang.

b. Strategi Kognitif (Cognitive Strateggies)

Strategi kognitif merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berfikir seseorang. Misalnya, kemampuan mengendalikan perilaku ketika membaca yang dimaksudkan untuk belajar dan metode internal yang digunakan untuk memperoleh inti masalah. Kemampuan yang berada di dalam strategi kognitif ini digunakan oleh pembelajar dalam memecahkan masalah secara kreatif

c. Informasi verbal (Verbal Information)

Informasi verbal merupakan kemampuan yang diperoleh pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Pembelajar umumnya telah memiliki memori yang umumnya digunakan dalam bentuk informasi, seperti nama bulan, hari, minggu, bilangan, huruf, kota, negara, dan sebagainya. Informasi verbal yang dipelajari di situasi pembelajaran diharapkan dapat diingat kembali setelah pembelajar menyelesaikan kegiatan pembelajar.


(18)

Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf atau otot. Pembelajar naik sepeda, menyetir mobil, menulis halus merupakan beberapa contoh yang menunjukkan keterampilan motorik. Dalam kenyataannya, pendidikan di sekolah lebih banyak menekankan pada fungsi intelektual dan acapkali mengabaikan keterampilan motorik, kecuali untuk sekolah teknik.

e. Sikap (Attitudes)

Sikap merupakan kecenderungan pembelajaran untuk memilih sesuatu. Setiap pembelajar memiliki sikap terhadap berbagai benda, orang dan situasi. Efek sikap ini dapat diamati dari reaksi pembelajar (positif atau negatif) terhadap benda, orang, ataupun situasi yang sedang dihadapi.

4. Pengukuran Hasil belajar

Pengukuran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran, artinya keputusan (judgement) yang harus ada dalam setiap evaluasi berdasar data yang diperoleh dari pengukuran. Untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa, dilakukan pengukuran tingkat pencapaian siswa. Dari hasil pengukuran ini guru memberikan evaluasi atas keberhasilan pengajaran dan selanjutnya melakukan langkah-langkah guna perbaikan proses belajar mengajar berikutnya.

Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:

1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.


(19)

2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. 3) Untuk keperluan bimbingan konseling.

4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif maupun sumatif adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran. Menurut Darsono (2000, 110-111) pengumpulan informasi hasil belajar dapat ditempuh melalui dua cara yaitu:

1) Teknik Tes

Teknik tes biasanya dilakukan di sekolah-sekolah dalam rangka mengakhiri tahun ajaran atau semester. Pada akhir tahun sekolah mengadakan tes akhir tahun. Menurut pola jawabannya tes dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: tes objektif, tes jawaban singkat, dan tes uraian.

2) Teknik Non Tes

Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil belajar dapat juga dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket. Teknik non tes lebih banyak digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.


(20)

ISI

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Visi Misi

Visi : Mulia dalam budi pekerti, unggul dalam prestasi, bernuansa seni budaya yang tinggi.

Misi :

a. Mengoptimalisasikan substansi dan pelaksanaan mata pelajaran yang relevan dengan budi pekerti.

b. Mewujudkan tatanan dan iklim sosial budaya dunia pendidikan yang dikembangkan sebagai lingkungan pendidikan yang memancarkan akhlak mulia serta moral yang luhur.

c. Optimalisasi layanan PBM serta pengembangan IPTEK.

d. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. e. Mengembangkan nilai-nilai seni budaya yang sesuai dengan kepribadian bangsa

Indonesia.

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok yang terkait dengan sekolah.

2. Kondisi Fisik

SMA Negeri 1 Wonogiri merupakan sekolah terfavorit di wilayah kota Wonogiri. Sekolah ini terletak di Jalan Perwakilan No. 24 Giripurwo, Wonogiri, 57612, Telp (0273)321512, Faximile (0273)325777, Email : SMAN1-WNG@Yahoo.com, Website : http://sman1wng.sch.id. SMA Negeri 1 memiliki 1 kelas Akselerasi, 4 kelas RSBI, 21 kelas Reguler, 3 ruang Laboratorium IPA, 3 ruang laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, 2


(21)

ruang Laboratorium Bahasa, 1 ruang Laboratorium Multimedia, 1 ruang Laboratorium Komputer, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang Serbaguna,1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Guru, 1 ruang BP/BK, 1 ruang Tata Usaha.

SMA Negeri 1 Wonogiri terletak di daerah strategis yaitu dekat pusat pemerintahan dan jalur utama sehingga mudah dijangkau. Seiring berjalannya waktu SMA Negeri 1 Wonogiri di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Bapak Drs Mulyadi, M.T terus berbenah diri dalam meningkatkan inputnya, dan output (lulusan), serta membangun citra sekolah yang berdedikasi tinggi.

Berbagai kegiatan Ekstrakukikuler ada di sekolah ini apalagi di dukung dengan fasilitas yang memadai. Kegiatan Ekstrakukikuler yang ada di SMA Negeri 1 Wonogiri antara lain : Purna Caraka Muda (PCM), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), KIR Dimensi, English Club of SMANSA (ECSA), Palang Merah Remaja (PMR), Pencinta Alam (PA), Pramuka, Teater TENJI, Seni Lukis, Seni Karawitan.

Jumlah siswa yang cukup banyak tentunya mencerminkan berbagai macam potensi, bakat, dan minat yang berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut sekolah terus menerus meningkatkan fasilitas penunjang yang lebih baik.

Secara umum sarana dan prasarana (fasilitas) penunjang KBM yang telah tersedia relatif memadai antara lain :

a. Laboratorium pembelajaran. Terdapat alat-alat seperti LCD, TV/Audio, Komputer, Layar, Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium Multimedia.


(22)

c. Kegiatan Ekstrakulikuler meliputi Purna Caraka Muda (PCM), KIR Dimensi, Palag Merah Remaja (PMR), Pencinta Alam (PA), English Club of SMANSA (ECSA), Teater TENJI, dan yang lain memerlukan sarana dan prasarana penunjang demi menjamin kelancaran kegiatan.

d. Ruang Kesehatan Sekolah (UKS) 3. Kondisi Non Fisik

Jumlah Guru dan Karyawan sudah cukup memadai sesuai dengan job descriptionnya. Jumlah tenaga pendidiknya ada 74 orang termasuk Kepala Sekolah dan Karyawannya sebanyak 16 orang. Rata-rata Guru bependidikan Strata satu (S1) sedangkan Karyawan berpendidikan Strata Satu (S1),D3 dan ada juga dari lulusan SMK dan SMU.

B. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

1. Observasi Kelas

Sebelum kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilakukan observasi terlebih dahulu ke SMA Negeri 1 Wonogiri untuk melihat situasi dan permasalahan dari lembaga yang bersangkutan, sehingga program yang akan dilaksanakan nantinnya sesuai kebutuhan dari sekolah dan dapat bermanfaat pula bagi sekolah tersebut. Selain itu observasi lapangan juga dimaksudkan untuk mengetahui potensi dari sekolah yang belum diberdayakan dan dapat dikembangkan sehingga nantinnya dapat dijadikan sebagai program Praktik Kerja Lapangan yang mengampu dan mengacu pada kemampuan yang dimiliki peserta Praktik Kerja Lapangan. Hasil kegiatan observasi tersebut adalah:


(23)

a. Sebelum pelaksanaan belajar dan mengajar, maka setiap guru diwajibkan untuk membuat Perangkat Pembelajaran yaitu Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan silabus dengan berpatokan pada kurikulum yang ada dan digunakan.

b. Proses Pembelajaran 1. Membuka pelajaran

Setiap hari proses Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pada pukul 07.00 WIB. Murid sebelum memulai pelajaran berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Penyajian Materi

Didalam penyajian materi guru menjelaskan dengan sistematis tentang materi yang diberikan dan sesuai dengan silabus dan Rencana Pembelajaran.

3. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan di dalam kelas Reguler menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa, sedangkan kelas RSBI menggunakan bahasa Indonesia, dan Inggris, akan tetapi dalam penggunaan bahasa secara keseluruhan baik.

4. Penggunaan Waktu

Waktu yang digunakan sesuai dengan jam pelajaran dan efektif sehingga diharapkan siswa tetap tertib.

5. Gerak

Dalam penyajian materi guru keliling untuk melihat aktivitas yang dilakukan siswa

6. Cara Memotivasi Siswa

Untuk membuat siswa semangat guru selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa sehingga siswa mempunyai motivasi untuk belajar.


(24)

7. Teknik Bertanya

Dalam memberikan pertanyaan terlebih dahulu bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi. Baik siswa paham maupun belum paham guru bertanya kepada siswa materi yang telah diberikan.

8. Teknik Penguasaan Kelas

Dalam teknik penguasan kelas, guru melakukan tindakan yang komprehensif sehingga terjadi kesepakatan antara guru dan siswa.

9. Penggunaan Media

Media yang digunakan adalah benda-benda yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.

10.Bentuk dan Cara Evaluasi

Evaluasi yang digunakan adalah ulangan harian dengan prosedur penilaian yang telah ditetapkan oleh Guru.

11.Penutupan Pelajaran


(25)

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) I

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri

Mata pelajaran : Bahasa Mandarin Kelas/ Semester : X/ 2

Standar Kompentensi : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang sekolah.

Kompetensi Dasar : 1. Mengidetinfikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.

2. Membaca nyaring Hanyu Pingyin maupun Hanzi( kata,frasa,atau kalimat) dalam wacana tulis sederhana dengan tepat.

Indikator : KD 1 : - Menentukan bentuk wacana tulis. - Memilih tema wacana tulis.


(26)

KD2 : - Melafalkan kata/ frase/ kalimat dengan tepat. - Membaca nyaring kata, frase, kalimat dengan

intonasi dan lafal yang tepat. Alokasi waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan pertama )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :

· Memahami bagian-bagian dari sekolah.

· Dapat menyebutkan benda-benda yang ada di dalam sekolah dalam bahasa Mandarin.

B. MATERI PEMBELAJARAN 学校

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

D. PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Pembukaan , perkenalan

· Memperkenalkan diri

· Mencatat kehadiran siswa (absensi) b. Pembahasan

· Membaca shengci ( kosakata baru) yang ada di dalam buku

· Menjelaskan shengci ke dalam contoh kalimat

· Membaca wacana lisan berbentuk paparan yang berisi tentang sekolah

· Menterjemahkan isi bacaan

· Mengadakan tanya jawab seputar bacaan c. Latihan

menit

40 menit

10 menit 10 menit


(27)

· Menyuruh murid untuk membaca secara berkelompok

· Menyuruh beberapa murid untuk maju ke depan membaca bacaaan

d. Penutup

· Shijian dao le shuo zaijian

15 menit

5 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

· Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. Materi dari buku lain yang dapat menunjang

· Media : White board dan perlengkapannya

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan


(28)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) II

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Kelas/Semester : X / 2

Standar Kompetensi : Memahami wacana tulis berbentuk paparan sederhana tentang kehidupan sekolah.

Kompetensi dasar : - Mengidentifikasi tata bahasa mengenai partikel 的.

- Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana yang menggunakan partikel 的 secara tepat.

Indikator : KD 1 : - Menentukan informasi mengenai partikel 的 yang mempunyai arti “yang”.

- Menentukan informasi mengenai partikel 的 yang menyatakan kepemilikan.

KD 2 : - Menentukan bentuk wacana tulis. - Memilih tema wacana tulis. Alokasi waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan kedua )


(29)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Memahami wacana dengan baik serta memahami tata bahasa

2. Memahami pengguanaan的yang mempunyai arti “ yang ” danmenerapkannya kedalam kalimat.

3. Memahami penggunaan 的yang menyatakan kepemilikan.

B. MATERI PEMBELAJARAN

Partikel 的

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah 2. Lagu

D. PROSES PEMBELAJARAN


(30)

a. Pembukaan :

· Mencatat kehadiran siswa ( absensi )

· Menentukan tema yang akan dibahas b. Pembahasan :

· Menjelaskan tata bahasa de kedalam contoh-contoh

· Membaca wacana tentang kehidupan sekolah, yang didalamnya terdapat tata bahasa partikel 的

· Menterjemahkan wacana tentang kehidupan sekolah

· Menyanyikan lagu Lao Shu Ai Da Mi, serta menerjemahkan lagunya.

c. Pelatihan:

· Menenterjemahkan dari kalimat Indonesia ke kalimat Mandarin yang masih berhubungan dengan partikel 的.

d. Penutup :

· “ Shijian dao le shuo zaijian”

5 menit

15 menit

30 mnit

35 menit

5 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

- Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. Materi dari buku lain yang dapat menunjang - Media : 1. White board dan perlengkapan

2. MP3


(31)

Penugasan 1. Namnya Mila. 2. Apakah itu bukumu? 3. Guru Bahasa Inggris kami.

2. Tuan itu adalah kepala sekolahku. 3. Rumah Susi sangat bagus.

4. Murid yang baik.

5. Ayah membeli televisi yang baru. 6. Dia adalah teman sekolahku. 7. Sepasang sepatu yang lama.

8. Kemarin ibu memberi adikku ( L ) sweater yang baru. 9. Komik Naruto itu adalah milikku.

10.Sepeda ini bukan milik David.

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan

(Retno Wahyu Rilliyan)


(32)

(RPP) III

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Kelas/ Semester : X / 2

Standar Kompetensi : Memahami wacana tulis berbentuk paparan sederhana tentang kehidupan sekolah.

Kompetensi dasar : 1. Menentukan arah mata angin 2. Mengidentifikasi tata letak sekolah.

Indikator : KD 1 : - Menentukan informasi umum mengenai arah mata angin. - Menentukan informasi letak kanan, kiri, atas, bawah,

depan, belakang.

KD 2 : Menentukan informasi tata letak sekolah ke dalam denah. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan ketiga)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Memahami arah mata angin dalam Bahasa Mandarin 2. Memahami posisi ruangan dalam Bahasa Mandarin

3. Mampu menjelaskan tata letak ruangan kedalam Bahasa Mandarin.

B. MATERI PELAJARAN

方向

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya Jawab


(33)

Kegiatan Pembelajaran Waktu a. Pembukaan :

1. Mencatat kehadiran siswa ( absensi) 2. Bertegur sapa dengan Bahasa Mandarin b. Pembahasan :

· Preview partikel 的

· Menjelaskan arah mata angin dan posisi.

· Menentukan letak-letak ruangan ke dalam Bahasa Mandarin.

· Menjelaskan tata letak ruangan dalam sebuah denah. c. Pelatihan :

· Menginformasikan tata letak kedalam Bahasa Mandarin secara bergantian.

d. Penutup :

· Memberikan pekerjaan rumah untuk membuat denah tempat duduk dan memberi keterangan minimal sepuluh kalimat.

· “ Shijian dao le shuo zaijian”

5 menit

10 menit

45 menit

20 menit

10 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN :

· Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. Materi dari buku lain yang dapat menunjang

· Media : White Board dan perlengkapannya, kertas

F. PENILAIAN

Penugasan :

· Memberikan pekerjaan rumah untuk membuat denah tempat duduk dan memberi keterangan minimal sepuluh kalimat.


(34)

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan

(Retno Wahyu Rilliyan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) IV


(35)

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri Kelas/ Semester : X / 2

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk paparan tentang kehidupan sekolah

Kompetensi Dasar : Menentukan informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis.

Indikator : - Menentukan informasi umum dari wacana tulis

- Menentukan informasi tertentu. kata kunci dari wacana tulis Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan keempat )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Menerjemahkan bacaan/ wacana dengan baik.

2. Memahami dengan baik kosakata yang telah dipelajari.

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. 学校

2. 我们几点上课

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah 2. Permainan

D. PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Pembukaan

· Mencatat kehadiran siswa ( absensi )


(36)

· Bertegur sapa dengan murid dengan bahasa Mandarin b. Pembahasan

· Menterjemahkan bacaan yang di dalamnya terdapat partikel 的

· Menggabungkan huruf Hanzi menjadi kosakata yang baru, yang terdapat dalam bagian

· Menyanyikan dan menyanyikan lagu Lao Shu Ai Da Mi sebagai selingan.

c. Penutup :

· Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

· “ Shijian dao le shuo zaijian”

30 menit

25 menit

20 menit

10 menit

E. SUMBER DAN MATERI

· Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. 华语

· Media : White board dan perlengkapannya

F. PENILAIAN

Mencari beberapa kata yang telah dipelajarai dari hanzi yang sudah tersedia dalam tabel. Minimal 15 kosakata! Tuliskan hanzi, pinyin beserta artinya.


(37)

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan

(Retno Wahyu Rilliyan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) V

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Kelas/Semester : X / 2

Standar Kompetensi : Memahami wacana tulis berbentuk paparan sederhana tentang kehidupan sekolah.


(38)

Kompetensi Dasar : 1. Mengungkapkan informasi secara tertulis mengenai penggunaan 的 2. Mengungkapkan informasi secara tertulis mengenai arah mata

angin

Indikator : KD1: -Memahami penggunaan 的 yang berarti “ yang ”

-Memahami penggunaan 的yang menyatakan kepemilikan KD2: Mampu menentukan arah suatu benda atau tempat

Alokasi waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan kelima )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Dapat memahami partikel 的dan menerapkannya ke dalam kalimat. 2. Mampu menjelaskan tata letak ruangan-ruangan yang ada di sekolah.

B. MATERI PEMBELAJARAN

方向

C. METODE PMBELAJARAN

1. Ceramah

D. PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Pembukaan :

· Bertegur sapa dengan para siswa menggunakan Bahasa Mandarin

· Mencatat kehadiran siswa b. Kegiatan Inti

· Ulangan

5 menit

60 menit 15 menit


(39)

· Menjelaskan warna dengan media origami c. Penutup:

· Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai pembahasan

· Shijian dao le shuo Zaijian

10 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

· Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. 华语

· Media : White board dan perlengkapannya Kertas Origami

F. PENILAIAN

Pengambilan nilai Ulangan harian.

汉语考试

I.Terjemahkan kalimat berikut ke dalam Bahasa Mandarin menggunakan Hanzi dan Pinyin! 1. Temannya adalah orang China

2. Rumah yang bagus.

3. Nyonya itu adalah guru Bahasa Indonesia kami. 4. Sekolahku yang baru.


(40)

II. Perhatikan denah di bawah ini, buatlah keterangan sebanyak 10 kalimat (a) 4 kalimat menggunakan 东,南,西,北, (b) 2 kalimat menggunakan 中间 dan (c) 4 kalimat menggunakan 左,右,前,后.

北 东 南 西

电脑 老师

diannao laoshi

张东 李娜 王兰 木木

duoduo lina wanglan mumu

多多 苏西 玛丽 丁力婆

duoduo suxi mali dinglipo

刘京 王小云 田芳 周军

liujing wangxiaoyun tianfang zhoujun

米拉 哈三 美丽 米米

mila hasan meili mimi

衣柜 īì

左 右

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan

(Retno Wahyu Rilliyan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) VI

SMA/MAN : SMA Negeri 1 Wonogiri

Kelas/ Semester : X / 2

Standar Kompetensi : Memahami wacana tulis berbentuk paparan sederhana tentang kehidupan sekolah


(41)

Kompetensi Dasar : 1. Menentukan informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis.

2. Memperoleh informasi umum,informasi tertentu dan atau secara rinci dari wacana tulis sederhana.

Indikator : KD 1 : - Menentukan bentuk wacana tulis - Memilih wacana tulis

KD 2 : - Menentukan informasi umum dari wacana tulis - Menentukan informasi rinci dari wacana tulis Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan keenam )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Memahami isi bacaan

2. Memperoleh informasi dari bacaan 3. Mampu menterjemahkan isi bacaan

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. 我们都很喜欢学习汉语

2. 放学了

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Pembukaan

· Mencatat kehadiran siswa ( absensi )

· Bertegur sapa dengan murid dengan Bahasa Mandarin

b. Pembahasan

· Menenjelaskan beberapa kosakata baru yang belum


(42)

pernah dipelajari pada

bacaan我们都很喜欢学习汉语

· Membaca dan menterjemahkan pada bacaan tersebut.

· Menjelaskan beberapa kosakata baru yang belum pernah dipelajari pada bacaan放学了

· Membaca dan menterjemahkan secara bersamaan pada bacaan tersebut.

c.Penutup :

· Mengucapkan kata-kata perpisahan kepada siswa-siswi.

· “ Shijian dao le shuo Zaijian”

15 menit

15 menit

20 menit

15 menit

20 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

a. Sumber : 1. 学习汉语很容易

2. 华语

b. Media : White board dan perlengkapannya.

Wonogiri, 15 Februari 2009

Praktikan

(Retno Wahyu Rilliyan)

3. Jadwal PKL dan Materi

Dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Wonogiri peneliti mengajar 6 kali pertemuan disetiap kelasnya, 5 pertemuan untuk memberi materi, 1 kali pertemuan untuk ulangan. Perincianya adalah sebagai berikut :


(43)

Tabel 1

Daftar Jadwal PKL Beserta Materi Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMA Negeri 1 Wonogiri

No Hari, Tanggal Materi Kelas Jam

1 Rabu, 25 Februari 2009 学校 X.5 3, 4

X.2 5, 6

2 Kamis, 26 Februari 2009 X.4 1, 2

学校 X.3 4, 5

X.1 6, 7

3 Jum'at, 27 Februari 2009 学校 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

4 Sabtu, 28 Februari 2009 学校 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4

5 Rabu, 4 Maret 2009 Partikel 的 X.5 3, 4

X.2 5, 6

6 Kamis, 5 Maret 2009 X.4 1, 2 Partikel 的 X.3 4, 5

X.1 6, 7

7 Jum'at, 6 Maret 2009 Partikel 的 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

8 Sabtu, 7 Maret 2009 Partikel 的 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4 9 Rabu, 11 Maret 2009 方向 X.5 3, 4

X.2 5, 6

10 Kamis, 12 Maret 2009 X.4 1, 2

方向 X.3 4, 5

X.1 6, 7

11 Jum'at, 13 Maret 2009 方向 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

12 Sabtu, 14 Maret 2009 方向 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4 13 Rabu, 18 Maret 2009 我们几点上课 X.5 3, 4

X.2 5, 6

14 Kamis, 19 Maret 2009 X.4 1, 2

我们几点上课 X.3 4, 5

X.1 6, 7

15 Jum'at, 20 Maret 2009 我们几点上课 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

16 Sabtu, 21 Maret 2009 我们几点上课 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4


(44)

17 Rabu, 25 Maret 2009 考试,颜色 X.5 3, 4

X.2 5, 6

18 Kamis, 26 Maret 2009 X.4 1, 2

考试,颜色 X.3 4, 5

X.1 6, 7

19 Jum'at, 27 Maret 2009 考试,颜色 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

20 Sabtu, 28 Maret 2009 考试,颜色 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4

21 Rabu, 1 April 2009 我们都很喜欢学习汉语 X.5 3, 4

X.2 5, 6

22 Kamis, 2 April 2009 X.4 1, 2 我们都很喜欢学习汉语 X.3 4, 5

X.1 6, 7

23 Jum'at, 3 April 2009 我们都很喜欢学习汉语 X.RSBI 3 1, 2

X.6 3, 4

24 Sabtu, 4 April 2009 我们都很喜欢学习汉语 X.RSBI1 1, 2 X.RSBI2 3, 4

Namun beberapa kegiatan secara rinci sebagai berikut : a. Rabu, 25 februari 2009

Pada hari pertama saya memasuki kelas X.5, sebelum saya melaksanakan PKL terlebih dahulu saya melihat Ibu Anis Rofi’ah, Am.d mengajar. Kemudian saya diberi izin untuk memperkenalkan diri. Saya menjelaskan seputar identitas diri dengan Bahasa Mandarin, ada dari beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan seputar identias saya, guru mereka menyuruh bertanya dengan Bahasa Mandarin,

misalnya “ 你的手机是号码多少?” , “ 你有没有爱人?” , “

你学习在哪儿?”Saat itu anak-anak begitu antusias mengikuti proses belajar mengajar. Kelas berikutnya, penulis mengajar X.2. Di kelas ini praktikan mengajar dari pembukaan hingga penutup, dan didampingi oleh guru pembimbing PKL.


(45)

b. Jum’at, 6 Maret 2009

Pertemuan kedua di kelas X.R.3, praktikan menjelaskan partikel 的 menjelaskanya secara rinci ke dalam kalimat. Dan sebagai laihan, siswa-siswi disuruh untuk menerjemahkan dari kalimat Indonesia menjadi kalimat Mandarin

yang di dalamnya mengandung partikel的. Dalam mengerjakan latihan ini ada dari beberapa anak yang menuliskan susunan kalimatnya terbalik-balik. Sebagian anak masih merasa kesusahan menerjemahkan dalam kalimat Mandarin dan sebagai selingan, untuk menghilangkan rasa jenuh anak-anak saya menyanyikan lagu Lao Shu Ai Da Mi, serta menterjemahkanya secara keseluruhan. Merekapun begitu antusias dan kembali bersemangat untuk belajar Bahasa Mandarin.

c. Rabu, 11 Maret 2009

Pertemuan ketiga di kelas X.5 kelas ini termasuk kelas Reguler yang cukup aktif. Mereka mempunyai semangat yang cukup tinggi. Kali ini praktikan

mengulas pekerjaan minggu lalu mengenai partikel 的. Memperbaiki kesalahan– kesalahan dalam pengerjaan soal. Praktikan memberi kesempatan siswa untuk bertanya, setelah itu baru melanjutkan untuk menjelaskan materi yang baru. Materi kali ini menjelaskan arah mata angin dan posisi. Terlebih dahulu praktikan menjelaskan kosakata dan memberikan contoh penggunaanya dalam menentukan posisi sebuah ruang di sekolah. Setelah cukup paham saya memberikan pertanyaan kepada siswa dimanakah posisi salah satu temannya. Sebagai latihan anak-anak diberi PR untuk mengambarkan denah tempat duduk, dan memberikan keterangan minimal 10 kalimat.


(46)

d. Jum’at, 20 Maret 2009

Pada pertemuan keempat, praktikan mempersiapkan ulangan untuk

minggu depan, dengan materi partikel的 dan arah mata angin. Sebagai latihan siswa-siswi diberi tugas untuk membubuhkan pinyin pada bacaan yang hanya ada hanzinya saja serta menterjemahknanya. Bacaan tersebut berisi tentang kehidupan di sekolah yang mengandung unsur partikel的. Dari sini saya menemukan bahwa anak-anak sering kali masih bingung dalam menentukan shengdiao. Mereka harus mencari kembali satu per satu kosakata yang belum mereka hafal. Setelah anak-anak selesai mengerjaknnya. Saya memberikan selingan permainan kata. Saya menuliskan 17 hanzi, kemudian huruf-huruf tersebut dirangkai secara bervariasi membentuk kosakata. Variasi dari 17 hanzi itu bisa ditemukan lebih dari 25 kosakata yang memiliki arti. Dalam pengerjaanya laoshi menyuruh menuliskan secara lengkap dari hanzi, pinyin hingga artinya. Sebagai motivasi saya memberikan batasan minimal 15 kosakata, dan bagi anak yang bisa menemukan lebih dari 15 kosakata, dijanjikan akan mendapat nilai lebih. Merekapun berlomba-lomba untuk merangakai sebanyak mungkin.

e. Rabu, 25 Maret 2009

Minggu ini adalah saat pengambilan nilai ulangan harian. Bentuk soal

materi partikel的 menerjemahkan dari kalimat Indonesia ke kalimat Mandarin., sedangkan untuk soal materi arah mata angin, anak-anak menjelaskan denah ruang kelas. Seusai ulangan masih ada sisa waktu, saya pergunakan untuk menjelaskan materi baru mengenai warna. Dalam menjelaskan warna praktikan menggunakan


(47)

media kertas origami supaya anak-anak lebih mudah untuk mengingatnya. Saya lihat anak-anak cukup antusias dalam menerima materi baru meski setelah ulangan harian.

f. Rabu, 1 April 2009

Pertemuan keenam merupakan pertemuan di kelas untuk terakhir kalinya. Praktikan memberikan 2 buah bacaan pendek. Bacaan pertama

berjudul我们都很喜欢学习汉语bacaan kedua berjudul放学了. Menjelaskan beberapa kosakata yang belum pernah mereka pelajari membaca secara bersama-sama dan mengartikannya.

20 menit sebelum pelajaran berakhir saya pamitan pada anak-anak karena waktu PKL telah berakhir dan saya meminta mereka untuk menuliskan pesan dan kesan selama saya mengajar.

C. Evalusi Pembelajaran

Metode permainan yang digunakan dalam praktik kali ini ada dua diantaranya adalah permainan kata dan permainan angka permainan kata yang digunakan yaitu mencari dan menggabungkan 2 huruf hanzi atau lebih menjadi satu arti, kemudian menerjemahkanya dalam bahasa Indonesia. Huruf hanzi sudah tersedia dalam tabel. Hasil penggabunganya minimal 15 nomor. Sebagai penyemangat penulis menjanjikan akan memberikan nilai lebih pada siswa yang mampu menemukan lebih dari 15 nomor.

Dari sini siswa dapat termotivasi untuk memahami kosakata dalam satu rangkaian dan menghafalkan kosakata. Dengan cara ini dapat menumbuhkan daya kreativitas siswa.


(48)

Mereka dapat belajar dengan rileks dan terjadi perlombaan untuk menemukan kosakata yang lebih banyak dari batas yang ditentukan dalam mengerjakan tugas dalam bentuk permainan ini. Ternyata metode ini mampu meningkatkan motivaisi belajar siswa. mampu meningkatkan siswa dalam belajar bahasa Mandarin.

Sedangkan adalah permainan angka. Permaian angka yang berjalan saat praktik merupakan suatu permainan yang berupa penjumlahan dalam bahasa Mandarin. Kata kunci

dari permainan ini adalah 一

加jiā。。。(1+….), dan hasil dari penjumlahan ini berarti peserta yang mendapat giliran untuk melemparkan pertanyaan kepada peserta lain. Permainan ini diawali dengan guru menyuruh berhitung secara urut dengan bahasa Mandarin, angka pertamanya dimulai dari guru dan diakhiri oleh siswa yang duduknya paling belakang. Guru sebagai ketua, pengendali sekaligus sebagai peserta permainan. Bagi siswa yang mendapat bagian tetapi tidak bisa menjawab dalam waktu yang ditentukan atau siswa yang seharusnya tidak mendapat bagian tetapi malah melemparkan jawaban kepada teman yang lain maka mereka akan diberi hukuman. Contoh langkah-langkah permainan : 1. Guru menyuruh berhitung secara urut dengan bahasa Mandarin, angka pertamanya

dimulai dari guru dan di akhiri oleh siswa yang duduknya paling belakang. 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta lain.

3. Peserta yang mendapatkan pertanyaan harus memberikan pertanyaan kepada peserta lain, dengan catatan dia tidak boleh menyebutkan angka urutnya/ hasil penjumlahan dari pertanyaan tersebut.

4. Peserta yang mendapat giliran berikutnya, apabila tidak dapat menjawab pertanyaan dalam hitungan yang ditentukan dia akan mendapat hukuman sebagai konsekuensinya.


(49)

5. Kemudian pelempar pertanyaan dikembalikan pada ketua permainan. Sang ketua akan memberikan pertanyaan selanjutnya.

6. Bagi peserta yang seharusnya tidak mendapat bagian pada pertanyaan itu berarti dia juga melanggar peraturan maka akan mendapat hukuman.

7. Dalam permainan ini dicari lima orang siswa yang mendapatkan hukuman, apabila sudah mencukupi maka permainan diakhiri.

8. Bagi peserta yang mendapat hukuman diminta untuk berdiri di depan kelas dan menjalani hukumanya.

9. Setiap peserta yang mendapat hukuman harus mengucapkan sebuah kalimat. Memilih

salah satu dari 我

hěn

可kě爱ài,我wǒh很ěnpiào漂liang亮 atau我

hěn

shuài

. Saat mengucapkan kalimat

tersebut mereka harus sambil bergaya.

Permainan ini mampu meningkatkan konsentrasi siswa dan berfikir lebih cepat dalam suasana gembira, dengan satu permainan mereka dapat berlatih menyimak, berbicara, menghafal angka dalam satu waktu. Para siswa yang mengikuti permainan ini begitu riang dan bersemangat dalam pelajaran Bahasa Mandarin. Seakan-akan mereka tidak mau menghentikan permainan ini.

Dengan penggunaan metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar Bahasa Mandarin. Dengan metode ini siswa tidak hanya enjoy dalam belajar tapi mereka juga kreatif dan berusaha berfikir lebih cepat serta dapat menghafal kosakata dengan lebih mudah. Hasil penggunaan metode permainan berpengaruh terhadap hasil nilai. Berikut ini dafsar nilai dari masing-masing kelas yang saya ampu:

Tabel 2.1


(50)

No Nama Siswa L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Aini Nindyaresmi P 85 80 85 250 83.33 2 Anissa Selviana P P 75 80 70 225 75 3 Arlisa Bayu P P 65 95 93 253 84.33 4 Bantara N H L 70 95 80 245 81.67 5 Bayu Murti W L 85 95 95 275 91.67 6 Dhian Novita Sari P 85 100 75 260 86.67 7 Dhian Sesara B P 85 60 93 238 79.33 8 Dicky Satria L 85 65 90 240 80 9 Drajad Tri W L 75 65 70 210 70 10 Fadila Khorunnisa P 65 100 78 243 81 11 Goji Pamungkas L 75 80 70 225 75 12 Hansen Eka Cahya L 60 80 73 213 71 13 Ika Yuliani P 80 85 95 260 86.67 14 Indra Rosita A P 65 60 88 213 71 15 Kikin Fauzia P 65 60 80 205 68.33 16 Kristian Dwi H L 60 75 80 215 71.67 17 Laksmita K P 65 95 87 247 82.33 18 Lituhayu Wido A P 60 100 95 255 85 19 Marta P P 70 85 85 240 80 20 Nanang Dwi P L 75 80 95 250 83.33 21 Nevi Mustika Sari P 80 85 95 260 86.67 22 Noer Hidayati P 75 70 85 230 76.67 23 Nugraheni S P 60 80 65 205 68.33 24 Octaviani Sih K P 65 85 90 240 80 25 Rahmania P P 60 95 98 253 84.33 26 Rizky Henrika I P 80 95 95 270 90

Rata-rata kelas 71.92 79.444 84.8 239.2 79.74

Tabel 2.2

Daftar Nilai Kelas X.R.2

No Nama Siswa L/P

Test 1

Test

2 Test 3

Total Rata-rata 1 Aditya Yoga P L 60 60 95 215 71.7 2 Alfiana Monika S P 85 90 100 275 91.7 3 Aprilia Tiara P P 65 70 65 200 66.7 4 Dian Nova Riris S L 60 60 95 215 71.7 5 Dyah N P 95 90 65 250 83.3 6 Esya Putri Prastiwi P 95 85 100 280 93.3 7 Evi Lestari P 80 100 100 280 93.3 8 Fadhilah Devi R P 80 100 100 280 93.3 9 Galih Delles S L 65 83 65 213 71 10 Ganang Ardy T L 65 83 100 248 82.7 11 Hanifah Febria M P 65 85 65 215 71.7


(51)

12 Karina Rahmawati P 90 90 100 280 93.3 13 Niken Iswani P 75 83 100 258 86 14 Nouftika Q A P 80 90 80 250 83.3 15 Nur Eka A R P 65 88 65 218 72.7 16 Paramita Putri D P 60 90 100 250 83.3 17 Rahmatika P P 65 95 65 225 75 18 Ratna Nurma Syari P 65 70 65 200 66.7 19 Restia Ningrum P 95 95 100 290 96.7 20 Restu Rayi A B P 65 78 65 208 69.3 21 Ria Risma A P 85 95 100 280 93.3 22 Rima Rahma Dipta P 65 88 65 218 72.7 23 Riski Farama T P 90 73 100 263 87.7 24 Rosa Chryse S P 90 88 100 278 92.7 25 Salafuddin Al M L 75 60 100 235 78.3 26 Wismoyo Aris M L 85 60 100 245 81.7 27 Zhakaria Anan S L 65 80 100 245 81.7

Rata-rata kelas 75.77 83.42 86.9 246.12 82.04

Tabel 2.3

Daftar Nilai Kelas X.RSBI.3

No Nama Siswa L/P

Test 1

Test

2 Test 3

Total Rata-rata 1 Apriliya MP P 85 95 87 267 89 2 Aziz Mustika Aji L 85 100 90 275 91.7 3 Dennisa Indah A P 90 90 93 273 91 4 Dhita Munjayana P 80 85 98 263 87.7 5 Ery Fitriati N P 90 80 98 268 89.3 6 Faizal Mustofa H L 85 80 73 238 79.3 7 Hafari FNU P 80 95 85 260 86.7 8 Haorensa EP P 90 90 95 275 91.7 9 Herlambang T H L 80 70 83 233 77.7 10 Hikmah Kalmira P 90 65 95 250 83.3 11 Jannah Maharani P 85 90 98 273 91 12 Melinda Wisnu W P 85 95 100 280 93.3 13 Muhammad S L 85 95 95 275 91.7 14 Neny Farida L P 85 95 98 278 92.7 15 Nisita NW P 85 90 95 270 90 16 Novita RS P 85 95 95 275 91.7 17 Prajana Marwan S L 85 95 80 260 86.7 18 Puspita Putri A P 80 95 100 275 91.7 19 Putu Wirabumi L 85 65 93 243 81 20 Rafinata Fasihani P 80 90 95 265 88.3 21 Reni Dyah A M P 90 95 100 285 95 22 Rizki Ageng M P 80 85 95 260 86.7 23 Sandi Mahesa Y L 85 65 65 215 71.7 24 Setya Budi S L 85 90 95 270 90


(52)

25 Shinta Ayu I P 80 70 86 236 78.7 26 Tia Ambarwati P 85 100 95 280 93.3 27 Tiara Kusuma A P 85 70 88 243 81 28 Wury Ferdiana P 65 85 90 240 80 Rata-rata kelas 83.85 85.38 91.65 260.88 86.96

Tabel 2.4 Daftar Nilai Kelas X.1

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Agung Budi W L 65 85 100 250 83.3 2 Anton Dwi C L 70 65 75 210 70 3 Arfina W P 70 100 85 255 85 4 Asa Prima Pradana L 75 75 67 217 72.3 5 Bambang S T U L 65 95 95 255 85 6 Bayu Wiratsongko L 65 95 90 250 83.3 7 Danu Ihyar F L 75 80 95 250 83.3 8 Debora Vivi M P 60 70 80 210 70 9 Deni Rahmadan L 80 70 100 250 83.3 10 Devi Aryani P 80 90 88 258 86 11 Dewangga Panji W L 85 65 65 215 71.7 12 Dias Aziz P L 60 80 90 230 76.7 13 Eka Desty Y P 85 70 78 233 77.7 14 Ervika Nilasari P 90 95 88 273 91 15 Fera Novitasari P 80 85 90 255 85 16 Fera Putri N P 85 90 88 263 87.7 17 Fitri Endro Prabowo L 90 100 90 280 93.3 18 Herlina W P 70 70 60 200 66.7 19 Intania Mayang R P 70 95 90 255 85 20 Inten Kusuma W 85 75 93 253 84.3 21 Irma fatehkatun K P 75 90 88 253 84.3 22 Lidianingsih P 75 70 78 223 74.3 23 Nova Retnowati P 65 85 75 225 75 24 Nova Tri Utomo L 65 70 80 215 71.7 25 Novita Handayani P 65 85 78 228 76 26 Omegalia Prima M P 65 90 80 235 78.3 27 Pangesti Enggarsari P 70 85 70 225 75 28 Purwadianto S L 70 100 93 263 87.7 29 Putri Aryanti P 85 75 90 250 83.3 30 Ratnawati P 75 85 90 250 83.3 31 Ruarry Pamudhar M L 80 85 90 255 85 32 Selvi Handayani P 75 75 90 240 80


(53)

33 Theo Pegita L 65 65 78 208 69.3 34 Thisna Fatimasari P 75 85 95 255 85 35 Vensi Bagus P L 80 85 75 240 80 36 Wahyu Angga P L 65 85 100 250 83.3 37 Winda Lutvina K P 85 100 80 265 88.3 38 Yashinta Artikasari P 80 90 93 263 87.7 39 Yoga Dharma S L 85 85 78 248 82.7 40 Yogi Yudha P L 85 70 88 243 81 41 Yogie Krisna P L 75 85 90 250 83.3 42 Yosafat Atmajaya S L 80 85 90 255 85 Rata-rata kelas 74.88 82.86 85.14 243.34 81.12

Tabel 2.5 Daftar Nilai Kelas X.2

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Achmad Marzuki L 65 85 65 215 71.7 2 Alvian Nur Cahyo L 70 90 97 257 85.7 3 Amira Vidia Putri P P 65 90 93 248 82.7 4 Antonius Ricky M T L 85 85 86 256 85.3 5 Bagas Julianto L 80 85 97 262 87.3 6 Citra Pertiwi R P 85 80 93 258 86 7 Dadang Kurnia L 80 80 97 257 85.7 8 Depy Setyaningtyas P 85 90 65 240 80 9 Endah Ratna Sari P 80 80 97 257 85.7 10 Enggal budi Santoso L 85 80 80 245 81.7 11 Fransiska Debi Sintia P P 75 95 93 263 87.7 12 Gading Kalbu Adi L 60 85 70 215 71.7 13 Hargo Prabowo L 65 85 80 230 76.7 14 Helen Orin Oriana P 60 85 100 245 81.7 15 Heppy Mega Cahyana P 60 90 97 247 82.3 16 Herlina Trisni Yuni Astuti P 60 85 80 225 75 17 Ilmo Fajar Riska L 60 80 97 237 79 18 Indira Ika Negara P 60 80 97 237 79 19 Jetho Marta L 60 85 93 238 79.3 20 Marcelia Anika Ayu P P 80 90 100 270 90 21 Marga Fajar Nugraha L 85 85 83 253 84.3 22 Masdhiana Sukma Warni P 60 85 100 245 81.7 23 Muhammad Fajar Rianto L 80 75 67 222 74 24 Muhammad Irfanuddin L 85 75 65 225 75 25 Mustarika Hepri M P 85 80 93 258 86 26 Nanda Kurniasari P 60 60 100 220 73.3 27 Nanda Putriana P 80 90 100 270 90 28 Nika Puji Sariningsih P 60 90 80 230 76.7 29 Nourma Apriyanti P 80 80 77 237 79 30 Nur Fitria Nirmala Ratna P 80 85 95 260 86.7 31 Nurul Hidayah Fitriyani P 65 80 100 245 81.7 32 Rahmad Adi Susilo L 80 75 83 238 79.3


(54)

33 Redhita Ratna Dewi P 85 85 97 267 89 34 Rendy Setiawan L 80 80 83 243 81 35 Rito Harisman L 80 85 93 258 86 36 Riza Fauziah P 85 80 93 258 86 37 Rizki Nur Baskoro L 80 85 80 245 81.7 38 Romanus Romandika L 65 75 90 230 76.7 39 Ronny Prapdipta Nugraha L 65 90 97 252 84 40 Shinta Aprilia P 80 80 85 245 81.7 41 Suzana Betty Candrasari P 85 75 93 253 84.3 42 Zein Bastian Adhyaksa P L 70 70 95 235 78.3 Rata-rata kelas 73.69 82.62 88.71 245.04 81.67

Tabel 2.6 Daftar Nilai Kelas X.3

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Aditya Dwi Hatuti P 74 70 85 229 76.33 2 Agus Dwi Cahyo L 100 80 100 280 93.33 3 Alifah Ayuningtyas P 90 75 100 265 88.33 4 Anisa Biliyanti P 60 90 90 240 80 5 Annisa Cika Hasna P 94 95 100 289 96.33 6 Arief Cahyo Utomo L 67 65 85 217 72.33 7 Arief Rohman Hakim L 60 100 80 240 80 8 Arya Bima Senna L 60 70 95 225 75 9 Bayu Adhi Nugroho L 93 80 100 273 91 10 Cahyaningtiyas Sari N P 90 90 75 255 85 11 Danang Bayu Kartika L 83 80 95 258 86 12 Eftah Putri Hapsari P 93 80 100 273 91 13 Estu Hastuti P 93 100 100 293 97.67 14 Faradila Artian Ningsih P 67 75 95 237 79 15 Faridah Nur Fauziyah P 73 75 80 228 76 16 Farras Adhi Hidaya L 60 80 95 235 78.33 17 Heru Setiawan L 63 80 100 243 81 18 Ichwan Nurhuda L 77 95 80 252 84 19 Ilham sabdo Utomo L 70 80 95 245 81.67 20 Inna Siti Nur Jannah P 77 100 75 252 84 21 Intan Pratama Bayu Aji L 73 85 80 238 79.33 22 Lilis Tyaningrum P 93 85 100 278 92.67 23 Linggar Bayu Waskitho L 65 70 80 215 71.67 24 Nanang Syahroni L 67 70 95 232 77.33 25 Nina Yuliawati P 60 100 80 240 80 26 Pima Litoramdika L 60 75 75 210 70 27 Prili Nur Santhi F P P 60 90 90 240 80 28 Putri Kharisma Sari L 60 90 80 230 76.67 29 Ratih Ratna Sari Putri P 65 80 70 215 71.67 30 Ratri Ana Riskisaputri P 93 85 90 268 89.33 31 Riana Eka Putri P 70 70 90 230 76.67 32 Rizqi Ardiansyah A P L 76 90 80 246 82


(55)

33 Sekar Padmadani P 73 75 76 224 74.67 34 Septian Bayu Abdullah L 70 85 90 245 81.67 35 Shima Indah Rosita P 93 100 80 273 91 36 Sidiq Aji Saputro L 65 90 75 230 76.67 37 Sunu Triyatno P 73 65 80 218 72.67 38 Tri Utami P 83 80 85 248 82.67 39 Trias Ida Pratiwi P 96 90 100 286 95.33 40 Vian Khori L 60 100 90 250 83.33 41 Widya Reza Kusumastuti P 50 75 80 205 68.33 42 Yuan Sasmita Nugraha L 87 95 90 272 90.67 Rata-rata kelas kelas 74.67 83.45 87.64 241.7 81.92

Tabel 2.7 Daftar Nilai Kelas X.4

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Abri tegas Gina N L 80 80 75 235 78.33 2 Ambar Kristiana P 75 90 85 250 83.33 3 Angga Dani Ariyadi L 70 75 60 205 68.33 4 Angga Hertomi L 70 70 90 230 76.67 5 Annisa Nur Fitriana P 70 85 100 255 85 6 Anton Dwi Irawan L 90 100 95 285 95 7 Ardhi Gunawan L 60 80 60 200 66.67 8 Ardi Suryadinata L 95 100 100 295 98.33 9 Bella Mayang Sari P 65 80 85 230 76.67 10 Berlian Haryo Mukti L 70 75 85 230 76.67 11 Candra Adhi Yudha L 75 65 90 230 76.67 12 Defa Vidiyani P 65 70 80 215 71.67 13 Deni Nur'aini P 70 70 75 215 71.67 14 Dian Ambar Sari P 75 70 90 235 78.33 15 Diana Muslichatun P 85 100 90 275 91.67 16 Didik Eko Saputro L 100 100 100 300 100 17 Dyah Wulandari P 75 80 100 255 85 18 Egar Rahardiantomo L 80 90 95 265 88.33 19 Elsa Oktavia Dewi P 75 70 95 240 80 20 Ema Dwi Wardani P 85 95 100 280 93.33 21 Emawati Kusumaningtyas P 70 85 95 250 83.333 22 Endah Tri Suryani P 90 100 100 290 96.67 23 Fahmi Azizi L 70 85 90 245 81.67 24 Fatimah Nurul Ikhsani P 65 95 100 260 86.67 25 Fitriana Astuti P 80 85 95 260 86.67 26 Hanung Setyo Wibowo L 85 80 85 250 83.33 27 Ida Rusiana Dwi Jayanti P 85 95 95 275 91.67 28 Imelda Lusi Anggraeni P 70 80 95 245 81.67 29 Lina Budiarti P 80 65 100 245 81.67 30 Monika Widi Astuti P 85 75 95 255 85 31 Prasdika F B S L 75 80 90 245 81.67 32 Puspita Mayang Arum D P 90 100 90 280 93.33


(56)

33 Rahmawati P 75 80 100 255 85 34 Ratri Novitasari P 85 85 95 265 88.33 35 Risang Aji Pradana L 60 65 90 215 71.67 36 Septian Widy Nervana L 65 75 75 215 71.67 37 Sri Wahyuni P 65 70 95 230 76.67 38 Tri Wibowo M L 75 90 90 255 85 39 Wahyu Sri Sambodo L 60 70 60 190 63.33 40 Wildanu Mukholid L 85 100 85 270 90 41 Yogi Dzulfiqar A L 85 70 100 255 85 42 Yusuf Rifki Tawakkal L 75 80 75 230 76.67 Rata-rata kelas 76.31 82.26 89.17 250.8 82.58

Tabel 2.8 Daftar Nilai Kelas X.5

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Aditya Ibnu F L 65 85 85 235 78.33 2 Aditya Prastowo L 65 85 75 225 75 3 Afif Choirul Irsyadi L 73 60 93 226 75.33 4 Agung Sulistyo L 60 85 88 233 77.67 5 Ahmad Fauzi J L 83 75 88 246 82 6 Alanro Jattut M L 83 90 78 251 83.67 7 Ambar Wulan C P 85 85 93 263 87.67 8 Beta Afrida P 93 80 90 263 87.67 9 Beta Nur Pratiwi P 88 95 90 273 91 10 Calvin Fris Katara L 80 75 80 235 78.33 11 Dena Sihwiana P 88 90 88 266 88.67 12 Dewi Oktaisnieni P 83 93 90 266 88.67 13 Dewi Ratna C P 70 85 95 250 83.33 14 Dhannu Anggita L 65 60 75 200 66.67 15 Endhofari L 80 85 90 255 85 16 Ertika Candra Dewi P 90 85 95 270 90 17 Feny Wahyu Utami P 95 85 95 275 91.67 18 Galeh Prasetyo L 83 100 90 273 91 19 Giri Manik I P 88 95 93 276 92 20 Hefi Mardias siwi P 88 90 95 273 91 21 Hernandia Agung P L 73 100 90 263 87.67 22 Hevi Purwasih P 100 75 95 270 90 23 Imam Setyawan L 83 85 90 258 86 24 Intan Maharsiwi P 65 60 75 200 66.67 25 Isnu Agus Triutomo L 100 90 90 280 93.33 26 Nisa Ihsana P 85 100 90 275 91.67 27 Nur Rohmat Tri S L 85 88 90 263 87.67 28 Nurmiyati P 100 75 95 270 90 29 Nurul Hidayati P 80 88 90 258 86 30 Pradita Nur I P 90 85 90 265 88.33 31 Rendi Reza Rizaki L 75 70 85 230 76.67 32 Rosiatul Husna P 85 95 95 275 91.67


(57)

33 Rosyid Faqih R L 80 100 90 270 90 34 Sigit Kuncoro E S L 75 95 85 255 85 35 Siti Nur Sholikhah P 70 90 80 240 80 36 Siti Syamsiyah P 93 90 95 278 92.7 37 Sultan Charisma P L 65 70 65 200 66.67 38 Ummi Muthi’ah F P 75 60 85 220 73.33 39 Wahyu Putri P S P 88 83 90 261 87 40 Winda Dwi Utami P 75 88 83 246 82 41 Yoga Prastowo M L 85 95 95 275 91.67 42 Zaesar Prasetyo L 85 95 85 265 88.33 Rata-rata kelas 83.31 86.42 88.5 258.3 86.08

Tabel 2.9 Daftar Nilai Kelas X.6

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata 1 Achmad Novrizal Rizqi L 60 90 74 224 74.67 2 Amos Andriyanto L 65 100 90 255 85 3 Ana Widya Suryanto P 100 80 100 280 93.33 4 Anis Fatulloh G N P L 65 60 60 185 61.67 5 Aprina Lintang P P 100 100 87 287 95.67 6 Ardhi Danu Setyawan L 65 70 83 218 72.67 7 Ary Tegar Bimantoro L 65 70 88 223 74.33 8 Cahyo Fajar Handayani P 100 100 100 300 100 9 Dadi Handoyo L 95 80 83 258 86 10 Dhanang Adhi Tama L 65 75 60 200 66.67 11 Dicky Via Sembara L 75 60 60 195 65 12 Diena Haniefa Nur U P 100 100 100 300 100 13 Dyah Fitri Utami P 65 80 93 238 79.33 14 Erlin Wijayanti P 100 100 100 300 100 15 Evi Budi Suryani P 90 90 100 280 93.33 16 Fajar Anggriawan L 65 80 60 205 68.33 17 Gunawan L 65 90 80 235 78.33 18 Hernawan Satrio Nugroho L 60 65 80 205 68.33 19 Ika Arijayanta L 65 80 77 222 74 20 Indah Puspitasari P 90 100 100 290 96.67 21 Jhoni Iskandar L 95 90 100 285 95 22 Joko Purnomo L 65 60 60 185 61.67 23 Krisna Sudibyo P 95 100 97 292 97.33 24 Kurnia Wayuningtyas P 100 100 88 288 96 25 Lina Purnamawati P 100 100 73 273 91 26 Mahardika Ekna Ilhamu S L 60 90 83 233 77.67 27 Matsna Affi Trisnawati P 65 65 67 197 65.67 28 Mita Luqmana P 100 100 90 290 96.67 29 Nindya Atika Indrastuti P 100 100 100 300 100 30 Prasastya Daniar H L 65 65 63 193 64.33 31 Ratih Tri Wijayanti P 70 70 90 230 76.67 32 Rinda Cahya Pratiwi P 65 65 100 230 76.67


(58)

33 Rinda Utami P 60 60 100 220 73.33 34 Risma Tri K P 100 100 98 298 99.33 35 Romdani Budi Saputro L 65 65 60 190 63.33 36 Setyo Riski Tamara P 60 60 80 200 66.67 37 Wahyu Indra Santosa L 100 100 60 260 86.67 38 Wori Kusumawati P 65 65 100 230 76.67 39 Yan Duan Yustanova L 60 60 68 188 62.67 40 Yoshita Prtamawidya P 70 70 63 203 67.67 41 Yullyan Endy Prasetyo L 65 65 93 223 74.33 42 Yunita Tri Antini P 95 95 100 290 96.67 Rata-rata kelas 77.98 81.31 83.53 240.3 80.90

Berdasarkan evaluasi pembelajaran diperoleh hasil bahwa nilai test mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari test pertama hingga ketiga terdapat peningkatan nilai rata-rata. Untuk test kedua terjadi peningkatan rata-rata nilai mencapai 4,66 sedangkan dari test ketiga mengalami peningkatan hingga 4,89.

Hal tersebut menunjukan bahwa metode permainan mampu meningkatkan motivasi siswa belajar Bahasa Mandarin. Sehingga para siswa tetap belajar dengan baik, aktif dan kreatif meskipun dalam keadaan santai, serta mereka tidak merasa bosan belajar Bahasa Mandarin.

D. Hambatan-Hambatan dalam Penggunaan Metode Permainan dan Solusi untuk Mengatasi Hambatan Tersebut.

Dalam suatu proses pembelajaran tentu saja mengalami suatu kendala atau hambatan-hambatan. Selama penggunaan metode permainan mengalami beberapa hambatan diantaranyanya adalah :

1. Memerlukan waktu yang lama, sehinnga materi yang lain tidak dapat disampaikan secara maksimal.

2. Dalam permainan angka ditemukan pelafalan siswa yang belum tepat saat memberikan pertanyaan terhadap temanya, seringkali membuat temanya bingung.


(59)

3. Penguasaan yang kurang baik membuat siswa menjadi kebingungan bagaimana harus menyusun kosakata yang tepat.

Setiap ada hambatan pasti ada solusi untuk mengatasinya. Berikut ini ada beberapa solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penggunaan metode permainan: 1. Memperhitungkan waktu yang digunakan dalam penyajian metode permainan dengan

sedemikian rupa supaya materi yang lain juga dapat tersampaikan.

2. Apabila ada siswa yang pelafalanya tidak tepat saat memberikan pertanyaan kepada temanya sebaiknya guru menyuruh siswa tersebut untuk mengulangnya kembali supaya temanya tidak bingung.

3. Sebaiknya para siswa dibimbing untuk memeperbanyak kosakata sebelum mengadakan permainan kata.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Setelah melihat hasil penelitian mengenai kegiatan belajar mengajar Bahasa Mandarin di SMA Negeri 1 Wonogiri dengan menggunakan beberapa metode, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Metode permainan ini adalah salah satu metode yang dapat meningkatkan prestasi siswa belajar Bahasa Mandarin. Metode ini mendapatkan respon yang baik dari para siswa. Siswa begitu antusias dalam mengikuti pelajaran serta menjadi lebih aktif dan kreatif meski dalam suasana santai. Ini menunjukkan bahwa metode permainan mampu meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Mandarin. Terbukti dengan nilai mereka yang terus meningkat dari test pertama hingga test ketiga.


(60)

2. Hambatan dalam penggunaan metode adalah membutuhkan waktu yang lama, pelafalan yang kurang tepat serta penguasaan kosakata yang kurang. Sedangkan solusi untuk mengatasinya antara lain memperhitungkan waktu dalam penggunaan metode permainan, mengulang kembali pelafalan yang tidak tepat, serta membimbing siswa agar memperbanyak kosakata.

B. Saran

1. Bagi SMA Negeri 1 Wonogiri:

Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kualitas Bahasa Mandarin dan menambah sarana dan prasaranaya untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar bahasa Mandarin.

2. Bagi siswa-siswi SMA negeri 1 Wonogiri

a. Siswa sebaiknya meningkatkan konsentrasi tanpa memandang pengajarnya seorang guru ataupun praktikan.


(61)

Daftar Pustaka

Achmad, Arief. 2009. http//burderfic.or.id//

Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. 1997. Psikologi Pendidikan, Semarang: IKIP Semarang Press.

Darsono. Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Ronglan, Chen. 2007. Bahasa Tionghoa 话语. Beijing. Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Beijing, RRT.

Selvia, Fransisca dan Mega Ayu, Sari. 2007.学汉语很容易 Mudah Belajar Bahasa Mandarin 1. Jakarta : Yudistira.


(1)

33 Rahmawati P 75 80 100 255 85

34 Ratri Novitasari P 85 85 95 265 88.33

35 Risang Aji Pradana L 60 65 90 215 71.67

36 Septian Widy Nervana L 65 75 75 215 71.67

37 Sri Wahyuni P 65 70 95 230 76.67

38 Tri Wibowo M L 75 90 90 255 85

39 Wahyu Sri Sambodo L 60 70 60 190 63.33

40 Wildanu Mukholid L 85 100 85 270 90

41 Yogi Dzulfiqar A L 85 70 100 255 85

42 Yusuf Rifki Tawakkal L 75 80 75 230 76.67

Rata-rata kelas 76.31 82.26 89.17 250.8 82.58

Tabel 2.8

Daftar Nilai Kelas X.5

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata

1 Aditya Ibnu F L 65 85 85 235 78.33

2 Aditya Prastowo L 65 85 75 225 75

3 Afif Choirul Irsyadi L 73 60 93 226 75.33

4 Agung Sulistyo L 60 85 88 233 77.67

5 Ahmad Fauzi J L 83 75 88 246 82

6 Alanro Jattut M L 83 90 78 251 83.67

7 Ambar Wulan C P 85 85 93 263 87.67

8 Beta Afrida P 93 80 90 263 87.67

9 Beta Nur Pratiwi P 88 95 90 273 91

10 Calvin Fris Katara L 80 75 80 235 78.33

11 Dena Sihwiana P 88 90 88 266 88.67

12 Dewi Oktaisnieni P 83 93 90 266 88.67

13 Dewi Ratna C P 70 85 95 250 83.33

14 Dhannu Anggita L 65 60 75 200 66.67

15 Endhofari L 80 85 90 255 85

16 Ertika Candra Dewi P 90 85 95 270 90

17 Feny Wahyu Utami P 95 85 95 275 91.67

18 Galeh Prasetyo L 83 100 90 273 91

19 Giri Manik I P 88 95 93 276 92

20 Hefi Mardias siwi P 88 90 95 273 91

21 Hernandia Agung P L 73 100 90 263 87.67

22 Hevi Purwasih P 100 75 95 270 90

23 Imam Setyawan L 83 85 90 258 86

24 Intan Maharsiwi P 65 60 75 200 66.67

25 Isnu Agus Triutomo L 100 90 90 280 93.33

26 Nisa Ihsana P 85 100 90 275 91.67

27 Nur Rohmat Tri S L 85 88 90 263 87.67

28 Nurmiyati P 100 75 95 270 90

29 Nurul Hidayati P 80 88 90 258 86

30 Pradita Nur I P 90 85 90 265 88.33

31 Rendi Reza Rizaki L 75 70 85 230 76.67


(2)

33 Rosyid Faqih R L 80 100 90 270 90

34 Sigit Kuncoro E S L 75 95 85 255 85

35 Siti Nur Sholikhah P 70 90 80 240 80

36 Siti Syamsiyah P 93 90 95 278 92.7

37 Sultan Charisma P L 65 70 65 200 66.67

38 Ummi Muthi’ah F P 75 60 85 220 73.33

39 Wahyu Putri P S P 88 83 90 261 87

40 Winda Dwi Utami P 75 88 83 246 82

41 Yoga Prastowo M L 85 95 95 275 91.67

42 Zaesar Prasetyo L 85 95 85 265 88.33

Rata-rata kelas 83.31 86.42 88.5 258.3 86.08

Tabel 2.9

Daftar Nilai Kelas X.6

No Nama L/P Test 1 Test 2 Test 3 Total Rata-rata

1 Achmad Novrizal Rizqi L 60 90 74 224 74.67

2 Amos Andriyanto L 65 100 90 255 85

3 Ana Widya Suryanto P 100 80 100 280 93.33

4 Anis Fatulloh G N P L 65 60 60 185 61.67

5 Aprina Lintang P P 100 100 87 287 95.67

6 Ardhi Danu Setyawan L 65 70 83 218 72.67

7 Ary Tegar Bimantoro L 65 70 88 223 74.33

8 Cahyo Fajar Handayani P 100 100 100 300 100

9 Dadi Handoyo L 95 80 83 258 86

10 Dhanang Adhi Tama L 65 75 60 200 66.67

11 Dicky Via Sembara L 75 60 60 195 65

12 Diena Haniefa Nur U P 100 100 100 300 100

13 Dyah Fitri Utami P 65 80 93 238 79.33

14 Erlin Wijayanti P 100 100 100 300 100

15 Evi Budi Suryani P 90 90 100 280 93.33

16 Fajar Anggriawan L 65 80 60 205 68.33

17 Gunawan L 65 90 80 235 78.33

18 Hernawan Satrio Nugroho L 60 65 80 205 68.33

19 Ika Arijayanta L 65 80 77 222 74

20 Indah Puspitasari P 90 100 100 290 96.67

21 Jhoni Iskandar L 95 90 100 285 95

22 Joko Purnomo L 65 60 60 185 61.67

23 Krisna Sudibyo P 95 100 97 292 97.33

24 Kurnia Wayuningtyas P 100 100 88 288 96

25 Lina Purnamawati P 100 100 73 273 91

26 Mahardika Ekna Ilhamu S L 60 90 83 233 77.67

27 Matsna Affi Trisnawati P 65 65 67 197 65.67

28 Mita Luqmana P 100 100 90 290 96.67

29 Nindya Atika Indrastuti P 100 100 100 300 100

30 Prasastya Daniar H L 65 65 63 193 64.33

31 Ratih Tri Wijayanti P 70 70 90 230 76.67


(3)

33 Rinda Utami P 60 60 100 220 73.33

34 Risma Tri K P 100 100 98 298 99.33

35 Romdani Budi Saputro L 65 65 60 190 63.33

36 Setyo Riski Tamara P 60 60 80 200 66.67

37 Wahyu Indra Santosa L 100 100 60 260 86.67

38 Wori Kusumawati P 65 65 100 230 76.67

39 Yan Duan Yustanova L 60 60 68 188 62.67

40 Yoshita Prtamawidya P 70 70 63 203 67.67

41 Yullyan Endy Prasetyo L 65 65 93 223 74.33

42 Yunita Tri Antini P 95 95 100 290 96.67

Rata-rata kelas 77.98 81.31 83.53 240.3 80.90

Berdasarkan evaluasi pembelajaran diperoleh hasil bahwa nilai test mengalami

peningkatan. Dapat dilihat dari test pertama hingga ketiga terdapat peningkatan nilai rata-rata.

Untuk test kedua terjadi peningkatan rata-rata nilai mencapai 4,66 sedangkan dari test ketiga

mengalami peningkatan hingga 4,89.

Hal tersebut menunjukan bahwa metode permainan mampu meningkatkan motivasi

siswa belajar Bahasa Mandarin. Sehingga para siswa tetap belajar dengan baik, aktif dan kreatif

meskipun dalam keadaan santai, serta mereka tidak merasa bosan belajar Bahasa Mandarin.

D. Hambatan-Hambatan dalam Penggunaan Metode Permainan dan Solusi untuk

Mengatasi Hambatan Tersebut.

Dalam suatu proses pembelajaran tentu saja mengalami suatu kendala atau

hambatan-hambatan. Selama penggunaan metode permainan mengalami beberapa hambatan

diantaranyanya adalah :

1.

Memerlukan waktu yang lama, sehinnga materi yang lain tidak dapat disampaikan secara

maksimal.

2.

Dalam permainan angka ditemukan pelafalan siswa yang belum tepat saat memberikan

pertanyaan terhadap temanya, seringkali membuat temanya bingung.


(4)

3.

Penguasaan yang kurang baik membuat siswa menjadi kebingungan bagaimana harus

menyusun kosakata yang tepat.

Setiap ada hambatan pasti ada solusi untuk mengatasinya. Berikut ini ada

beberapa solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penggunaan metode permainan:

1.

Memperhitungkan waktu yang digunakan dalam penyajian metode permainan dengan

sedemikian rupa supaya materi yang lain juga dapat tersampaikan.

2.

Apabila ada siswa yang pelafalanya tidak tepat saat memberikan pertanyaan kepada

temanya sebaiknya guru menyuruh siswa tersebut untuk mengulangnya kembali supaya

temanya tidak bingung.

3.

Sebaiknya para siswa dibimbing untuk memeperbanyak kosakata sebelum mengadakan

permainan kata.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Setelah melihat hasil penelitian mengenai kegiatan belajar mengajar Bahasa

Mandarin di SMA Negeri 1 Wonogiri dengan menggunakan beberapa metode, dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1.

Metode permainan ini adalah salah satu metode yang dapat meningkatkan prestasi

siswa belajar Bahasa Mandarin. Metode ini mendapatkan respon yang baik dari para

siswa. Siswa begitu antusias dalam mengikuti pelajaran serta menjadi lebih aktif dan

kreatif meski dalam suasana santai. Ini menunjukkan bahwa metode permainan mampu

meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Mandarin. Terbukti dengan nilai

mereka yang terus meningkat dari test pertama hingga test ketiga.


(5)

2.

Hambatan dalam penggunaan metode adalah membutuhkan waktu yang lama, pelafalan

yang kurang tepat serta penguasaan kosakata yang kurang. Sedangkan solusi untuk

mengatasinya antara lain memperhitungkan waktu dalam penggunaan metode

permainan, mengulang kembali pelafalan yang tidak tepat, serta membimbing siswa

agar memperbanyak kosakata.

B.

Saran

1. Bagi SMA Negeri 1 Wonogiri:

Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kualitas Bahasa Mandarin dan menambah

sarana dan prasaranaya untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar bahasa

Mandarin.

2. Bagi siswa-siswi SMA negeri 1 Wonogiri

a.

Siswa sebaiknya meningkatkan konsentrasi tanpa memandang pengajarnya seorang

guru ataupun praktikan.


(6)

Daftar Pustaka

Achmad, Arief. 2009.

http//burderfic.or.id

//

Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. 1997.

Psikologi Pendidikan

,

Semarang: IKIP Semarang Press.

Darsono. Max. 2000.

Belajar dan Pembelajaran

. Semarang: IKIP Semarang Press

Ronglan, Chen. 2007.

Bahasa Tionghoa

话语

. Beijing. Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Beijing, RRT.

Selvia, Fransisca dan Mega Ayu, Sari. 2007.学汉语很容易

Mudah Belajar

Bahasa Mandarin 1

. Jakarta : Yudistira.