Klasifikasi Ikan Nila HASIL DAN PEMBAHASAN 55

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Nila

Ikan nila mempunyai nama ilmiah Oreochromis niloticus dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan nila bukanlah ikan asli perairan Indonesia, melainkan ikan introduksi ikan yang berasal dari luar Indonesia, tetapi sudah dibudidayakan di Indonesia. Bibit ikan ini didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969 dari Taiwan ke Bogor. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh IndonesiaWiryanta Wahyu, B.T.,dkk, 2010. Sesuai dengan nama Latinnya Oreochromis niloticus berasal dari sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda. Selama bertahun-tahun, habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan kehilir sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir. Dengan bantuan manusia, ikan nila sekarang sudah tersebar sampai kelima benua meskipun habitat yang disukainya adalah daerah tropis dan sub tropis. Sedangkan di wilayah beriklim dingin , ikan nila tidak dapat hidup baik Suyanto ,S.R., 2009. Pada awalnya ikan nila dikenal dengan nama Tilapia nilotica. Aristoteles dan rekan-rekannya memberi nama itu sekitar tahun 300 tahun SM. Mengingat Mesir kuno bukan satu-satunya negeri yang menghargai nila tetapi di kawasan Junani juga telah dikenal sebagai penggemar ikan nila sehingga diyakini telah menamakan Tilapia nilotica ikan Nil pada waktu tersebut http:ikan nila.commengenal ikan nila dan legendanya. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah Indonesia melalui Direktur Jenderal Perikanan sejak tahun 1972. Menurut klasifikasi yang terbaru 1982 nama ilmiah ikan nila adalah Oreochromis niloticus. Nama genus 7 Universitas Sumatera Utara Oreochromis menurut klasifikasi yang berlaku sebelumnya disebut Tilapia. Perubahan nama tersebut telah disepakati dan dipergunakan oleh para ilmuwan meskipun dikalangan awam tetap disebut Tilapia nilotica. Perubahan klasifikasi tersebut dipelopori oleh Dr.Trewavas 1980 dengan membagi genus Tilapia menjadi tiga genus berdasarkan prilaku ikan terhadap telur dan anak-anaknya yaitu: - Genus Oreochromis Pada genus Oreochromis induk ikan betina mengerami telur di dalam rongga mulut dan mengasuh sendiri anak-anaknya. Anggota genus ini adalah : Oreochromis hunteri, Oreochromis niloticus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis aureus, dan Oreochromis spilurus. - Genus Sarotherodon Pada genus Sarotherodon induk jantanlah yang mengerami telur dan mengasuh anaknya. Yang termasuk spesies ini adalah Sarotherodon melanotheron dan Sarotherodon galilaeus. - Genus Tilapia Ikan yang termasuk genus ini memijah dan menaruh telur pada suatu tempat atau benda substrat. Induk jantan dan betina bersama-sama atau bergantian menjaga telur dan anak-anaknya. Contoh spesies ini adalah Tilapia sparmanii, Tilapia rendalli, dan Tilapia zillii. Klasifikasi lengkap yang kini dianut oleh para ilmuwan adalah yang telah dirumuskan oleh Dr.Trewavas sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Sub-filum : Vertebrata Kelas : Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Universitas Sumatera Utara Ordo : Percomorphi Sub-ordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Jenis spesies : Oreochromis niloticus Suyanto,S.R.,2009

2.2 Jenis-Jenis Strain Ikan Nila