Komposisi Pakan Pakan Ikan

mengandung beberapa vitamin dan mineral tertentu untuk melengkapi nutrient yang diperoleh dari pakan alami Pakan utama adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau keseluruhan pakan alami. Sampai saat ini, belum ada pakan yang dibuat khusus untuk jenis ikan tertentu. Petani ikan umumnya mengenal pakan ikan dan pakan udang, tidak mengenal pakan untuk ikan herbivor, karnivor, atau omnivor. Pada kenyataannya, memang belum ada pakan buatan yang diproduksi oleh pabrik besar khusus kebutuhan ikan tertentu. Semua jenis ikan dipaksa untuk menjadi omnivor Afrianto E., dkk.2005.

2.5.2 Komposisi Pakan

Standar nutrisi pakan tambahan antara lain mengandung protein 25-40, karbohidrat 10-12, lemak 4-8, serat kasar 5-13, dan kadar air 13-14 Afrianto E, dkk., 2005, http:suharjawanasuria.tripod.comikan_air_tawar_01.htm. Selain itu pabrik pakan juga melengkapinya dengan vitamin dan mineral sebagai bahan tambahan dalam campurannya yang dikemas dalam bentuk premiks. Berikut adalah contoh vitamin dan mineral tambahan pada pakan ikan: - Top mix : mengandung 12 macam vitamin A,D,E,K,B kompleks, 2 asam amino essensial metionin dan lisin dan 6 mineral Mn, Fe, I, Zn, Co dan Cu, serta antioksidan BHT. - Rhodiamix : mengandung 12 macam vitamin A, D, E, K, B kompleks, asam amino essensia metionin, dan 8 mineral Mg, Fe, Mo, Ca, I, Zn, Co dan Cu, serta antioksidan. Universitas Sumatera Utara - Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO 3 , FeSO 4 , MnSO 4 , KI, CuSO 4 , ZnCO 3 , serta vitamin B12 sianokobalamin http:zaldibiaksambas.wordpress.com20100620manajemen-pakan... Pada dasarnya, pakan buatan yang sering kita jumpai termasuk dalam kelompok senyawa pakan dan silase ikan. Dua jenis senyawa pakan yang biasa dibuat oleh pabrik pakan adalah pakan yang berbentuk tepung, pasta, cake, serta pakan yang berbentuk pelet. Secara umum tepung ikan dikategorikan sebagai Fish Protein Consentrat FPC. Terdapat 3 tipe FPC yaitu A, B, dan C. Tepung ikan tipe A dan tipe B untuk konsumsi manusia, sedangkan tipe C adalah untuk makanan ternak. Dalam menentukan kelas tipetipe tepung ikan terdapat standard tertentu, antara lain dengan memenuhi persyaratan mutunya. Persyaratan mutu tepung ikan untuk pakan ternak yang harus dipenuhi dalam Standar Nasional Indonesia SNI dapat dilihat pada tabel 2.2, sedangkan persyaratan mutu tepung ikan menurut FAO dalam Purnomo Hari,dkk., 1987, disajikan pada tabel 2.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Persyaratan Mutu Tepung Ikan untuk Pakan SNI 01-2715-1996 K e l a s Persyaratan Mutu I Mutu II Mutu III Kimia: - Air; maks. - Protein kasar ;min. - Serat kasar ;maks. - Abu;maks - Lemak;maks - Kalsium;maks - Phospor;maks - Garam;maks Mikrobiologi: Salmonella pada 25 g sample Organoleptik: Nilai Minimum 10 65 1,5 20 8 2,5-5,0 1,6-3,2 2 Negatif 7 12 55 2,5 25 10 2,5-6,0 1,6-4,0 3 Negatif 6 12 45 3 30 12 2,5-7,0 1,6-4,7 4 Negatif 6 Sumber : Revisi Standar Nasional Indonesia No. 01-2715-1992 Tabel 2.4 Persyaratan Standar Mutu Tepung Ikan menurut FAO Komposisi Tipe A Tipe B Tipe C Protein 67,5 65 60 Daya cerna pepsin ; min. 92 92 92 Lisin ; min. 6,5 dari protein 6,5 dari protein 6,5 dari protein Air ; maks. 10 10 10 Lemak;maks. 0,75 3 10 Klorida;maks 1,5 1,5 2 SiO 2 ;maks. 0,5 0,5 0,5 Bau, rasa Lemah Tidak ada spesifikasi Tidak ada spesifikasi Sumber: FAO dalam Purnomo Hari, dkk.,1987 Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Fungsi Pakan