Uji Validitas Uji Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Eka Kartikawati,2013 PENERAPAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sedangkan untuk derajat signifikansi dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan, sebagai berikut: - Jika signifikansi 0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan. - Jika signifikansi 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.

G. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba soal penguasaan konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dilakukan pada mahasiswa semester IVUniversitasMuhammadiyah Prof. Dr.Hamka. Analisis uji coba soal penguasaan konsep dihitung dengan menggunakan Anates sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Adapun kriteria koefisien untuk validitas butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9. Validitas soal yang didapatkan kemudian diintepretasi menggunakan kriteria menurut Arikunto 2002 yang ditunjukkan pada Tabel 3.4. Hasil uji coba validitas instrumen menunjukkan dari 45 pertanyaan terdapat 30 soal yang valid, 11 tinggi, 38 sedang dan 18 rendah. Sedangkan 33 15 soal tidak signifikan sehingga tidak valid. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran C.1.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas bertujuan untuk menguji ketetapanalat dalam mengukur apa yang diukur. Adapunkriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4.Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran C.1.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara mahasiswa yang dapat menjawab soal dengan mahasiswa yang tidak dapat menjawab soal. Untuk mengintepretasikan perhitungan maka dapat digunakan kriteria menurut Arikunto 2002 sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian pada Tabel 3.11 berikut: Eka Kartikawati,2013 PENERAPAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.11. Kriteria Indeks Daya Pembeda ID Kriteria Negatif Tidak baik 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali Hasil uji coba daya pembeda menunjukkan terdapat 28,9 memiliki klasifikasi daya pembeda jelek, 22,2 daya pembeda cukup, 37,8 daya pembeda baik dan 11,1 daya pembeda baik sekali. Rekapitulasi hasil uji coba soal penguasaan konsep dapat dilihat pada Lampiran C.1.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah sukar, sedang atau mudah. Acuan kriteria indeks kesukaran menggunakan kriteria menurut Arikunto 2002 pada Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12. Kriteria Indeks Kesukaran P Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Hasil uji coba tingkat kesukaran instrumen diperoleh 53,3 termasuk kategori tingkat kesukaran mudah, 37,8 kategori tingkat kesukaran sedang, 8,9 kategori sukar. Hasil perhitungan tingkat kesukaran yang lengkap dapat dilihat pada Lampiran C.1. Eka Kartikawati,2013 PENERAPAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan asesmen formatif dapat meningkatkan habits of mind mahasiswa. Hasil uji menunjukkan bahwa keseluruhan nilai HoM akhir lebih tinggi dibandingkan dengan nilai HoM awal mahasiswa. Setiap kategori HoM self regulation, critical thinking dan creative thinking terlihat bahwa peningkatan kategori HoM self regulation 0,58, critical thinking 0,46 dan creative thinking 0,52. Sesuai temuan peningkatan HoM terjadi karena komponen asesmen formatif umpan balik, peer assessment, dan self assessment dapat melatih, dan mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa jika diberikan secara konsisten, dan berkesinambungan. Asesmen formatif memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan habits of mind sebesar 27,5. Komponen asesmen yang paling berpengaruh terhadap HoM adalah umpan balik 31,2, self assessment 15,1 dan peer assessment 14. Pengaruh asesmen formatif terhadap kategori HoM self regulation 25,8 lebih besar daripada critical thinking 23,9 dan creative thinking 21,7. Kontribusi asesmen formatif yang lebih rendah pada kemampuan critical thinking dan creative thinking dibandingkan self regulation menunjukkan bahwa asesmen formatif lebih dapat melatihkan kemampuan self regulation mahasiswa. Penerapan asesmen formatif menunjukkan peningkatan penguasaan konsep hasilnya menunjukkan tidak berkorelasi signifikan, tetapi penerapan asesmen formatif tetap memiliki kontribusi terhadap peningkatan penguasaan konsep walaupun cenderung kecil dan dapat diabaikan. Komponen asesmen masing-masing berpengaruh terhadap penguasaan konsep adalah umpan balik 0,3, self assessment 2,7 dan peer assessment 3,1.