Rumusan Program Bimbingan Karir Berbasis Teori Karir Holland

Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skala identitas karir Vocational Identity ScaleVI dan skala kebutuhan informasi Occupational Information ScaleOI pada MVS menunjukkan perubahan yang cukup signifikan pada peserta didik di Iowa yang telah diberikan bimbingan karir. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala identitas karir dan kebutuhan informasi karir pada MVS instrumen kondisi karir sensitif terhadap efek dari treatmentintervention sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Penelitian ini hanya berfokus pada tipe minat karir dan kondisi karir secara umum, dan tidak meneliti secara khusus tentang bagaimana gambaran kongruensi, konsistensi, diferensiasi peserta didik. 2. Populasi penelitian terbatas hanya pada peserta didik kelas X dengan sampel yang sedikit tiga kelas. 3. Program yang dikembangkan masih bersifat hipotetik, artinya program belum teruji secara empiris sehingga belum diketahui bagaimana keberhasilan dan hambatan yang dapat ditemui selama pelaksanaan layanan. 99 Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis Teori Karir Holland” di SMA Negeri 1 Cileunyi Kabupaten Bandung dengan subjek penelitian peserta didik kelas X Tahun Ajaran 20132014 dan dengan menggunakan metode deskriptif memiliki kesimpulan sebagai berikut: 1. Profil identitas karir peserta didik kelas X SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20122013 berada pada kategori sedang, artinya peserta didik masih sedikit kebingungan terhadap kejelasan dan stabilitas dari pilihan atau tujuan karirnya. 2. Profil kebutuhan informasi karir peserta didik kelas X SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20122013 berada pada kategori tinggi, artinya banyak peserta didik memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap informasi tentang: bagaimana mencari pekerjaan berdasarkan pilihan karir; jeniskriteria orang yang dibutuhkan pada setiap pekerjaan yang berbeda; peluang kerja; dan pendidikan atau pelatihan yang harus ditempuh berdasarkan pilihan karir. 3. Profil Hambatan karir peserta didik kelas X SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20122013 berada pada kategori sedang, artinya peserta didik agak mengalami kesulitan dalam hal: keyakinan diri akan kemampuan menyelesaikan studi lanjutan; keuangan yang memadai untuk mencapai pilihan karir yang diinginkan; keyakinan tentang kemampuan dalam mencapai pilihan karir; dan dukungan keluarga 4. Profil tipe minat karir peserta didik kelas X SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20122013 menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik memiliki tipe minat karir Artistic disusul dengan tipe Social, Investigative, Conventional, Enterprising, dan terakhir Realistic Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Rumusan program bimbingan karir berbasis teori karir Holland yang layak menurut pakar dan praktisi memuat struktur program sebagai berikut: a Rasional, b Deskripsi Kebutuhan, c Tujuan Program, d Sasaran Program, e Tahapan Program yang memuat empat tahapan, f Pengembangan TemaTopik yang dioperasionalkan melalui Pengembangan Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling SKLBK, g Evaluasi dan Tindak Lanjut, dan h Indikator Keberhasilan.

B. Rekomendasi

Rekomendasi untuk mengembangkan program bimbingan karir berbasis teori karir Holland ditunjukkan bagi guru bimbingan dan konseling dan peneliti selanjutnya, dengan rincian sebagai berikut.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

a. Untuk dapat melaksanakan program bimbingan karir berbasis teori karir Holland, guru bimbingan dan konseling sebaiknya mempelajarai terlebih dahulu tentang teori Holland agar setiap layanan dapat terlaksana dengan baik. b. Sasaran program dapat ditujukan kepada seluruh peserta didik dari berbagai jenjang mulai dari kelas X, XI, XII. c. Informasi karir tidah harus selalu menggunakan materi yang tercantum dalam SKLBK buatan peneliti, namun dapat juga menggunakan informasi dari media asalkan bersifat faktual dan terpercaya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Program hipoteik ini dapat dilaksanakan oleh peneliti selanjutnya agar dapat diketahui efektifitas dari program bimbingan berbasis teori karir Holland. Subjek penelitian juga dapat ditujukan pada populasi yang berbeda. Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kondisi karir peserta didik secara mendalam dari segi kongruensi, konsistensi, dan diferensiasi peserta didik.