Uji Rasional Pengujian Instrumen

Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji Rasional

Uji rasional merupakan uji kelayakan instrumen sebelum diuji cobakan kepada sampel penelitian. Uji rasional terdiri dari penimbangan judgement pakar dan uji keterbacaan. 1 Penimbangan Pakar Penimbangan instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari segi konstruk, isi dan bahasa. Walaupun instrumen yang asli MVS dan SDS telah teruji kelayakannya di luar negeri, namun Instrumen Kondisi Karir dan SDS ini perlu ditimbang kembali kelayakannya agar sesuai untuk kondisi peserta didik di Indonesia. Untuk itu, maka dilakukan penimbangan judgement instrumen oleh para pakar. Penimbangan instrumen dilakukan oleh tiga pakar instrumentasi yakni dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI. Penilaian kelayakan instrumen khususnya kelayakan setiap item memiliki kualifikasi Memadai M, Cukup Memadai CM dan Tidak Memadai TM. Proses pengujian kelayakan instrumen dilaksanakan dari bulan Februari-Maret 2014. Berdasarkan hasil penimbangan para pakar, Instrumen Kondisi Karir memadai semua, artinya tidak ada item yang dibuang, hanya saja perlu diminimalisir penggunaan kata “Saya” pada setiap item pernyataan dan penyederhanaan kalimat agar dipahami oleh peserta didik, sedangkan untuk SDS, beberapa konten item yang tidak sesuai dengan kondisi peserta didik di Indonesia diganti dengan istilahkalimat lain tanpa merubah hakikat tujuan penilaian. Berikut ini disajikan tabel hasil uji kelayakan instrumen. Tabel 3.3 Hasil Penimbangan Instrumen Instrumen Kesimpulan Jumlah IKK Memadai 17 Revisi 9 SDS Memadai 193 Revisi 23 Nurhayati, 2014 Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis teori Karir Holland Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Uji Keterbacaan Instrumen Uji keterbacaan instrumen dilakukan terhadap lima peserta didik kelas X SMAN 1 Cileunyi yang bukan termasuk sampel penelitian. Uji keterbacaan dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Tujuan uji keterbacaan adalah untuk mengukur tingkat keterbacaan instrumen dari segi konten atau pemaknaan kalimat secara utuh oleh peserta didik SMA. Dari hasil uji keterbacaan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Petunjuk pengisian, baik untuk Instrumen Kondisi Karir maupun SDS dapat dipahami oleh peserta didik, namun berdasarkan hasil pengamatan selama proses pengisian instrumen, maka perintah “Hitamkan” jawaban diubah menjadi “Berikan Tanda Checklist” terhadap pilihan jawaban. Hal ini dilakukan untuk alasan efisiensi waktu. 2 Item pernyataan, baik untuk Instrumen Kondisi Karir maupun SDS hampir seluruhnya dapat dipahami oleh peserta didik.

b. Uji Empiris