Struktur Organisasi Skripsi PENDAHULUAN

Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. e. Manfaat penelitian : Di dalam manfaat penelitian dijelaskan mengenai manfaat-manfaat yang akan diperoleh peneliti dan masyarakat luas. f. Struktur Organisasi Skripsi : Menjelaskan mengenai urutan penulisan dari setiap bab dalam skripsi. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di dalam Tinjauan Pustaka membahas tentang konsep-konsepteori- teoridalil-dalil dan turunannya yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. 3. BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian berisikan tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam BAB IV terdiri dari dua hal utama, yaitu: a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian. b. Pembahasan dan analisis temuan. 5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai “Pengaruh Peer Group Terhadap Timbulnya Perilaku Menyimpang Remaja” akan dilakukan di Kota Bandung, ibukota Provinsi Jawa Barat. Sebagai kota besar Bandung memiliki berbagai macam masalah, tidak terkecuali masalah yang ditimbulkan oleh para remajanya. Oleh karena itu, penulis memilih kota Bandung sebagai lokasi penelitian karena dinilai tepat untuk meneliti masalah yang akan diteliti.

2. Populasi

Menurut Martono 2011, hlm.24, yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti”. Sedangkan menurut Prasetyo Jannah 2005, hlm. 119 “Populasi adalah keseluruhan gejalasatuan yang ingin dit eliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN yang ada di wilayah kota Bandung yang terdiri dari 27 SMA Negeri. Tabel 3.1 Populasi Penelitian POPULASI PENELITIAN SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 11, SMAN 12, SMAN 13, SMAN 14, SMAN 15, SMAN 16, SMAN 17, SMAN 18, SMAN 19, SMAN 20, SMAN 21, SMAN 22, SMAN 23, SMAN 24, SMAN 25, SMAN 26, SMAN 27. Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel

Menurut Martono 2011, hlm.24 “Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertent u yang akan diteliti” . Sedangkan menurut Prasetyo Jannah 2005, hlm. 119 “sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti”. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan cara pengambilan sampel Proportionate Random Sampling. Proportionate Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila sifat atau unsur dalam populasi homogeny dan berstrata secara proporsional Martono, 2011, hlm.76. Adapun cara penentuan besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin Septiyuni: 2014 dengan rumus: n = N 1+Nd² Keterangan : N : Besar populasi n : Besar Sampel d : Tingkat Kepercayaan Ketepatan yang diinginkan perhitungannya adalah sebagai berikut : n = N 1+ N d² n = 27 1+ 27 0,5² n = 14 1+ 27 0,25 n = 27 1+6,75 n = 27 7,75 n = 3,48 dibulatkan menjadi 3 sekolah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan Tahun 2014

1 49 218

Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ Tahun 2012

6 96 167

Pengaruh Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Gaya Hidup Hedonisme Di Kalangan Pelajar.

6 31 34

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH :StuditerhadapSiswaSMA Negeri di Kota Bandung:.

16 81 61

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN PEER GROUP (KELOMPOK TEMAN SEBAYA) TERHADAP KENAKALAN REMAJA : Studi Terhadap Peserta Didik SMA Negeri di Kota Cimahi.

3 5 57

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH :StuditerhadapSiswaSMA Negeri di Kota Bandung: - repository UPI S SOS 1000119 Title

0 1 4

PENGARUH TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP TIMBULNYA PERILAKU MENYIMPANG REMAJA : Penelitian eksplanasi Di SMA Negeri Kota Bandung - repository UPI S SOS 1003050 Title

1 2 3

A. TEMAN SEBAYA Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda dengan memberi tanda checklist ( ) pada kolom jawaban yang telah disediakan. - Pengaruh Teman Sebaya dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA Negeri

0 0 63

Pengaruh Teman Sebaya dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA Negeri 2 Medan Tahun 2012

0 0 17