Distribusi Frekuensi Relatif Analisis Data Korelasi dan Pengujian Hipotesis

Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Mencari Distribusi Frekuensi Relatif Menurut Sudjana 2005, hlm.50 cara untuk mencari distribusi frekuensi relatif atau f adalah sebagai berikut: f f = ─── X 100 n

4. Analisis Data Korelasi dan Pengujian Hipotesis

Untuk menjawab rumusan masalah nomor 2 mengenai korelasi teman sebaya Peer Group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja korelasi X terhadap Y, peneliti menggunakan rumus korelasi Rank Spearman. Alasan peneliti menggunakan rumus tersebut karena data yang terkumpul merupakan data dengan skala ordinal. Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: Keterangan : = nilai koefisien korelasi Spearman Rank d 2 = Selisih setiap pasangan rank = jumlah responden Tabel 3.15 Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan 2013, Hlm. 138 Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji dua pihak two tail test sehingga bila dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut : Ho : ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh antara teman sebaya Peer Group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja. Ha : ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh antara teman sebaya Peer Group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja.

5. Uji Kontribusi Koefisien Determinasi

Selanjutnya menurut Riduwan 2013, hlm.139 “untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan”. KD = r 2 x 100 KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi Luthfi M uzayyin Kamil, 2014 Pengaruh teman sebaya peer group terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja penelitian eksplanasi di sma negeri kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pada bagian ini penulis akan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan dari penelitian tentang pengaruh teman sebaya terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja adalah sebagai berikut: 1. Simpulan Umum Pada penelitian ini penulis memiliki hipotesis yang harus dibuktikan, Setelah melalui proses analisis data, hipotesis penulis “Terdapat pengaruh antara teman sebaya Peer Group terhadap timb ulnya perilaku menyimpang remaja” dapat diterima, hal tersebut dibuktikan dengan nilai p ≠ 0. Hasil penelitian menunjukan bahwa teman sebaya memberikan pengaruh yang positif terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja. 2. Simpulan Khusus Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa keterikatan remaja dengan teman sebayanya adalah tinggi. Hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya responden yang memiliki keterikatan tinggi dengan teman sebayanya, yaitu sebanyak 31,11 dari total keseluruhan responden, sedangkan responden yang memiliki keterikatan sangat rendah dan rendah sangat sedikit, yaitu 5,56 dan 11,11. Sisanya yaitu memiliki keterikatan sedang dan sangat tinggi, yaitu 30,00 dan 22,22 dari total seluruh responden. Selain itu, berdasarkan analisis data dan uji hipotesis mengenai nilai korelasi, signifikansi, dan koefisien determinasi mengenai pengaruh teman sebaya terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja, ditemukan fakta bahwa teman sebaya mempunyai pengaruh yang lemah terhadap timbulnya perilaku menyimpang remaja yaitu berpengaruh terhadap timbulnya perilaku mencontek dengan nilai korelasi hanya 0,252,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan Tahun 2014

1 49 218

Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ Tahun 2012

6 96 167

Pengaruh Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Gaya Hidup Hedonisme Di Kalangan Pelajar.

6 31 34

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH :StuditerhadapSiswaSMA Negeri di Kota Bandung:.

16 81 61

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN PEER GROUP (KELOMPOK TEMAN SEBAYA) TERHADAP KENAKALAN REMAJA : Studi Terhadap Peserta Didik SMA Negeri di Kota Cimahi.

3 5 57

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH :StuditerhadapSiswaSMA Negeri di Kota Bandung: - repository UPI S SOS 1000119 Title

0 1 4

PENGARUH TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP TIMBULNYA PERILAKU MENYIMPANG REMAJA : Penelitian eksplanasi Di SMA Negeri Kota Bandung - repository UPI S SOS 1003050 Title

1 2 3

A. TEMAN SEBAYA Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda dengan memberi tanda checklist ( ) pada kolom jawaban yang telah disediakan. - Pengaruh Teman Sebaya dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA Negeri

0 0 63

Pengaruh Teman Sebaya dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA Negeri 2 Medan Tahun 2012

0 0 17