Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

Chairul Aspan Siregar, 2014 Penerapan eksperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode-problem solving laboratory menggunakan model group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains siswa SMA pada materi rangkaian listrik arus searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan model group investigation dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain masing-masing siswa. Untuk memperoleh skor gain yang dinormalisasi digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake Cheng, et.al, 2004 seperti persamaan 25 : e Max e Post S S S S g Pr Pr    3.4 Keterangan: g = N-gain S pos = Skor Posttest S pre = Skor Pretest S maks = skor Maksimum ideal Tingkat gain ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains materi rangkaian listrik arus searah dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori peningkatan kemampuan Batasan Kategori Tinggi Sedang Rendah Nilai N-gain yang diperoleh dapat digunakan untuk melihat peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keterampilan Proses Sains antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan eksperimen virtual dalam metode problem solving laboratory menggunakan model GI dengan siswa yang mendapatakan pembelajaran menggunakan Eksperimen riil dalam Metode problem solving laboratory menggunakan model GI pada topik rangkaian lisrtik arus searah.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis di uji dengan menggunakan pengujian statistik yang diperoleh dari skor N-gain tes kemampuan pemecahan masalah dan KPS. Untuk Chairul Aspan Siregar, 2014 Penerapan eksperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode-problem solving laboratory menggunakan model group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains siswa SMA pada materi rangkaian listrik arus searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendapatkan kesimpulan dari penelitian, terlebih dahulu melakukan uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas varian data. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji homogenistas dan uji t untuk pengujian hipotesis, namun jika data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji Mann-Whitney. a. Uji normalitas Jika ingin menggunakan statistik parametris, kita harus bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal Sugiyono, 2011: 75. Artinya jika ingin menggunakan statistik parametrik, peniliti harus membuktikan terlebih dahulu apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika tidak berdistribi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dalam menentukan normalitas data pada penelitian ini, digunakan software SPSS Statistics 16.0 dan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi α = 0,05. artinya data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi sig 0,05. Dan jika nilai signifikansi sig. ≤ 0,05, data dikatakan tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menguji sama tidaknya varians-varians dua kelompok atau lebih. Pada taraf signifikansi α = 0,05, pengujian ini menggunkaan software SPSS Statistics 16.0. Pada taraf signifikansi α = 0,05, artinya data dikatakan homogen jika nilai signifikansi sig. 0,05 dan jika nilai signifikansi sig. ≤ 0,05 maka data tidak homogen. c. Uji Hipotesis Parametrik Statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif penelitian ini adalah melalui uji-t t-test dua pihak. Pengolahan data berupa skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah siswa dan N-gain keterampilan proses sains siswa yang dianalisis secara statistik dengan menggunakan software SPSS Statistics 16.0. Tujuan dari uji hipotesis yaitu untuk mengetahui apakah penerapan eksperimen virtual dalam metode probelm solving laboratory menggunkaan model group investigation dan penerapan eksperimen riil dalam metode probelm Chairul Aspan Siregar, 2014 Penerapan eksperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode-problem solving laboratory menggunakan model group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains siswa SMA pada materi rangkaian listrik arus searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu solving laboratory menggunkaan model group investigation berbeda hasilnya terkait tentang N-gain kemampuan pemecahan masalah dan N-gain KPS siswa pada kelompok eksperimen.1 dan kelompok eksperimen.2 dengan menggunakan Rumus 3.5. 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1          e e e e e e e e e e n n s n s n s n n s x x t 3.5 Susetyo, 2010 Keterangan: 1 e x = nilai rata-rata hasil kelompok eksperimen 1 2 e x = nilai rata-rata hasil kelompok eksperimen 2 N e1 = banyaknya subyek kelompok eksperimen 1 n e2 = banyaknya subyek kelompok eksperimen 2 s = simpangan baku s 2 = varians Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas berdistribusi Student dengan dk = n e1 + n e2 – 2. Dengan kriteria: terima Ho jika   2 1 1 2 1 1      t t t , dimana t 1- α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n e1 + n e2 –2 dan peluang 1- α. Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak Susetyo, 2010: 204. d. Uji Hipotesis Non Parametrik Jika data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji nonparametrik seperti uji Mann-Whitney Mann-Whitney Test, Kolmogorove-Smirnov, FisherExact, Chi kuadrat, dan Test Run Wold-Wolfwitz Sugiyono, 2011: 138.

3. Skala Sikap Siswa

Dokumen yang terkait

Implementasi model pembelajaran problem solving berbasis eksperimen pada konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit

0 2 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY MENGGUNAKAN KOMBINASI PRAKTIKUM NYATA-MAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH.

0 0 30

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ALAT OPTIK.

2 6 51

PENERAPAN MODEL ECIRR (ELICIT- CONFRONT-IDENTIFY-RESOLVE-REINFORCE) MENGGUNAKAN KOMBINASI REAL LABORATORY DAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI DAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA TENTANG KONSEP-KONSEP RANGKAIAN LISTRIK.

10 19 37

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING.

2 7 31

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA.

0 0 39

164 KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BANDUL FISIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING VIRTUAL LABORATORY

0 0 9

A. L. Sari E. Yenti - KOMPARASI MODEL INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN EKSPERIMEN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

0 0 8