Atas dasar hasil observasi yang dilakukan dan hasil penelitian sebelumnya, maka akan dilaksanakan sebuah penelitian untuk menguji coba penerapan
pembelajaran inovatif yaitu penggunaan eksperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode problem solving laboratory menggunakan model group
insvestigation di kelas X salah satu SMA Kab. Kepulauan Meranti. Berdasarkan masalah yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan
beserta solusi yang telah dipaparkan dan didukung oleh beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dipandang perlu suatu penelitian
mengenai penggunaan eksperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode problem solving laboratory menggunakan model group investigation untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains siswa SMA kelas X pada materi rangkaian listrik arus searah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat dari pertanyaan penelitian berikut ini:
1. Bagaimana perbandingan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunaan eksperimen virtual dalam metode problem solving laboratory menggunakan model group
investigation dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan eksperimen riil dalam metode problem solving
laboratory menggunakan model group investigation? 2.
Bagaimana perbandingan peningkatan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan eksperimen virtual dalam
metode problem solving laboratory menggunakan model group investigation dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan eksperimen riil dalam metode problem solving laboratory menggunakan model group investigation?
C. Batasan Masalah
1. Perbandingan peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Pemecahan
masalah dalam penelitian ini mencakup aspek mendefenisikan masalah, merencanakan solusi, ketepatan solusi dan evaluasi solusi. Kemampuan
pemecahan masalah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran diukur
melalui tes essay. Kategori peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa ditentukan oleh rata-rata skor gain yang dinormalisasi g.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dianalisis berdasarkan skor rata-rata gain yang dinormalisasi dan uji beda rerata dianalisis dengan uji
statistik menggunakan SPSS 16. 2.
Perbandingan peningkatan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang diukur dalam penelitian ini mencakup aspek Melakukan
pengamatan observasi,
menafsirkan pengamatan
interpretasi, mengelompokkan klasifikasi, meramalkan perdiksi, berkomunikasi,
merencanakan percobaan atau penyelidikan, dan menerapkan konsep. Keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
diukur melalui tes essay. Kategori peningkatan keterampilan proses sains siswa ditentukan oleh rata-rata skor gain yang dinormalisasi g.
Peningkatan keterampilan proses sains dianalisis berdasarkan skor rata- rata gain yang dinormalisasi dan uji beda rerata dianalisis dengan uji
statistik menggunakan SPSS 16.
D. Tujuan Penelitian