2
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa manusia lain. Kenderungan manusia yang selalu berinteraksi dengan yang lainnya tak bisa
dipisahkan. Agar interaksi sosial dapat berjalan dengan baik, maka manusia harus saling berkomunikasi satu sama lain. Dengan melakukan komunikasi manusia
dapat menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain, sehingga akan terjalin suatu suasana yang saling memahami antara manusia yang satu dengan yang
lainnya. Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil menyatakan pikiran, perasaan, ide, gagasan, terampil menangkap informasi-informasi yang
didapat dan terampil menyampaikan informasi-informasi yang diterimanya.Pada hakikatnya, berbicara merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh manusia.
Manusia diajarkan dan belajar berbicara dimulai sejak dini sampai akhir
hayatnya. Kemampuan mengasah dan mengembangkan perbendaharaan kosa kata manusia
tidak hanya berhenti pada tataran usia anak -anak saja. Ketika seorang anak sudah memasuki dunia pendidikan, maka kemampuan berbahasanya
harus lebih baik dan teratur. Sehingga ketika seseorang memasuki dunia kerja, keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang lain dapat terbentuk dengan
baik dan dapat mengembangkan diri seorang tersebut. Pada kurikulum Pendidikan Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia
sangat ditekankan mengenai pentingnya meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, runtut dan efektif,
secara lisan maupun tulis. Karena hakekat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan kepada
siswa di sekolah dasar maupun menengah, meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak dengan pemahaman, berbicara, membaca dengan
mengerti, dan menulis. Strategi pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan
berbicara harus lebih aktif, kreatif, inovatif, komunikatif bermakna dan
3
menyenangkan.Hal ini supaya kemampuan berbicara siswa semakin berkembang dan terasah lebih maksimal.Untuk itu peran guru dalam meningkatkan
kemampuan siswa sangat penting. Guru harus dapat menerapkan model, strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan berkualitas.
Strategi pembelajaran Think-Pair-Share TPS yang peneliti pilih diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan
kemampuan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali tahun ajaran 20132014. Strategi pembelajaranThink-Pair-
Share TPS dipilih karena strategipembelajaran tersebut menekankan pada
optimalisasi partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas.Sehingga melalui penggunaan strategi Think-Pair-Share TPS siswa diberi kesempatan untuk dapat
bertukar pendapat dengan teman satu timnya, dan juga keaktifan masing-masing siswa
yang diutamakan.Berdasarkan
uraian di
atas, penulis
bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”Peningkatan Kemampuan Berbicara melalui
Strategi Think-Pair-Share TPS pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali tahun pelajaran 20132014.” Proses
PTK ini memerlukan kerjasama antara kepala sekolah, karyawan, gurukelas IV dan peneliti untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran Bahasa
Indonesia sehingga dapat dikaji dan dituntaskan. Sesuai dengan permasalahan di kelas IV SD Negeri 2 Nogosari, strategi Think-Pair-Share TPS diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. METODE PENELITIAN