2.3.3.  Jenis kayu
Kayu  terbagi  dua  yaitu  hardwood  dan  softwood,  pada  proses  pembuatan furniture ke dua jenis kayu ini biasanya banyak digunakan. Debu kayu merupakan
bahan seperti serbuk coklat muda yang dihasilkan melalui proses mekanik seperti penggergajian, penyerutan dan penghalusan  atau  pengamplasan. Komposisi  debu
kayu sangat bervariasi berdasarkan jenis pohon dan utamanya terdiri atas selulosa, polyoses  dan  lignin.  Sifat  kayu  terutama  dipengaruhi  oleh  jumlah    dan  variasi
substansi  massa  berberat  molekul  rendah  yang  menyusunnya  termasuk  di dalamnya ekstrak organik polar seperti tannins, flavonoids, quinones dan lignans,
ekstrak  organik  non-polar  seperti  asam  lemak,  resin  acids,  waxes,  alkohol, terpenes,  sterol,  steryl  ester  dan  gliserol  dan  bahan-bahan  larut  air  seperti
karbohidrat, alkaloid, protein dan material anorganik Rowell, 2004.
2.3.4 Konsentrasi partikel debu
Semakin  tinggi  konsentrasi  partikel  debu  dalam  udara  dan  semakin  lama pajanan berlangsung, jumlah partikel yang mengendap di saluran nafas khususnya
paru-paru juga semakin banyak Yunus, 2003.
2.3.5 Lama pekerjaan
Jenis  pekerjaan  dalam  industri  pengolahan  kayu  mempengaruhi  risiko terjadinya  pajanan  debu  kayu.  Pekerja  yang  berisiko  tinggi  terpajan  debu  kayu
adalah  pekerja  yang  terlibat  dalam  proses  produksi.  Pekerja  yang  terpajan  debu kayu  secara  terus  menerus  pada  usia  15  tahun  sampai  25  tahun  akan  mengalami
penurunan kemampuan kerja, usia 25 tahun sampai 35 tahun mulai timbul adanya
keluhan  batuk  produktif,  usia  45  tahun  sampai  55  tahun    sering  mengeluh  sesak dan  hipoksemia,  usia  55  tahun  sampai  65  tahun  timbul  penyakit  kor  pulmonal
sampai kegagalan nafas dan kematian Triatmo dkk., 2006.
2.3.6 Tempat dan proses pengolahan kayu
Pada  pabrik  pengolahan  kayu  terdapat  beberapa  bagian  produksi  yang berpengaruh  pada  kadar  debu  kayu  yang  berbeda  pada  masing-masing  bagian.
Proses pengolahan kayu pada perusahaan “M”, di Kabupaten Badung meliputi  6
bagian : 1.
Penggergajian kayu 2.
Penyiapan dan penyimpanan bahan baku 3.
Perakitan dan pembentukan 4.
Pengeringan 5.
Pengamplasan 6.
Furniture component yaitu pengecatan dan penyelesaian akhir atau finishing 7.
Administrasi Bagian pengeringan dan penyiapan komponen relatif tidak memiliki kadar
debu yang berbahaya karena tidak menghasilkan limbah debu dalam jumlah yang banyak. Beberapa bagian  yang banyak menghasilkan limbah debu adalah bagian
penggergajian, pemotongan, pengamplasan kasar dan halus, perakitan. pengecatan dan penyelesaian akhir.
2.4 Pengukuran Debu Kayu dan Nilai Batas Ambang