pergerakan radioisotop yang diamati dengan menggunakan radioisotope scanner di daerah nasofaring. Teknik pemeriksaan ini juga memungkinkan kita untuk
mengukur pergerakan mukus yang dinyatakan dalam milimeter gerakan permenit. Pada orang dewasa yang sehat, rata-rata gerakan sebesar 9 mm menit.
Kekurangan dari tes ini adalah relatif mahal dan memerlukan waktu yang relatif lama Marks, 2000.
Apabila waktu transpor mukosiliar dan frekuensi gerak silia abnormal, maka sampel dapat diteliti dengan spatula atau melalui biopsi langsung untuk
diteliti dengan mikroskopi elektron, untuk menegakkan diagnosis seperti primary ciliary dyskinesia atau PCD. Selain itu, pemeriksaan kadar nitrit oksida juga
penting untuk mengetahui metabolisme silia. Pada PCD, kadar nitrit oksida menjadi penanda tidak langsung metabolisme silia yang mengalami
penurunan Ballenger, 2003;Walsh dan Korn, 2006.
2.2.4. Faktor - faktor yang mempengaruhi waktu transpor mukosiliar
Beberapa faktor dapat mempengaruhi waktu transpor mukosiliar di antaranya umur, infeksi, alergi, merokok, pemakaian obat tetes hidung, indeks
massa tubuh, gangguan atau kelainan anatomi hidung dan penyakit sistemik seperti DM.
Peningkatan waktu NMC yang disebabkan proses penuaan menunjukkan penurunan fungsi mukosiliar yang dapat disebabkan oleh perubahan anatomi,
fisiologi dan biokimia yang secara normal terjadi pada proses penuaan Paul dkk., 2013.
Infeksi hidung dan sinus paranasal kronik dilaporkan dapat mempengaruhi waktu transpor mukosiliar. Pada infeksi terjadi gangguan viskoelastisitas mukus
yang dapat menyebabkan gangguan transpor mukosiliar Majima dkk., 1993. Pada kasus rinitis alergi yang sangat lama terjadi pemanjangan waktu
transpor mukosiliar yang berkaitan dengan perubahan sifat aliran mukus hidung Yadav dkk., 2003.
Merokok dapat mempengaruhi kecepatan transpor mukosiliar. Hal ini dapat disebabkan oleh efek siliostatik dari asap tembakau. Pemanjangan NMC
dapat juga disebabkan oleh penurunan jumlah silia atau perubahan viskoelastisitas mukus. Selain itu peningkatan NMC juga berhubungan dengan peningkatan
lamanya durasi merokok dimana subjek yang merokok lebih dari 5 tahun memiliki waktu transpor mukosiliar lebih lambat Baby dkk., 2014.
Obat-obatan topikal pada hidung seperti dekongestan topikal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya diketahui dapat mempengaruhi waktu
transpor mukosiliar. Zhang dkk. telah melakukan penelitian mengenai pengaruh obat tetes hidung oksimetasolin terhadap waktu transpor mukosiliar. Dari hasil
penelitian ini didapatkan bahwa oksimetasolin konsentrasi 0,05 tidak menyebabkan efek inhibisi yang nyata terhadap frekuensi gerak siliar hidung
secara invitro, walaupun terjadi pemanjangan transpor mukosiliar invivo tetapi masih dalam kisaran normal Zhang dkk., 2008.
Status gizi juga berpengaruh terhadap kecepatan transpor mukosiliar. Indeks massa tubuh juga berpengaruh terhadap kecepatan transpor mukosiliar.
Orang dengan indeks massa tubuh abnormal cenderung mengalami pemanjangan
waktu transpor mukosiliar hidung. Laki-laki cenderung mempunyai waktu transpor yang lebih panjang bila dibandingkan dengan wanita Valdez dan Cruz,
2009. Kelainan atau gangguan anatomi hidung dapat menyebabkan gangguan
waktu transpor mukosiliar. Beberapa peneliti menilai hubungan transpor mukosiliar, karakteristik histologi dan struktur mukosa pasien dengan deviasi
septum nasi. Dari penelitian didapatkan mukosa septum nasi sisi yang cekung mengalami gangguan transpor mukosiliar dan diduga karena hilangnya silia,
inflamasi dan berkurangnya kelenjar Jang dkk., 2002. Penyakit sistemik seperti diabetes mellitus juga dapat mempengaruhi
kecepatan transport mukosiliar. Pemanjangan waktu transpor mukosiliar pada
penderita diabates mellitus yang mungkin disebabkan oleh menurunnya aktifitas ATP-ase, neuropati, berkurangnya kadar air dan elektrolit dan perubahan
metabolisme karbohidrat Selimoglu dkk., 1999.
2.3. Debu Kayu Dalam Industri Pengolahan Kayu